• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan pohon industri kelapa, setiap bagian dari buah kelapa tersebut dapat dimanfaatkan. Air kelapa dapat digunakan sebagai bahan pembuat nata de coco, kecap dan minuman. Daging buah yang diparut menghasilkan Desicated Coconut (DC) dan Cocomix. Cocomix menghasilkan konsentrat pembentuk VCO dan Skim milk. Daging buah yang dikuliti menghasilkan semi VCO dan Coco Cake, sedangkan daging buah yang berupa kopra menghasilkan minyak kelapa mentah (Coconut Crude Oil, CCO) yang dapat membentuk minyak goreng kelapa dan bahan Oleokimia.

VCO merupakan minyak kelapa yang dihasilkan dengan sebuah proses alamiah tanpa menggunakan zat kimia atau bahan sintetik lainnya yang mempunyai efek samping bagi tubuh. VCO yang mempunyai kualitas sempurna dihasilkan melalui ekstraksi santan yang berasal dari santan buah kelapa segar

secara fermentasi tanpa pemanasan atau penambahan pelarut kimia sintetik. VCO mengandung asam lemak MCSF yang ukuran molekulnya kecil, maka setelah dicerna di dalam saluran pencernaan, molekul MCSF langsung diserap melalui dinding usus tanpa harus melalui proses hidrolisis dan enzimatik 9.

Perbedaan VCO dari pangan suplemen lainnya adalah kandungannya yang alamiah, organik dan tanpa bahan pengawet atau bahan tambahan sintetik lainnya. Tidak hanya sebagai suplemen, dalam berbagai riset mengenai pemakaian VCO untuk mengatasi berbagai penyakit menunjukkan adanya keuntungan. Sedangkan perbedaan mendasar antara VCO dengan nabati lainnya terletak pada kandungan asam lemak jenuh yang dimilikinya. VCO mengandung asam lemak jenuh sebesar 92 persen semantara itu berbagai minyak nabati lainnya justru mengandung lebih banyak asam lemak tidak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan 10.

9. WWW.minyak-kelapa.Com . 23 Agustus 2006. 18.05 wib.

Buah

Air Nata de coco

Kecap Minuman Daging Parut DC Cocomix Concent Skim Coco shake VCO Skim milk Kulit Semi Coco Kopra CCO Bungkil M. Goreng Oleokimia Pakan Tempurung Tepung Arang Tepung aktif Sabu Serat Cocopeat Berkaret Geotekstil Batang Kayu Furnitur Bangunan Lidi Kerajinan

Gambar 2. Pohon Industri Kelapa Sumber : LIPI – Bogor. 2006

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang perilaku konsumen terhadap produk kesehatan Virgin Coconut Oil (VCO) ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian terdahulu yang dijadikan arahan dalam penelitian ini adalah penelitian yang terkait dengan produk kesehatan yang memiliki kesamaan dengan produk VCO dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat analisis yang banyak digunakan dalam penelitian mengenai perilaku konsumen. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan panduan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Penelitian Terdahulu

No Judul Skripsi Alat analisis Penulis Tahun 1. Analisis Positioning

Produk Jamu Kesehatan Merek Bukti Mentjos Pada Industri Jamu Tradisional, Bukti Mentjos, Jakarta Pusat Analisis Citra Analisis Biplot Dhita Putricia 2002

2. Rancangan Strategi Pemasaran Produk Mengkudu Merek AMORNONIE (Studi Kasus di PT. Agrotek, Bogor) Tabel Silang Uji Chi-kuadrat Analisis klompok Ferdian Putra 2002

3. Analisis Strategi Promosi Suplemen Kesehatan Sanotake pada PT. Combhipar Proses Hirarki Analisis (PHA) Kiki Amandalia 2003

4. Perilaku Mahasiswa IPB Dalam Keputusan Pembelian Minuman Berserat Instan. Analisis Faktor Angka Ideal Uji Friedman Multiple Comparison Umran Usman 2003

5. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Klinik Tradisional Mahkotadewa

SWOT

IFE & EFE

Reni

Aminingtyas

Penelitian tentang perilaku konsumen produk jamu yang dilakukan oleh

Putricia (2002), menganalisis tentang positioning produk jamu kesehatan merek Bukti Mentjos pada industri jamu tradisional Bukti Mentjos di Jakarta Pusat. Alat analisis ya ng digunakan adalah Analisis Citra dan Analisis Biplot. Melalui pengolahan data dengan Analisis Citra, peneliti membandingkan atribut – atribut produk jamu dari beberapa produsen jamu terkemuka untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk jamu tersebut. Adapun atribut produk yang diteliti adalah tingkat kepahitan, aroma wangi, kemasan, khasiat, label, kemudahan memahami informasi, kadaluarsa, merek, kandungan zat alami, no depkes, hiegenis, mutu terjamin dan harga. Melalui Analisis Biplot peneliti ingin melihat apakah produk jamu Bukti Mentjos telah mencapai posisi yang diinginkan di dalam benak konsumen. Kemudian dari hasil tersebut, dirumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan Jamu Bukti Mentjos melalui analisis bauran pemasaran.

Ferdian (2002) melakukan penelitian tentang rancangan strategi pemasaran perilaku minuman ekstrak mengkudu Merek Amornonie. Responden yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah dan belum mengkonsumsi ekstrak mengkudu. Alat analisis yang digunakan adalah tabel silang , uji chi-kuadrat dan analisis kelompok. Hasil penelitian menunjukkan ada lima atribut ekstrak mengkudu yaitu khasiat, harga, merek, rasa dan kemasan. Atribut yang paling penting bagi konsumen adalah khasiat. Telah disebutkan dalam karakteristik konsumen ekstrak mengkudu memiliki gangguan kesehatan dan sebagian besar dari mereka merasakan khasiat dari ekstrak mengkudu.

Amandalia (2003) melakukan penelitian tentang analisis pengambilan keputusan strategi promosi suplemen keseha tan sanotake pada PT. Combhipar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi penyusun strategi promosi pada perusahaan, kemudian mengkaji kegiatan promosi terhadap penjualan sanotake. Penelitian ini menggunakan metode proses hirarki analitik (PHA). Berdasarkan hasil analisis dengan metode PHA dapat diketahui tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan penjualan. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi promosi adalah angggaran. Alternatif strategi promosi yang tepat adalah promosi pada pribadi dan pemasaran langsung

Usman (2003) meneliti perilaku konsumen yang membeli minuman berserat instant. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Faktor, Multiatribut Angka Ideal, Uji Friedman yang dilanjutkan dengan Multiple Comparison. Pengolahan data dengan Analisis Faktor menghasilkan lima faktor utama yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian minuman serat instant. Berdasarkan hasil Multiatribut Angka Ideal, diperoleh hasil bahwa merek Vegeta lebih ideal menurut konsumen dibandingkan dengan merek Fiber. Melalui Uji Friedman diketahui ternyata terdapat minimal satu perbedaan ketidakpuasan antar atribut menurut konsumen pada masing – masing merek minuman berserat instan, baik Vegeta maupun Fiber, terdiri dari atas pilihan rasa, harga, kandungan serat, ketersediaan, khasiat membantu diet dan khasiat melancarkan buang air besar. Kemudian berdasarkan seluruh hasil tersebut dirumuskan alternatif strategi bauran pemasaran bagi perusahaan minuman serat instan.

Penelitian yang dilakukan Aminingtyas (2005), adalah studi kasus mengenai perilaku konsumen di klinik tradisional mahkota dewa milik PT. MDI Jakarta. Penelitian ini menunjukkan karakteristik pelanggan dari mahkota dewa yang didominasi pria (55 persen), berusia antara 31 sampai 60 tahun (80 persen) dan berasal dari etnis Jawa (41 persen). Tingkat pendidikan terakhir di atas SLTA (60 persen), bekerja sebagai pegawai swasta (29 persen) dan memiliki tingkat pendapatan per bulan di atas Rp. 1.000.000 (65 persen). Adapun sumber informasi pelanggan tentang klinik berasal dari teman atau keluarga dan talk show (75 persen). Motivasi kunjungan pelanggan lebih disebabkan oleh keterkaitan pelanggan terhadap konsep pelayanan dari klinik dan kualitas serta keamanan obat herbal (83 persen). Penyakit yang banyak diderita oleh pelanggan adalah kanker dan diabetes (72 persen). Selain itu penelitian ini juga menekankan pentingnya PT. MDI meningkatkan promosi.

Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini, terutama dalam penggunaan alat analisis dan penetapan atribut produk. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multiatribut Angka Ideal yang digunakan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan terhadap suatu produk dan semakin dekat produk tersebut dengan idealisme konsumen maka semakin baik produk tersebut. Selain menggunakan Angka Ideal, penelitian ini juga menggunakan Importance Performance Analysis (IPA). Tujuan penggunaan alat analisis ini adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan atau kinerja atribut yang dimiliki oleh produk VCO merek Visio dengan bantuan grafik kartesius. Pada penelitian ini menggunakan atribut – atribut yang terdiri dari harga, warna, rasa atau aroma, kemasan, kejelasan tanggal kadaluarsa, ketersediaan, komposisi produk, khasiat, kualitas produk, higienis, merek, dan izin Depkes.

Dokumen terkait