3. Pendekatan Serba Barang
5.7. Analisis Efesiensi Pasar
5.7.2. Rasio Keuntungan Biaya
Analisis rasio keuntungan terhadap biaya digunakan untuk mengetahui penyebaran rasio keuntungan terhadap biaya pada masing-masing lembaga pemasaran pada setiap saluran pemasaran.
Saluran pemasaran satu, BBI memperoleh rasio keuntungan-biaya sebesar 1,50, KUD memperoleh rasio keuntungan-biaya sebesar 1,88 dan Toko Pengecer memperoleh rasio biaya sebesar 2,03. Rasio keuntungan-biaya terbesar diperoleh Toko Pengecer sebesar 2,03 artinya setiap keuntungan-biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 103 per kg. Sedangkan BBI memperoleh rasio keuntungan-biaya terkecil sebesar 1,50 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 150 per kg.
Saluran pemasaran dua, Kelompok Petani Penangkar memperoleh rasio keuntungan-biaya sebesar 1,25, KUD memperoleh rasio keuntungan-biaya sebesar 2,85 dan Toko Pengecer memperoleh rasio keuntungan biaya sebesar 2,57. Rasio keuntungan-biaya terbesar diperoleh KUD sebesar 2,85 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 285 per kg. Rasio keuntungan-biaya terkecil diperoleh
Kelompok Petani Penangkar sebesar 1,25 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 125 per kg.
Saluran pemasaran tiga, rasio keuntungan-biaya terbesar diperoleh Toko Pengecer sebesar 5,67 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 567 per kg. Sedangkan rasio keuntungan-biaya terkecil diperoleh BBI sebesar 1,50 artinya setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 150 per kg.
Saluran pemasaran empat, rasio keuntungan-biaya terbesar diperoleh KUD sebesar 2,85 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 285 per kg. Sedangkan rasio keuntungan-biaya yang terkecil diperoleh Kelompok Petani Penangkar sebesar 1,25 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 125 per kg.
Total rasio keuntungan-biaya pada saluran pemasaran satu sebesar 1,84 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan didapatkan keuntungan sebesar Rp 184 per kg. Total rasio keuntungan biaya pada saluran dua sebesar 2,12 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan didapatkan keuntungan sebesar Rp 212 per kg. Total rasio keuntungan-biaya pada saluran tiga sebesar 3,81 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 381 per kg. Total rasio keuntungan-biaya pada saluran empat sebesar 2,15 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan didapatkan keuntungan sebesar Rp 215 per kg.
Rasio keuntungan biaya setiap lembaga pemasaran benih padi di Kabupaten Batang Hari dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Rasio Keuntungan Biaya Lembaga Pemasaran Benih Padi (Rp per kg) Saluran Pemasaran Lembaga Pemasaran 1 2 3 4* BBI Πi Ci Rasio Πi/Ci 180 (4.5 %) 120 (3%) 1,50 - - - 180 (4.8 %) 120 (3.2%) 1,50 - - -
Kelompok Petani Penangkar
Πi Ci Rasio Πi/Ci - - - 250 (5 %) 200 (6.25 %) 1,25 - - - 250 (7.14 %) 200 (5.71 %) 1,25 KUD Πi Ci Rasio Πi/Ci 490 (12.25%) 260 (6.5%) 1,88 740 (18.5%) 260 (6.5%) 2,85 - - - 740 (21.14%) 260 (7.43%) 2,85 Toko Pengecer Πi Ci Rasio Πi/Ci 335 (8.38%) 165 (4.13%) 2,03 335 (8.38%) 165 (4.13%) 2,57 850 (22.67%) 150 (4%) 5,67 - - - Total Πi Ci Rasio Πi/Ci 1005 (25.13%) 545 (13.63%) 1.84 1325 (33,12%) 625 (15.63%) 2.12 1030 (27.47%) 270 (7.2%) 3,81 990 (28.29%) 460 (13.14%) 2,15 Keterangan : (%) : persentase terhadap harga jual Toko Pengecer
*(%) : persentase terhadap harga jual KUD πi : keuntungan lembaga pemasaran Ci : biaya pemasaran
Saluran pemasaran tiga merupakan saluran pemasaran yang paling efisien secara operasional. Hal tersebut dapat dilihat dari total biaya pemasaran yang paling kecil, sebesar Rp 270 per kg dan total rasio keuntungan-biaya yang terbesar, yaitu 3,81 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 381 per kg.
6.1. Kesimpulan
Sistem pengadaan dan distribusi benih padi dilakukan dengan cara kerjasama antara lembaga-lembaga yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam pengadaan dan distribusi benih padi. Tanggung jawab lembaga-lembaga tersebut dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu lembaga-lembaga yang bertanggung jawab atas ketersediaan benih padi adalah Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari, lembaga yang bertanggung jawab atas produksi benih padi adalah BBI dan Kelompok Petani Penangkar, serta lembaga yang bertanggung jawab atas penyaluran benih padi dari produsen sampai konsumen adalah KUD dan pedagang pengecer.
Pemasaran benih padi di Kabupaten Batang Hari melalui empat saluran pemasaran yaitu : (1) BBI → KUD → Pedagang Pengecer → Konsumen, (2) Kelompok Petani Penangkar → KUD → Pedagang Pengecer → Konsumen, (3) BBI → Pedagang Pengecer → Konsumen, (4) Kelompok Petani Penangkar → KUD → Konsumen. Saluran pemasaran di Kabupaten Batang Hari pada umumnya tidak memiliki permasalahan yang cukup berarti dalam hal penjualan dan informasi harga.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap lembaga yaitu fungsi pertukaran meliputi pembelian dan penjualan, fungsi fisik meliputi pengemasan, pengangkutan, bongkar muat dan penyusutan serta fungsi fasilitas meliputi informasi pasar, penanggungan, resiko, serta pembiayaan. Dari berbagai fungsi pemasaran tersebut ada yang semua fungsinya dapat dilakukan oleh suatu lembaga pemasaran namun ada yang beberapa saja yang dilakukan oleh suatu lembaga pemasaran.
Produsen dan lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran benih padi di Kabupaten Batang Hari menghadapi struktur pasar yang berbeda, akan tetapi struktur pasar yang terjadi di Kabupaten Batang Hari mengarah kepada struktur pasar oligopoli karena jumlah penjual lebih sedikit daripada pembeli. Adapun untuk sifat komoditi benih padi yang diperjual belikan homogen.
Berdasarkan perhitungan total marjin pemasaran, saluran pemasaran benih padi yang paling efisien adalah saluran pemasaran tiga, karena memiliki total marjin pemasaran terkecil dari setiap saluran pemasaran sebesar Rp 1300 per kg atau 34,67 persen dari harga konsumen akhir. Apabila dilihat dari segi tingkat harga konsumen akhir, maka saluran empat merupakan saluran pemasaran menawarkan harga paling rendah yaitu sebesar Rp 3500 per kg. Harga konsumen akhir yang rendah akan menguntungkan petani padi sebagai konsumen akhir.
Berdasarkan analisa terhadap total rasio keuntungan-biaya, saluran pemasaran tiga merupakan saluran pemasaran yang paling efisien secara operasional. Hal tersebut dapat dilihat dari total biaya pemasaran yang paling kecil, sebesar Rp 270 per kg dan total rasio keuntungan-biaya yang terbesar, yaitu 3,81 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 381 per kg.
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dari peneliti adalah sebagai berikut :
1. Perlu kerjasama dan koordinasi yang baik antar lembaga yang terlibat dalam penyediaan benih padi di Kabupaten Batang Hari, yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari sebagai perencana dan penentu keputusan atas penyediaan benih padi dengan BBI dan Kelompok Petani Penangkar sebagai
produsen benih padi serta KUD dan Toko Pengecer sebagai lembaga penyalur benih padi, sehingga ketersediaan benih padi sesuai dengan kebutuhan petani padi, baik dari segi jumlah maupun waktu produksi.
2. Untuk meningkatkan kepuasan petani padi di kabupaten Batang Hari, maka saluran empat layak dipergunakan karena menawarkan harga benih padi yang paling rendah, sehingga lebih menguntungkan petani padi.
3. Saluran tiga juga layak digunakan untuk menyalurkan benih padi karena merupakan saluran pemasaran yang paling efisien dari segi operasional, walaupun tingkat harga konsumen akhir relatif lebih tinggi dibandingkan saluran empat.
4. Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari diharapkan lebih giat lagi dalam mensosialisasikan pentingnya penggunaan benih padi unggul bersertifikat di tingkat petani padi, sehingga diharapkan produksi beras akan meningkat.
Desa Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Anonim.h2002. Rice Sheed Production and Distribution Project. http://www.jbic.go.jp/english/oec/post/2002/pdf/062_full.pdf.
Anonim. 2002. Analisis Permintaan dan Produksi beras di Indonesia 2001-2004. http://www.deptan.go.id/HomePageBBKP/PSP/news.htm
Arsanti, Idha Widi. 1995. Analisis Produksi dan Strategi Pemasaran Benih (Studi Kasus pada Perum Sang Hyang Seri, Cabang Jateng dan DIY, UPB Klaten II). Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Azzaino, Z. 1982. Pengantar Tataniaga Pertanian. Departemen ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Badan Pusat Statistik, 2003. Kabupaten Batang Hari dalam Angka, Propinsi
Jambi
Dahl, Dale A. dan Jerome W. Hammond. 1977. Market and Price Analysis. Mc. Graw Hill. New York.
Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari. 2004. Kebutuhan dan Produksi Benih Padi Kabupaten Batang Hari. Jambi.
Dinas Tanaman Pangan, 2004. Laporan Produksi Benih Padi BBI, Propinsi Jambi Handayaningrum, Sari Atun. 1999. Analisis Produksi dan Pemasaran Benih
Kentang serta Analisis Pendapatan Usahatani Kentang (Studi Kasus di Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat). Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hidayati, Asri. 2000. Analisis Kinerja Sistem Pemasaran dan Lembaga Penunjang Pemasaran Kaitannya dengan Pengembangan Produksi Rumput Laut di Kabupaten Lombik Timur. Tesis. Program Studi Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kohl, Richard L. dan Joseph N. Uhl. 1985. Marketing of Agricultural Products. Macmillan Publishing Company. New York.
Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketujuh. Lembaga Penerbit FE-UI. Jakarta.
Kotler, Philip. 1995. Mnajemen Pemasaran. Edisi Kedelapan. Salemba Empat. Jakarta.
Limbong dan Sitorus. 1997. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nellya, Moonlaighis. 2000. Analisis Efisiensi Pemasaran Buah Khas Sumatera Utara di Wilayah DKI Jakarta (Komoditi Pisang Barangan dan Jeruk Medan). Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nicholson, Walter. 1999. Teori Ekonomi Mikro Prinsip Dasar dan Pengembangannya. Penerbit Grafindo Persada. Jakarta.
Saefudin, A. M. 1979. Efisiensi Pemasaran Hasil Pertanian Rakyat. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Senobua, R. R. 1997. Analisis Pemasaran Minyak Akar Wangi dan Prospeknya dalam Meningkatkan Ekspor. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soekartawi, A. Soeharjo, John L Dillon, dan J. Brian Hardaker. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Swastha, Basu dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Parwitasari, U. 2004. Analisis Efisiensi Pemasaran Komoditas Alpukat (Studi Kasus di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
KUESIONER
UNTUK PRODUSEN BENIH PADI (BBI)
1. Tanggal Wawancara : ...
2. Nomor Kuesioner : ...
3. Nama Responden : ...
4. Nama Badan Usaha : ...
5. Alamat : ...
... 6. Usaha produksi benih padi
Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pelaksana Upah (Rp/HOK)
7. Faktor produksi yang digunakan
Faktor Produksi Cara Mendapatkan Harga (Rp) Jumlah Biaya (Rp) ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN PEMASARAN BENIH PADI
DI KABUPATEN BATANG HARI
Sazili Musaqa A07400548
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
8. Berapa luas lahan yang digunakan untuk produksi benih padi ? ... m2
9. Apakah status lahan yang digunakan untuk usaha ? ...
10. Berapa jumlah produksi dan varietas yang diproduksi ? Varietas Jumlah Produksi (kg)
11. Apakah kegiatan produksi dipengaruhi perubahan harga
Ya, alasannya : ... Tidak, alasannya : ... 12. Bagaimanakah kegiatan penjualan yang dilakukan ?Lembaga Pemasaran Harga Jual (Rp/kg) Jumlah Penjualan (kg) Sistem Pembayaran Pasar yang Dituju
13. Bagaimana penentukan harga jual ?
... ... 14. Apakah dilakukan penyotiran sebelum benih padi dijual ?
Ya TidakJika Tidak, alasannya : ... 15. Apakah Anda memberikan nilai tambah pada benih padi yang dijual ?
Ya TidakJika Ya, alasannya : ... 16. Apakah diterapkan suatu standarisasi ?
Ya Tidak17. Apakah diterapkan grading ?
Ya TidakJika Ya, benih padi dibagi menjadi : ... 18. Berapa besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan, untuk :
- Biaya Tenaga Kerja : ... Rp/kg - Biaya Pengangkutan : ... Rp/kg - Biaya Pengemasan : ... Rp/kg - Biaya Penyimpanan : ... Rp/kg - Biaya Penyusutan : ... Rp/kg
- Biaya Bongkar Muat : ... Rp/kg - Biaya Sortasi : ... Rp/kg - Retribusi : ... Rp/kg - Biaya Lain-lain : ... Rp/kg 19. Apakah dilakukan kegiatan penyimpanan ?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Jumlah benih padi yang disimpan ... Kg - Lokasi Penyimpanan ...
- Lama penyimpanan ... hari - Cara Penyimpanan ... 20. Apakah dilakukan kegiatan pengemasan?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Cara pengemasan benih padi ... - Ukuran kemasan ... 21. Dari mana Anda mendapat informasi mengenai harga diperoleh ?
... 22. Apakah ada kebebasan untuk keluar-masuk pasar ?
Ya Tidak
Jika tidak, apakah yang menjadi syarat/ketentuan untuk keluar-masuk pasar : ... ... 23. Apakah sumber modal perusahaan ?
... Besarnya modal : Rp ...
24. Apakah Anda mendapat kesulitan dalam pemasaran benih padi ?
Ya TidakJika Ya, kesulitan dalam bentuk :
... 25. Berapa lama perusahaan bergerak dalam pemasaran benih padi ? ... tahun
KUESIONER
UNTUK PRODUSEN BENIH PADI (PETANI PENANGKAR)
1. Tanggal Wawancara : ...
2. Nomor Kuesioner : ...
3. Nama Responden : ...
4. Nama Kelompok Tani : ...
6. Jumlah Anggota : ...
5. Alamat : ...
... 6. Usaha produksi benih padi
Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pelaksana Upah (Rp/HOK)
7. Faktor produksi yang digunakan
Faktor Produksi Cara Mendapatkan Harga (Rp) Jumlah Biaya (Rp) ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN PEMASARAN BENIH PADI
DI KABUPATEN BATANG HARI
Sazili Musaqa A07400548
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
8. Berapa luas lahan yang digunakan untuk produksi benih padi ? ... m2
9. Apakah status lahan yang digunakan untuk usaha ? ...
10. Berapa jumlah produksi dan varietas yang diproduksi ? Varietas Jumlah Produksi (kg)
11. Apakah kegiatan produksi dipengaruhi perubahan harga
Ya, alasannya : ... Tidak, alasannya : ... 12. Bagaimanakah kegiatan penjualan yang dilakukan ?Lembaga Pemasaran Harga Jual (Rp/kg) Jumlah Penjualan (kg) Sistem Pembayaran Pasar yang Dituju
13. Bagaimana penentuan harga jual ?
... ... 14. Apakah dilakukan penyotiran sebelum benih padi dijual ?
Ya TidakJika Tidak, alasannya : ... 15. Apakah Anda memberikan nilai tambah pada benih padi yang dijual ?
Ya TidakJika Ya, alasannya : ... 16. Apakah diterapkan suatu standarisasi ?
Ya Tidak17. Apakah diterapkan grading ?
Ya TidakJika Ya, benih padi dibagi menjadi : ... 18. Berapa besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan, untuk :
- Biaya Tenaga Kerja : ... Rp/kg - Biaya Pengangkutan : ... Rp/kg - Biaya Pengemasan : ... Rp/kg - Biaya Penyimpanan : ... Rp/kg - Biaya Penyusutan : ... Rp/kg
- Biaya Bongkar Muat : ... Rp/kg - Biaya Sortasi : ... Rp/kg - Retribusi : ... Rp/kg - Biaya Lain-lain : ... Rp/kg 19. Apakah dilakukan kegiatan penyimpanan ?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Jumlah benih padi yang disimpan ... Kg - Lokasi Penyimpanan ...
- Lama penyimpanan ... hari - Cara Penyimpanan ... 20. Apakah dilakukan kegiatan pengemasan?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Cara pengemasan benih padi ... - Ukuran kemasan ... 21. Dari mana Anda mendapat informasi mengenai harga diperoleh ?
... 22. Apakah ada kebebasan untuk keluar-masuk pasar ?
Ya Tidak
Jika tidak, apakah yang menjadi syarat/ketentuan untuk keluar-masuk pasar : ... ... 23. Apakah sumber modal perusahaan ?
... Besarnya modal : Rp ...
24. Apakah Anda mendapat kesulitan dalam pemasaran benih padi ?
Ya TidakJika Ya, kesulitan dalam bentuk :
... 25. Berapa lama perusahaan bergerak dalam pemasaran benih padi ? ... tahun
KUESIONER
UNTUK LEMBAGA PEMASARAN (KUD)
1. Tanggal Wawancara : ... 2. Nomor Kuesioner : ... 3. Nama Responden : ... 4. Nama KUD : ... 5. Alamat : ... ... 6. Bidang Usaha - Utama : ... - Sampingan : ... ... ... 7. Berapa jumlah sumber benih padi yang memasok responden
Satu sumber Lebih dari satu 8. Kegiatan pembelian benih padi yang dilakukanVarietas Produsen Benih Harga Beli (Rp/kg) Jumlah Pembelian Sistem Pembayaran
9. Bagaimana sifat pembelian benih padi dilakukan
Borongan Bertahap
ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN PEMASARAN BENIH PADI DI KABUPATEN BATANG HARI
Sazili Musaqa A07400548
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
10. Kegiatan penjualan benih padi yang dilakukan
Varietas Pembeli Harga Jual (Rp/kg)
Jumlah Penjualan
Sistem Pembayaran
11. Apakah Anda menjual jenis komoditas lain ? ...
...
12. Berapa waktu yang dibutuhkan sampai benih padi terjual habis ? ... hari
13. Apakah Anda melakukan kegiatan penyimpanan ?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Jumlah benih padi yang disimpan ... Kg - Lokasi Penyimpanan ...
- Lama penyimpanan ... hari - Cara Penyimpanan ... 14. Apakah Anda melakukan kegiatan pengemasan?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Cara pengemasan benih padi ... - Ukuran kemasan ... 15. Berapa besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan, untuk :
- Biaya Tenaga Kerja : ... Rp/kg - Biaya Pengangkutan : ... Rp/kg - Biaya Pengemasan : ... Rp/kg - Biaya Penyimpanan : ... Rp/kg - Biaya Penyusutan : ... Rp/kg
- Biaya Bongkar Muat : ... Rp/kg - Biaya Sortasi : ... Rp/kg - Retribusi : ... Rp/kg - Biaya Lain-lain : ... Rp/kg
16. Apakah Anda menerapkan suatu standarisasi ?
Ya TidakJika Ya, standarisasinya yaitu : ... 17. Apakah Anda menerapkan grading ?
Ya Tidak
Jika Ya, benih padi dibagi menjadi : ... 18. Apakah Anda menanggung biaya resiko dari kegiatan penjualan ?
Ya TidakJika Ya, biaya resikonya yaitu : ... ... 19. Bagaimana Anda menentukan harga jual ?
... ... 20. Dari mana Anda mendapat informasi mengenai harga diperoleh ?
... 21. Apakah Anda bebas untuk keluar-masuk pasar ?
Ya TidakJika tidak, apakah yang menjadi syarat/ketentuan untuk keluar-masuk pasar : ... ... 22. Apakah anda memberikan bantuan kepada konsumen (petani padi) ?
Ya TidakJika ya, bantuan dalam bentuk : ... Dalam jangka waktu : ... 23. Apakah sumber modal usaha ?
... Besarnya modal : Rp ... 24. Apakah Anda mendapat kesulitan dalam pemasaran benih padi ?
Ya TidakJika Ya, kesulitan dalam bentuk :
Menjual benih padi Membeli benih padiKeterangan : ... 25. Berapa lama Anda bergerak dalam pemasaran benih padi ?
KUESIONER
UNTUK TOKO PENGECER
1. Tanggal Wawancara : ... 2. Nomor Kuesioner : ... 3. Nama Responden : ... 4. Nama Toko : ... 5. Alamat : ... ... 6. Bidang Usaha - Utama : ... - Sampingan : ... ... ... 7. Berapa jumlah sumber benih padi yang memasok responden
Satu sumber Lebih dari satu 8. Kegiatan pembelian benih padi yang dilakukanVarietas Produsen Benih Harga Beli (Rp/kg) Jumlah Pembelian Sistem Pembayaran
9. Bagaimana sifat pembelian benih padi dilakukan
Borongan Bertahap
ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN PEMASARAN BENIH PADI DI KABUPATEN BATANG HARI
Sazili Musaqa A07400548
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
10. Kegiatan penjualan benih padi yang dilakukan
Varietas Pembeli Harga Jual (Rp/kg)
Jumlah Penjualan
Sistem Pembayaran
11. Apakah Anda menjual jenis komoditas lain ? ...
...
12. Berapa waktu yang dibutuhkan sampai benih padi terjual habis ? ... hari
13. Apakah Anda melakukan kegiatan penyimpanan ?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Jumlah benih padi yang disimpan ... Kg - Lokasi Penyimpanan ...
- Lama penyimpanan ... hari - Cara Penyimpanan ... 14. Apakah Anda melakukan kegiatan pengemasan?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Cara pengemasan benih padi ... - Ukuran kemasan ... 15. Berapa besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan, untuk :
- Biaya Tenaga Kerja : ... Rp/kg - Biaya Pengangkutan : ... Rp/kg - Biaya Pengemasan : ... Rp/kg - Biaya Penyimpanan : ... Rp/kg - Biaya Penyusutan : ... Rp/kg
- Biaya Bongkar Muat : ... Rp/kg - Biaya Sortasi : ... Rp/kg - Retribusi : ... Rp/kg - Biaya Lain-lain : ... Rp/kg
16. Apakah Anda menerapkan suatu standarisasi ?
Ya TidakJika Ya, standarisasinya yaitu : ... 17. Apakah Anda menerapkan grading ?
Ya Tidak
Jika Ya, benih padi dibagi menjadi : ... 18. Apakah Anda menanggung biaya resiko dari kegiatan penjualan ?
Ya TidakJika Ya, biaya resikonya yaitu : ... ... 19. Bagaimana Anda menentukan harga jual ?
... ... 20. Dari mana Anda mendapat informasi mengenai harga diperoleh ?
... 21. Apakah Anda bebas untuk keluar-masuk pasar ?
Ya TidakJika tidak, apakah yang menjadi syarat/ketentuan untuk keluar-masuk pasar : ... ... 22. Apakah anda memberikan bantuan kepada konsumen (petani padi) ?
Ya TidakJika ya, bantuan dalam bentuk : ... Dalam jangka waktu : ... 23. Apakah sumber modal usaha ?
... Besarnya modal : Rp ... 24. Apakah Anda mendapat kesulitan dalam pemasaran benih padi ?
Ya TidakJika Ya, kesulitan dalam bentuk :
Menjual benih padi Membeli benih padiKeterangan : ... 25. Berapa lama Anda bergerak dalam pemasaran benih padi ?
KUESIONER
UNTUK KONSUMEN (PETANI PADI)
1. Tanggal Wawancara : ... 2. Nomor Kuesioner : ... 3. Nama Responden : ... 4. Pendidikan Terakhir Formal : ... Non Formal : ... ... 5. Alamat : ... ... 6. Bidang Usaha - Utama : ... - Sampingan : ... ... 7. Kebutuhan benih padi yang digunakan untuk usaha tani
Varietas Benih Padi Kebutuhan Benih Padi
(kg/tahun) Cukup Kurang ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN PEMASARAN BENIH PADI
DI KABUPATEN BATANG HARI
Sazili Musaqa A07400548
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
8. Pembelian benih padi
Varietas Benih Padi
Harga Benih Padi (Rp/kg)
Tempat Pembelian
Sistem Pembayaran
9. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memperoleh benih padi ?
Ya TidakJika Ya, alasannya : ... 10. Apakah tingkat harga benih padi memberatkan Anda ?
Ya Tidak
Jika Ya, alasannya : ... Tingkat harga yang diinginkan : ... Rp/kg 11. Apakah kegiatan pembelian benih padi dipengaruhi perubahan harga benih
padi ?
Ya, alasannya : ...Tidak, alasannya :
... 12. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh benih padi ?... Rp/kg
13. Apakah Anda melakukan kegiatan penyimpanan ?
Ya TidakJika Ya, maka :
- Jumlah benih padi yang disimpan ... Kg - Lokasi Penyimpanan ...
- Lama penyimpanan ... hari - Cara Penyimpanan ... 14. Dari mana Anda mendapat informasi mengenai harga diperoleh ?
... 15. Apakah Anda bebas untuk keluar-masuk pasar ?
Ya TidakJika tidak, apakah yang menjadi syarat/ketentuan untuk keluar-masuk pasar : ...
16. Apakah Anda ikut menentukan harga beli benih padi ?
Ya Tidak17. Apakah anda mendapat bantuan dari lembaga pemasaran ?
Ya TidakJika ya, bantuan dalam bentuk : ... Dalam jangka waktu : ... 18. Berapa luas lahan yang digunakan untuk produksi benih padi ?
... m2
19. Apakah status lahan yang digunakan untuk usaha ? ...
20. Berapa produksi beras yang anda hasilkan ? ... kg
20. Apakah sumber modal usaha ?
... Besarnya modal : Rp ... 21. Berapa lama Anda membeli benih padi untuk usaha tani ?