• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV METODE PENELITIAN

VI. PENGARUH PROGRAM PUAP TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PAD

6.3 Penilaian Pelaksanaan Penyaluran Dana BLM-PUAP Berdasarkan Pihak Penyalur

6.3.2 Persentase Tunggakan

Tunggakan pinjaman merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menentukan efektivitas penyaluran pinjaman. Apabila tingkat realisasi pinjaman tercapai, frekuensi peminjaman meningkat dan jangkauan kredit meluas, namun persentase tunggakan meningkat maka akan mempengaruhi keberhasilan simpan pinjam tersebut. Oleh karena dana yang digulirkan bertahap dan harus memutar secara merata serta semua anggota dapat merasakan manfaatnya, maka diperlukan manajemen keuangan dan pendekatan untuk memberikan pengertian kepada anggota betapa pentingnya dana tersebut untuk kesejahteraan bersama.

Penyaluran dilakukan berdasarkan pada musim tanam yaitu setiap empat bulan sekali yang awalnya dilakukan pada awal bulan kelima. Kebutuhan petani akan tambahan modal usaha adalah hal yang penting untuk meningkatkan semangat petani dalam melakukan usahataninya. Dana tambahan modal tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan, pemupukan dan saat panen. Tanggapan mengenai PUAP oleh responden dapat dilihat pada Gambar 3.

65

Dari Gambar 3 dapat diketahui bahwa 83 persen atau 25 orang mengalokasikan dana BLM PUAP untuk tambahan modal usahatani padi, empat orang atau 13,33 persen untuk pengembangan SDM seperti pelatihan petani, biaya anak sekolah dan 3,33 persen untuk dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga petani. Pemberian tambahan modal usaha bagi petani walaupun tidak besar, memberikan dampak yang positif dikarenakan pemberian pupuk dan perawatan yang tepat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai pelaksanaan program PUAP, diketahui bahwa tujuan utama responden menjadi anggota peserta program PUAP adalah untuk mendapatkan tambahan modal usaha, kemudian pelatihan dan lain sebagainya. Petani anggota yang membayar pinjaman dengan tepat waktu akan diberikan kemudahan untuk mendapatkan pinjaman tahap selanjutnya, bahkan jumlah pinjamannya bisa dinaikkan. Kenaikan jumlah pinjaman dari Rp.500.000,00 menjadi Rp.700.000,00 merupakan hasil musyawarah dengan anggota Poktan. Apresiasi dari pengurus Gapoktan terhadap petani yang bisa dengan lancar dalam membayar angsuran pinjaman akan menimbulkan dampak yang positif bagi kesejahteraan petani.

Alasan responden yang mayoritas kenapa tidak memilih pelatihan sebagai opsinya adalah karena menganggap pelatihan bisa didapat dari pengalaman hidup. Untuk responden yang terakhir menjawab tujuan mengikuti program PUAP hanya untuk mendapatkan uang yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga yang akan dikembalikan pada awal bulan depan dikarenakan kebutuhan mendadak tersebut itulah responden ini mengajukan pinjaman.

Lembaga Keuangan Mandiri (LKM) merupakan lembaga mandiri yang dibentuk oleh pengurus Gapoktan untuk tujuan mengelola keuangan dari dana BLM PUAP. Umumnya staf pengurus dari lembaga ini diberikan pelatihan singkat dari Tim PUAP Kabupaten atau Penyelia Mitra Tani (PMT) mengenai cara mengelola keuangan. Selain itu juga tingkat pendidikan dan pengalaman dari staf dan manajer lembaga ini menjadi pertimbangan. Manajer LKM dan stafnya memperoleh honor yang berasal dari bunga pinjaman setiap bulannya sesuai kesepakatan musyawarah Gapoktan.

66

Honor untuk manajer dan stafnya ditetapkan sebesar Rp.250.000,-sampai Rp.300.000,- setiap bulan. Jumlah personil yang mengelola keuangan ini adalah lima orang terdiri dari manajer, kasir, pemasaran, pembinaan anggota dan verifikasi. Manajer akan melakukan laporan kas setiap bulan sekali atau setiap akhir musim tanam. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui kondisi kas untuk memutar dana tersebut kepada anggota yang lainnya.

Kemudahan yang digambarkan peserta program adalah waktu pencairan yang singkat, syarat yang mudah untuk dipenuhi verifikasi yang tidak rumit dan sistem tanggung renteng yang diberlakukan oleh LKM. Sedangkan kesulitannya adalah waktu pedan sulitnya mengisi formulir PUAP yang harus diisi secara lengkap. Biasanya hal tersebut terjadi pada responden yang tingkat pendidikannya rendah.

Sesuai dengan sasaran dan tujuannya, yang menjadi peserta dari program PUAP adalah masyarakat perdesaan yang memiliki usaha ekonomi produktif khususnya dibidang pertanian budidaya. Untuk Kecamatan Pamijahan, dari hasil identifikasi dan verifikasi dilapangan oleh pengurus Gapoktan dibantu PPL setempat jumlah anggota Gapoktan yang telah menggunakan dana BLM PUAP telah mencapai 223 anggota.

Selisih dari dana awal dengan akhir merupakan bunga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah Gapoktan yang dipergunakan untuk menambah kas LKM. Bunga sebesar lima persen tersebut dialokasikan sebagai, simpanan pokok, biaya administrasi dan dana cadangan apabila angsuran mengalami kemacetan dalam pembayaran dan kemudian digulirkan kembali kepada anggota yang belum mendapatkan pembiayaan.

Jenis usaha yang dibiayai pada awal dicairkan dana ini adalah untuk tambahan modal petani anggota pada awal musim tanam. Dengan luas lahan rata- rata yang dimiliki petani antara 6.470 m2 diharapkan produksi gabah yang dihasilkan naik dan pendapatan petani meningkat. Mayoritas penggunaan dana BLM PUAP adalah untuk penambahan modal sektor budidaya (on farm) yaitu sebesar 90 persen. Sedangkan sebagian kecil hanya untuk usaha non budidaya yaitu membeli pupuk, pestisida dan usaha yang bergerak dibidang penyediaan produksi pertanian.

67

Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa pada prinsipnya program PUAP di Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Pamijahan Desa Cibitung Kulon sudah sesuai dengan indikator keberhasilan PUAP secara output dan outcome yaitu tersalurkannya dan BLM PUAP kepada petani, buruh tani dan rumah tangga tani miskin dalam melakukan usaha produktif pertanian dan meningkatnya kemampuan Gapoktan dalam memfasilitasi dan mengelola bantuan modal usaha untuk petani baik pemilik, petani penggarap dan buruh tani

Selama waktu penelitian, peneliti melihat belum terjadi penunggakan pengembalian pinjaman. Hal ini dikarenakan, penjualan hasil padi ditampung langsung atau dikordinir oleh pengurus Gapoktan. Jadi pemotongan angsuran pinjaman terjadi langsung saat transaksi penjualan gabah dan penggilingan.

Proses sosialisasi dan rasa segan anggota-anggota Poktan kepada pengurus Gapoktan menjadi nilai lebih dari kelompok tani ini. Hal ini dilakukan dengan cara mengadakan arisan atau silaturahmi dengan sesama anggota setiap dua kali dalam sebulan, sehingga kebersamaan terus terjalin sekaligus mengontrol pembayaran angsuran pinjaman atau mengingatkan kepada anggota.

6.4 Penilaian Penyaluran Dana BLM-PUAP Berdasarkan Kriteria Pihak