• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN

Dalam dokumen Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012 (Halaman 84-91)

Textile dan Garment Sebelum dan Sesudah Krisis Keuangan Global yang Terdaftar di Bursa Efek

METODELOGI PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai tahun 2010, dan populasi menurut Arikunto (2002:108) adalah keseluruhan dari subjek penelitian (semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian). Sedangkan menurut Indriantoro (2002:115) populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.

Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria. Saat ini keseluruhan perusaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 181 perusahaan yang tergolong menurut jenis usahannya yaitu : Industri Dasar dan Kimia

(Basic Industry and Chemical), Aneka Industri

(Miscellaneous Industry, Industri barang

konsumsi (Consumer Goods Industry),

Sampel menurut Arikunto (2002:108) adalah sebagian dari populasi yang akan mewakili keseluruhan populasi tersebut. Dari populasi di atas maka metode penarikan sampel

menggunakan Non-Probability Random Sampling

atau pemilihan sampel secara tidak acak dengan metode Purposive Sampling.Purposive Sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang yang telah go

public di Bursa Efek Indonesia yang bergerak pada sektor textile dan garment

2. Perusahaan textile dan garment yang telah

listing sebelum periode penelitian.

3. Perusahaan textile dan garment yang mener- bitkan laporan keuangannya secara berkala dan telah diaudit oleh akuntan publik. Berdasarkan kriteria di atas maka yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah:PT. Polychem, PT. Argo Pantes, PT. Delta Dunia Petronindo, PT. Ever Shine, PT. Indorama Syntetic, PT. Karwelll, PT. Apac Citra Centertex, PT. Panasia Filament, PT. Pan Brother, PT. Asia

Pasiik Fiber, PT. Roda Vivatex, PT. Ricy Putra Globalindo, PT. Sunson Textile Manufaktur, PT. Taijin Indonesia, PT. UNITEX

Jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan data sekunder yang di peroleh melalui directory pasar modal yang dikeluarkan oleh Indonesia Stock Excange (Bursa Efek Indonesia) yang dimuat pada webside www.idx.co.id. Data yang diambil dari laporan keuangan adalah laba bersih setelah pajak, total aktiva, modal sendiri, Jumlah arus kas dan setara kas tahunan, arus kas operasional, arus kas investasi, arus kas pendanaan, jumlah pelunasan hutang, dan pembayaran deviden . Pengumpulan data dilakukan dengan caraCross Section Pooling Data dari perusahaan manufaktur.

Cross Section Pooling Data dilakukan

dengan cara menjumlahkan perusahaan textile

dan garment yang mampu memenuhi kriteria

sampel yang telah ditentukan sesudah periode sebelum dan sesudah krisis keuangan global. Yaitu pada tahun 2006-2010, dengan asumsi tahun 2006-2007 merupakan periode sebelum krisis global dan 2008-2010 merupakan periode sesudahkrisis global. Data keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan semesteran dari perusahaantextile dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Metode pengumpulan data yang digunakan

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002: 206). Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengambil data laporan keuangan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2010. Data diperoleh melalui penggunaan fasilitas internet dengan situs resmi

Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id. Selain

metode tersebut juga menggunakan Metode studi pustaka yaitu metode yang digunakan dengan memahami literatur-literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian dan juga pengumpulan data dengan membaca buku-buku dan sumber bacaan yang relevan,

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 81 Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Modal Kerja Perbankan di Indonesia

seperti buku-buku manajemen keuangan, analisis laporan keuangan, dasar-dasar analisis laporan keuangan.

Deinisi Operasional Variabel

Arus kas operasi merupakan arus kas masuk

dan keluar dari kegiatan operasional perusahaan. Arus kas dari kegiatan operasi merupakan arus kas yang berasal dari aktiitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Kegiatan ini melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih dalam laporan laba rugi.

Arus kas investasi merupakan arus kas

masuk dan keluar dari aktivitas investasi.arus kas dari aktiitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

Arus kas pendanaan merupakan arus kas

masuk (cash inlows) dan kas keluar (cash

outlows) dari aktivitas pendanaan. Arus kas yang berasal dari aktiitas ini merupakan arus kas yang menyebabkan perubahan dalam struktur modal atau pinjaman perusahaan.

Arus kas akhir tahun merupakan informasi

posisi kas pada akhir periode laporan arus kas

(cash lows).Dari arus kas akhir tahun kita dapat menemukan informasi apakah kondisi jumlah kas yang tersimpan bernilai positif atan negatif. Jika nilainya positif, maka dapat diartikan bahwa arus kas masuk (cash inlows) lebih besar dari kas

keluar (cash outlows).

Metode Analisis Data

Analisis deskriptif yaitu proses pengumpulan,

penyajian, dan meringkas berbagai karakteristik dari data dalam upaya untuk menggambarkan data tersebut secara memadai. (Singgih, 2003:32) Alat analisis data ini disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi absolute yang menggambarkan angka-angka prosentase , rata-rata, median, kisaran, standar deviasi.

Metode analisis komparatif yaitu teknik

analisis data yang dilakukan melalui analisis perbandingan. Penelitian dimaksudkan untuk melihat adanya perbandingan arus kas (cash lows) pada tahun 2006-2007 diasumsikan

sebagai periode sebelum krisis keuangan global dan tahun 2008-2010 diasumsikan sebagai periode sesudah krisis keuangan global.

Pengujian Hipotesis

Untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini dan pengujian terhadap hipotesis penelitian, selanjutnya langkah pengujian hipotesis yang akan dilakukan setelah data yang diperoleh dari laporan arus kas dirangkumkan dalam bentuk tabel diuji dengan menggunakan program SPSS 17.0. Adapun metode yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah menggunakan dengan menggunakan metode Paired- Sample T- Test.Paired-samples T-Test atau uji berpasangan merupakan uji parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda (N0) diantara dua variabel. Data berasal dari dua pengukuran atau dua periode pengamatan yang berbeda yang diambil dari subjek penelitian yang sama atau satu pengukuran berasal dari subjek yang dipasangkan. Setelah melakukan

perhitungan pengujian statistik Paired- Sample

T-Test menggunakan program SPSS 17.0. untuk dapat menentukan apakah hipotesis Ha atau Ho yang ditolak, adalah dengan melihat Asymp. Sig.(2-tailed). Jika Asymp.Sig.(2-tailed)< α, maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika Asymp.Sig.(2-tailed)> α, maka Ha ditolak. Sedangkan α yang dipakai adalah 5%.

HASIL PENELITIAN

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor textile dan garment pada tahun 2006-2010 yang kemudian diasumsikan dan membaginya menjadi dua periode, yaitu tahun 2006-2007 diasumsikan sebagai periode sebelum krisis keuangan global dan tahun 2008-2010 diasumsikan sebagai periode sesudah krisis keuangan global.

Berdasarkan hasil uji hipotesis arus kas operasional menunjukkan bahwa Tidak Terdapat perbedaan signiikan antara perbandingan arus kas operasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI sebelum dansesudah krisis keuangan global.

M a r z u k i

Tabel 1

Hasil Paired Sample t-test Arus Kas Operasi

Keterangan

Paired Sample t-test (arus kas operasi sebelum dan sesudah

krisis keuangan global) Rata-rata uji beda

Standar deviasi uji beda

Nilai t uji beda

Sig. (2-tailed)

-120906,96667 432668.03721 -1.531 0,137

Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata uji beda sebesar 120906,96667 dan nilai thitung

(-1.531) < ttabel df= 9;5% (2,262) signiikansi (2-

tailed) adalah sebesar 0,137. Dimana nilai ini lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan untuk uji t ini yaitu sebesar 0,05, sehingga Ha ditolak) . Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara arus kas operasi sebelum krisis keuangan global

dengan sesudahkrisis keuangan global.

Berdasarkan arus kas investasi hasil ujian hipotesis adalah Tidak Terdapat perbedaan signiikan antara perbandingan arus kas Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

Tabel 2

Hasil Paired Sample t-test Arus Kas Investasi

Keterangan

Paired Sample t-test (arus kas investasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global) Rata-rata uji beda

Standar deviasi uji beda

Nilai t uji beda

Sig. (2-tailed)

46338,20000 312714,33501 0,812 0,424

Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata- rata uji beda sebesar 46338,20000 dan nilai thitung

(0,812) < ttabel df= 9;5% (2,262) signiikansi (2-

tailed) adalah sebesar 0,424. Dimana nilai ini lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan untuk uji t ini yaitu sebesar 0,05, sehingga Hi ditolak). Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara arus kas operasi sebelum krisis keuangan global dengan sesudahkrisis keuangan global.

Arus Kas Pendanaan hasilnya adalah Tidak Terdapat perbedaan signiikan antara perbandingan

arus kas pendanaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI sebelum dansesudah krisis keuangan global.

Tabel 3

Hasil Paired Sample t-test Arus Kas Pendanaan Keterangan Paired Sample t-test

(arus kas pendanaan sebelum dan sesudah

krisis keuangan global) Rata-rata uji beda

Standar deviasi uji beda

Nilai t uji beda

Sig. (2-tailed)

136454.60000 854636.91917 0,875 0,389

Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata- rata uji beda sebesar 46338,20000 dan nilai thitung (0,812) < ttabel df= 9;5% (2,262) signiikansi (2- tailed) adalah sebesar 0,424. Dimana nilai ini lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan untuk uji t ini yaitu sebesar 0,05, sehingga Hi ditolak) . Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara arus kas operasi sebelum krisis keuangan global dengan sesudahkrisis keuangan global.

Arus Kas Akhir Tahun juga Tidak Terdapat perbedaan signiikan antara perbandingan arus kas akhir tahun pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebelum dansesudah krisis keuangan global.

Tabel 4

Hasil Paired Sample t-test Arus Kas Pendanaan Keterangan Paired Sample t-test

(arus kas pendanaan sebelum dan sesudah

krisis keuangan global) Rata-rata uji beda

Standar deviasi uji beda

Nilai t uji beda

Sig. (2-tailed)

-29782,50000 91733,64249 -1,778 0,086

Dari tabel di atas menunjukkan nilai rata-rata uji beda sebesar -29782,50000, dan nilai thitung (- 1,778) > ttabel df= 9;5% (2,262) signiikansi (2- tailed) adalah sebesar 0,086. Dimana nilai ini lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan untuk uji t ini yaitu sebesar 0,05, sehingga Hi ditolak) . Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara arus kas operasi sebelum krisis keuangan global dengan sesudah krisis keuangan global.

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 83 Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Modal Kerja Perbankan di Indonesia

Berdasarkan penyajian data hasil penelitian beserta pengolahannya yang bersumber dari laporan keuangan arus kas perusahaan- perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor textile dan garment, diperoleh hasiL uji statistik data di atas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel yang di teliti pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya perbandingan yang signiikan antara arus kas perusahaan textile dan garment sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

Hal ini berarti perusahaan mampu mengelola kas dengan baik dan perusahaan mampu mengalokasikan kas serta menginvestasikan kas pada sumber-sumber yang tepat dan melakukan penggunaan kas sesuai dengan kebutuhan serta kewajiban perusahaan seperti untuk pembayaran deviden, pembayaran hutang jangka panjang dan pembayaran bunga.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis laporan arus kas perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor textile dan garment pada periode sebelum dan periode sesudah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan yang signiikan an- tara arus kas periode sebelum dan sesudah krisis global. Dikarenakan hasil uji paired sample T-test menunjukkan nilai signiikansi (2-tailed) seluruh variabel pada penelitian ini lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diteri- ma.

2. Pada variabel arus kas operasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global, hasil uji hi- potesis melalui uji statistik non parametrik dengan metode paired sample t-test menun- jukkan nilai signiikansi (2-tailed) untuk arus kas operasi pada penlitian ini adalah sebesar 0,137 lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diteri- ma. Artinya tidak terdapat perbandingan sig- niikan antara arus kas operasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

3. Pada variabel arus kas investasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global, dari hasil uji hipotesis dengan uji statistik non parametrik dengan metode paired sample t-test menun- jukkan nilai signiikansi (2-tailed) untuk arus kas operasi pada penlitian ini adalah sebesar 0,137 lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. oleh karena itu pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diteri- ma. Artinya tidak terdapat perbandingan sig- niikan antara arus kas investasi sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

4. Pada variabel arus kas pendanaan sebelum dan sesudah krisis keuangan global, dari hasil uji hipotesis dengan uji statistik non paramet- rik dengan metode paired sample t-test me-

nunjukkan nilai signiikansi (2-tailed) untuk

arus kas operasi pada penlitian ini adalah se- besar 0,137 lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. oleh kare- na itu pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak terdapat perbandingan signiikan antara arus kas pendanaan sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

5. Pada variabel arus kas akhir tahun sebelum dan sesudah krisis keuangan global, dari hasil uji hipotesis dengan uji statistik non paramet- rik dengan metode paired sample t-test meun- jukkan nilai signiikansi (2-tailed) untuk arus kas operasi pada penelitian ini adalah sebesar 0,137 lebih besar dari batas probabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Oleh karena itu pada penelitian ini Ha ditolak dan Ho diteri- ma. Artinya tidak terdapat perbandingan sig- niikan antara arus kas akhir tahun sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang diharapkan dapat membantu pihak manajemen untuk menentukan kebijakan perusahaan sehubungan dengan perencanaan dan pengelolaan arus kas guna terjaganya kestabilan kas yang dimiliki perusahaan.

1. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor serta pengambilan keputusan

M a r z u k i

yang tepat sehubungan dengan investasinya. Selain itu, investor juga harus mempertim- bangkan faktor di luar kebijakan perusahaan seperti kondisi pasar yang terjadi serta faktor- faktor eksternal yang lain karena hal ini se- cara tidak langsung akan mempengaruhi cash low perusahaan.

2. Diharapkan perusahaan textile dan garment

tetap menjaga kestabilan kinerja keuangan terutama kemampuan memperoleh laba pada khususnya. Sehingga perusahaan tetap dapat

melakukan investasi pada sumber-sumber daya yang produktif dan bisa menutupi pen- geluaran modal dan pembayaran deviden 3. Penelitian ini hanya menggunakan nilai-nilai

arus kas aktiitas pada laporan arus kas tahu- nan yang diklasiikasikan menjadi, arus kas aktiitas operasi, arus kas aktiitas investasi, arus kas aktivitas pendanaan dan arus kas akhir tahun atau akhir periode yang diukur dengan nominal jumlah arus kas pada ma- sing-masing aktiitas.

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 85 Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Modal Kerja Perbankan di Indonesia

REFERENSI

Arikunto, Suharsimi. (2002). ”Prosedur penelitian Suatu pendekatan Praktek”. PT Rineka Cipta,

Jakarta.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston.(2001).”Manjemen Keuangan”, Salemba Empat. Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri. (2006) “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”, PT Raja Graindo Persada,

Jakarta

. (2006)“Teori Akutansi Laporan Keuangan”, PT Bumi Aksara, Jakarta

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2002). “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen”. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta

Munawir. (2000). ”Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta,

Pakpahan, Hombar. (2009). ”Pengertian Kas”, http://ilmucomputer2.blogspot.com/2009/10/

pengertian- kas.html

Singgih, Santoso. (2003). “ Statistik Deskriptif ”, Andi. Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. (2001). “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Keempat. BPFE.

Yogyakarta, www.idx.co.id

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 87 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan...JURNAL VISIONER & STRATEGIS Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 ISSN: 2338-2864 p. 87-102

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan

Dalam dokumen Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012 (Halaman 84-91)