IV METODE PENELITIAN
4.5 Metode Pengolahan Data 1 Analisis Deskriptif
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan data kualitatif yang dikumpulkan dari literatur Departemen Pertanian program PUAP, pengamatan, dan telaah pustaka. Data tersebut diinterprestasikan sehingga dapat menjadi acuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan dengan jelas seperti apa program PUAP yang telah digulirkan oleh Departemen Pertanian dan sudah sampai sejauhmana program tersebut memberikan kontribusi kepada perkembangan usaha petani miskin yang ada di perdesaan terutama di daerah Kabupaten Bogor.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui prioritas alokasi penyaluran dana PUAP. Dengan demikian dapat diketahui skala prioritas dari tujuan pengguliran program PUAP untuk para petani miskin pemilik atau penggarap yang menjadi anggota kelompok tani peserta program PUAP. Berdasarkan dari rancangan usaha kelompok yang telah disusun oleh masing-masing kelompok tani yang kemudian dirangkum dalam Rencana Usaha Bersama (RUB), maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dana BLM PUAP digunakan untuk membiayai proses produksi tanaman pangan (padi) selama satu musim tanam.
36 4.5.2 Analisis Kinerja Gapoktan PUAP
Analisis ini dilihat dari kemampuannya mengelola dan menyalurkan dana PUAP secara efektif berdasarkan kriteria penilaian dari Gapoktan sebagai lembaga penyalur langsung dana pinjaman PUAP. Efektivitas penyaluran dana PUAP dilihat dari beberapa tolak ukur yaitu: 1). Target dan Realisasi Pinjaman; 2). Jangkauan Pinjaman; 3). Persentase Tunggakan. Tolak ukur yang dinilai jika dua dari tiga hal ini berjalan dengan baik, maka kinerja Gapoktan berhasil dalam pelaksanaannya.
Penilaian terhadap kinerja Gapoktan juga dapat dilakukan dengan metode deskriptif berdasarkan data yang didapat melalui hasil wawancara dengan pengurus Gapoktan dan data-data sekunder yang didapatkan dari pihak terkait.
4.5.3 Analisis Pendapatan Usahatani
Analisis ini terdiri dari penerimaan, biaya, pendapatan, dan efisiensi usahatani. Dengan menggunakan analisis ini dapat dilihat bagaimana perubahan yang terjadi pada lahan yang digarap oleh petani kelompok maupun individu yang telah mendapatkan dana stimulus PUAP dengan kondisi lahan yang belum mendapatkan atau melaksanakan program PUAP. Dengan adanya program PUAP yang terdiri dari berbagai macam konsep mulai dari peningkatan pengetahuan petani melalui program pelatihan hingga program mengalokasikan sumber daya dengan pengoptimalisasi lahan yang ada.
Penerimaan merupakan hasil kali jumlah produksi total dan harga jual per satuan. Analisis penerimaan usahatani merupakan analisis penerimaan yang diperoleh petani sebelum dikurangi biaya variabel atau tetap. Dari hasil yang diterima oleh petani inilah yang menjadi salah satu indikator dari keefektivan dari program PUAP tersebut. Aspek yang kedua adalah biaya yang merupakan komponen penting dalam melakukan kegiatan usahatani. Biaya usahatani dapat berbentuk biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai adalah biaya yang dibayar dengan uang, komponen biaya tunai seperti biaya benih (kg), pupuk
37 kandang (karung/kg), pupuk TSP (kg), pupuk KCL (kg), pupuk urea (kg), pestisida (kaleng/ml), dan Tenaga kerja (HOK).
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan biaya yang telah dikeluarkan. Pendapatan usahatani dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan atas seluruh biaya tunai yang disebut sebagai pendapatan tunai dan pendapatan atas biaya total yang sering disebut sebagai pendapatan total.
Tingkat pendapatan usahatani dapat dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut :
Itunai = NP - BT Itotal = NP - (BT + BD) Keterangan :
Itunai = Tingkat pendapatan bersih tunai Itotal = Tingkat pendapatan bersih total
NP = Nilai produk, merupakan hasil perkalian jumlah output dengan harga
BT = Biaya tunai
BD = Biaya diperhitungkan
Biaya diperhitungkan digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani dan modal. Komponen biaya diperhitungkan seperti sewa lahan (ha) dan penyusutan peralatan (Rp/tahun). Aspek yang ketiga yaitu pendapatan usahatani digunakan untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan (Hernanto,1989). Untuk menghitung pendapatan usahatani dapat digunakan rumus:
Dimana : TR = Total Penerimaan
TC = Biaya Tunai + Biaya Diperhitungkan
4.5.4 Analisis R/C Ratio
Analisis ini digunakan untuk mengetahui rasio keuntungan antara penerimaan dengan pengeluaran. Suatu usaha dikatakan efisien secara ekonomis
Pendapatan ( ) = TR-TC
38 apabila rasio output terhadap inputnya lebih menguntungkan dari usaha lain. Return and Cost Ratio (R/C Ratio) merupakan perbandingan antara nilai output dengan pengeluaran usahatani.
Rasio pendapatan terhadap biaya merupakan perbandingan antara total penerimaan yang diperoleh dari setiap satuan uang yang dikeluarkan dalam proses produksi usahatani. Analisis pendapatan dibagi menjadi dua yakni analisis pendapatan atas biaya tunai dan analisis pendapatan atas biaya total. Menurut Soeharjo dan Patong (1973), perhitungan R/C rasio diformulasikan sebagai berikut:
(Rasio atas Biaya Total)
BT TP C R/
(Rasio atas Biaya Tunai)
Bt TP C R/
BT = Bt + Btt
Dimana: TP = Total Penerimaan Usahatani (Rp) BT = Biaya Total (Rp)
Bt = Biaya Tunai (Rp) Btt = Biaya tidak Tunai (Rp)
Konsep penarikan kesimpulan tentang efektivitas program PUAP menggunakan penarikan kesimpulan yang didasarkan R/C rasio adalah :
1. Jika R/C rasio dari sebelum dan setelah adanya program PUAP mengalami penurunan maka program PUAP tidak efektif.
2. Jika R/C rasio dari sebelum dan setelah adanya program PUAP mengalami kenaikan maka program PUAP efektif.
4.5.5 Uji t berpasangan (paired t-test)
Analisis ini digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan pendapatan masyarakat pesisir setelah mengikuti program PUAP berdasarkan hipotesis yang diajukan yaitu:
H0 : x2-x1 = 0 H1 : x2-x1 0
39 H1 berarti terdapat perbedaan pendapatan antara sebelum dengan sesudah
mengikuti program PUAP
Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai P- value dengan nilai , yakni P-value < , maka H0 ditolak. Nilai P-value diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Aminah, 2008):
t-hitung = n Sd d dimana d = x1 – x2; d = n d ; dan Sd =
(
)
1 2 2 − − n n d ddimana : n = jumlah sampel
x1 = pendapatan bersih sebelum x2 = pendapatan bersih sesudah
Untuk batasan penerimaan dan penolakan H0 yang ingin diperoleh, ditetapkan penggunaan selang kepercayaan pada 0,05 dan apabila penerimaan < t-tabel,db = n-1 sedangkan penolakan terjadi jika > t-tabel, db = n-1. Pengujian alpha sebesar lima persen dalam uji statistic t-hitung sesuaidengan kebutuhan penelitian yang juga didasarkan pada pernyataan Usman, dkk (2008), bahwa dalam penelitian sosial, besarnya alpha tersebut tergantung kepada peneliti.