• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Pendekatan Serba Barang

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif,

kemudian dilakukan langkah pengolahan dan analisis data. Analisis kualitatif

bertujuan untuk menganalisis fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar dan

perilaku pasar. Analisis kuantitatif dilakukan untuk memperoleh marjin

pemasaran. Sesuai dengan tujuan penelitian maka data yang diperoleh

dianalisis dengan pendekatan struktur pasar, perilaku pasar dan efisiensi

pemasaran dari pemasaran benih padi. Analisis tersebut dilakukan terhadap

lembaga pemasaran menggunakan pendekatan fungsi-fungsi pemasaran,

struktur pasar, perilaku pasar dan marjin pemasaran untuk mengetahui efisiensi

pemasaran benih padi. Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk laporan

tertulis sebagai hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dan dilakukan pembahasan

secara deskriptif.

3.4.1. Analisis Sistem Pengadaan dan Distribusi

Sistem pengadaan dan distribusi dapat dilihat dengan cara mengetahui

pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan distribusi benih padi.

Analisis tersebut ditekankan pada wewenang dan tanggung jawab

lembaga-lembaga pemasaran baik lembaga-lembaga pemerintah maupun non-pemerintah.

Pihak yang bertanggung jawab kepada produksi dan distribusi benih

padi adalah BBI dibantu oleh Kelompok Petani Penangkar dan KUD. Produsen

benih padi dalam hal ini BBI bertanggung jawab kepada pemerintah daerah

khususnya Kabupaten Batang Hari. Petani penangkar, bertanggung jawab atas

pemenuhan kebutuhan benih padi di Kabupaten Batang Hari dan berproduksi

berdasarkan instruksi dari Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari.

Lembaga pemasaran yang terlibat dalam distribusi benih padi di

Kabupaten Batang Hari meliputi BBI, Kelompok Petani Penangkar, KUD dan

Toko Pengecer. BBI merupakan balai penelitian benih dibawah lembaga Dinas

Tanaman Pangan Provinsi Jambi. Kelompok Petani Penangkar merupakan

kelompok tani yang ditunjuk oleh Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari untuk

untuk memproduksi benih padi dan memenuhi kebutuhan petani di wilayah

tertentu. KUD adalah badan usaha milik petani dalam suatu wilayah tertentu dan

berfungsi membantu petani dalam penyaluran benih padi di wilayah tersebut.

Toko Pengecer merupakan badan usaha milik perseorangan yang menjual benih

padi di wilayah tertentu.

3.4.2. Analisis Struktur Pasar

Struktur pasar dapat dilihat dengan cara mengetahui jumlah pembeli

dan penjual yang terlibat, heterogenitas produk yang dipasarkan, mudah tidaknya

keluar masuk pasar serta informasi perubahan harga pasar. Analisis struktur

pasar disajikan dalam bentuk deskriptif dan tabulasi.

Jumlah penjual dalam suatu pasar benih padi dapat diketahui dengan

menelusuri dari mana saja konsumen membeli benih padi. Jumlah pembeli

dapat diketahui dengan menelusuri lembaga pemasaran menjual benih padi

kepada siapa saja, sehingga dapat diketahui apakah pembeli komoditas benih

padi satu, sedikit, atau banyak. Dari data tersebut maka dapat diketahui jumlah

penjual benih padi dalam pasar benih padi di Kabupaten Batang Hari.

Heterogenitas produk merupakan keanekaragaman dari komoditas

maupun jenis (varietas). Heterogenitas dapat diketahui dengan melihat

komoditas yang dipasarkan dan melihat perbedaan dari komoditas yang

dipasarkan, dalam hal ini adalah benih padi, sehingga dapat diketahui apakah

komoditas benih padi homogen, terdiferensiasi atau unik.

Kemudahan untuk keluar masuk pasar dapat dilihat melalui ada

tidaknya peraturan bagi sebuah lembaga untuk ikut berpartisipasi dalam pasar

benih padi. Selain itu harus dilihat apakah sebuah lembaga dapat keluar dari

pasar secara bebas, ataukah perusahaan yang terlibat dalam pemasaran benih

padi terikat oleh sebuah aturan sehingga tidak dengan bebas untuk

meninggalkan pasar benih padi di Kabupaten Batang Hari.

Informasi perubahan harga pasar dapat dilihat melalui penelusuran

harga dari konsumen sampai dengan produsen. Untuk mengetahui apakah ada

keterbukaan harga, maka diamati apakah masing-masing pihak yang terlibat

mengetahui dengan pasti harga dasar dan harga jual untuk komoditi benih padi.

Struktur pasar dari suatu komoditas ditentukan oleh pelaku yang terlibat,

produk yang dipasarkan, serta informasi pasar. Struktur pasar menunjukan

apakah suatu pasar tersebut merupakan pasar persaingan murni, persaingan

monopolistik atau monopoli.

3.4.3. Analisis Perilaku Pasar

Analisis struktur pasar dilakukan dengan mengamati penjualan dan

pembelian oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran benih padi,

praktek penentuan harga dan pembayaran harga tersebut, serta kerjasama antar

lembaga pemasaran. Pengamatan dilakukan mulai dari petani padi sebagai

konsumen, KUD dan Toko Pengecer sebagai penyalur benih padi sampai ke

Praktek penentuan harga benih padi dilihat dengan menentukan

apakah harga yang berlaku di pasar ditentukan oleh masing-masing pelaku pasar

yang terlibat, mekanisme pasar, atau peraturan tertentu misalnya peraturan

daerah, karena BBI merupakan lembaga milik pemerintah daerah.

Sistem pembayaran diamati dengan menentukan apakah pembayaran

yang oleh pihak-pihak yang terlibat dilakukan secara kredit atau tunai. Hal

tersebut juga menentukan hubungan antar lembaga yang terlibat dalam

pemasaran benih padi. Apabila pembayaran dilakukan secara kredit, maka

dapat ditentukan apakah terjadi kerjasama antar lembaga-lambaga tersebut.

3.4.4. Analisis Efisiensi Pemasaran

Analisis efisiensi pemasaran dilakukan dengan menghitung marjin

pemasaran dan penyebarannya. Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga

yang diterima oleh produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen.

Untuk menganalisis marjin pemasaran dilakukan dengan menghitung biaya-biaya

pemasaran dan perbedaan harga pada setiap lembaga pemasaran yang terlibat

dalam pemasaran benih padi.

Marjin pemasaran setiap lembaga pemasaran dapat dirumuskan sebagai

berikut : Mi = Pri - Pfi Mi = Ci + Πi Sehingga : Pri - Pfi = Ci + Πi Dimana :

Mi = Marjin pemasaran pada pasar tingkat ke-i Pri = Harga jual pasar pada tingkat lembaga ke-i Pfi = Harga beli pasar pada tingkat lembaga ke-i

Ci = Biaya pemasaran pada tingkat lembaga ke-i Πi = Keuntungan lembaga pemasaran pada tingkat ke-i

Sedangkan total marjin adalah penjumlahan marjin pemasaran di setiap

lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat, sehingga dapat dirumuskan sebagai

berikut :

= = n 1 i i M MT Dimana : MT = Marjin total

i = Tingkat lembaga pemasaran

Penyebaran marjin pemasaran benih padi dapat juga dilihat berdasarkan

persentase keuntungan terhadap biaya pemasaran pada masing-masing

lembaga pemasaran. Perhitungan persentase keuntungan terhadap biaya

pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut :

% 100 x C ) % ( Biaya Keuntungan Rasio i i ∏ = − Dimana :

Πi = Keuntungan pemasaran lembaga ke-i Ci = Biaya pemasaran lembaga ke-i

3.4.5. Definisi Operasional

1. BBI merupakan balai penelitian benih dibawah lembaga Dinas Tanaman

Pangan Provinsi Jambi.

2. Kelompok Petani Penangkar adalah Kelompok tani yang memproduksi

benih padi dibawah pengawasan Dinas Pertanian melalui KUD

3. KUD adalah lembaga pemasaran yang melakukan pembelian dari BBI

dan Kelompok Petani Penangkar serta menyalurkan komoditi ke

4. Pedagang Pengecer adalah pedagang yang melakukan pembelian dari

BBI dan KUD, dan menjualnya langsung ke konsumen benih padi.

5. Konsumen benih padi adalah petani padi yang menghasilkan padi untuk

Dokumen terkait