• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Metode Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara semi-terstruktur kepada para partisipan. Wawancara semi-semi-terstruktur dilakukan karena memberikan kesempatan yang luas bagi peneliti untuk memahami dan mendengarkan segala hal yang dikatakan partisipan dari pengalaman hidupnya, murni berdasarkan sudut pandang partisipan. Morrow (2005, dalam Supratiknya, 2018) berpendapat bahwa penggunaan sedikit pertanyaan yang sungguh-sungguh terbuka lebih efektif daripada menggunakan misalnya 20 pertanyaan utama.

Untuk itu peneliti merumuskan beberapa pertanyaan terbuka sebagai pedoman wawancara yang sekiranya mampu menstimulasi partisipan.

Peneliti menganggap topik terkait perceraian orang tua merupakan topik yang bersifat pribadi, sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan metode wawancara perorangan. Metode wawancara perorangan ini memiliki kelebihan di mana partisipan bisa lebih leluasa memberikan informasi mengenai kehidupan masa lalunya tanpa kehadiran orang lain yang mungkin membuat tidak nyaman (Creswell, 2009). Wawancara yang dilakukan memiliki dua sesi atau bagian, yang pertama adalah wawancara latar belakang dan yang kedua adalah wawancara terkait topik penelitian. Wawancara latar belakang bertujuan untuk mengetahui data diri partisipan dan latar belakang keluarga para partisipan. Wawancara terkait topik penelitian bertujuan untuk mengetahui pengalaman masa lalu para partisipan dalam menjalin relasi intim antar jenis dan persepsi mereka terkait relasi intim antar jenis. Wawancara tersebut dilakukan pada waktu dan tempat yang telah disepakati oleh peneliti dan partisipan. Adapula pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Protokol Wawancara

a. Protokol wawancara latar belakang

Pertanyaan pembuka:

Selamat pagi/siang/sore/malam. Bagaimana kabarnya hari ini? (Rapport) Bagian transisi (penyampaian terkait Informed consent):

1) Peneliti menyampaikan mengenai lembar informed consent yang harus ditandatangani partisipan sebelum wawancara dimulai. Adapula

30

isi dari informed consent tersebut adalah identitas peneliti, identitas partisipan, tujuan penelitian, proses wawancara atau pengambilan data, kerahasiaan data, hak partisipan untuk hanya mengungkapkan hal yang ingin diungkapkan serta hak untuk menghentikan partisipasi, serta pernyataan kesediaan mengikuti penelitian secara sukarela.

2) Memberikan waktu kepada partisipan untuk membaca isi informed

consent dengan seksama dan memberikan kesempatan jika ada

pertanyaan.

3) Penandatanganan informed consent. 4) Memulai wawancara inti.

Pertanyaan inti:

Bisa/ boleh Anda ceritakan mengenai perceraian orang tua Anda?/ Apa yang Anda ingat mengenai perceraian orang tua Anda?

(memori mengenai perceraian orang tua) Probing:

1) Berapa usia Anda ketika orang tua Anda bercerai?

2) Apa alasan orang tua Anda bercerai?/ Hal apa yang membuat orang tua Anda bercerai?

3) Bagaimana kondisi rumah sebelum orang tua Anda bercerai? 4) Bagaimana perasaan Anda saat itu? (merujuk pertanyaan no.3) 5) Setelah perceraian, Anda tinggal dengan siapa?

6) Bagaimana kondisi orang tua Anda setelah perceraian? 7) Bagaimana kondisi rumah setelah perceraian?

8) Apa yang Anda rasakan setelah perceraian orang tua Anda? Mengapa demikian?

9) Bagaimana hubungan Anda dengan ibu Anda setelah perceraian? 10)Apakah hubungan Anda dengan ibu Anda berubah jika dibandingkan

sebelum dan setelah perceraian? Perubahan yang bagaimana? 11)Bagaimana hubungan Anda dengan ayah Anda setelah perceraian? 12)Apakah hubungan Anda dengan ayah Anda berubah jika

dibandingkan sebelum dan setelah perceraian? Perubahan yang bagaimana?

13)Apakah Anda memiliki saudara kandung yang tinggal dengan Anda baik sebelum maupun setelah perceraian orang tua Anda? Boleh ceritakan mengenai saudara Anda dan relasinya dengan Anda?

b. Protokol wawancara terkait topik penelitian (persepsi relasi intim antar jenis)

Pertanyaan pembuka:

Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam bagaimana kabarnya hari ini?

(Rapport)

Pertanyaan pendahulu:

Apakah Anda sudah pernah menjalin relasi dengan lawan jenis (laki-laki)? Jika sudah, relasi seperti apa? (Pengalaman masa lalu terkait relasi intim antar jenis)

32

Pertanyaan transisi:

Hal apa yang paling berkesan ketika menjalin relasi dengan lawan jenis (laki-laki)? (Pengalaman masa lalu terkait relasi intim antar jenis) Pertanyaan kunci:

1) Bisa tolong deskripsikan apa yang Anda pahami mengenai relasi intim antar jenis? Atau Menurut Anda relasi intim antara laki-laki dan perempuan itu relasi yang seperti apa? Boleh jelaskan lebih jauh? (pemahaman relasi intim antar jenis secara umum)

Probing:

a) Apakah anda bisa membedakan mana orang yang sedang menjalin relasi intim dan yang tidak? Jika iya bagaimana? (pemahaman relasi intim antar jenis secara umum)

b) Menurut Anda hal yang harus ada dalam relasi intim antara laki-laki dan perempuan itu apa? (pemahaman relasi intim antar jenis secara umum)

c) Menurut Anda hal yang paling penting dari relasi intim antara laki-laki dan perempuan itu apa? (pemahaman relasi intim antar jenis secara umum)

d) Menurut Anda keintiman itu apa? (pemahaman keintiman) e) Menurut Anda gairah/passion itu apa? (pemahaman passion) f) Menurut Anda komitmen itu apa? (pemahaman komitmen) 2) Bolehkah Anda jelaskan bagaiamana relasi intim yang ideal bagi

tersebut? Mengapa demikian? (penilaian relasi intim antar jenis secara umum)

Probing:

a) Dalam menjalin relasi intim antar jenis hal apa saja yang dapat membuat Anda merasa tidak nyaman (sedih/ marah/ takut/ gelisah)? (penilaian terkait relasi intim antar jenis)

b) Dalam relasi antar jenis hal apa yang membuat Anda merasa nyaman (senang)? (penilaian terkait relasi intim antar jenis) c) Menurut Anda apa yang seharusnya dilakukan oleh laki-laki

maupun perempuan ketika mereka menjalin relasi intim? (penilaian mengenai keintiman)

d) Bagaimana pendapat Anda jika melihat laki-laki dan perempuan menunjukkan kemesraan di tempat umum? Apakah Anda akan melakukan perilaku serupa? (penilaian mengenai passion)

e) Menurut Anda apakah relasi intim antar jenis harus bertahan lama? Mengapa demikian? (penilaian mengenai komitmen) Pertanyaan penutup:

Apakah ada hal lain yang ingin Anda sampaikan terkait relasi intim antar jenis yang menjadi topik kita?/ Apakah ada tambahan jawaban dari beberapa hal telah kita bahas sebelumnya?

2. Perekaman Data

Dalam proses pengumpulan data, data yang didapatkan direkam dengan perekam audio, yaitu menggunakan perekam audio di handphone

34

milik peneliti dan voice recorder. Perekaman data audio ini bertujuan untuk mempermudah proses penggabungan dan penyeragaman data yang diperoleh menjadi bentuk tulisan, atau yang disebut verbatim wawancara (Herdiansyah, 2015).

Dokumen terkait