• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODEOLOGI PENELITIAN

Dalam dokumen Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012 (Halaman 72-77)

Pengaruh Budaya Organisasi dan Semangat Kerja Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada

METODEOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lhokseumawe, objek penelitian yaitu pegawai yang bekerja pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tersebut.

Dalam melaksanakan penelitian selalu dihadapkan pada sumber data tertentu yang diharapkan dapat memberi hak informasi dan keterangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun sumber data dalam penelitian sering disebut dengan populasi penelitian. Sudjana (2002:6) dalam bukunya mengatakan bahwa populasi adalah “Totalitas semua nilai

Uji t Budaya Organisasi (X1)

Uji F

Prestasi Kerja (Y)

Semangat Kerja (X2)

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 69 Pengaruh Budaya Organisasi dan Semangat Kerja Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai...

yang mungkin hasil menghitung atau apapun pengukuran kuantitatif maupun kuallitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 60 orang, yang terdiri dari pegawai PNS sebanyak 20 orang dan pegawai honorer sebanyak 40 orang (sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2012).

Menurut Sugiyono (2005:55) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Dalam penentuan sampel

pada penelitian ini menggunakan teknik sensus

sampling yaitu metode penentuan sampel bila seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel (Jogiyanto, 2005:79). Hal ini sering dilakukan bila populasi relatif kecil. Dan dalam penelitian ini yang di jadikan sampel adalah keseluruhan jumlah populasi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Lhokseumawe sebanyak 60 orang.

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian, pada penelitian ini yaitu pegawai negeri sipil dan honorer Dinas Kependudukan dan Pen- catatan Sipil kota Lhokseumawe. Data primer diperoleh langsung melalui penyebaran koi- soner dan melalui tatap muka.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari tinjauan kepustakaan melalui literatur, jur- nal - jurnal penelitian dan situs internet yang dapat memberikan imformasi sesuai dengan permasalahan penelitian.

Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang penulis lakukan sebagai berikut: a. Kuisioner yaitu dengan mengajukan seperang-

kat pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh pihak-pihak narasumber.Dalam penelitian ini yaitu pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lhokseumawe.

b. Penelitian Kepustakaan(librari research) dilakukan untuk memperoleh literatur yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini. Selain itu, juga dipelajari data-data yang terdapat dalam Dinas Kepen- dudukan dan Pencatatan Sipil yang meng- gambarkan Budaya Organisasi dan Semangat Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja. Deinisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Budaya organisasi (X1), yaitu sebagai kerang- ka kerja kognnitif yang terdiri dari sikap, ni- lai-nilai, norma perilaku dan harapan yang diterima bersama oleh anggota organisasi. 2. Semangat kerja (X2), yaitu sikap individu dan

kelompok terhadap lingkungan kerja mereka dan terhadap kesediaan bekerja sama dengan orang lain secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan mereka yang paling baik demi kepentingan organisasi.

3. Prestasi kerja (Y), yaitu hasil kerja yang di- capai seseorang, atas tugas-tugasnya yang di- bebankan kepadanya yang dipengaruhi oleh kecakapan, pengalaman, keterampilan, kes- ungguhan dan lingkungan kerja itu sendiri. Dalam menganalisa data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian metode yang penulis gunakan adalah metode kuantitif dengan melakukan analisa terhadap pokok permasalahan baik dengan menggunakan pemikiran-pemikiran logis maupun menggunakan pendekatan teoritis, kemudian selanjutnya dapat ditarik kesimpulan.

Adapun model analisis data yang dipergunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda. Menurut Umar (2003:126) persamaan umum regresi linear berganda dari data pengamatan biasanya tidak hanya disebabkan oleh sutu variabel, data hasil pengamatan Y dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas X1,X2,X3,.... Xn. Sesuai dengan model

regresi tersebut, maka model yang dijabarkan sesuai dengan pendapat Umar (2003) yaitu Y=a + b1X1 + b2X2 .... + bkXk. Penulis menggunakan

rumus regresi linier berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel, budaya organisasi (X1), semangat kerja (X2) terhadap

M a n s u r

Persamaan regresi linier berganda untuk penelitian ini adalah :

Y = a + b1X1+b2X2+e

Dimana

Y = Pretasi Kerja

X1 = Budaya Organisasi

X2 = Semangat Kerja

a = Konstanta, yaitu nilai taksir Y pada saat X = 0

b1 = Koeisien Regresi budaya organisasi

b2 = Koeisien Regresi semangat kerja

e = Kesalahan Penganggu (Error Term) Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidtan/

keabsahan instrumen (Arikunto, 2002:160). Sedangkan menurut Ghozali (2005:135) menyatakan uji validitas adalah uji yang dipergunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan datang diukur oleh kuisioner tersebut. Dimana seluruh pertanyaan dinyatakan valid dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam menguji kehandalan (reliabilitas) dapat dipergunakan pengujian Cronbach Alpha, yaitu menafsirkan kolerasi antara skala yang dibutuhkan dengan semua skala variabel yang ada. Ukuran reliabilitas dianggap handal berdasarkan pada koeisien alpha 0,50 (Rangkuty, 2000:27). Jika derajat kehandalan data lebih besar dari koeisien alpha, maka hasil pengukuran dapat dipertimbangkan sebagai alat ukur dengan tingkat ketelitian dan konsistensi pemikiran yang baik.

Menurut Ghozali (2005) Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Pedoman pengambilan keputusan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat dari:

a. Nilai signiikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal.

b. Nilai signiikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.

Mulitikoliniaritas adalah adanya satu hubungan yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas (independen). Sehingga multikoliniaritas itu sendiri bertujuan untuk mengetahui sempurna (mendekati sempurna) tidak semua variabel bebas. Apabila dalam regresi berganda terdapat dua variabel bebas yang multikoliniaritas sempurna, maka taksiran parameternya tidak dapat ditentukan, dan kesalahan baku menjadi besar tak terhingga. Untuk mengetahui bagaimana mendeteksi ada tidaknya multikoliniaritas yaitu kolerasi antara dua variabel bebas lebih tinggi dibandingkan kolerasi salah satunya kedua kolerasi bebas tersebut dengan variabel terikat (Pindyck dan Rubinfeld, 2000:89). Pengujian multikoliniaritas dapat dilakukan dengan melihat

nilai tolerance atau lawannya variance inlation

factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

bahwa setiap variabel bebas sama dengan VIF tinggi (VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya multikoliniaritas yang tinggi. Pada umumnya nilai cut offyang umum dipakai adalah

nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF

diatas 10 (Ghozali, 2005:57

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya (Hanke dan Reitsch, 2008:259). Artinya setiap observasi (pengamatan) mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi

yang Heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak

terjadi Heteroskedastisitas.

Untuk mengetahui terdapatnya heteros- kedastisitas peneliti melakukan dengan melihat

graik Scaterplotantara lain variabel dependen

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 71 Pengaruh Budaya Organisasi dan Semangat Kerja Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai...

mengetahui ada tidaknya pola tertentu pada

graik scaterplotantara ZPRED dan ZRESID,

yaitu sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)

yang distudentized. Dasar pengambilan keputusan

(Santoso, 2002:210) adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terdapat situasi heterokendastisitas dan jika pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi situasi heterokendastisitas.

Sesuai dengan metode analisis yang penulis uraikan diatas, maka pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: Uji t dilakukan untuk menentukan tingkat pengaruh setiap variabel X secara individu terhadap variabel Y. Pengujian

ttest, jika hasil penelitian olahan data dijumpai nilai thitung> ttabel maka hipotesis alternatih (Ha) diterima,

sebaliknya jika thitung < ttabel maka penilitian

(Ho) dan menolak Ha. Sedangkan uji F guna menentukan tingkat pengaruh secara keseluruhan terhadap variabel Y pada tingkat keyakinan (level

of signiicant) sebesar 95%. Pengujian hipotesis dengan uji F dilakukan dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung > Ftabel

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

HASIL PENELITIAN

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa 42 orang atau 70% responden berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 18 orang atau 30% responden berjenis kelamin perempuan. Karakteristik berdasarkan umur diketahui bahwa sebanyak3 orang atau 5% responden berumur antara 20-25 tahun, sebanyak 24 orang atau 40% responden berumur antara 25-30 tahun, sebanyak 13 orang atau 21,7% responden berumur 30-35 tahun, sebanyak 20 orang atau 33,3% responden berumur >35tahun. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir diketahui bahwa sebanyak 1 orang atau 1,7% responden berpendidikan SMP, sebanyak 17 orang atau 28,3% responden berpendidikan SMA, sebanyak 13 orang atau 21,7% responden

berpendidikan diploma, sebanyak 28 orang atau 46,7% berpendidikan sarjana (S1) dan sebanyak 1 orang atau 1,7% berpendidikan pascasarjana (S2). Karakteristik responden berdasarkan pendapatan perbulam diketahui bahwa sebanyak 15 orang atau 25% responden memiliki pendapatan perbulan < 1.000.000. Sebanyak 19 orang atau 31,7% memiliki pendapatan perbulan 1.000.000-2.000.000., sebanyak 7 orang atau 11,7% memiliki pendapatan 2.000.000-3.000.000 dan 19 orang atau 31,2% responden memiliki pendapatan perbulan sebesar >3.000.000.

Uji signiikansi pada uji validitas dilakukan

dengan membandingkan nilai Corrected Item-

Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r tabel. Jika nilai Corrected Item- Total Correlation (r hitung) > nilai r tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel tersebut dinyatakan valid. Dan

sebaliknya jika nilai Corrected Item-Total

Correlation (r hitung) < nilai r tabel dan nilainya negatif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2001).

Penentuan nilai r tabel adalah jumlah N= 44, maka nilai r tabel adalah (df) = n-k-1= 44-1-1= 42 pada tingkat signiikansi 0,05 maka ditemukan nilai r tabel berdasarkan tabel korelasi product moment adalah 0,304.

Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation (r hitung) untuk setiap masing-masing variabel lebih besar dari 0,304 (r tabel) dan nilainya positif, hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali (2001)

yang menyatakan bahwa jika nilai Corrected

Item-Total Correlation (r hitung) > nilai r tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel tersebut dinyatakan valid. Namun terdapat satu variable pertanyaan yang memiliki nilai di bawah 0,304 hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh pertanyaan pada poin posisi dan jabatan kerja dimana diketahui bahwa hanya terdapat beberapa orang saja yang memiliki posisi dan jabatan yang diatas rata-rata pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lhokseumawe, namun demikian secara keseluruhan pertanyaan penelitian ini dinyatakan

M a n s u r

valid dan instrumen ini dapat digunakan dalam penelitian ini.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan one shoot atau pengukuran

sekali saja. suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha> 0,60 (Ghozali 2001:133). Dari hasil penelitian

memiliki nilai Cronbach alpha lebih besar dari

0,60 yang berarti bahwa data yang diperoleh dari hasil kuisioner tersebut dapat diandalkan atau bersifat reliabel serta dapat dipercaya.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Dari hsil pengolahan data diperoleh nilai normalitas Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,222 dengan nilai signiikansi 0,101> 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data- data yang digunakan dalam variabel penelitian terdistribusi normal dan dapat digunakan dalam penelitian.

Untuk menguji apakah terdapat interkorelasi yang sempurna diantara beberapa variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi digunakan uji multikoleniearitas. Uji

multikoleniearitas menggunakan nilai tolerace

dan VIF (Varian Inlation Factor). Apabila

tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dikatakan terjadi multikoleniearitas. Hasil uji multikoleniearitas menunjukkan tidak ada

satu variabel yang memiliki nilai VIF > 10 (X1

sebesar 1.443 dan X2 sebesar 1.443) dan nilai

tolerance juga menunjukkan tidak ada satu variabel bebas yang memiliki nilai tolerance< 0,10 (X1 sebesar 0,693 dan X2 sebesar 0,693).

Hasil ini menandakan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi multikoliniearitas dan baik untuk digunakan.

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya (Hanke dan Reitsch, 2008:259). Untuk mengetahui terdapatnya heteroskedastisitas dapat dilihat pada graik Scaterplotantara lain variabel

dependen (ZPRED) dengan residual (ZRESID) yaitu sebagai berikut :

Gambar 2. Scatterplot Untuk Uji Heteroskedastisitas

Gambar di atas memperlihatkan bahwa titik- titik yang berada pada graik scatterplot tidak membentuk suatu pola yang jelas, dan cenderung menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas padaprestasi kerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lhokseumawe.

Untuk menguji besarnya pengaruh budaya organisasi dan semangat kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lhokseumawe, penelitian ini menggunakan rumus regresi linier berganda. Berdasarkan hasil regresi linier berganda diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 1.

Berdasarkan dari hasil pada Tabel 1 maka dapat diambil persamaan garis regresi linier

berganda yakni Y=1,667 + 0,627X1 + -0,017X2

dan pada persamaan tersebut maka dapat diartikan bahwa prestasi kerja dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 0,627 atau 62,7% dan semangat kerja sebesar -0,017 atau -1,7%pada konstanta 1,667.

Hasil dari koeisien regresi untuk variabel budaya organisasi sebesar 0,627. Nilai koeisien (b1) sebesar 0,627 yang berarti jika nilai budaya

organisasi (X1) meningkat sebesar 1%, maka

akan diikuti dengan meningkatnya prestasi kerja sebesar 0,627 atau 62,7% pada konstanta 1.667.

Hasil sebaliknya akan terjadi pada variabel semangat kerja, dari koeisien regresi untuk variabel semangat kerja sebesar -0,017. Nilai koeisien (b2) sebesar -0,017 yang berarti jika

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 73 Pengaruh Budaya Organisasi dan Semangat Kerja Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai...

nilai semangat kerja (X2) meningkat sebesar 1%,

maka akan diikuti dengan menurunnya prestasi kerjasebesar 0,017 atau 1,7% pada konstanta 1,667.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif antara budaya organisasi terhadap prestasi kerja dan hubungan yang negatif antara semangat kerja dengan prestasi kerja. Dengan dibuktikan secara parsial dengan uji t maupun secara simultan yang dibuktikan dengan uji F dimana dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh antara budaya organisasi dansemangat kerja terhadap prestasi kerja.Untuk melihat besarnya hubungan pengaruh antara budaya organisasi dansemangat kerja terhadap prestasi kerja, dapat dilakukan dengan melihat nilai koeisien korelasi (R). Berikut adalah hasil Tabel Model Summary.

Berdasarkan Tabel 2 diatas ditemukan nilai koeisien korelasi (R) bahwa variabel budaya organisasi dan semangat kerja memiliki hubungan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil KotaLhokseumawe sebesar 0,801 atau 80,1%. Hal ini berarti derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen tinggi. Menurut Djarwanto (1996 : 169) jika koeisien korelasi bernilai 0,70 sampai mendekati 1,00 (plus atau minus) menunjukkan derajat hubungan yang tinggi. Koeisien korelasi lebih besar dari 0,40 sampai dibawah 0,70 (plus atau minus) menunjukkan derajat hubungan yang

sedang. Apabila koeisien korelasinya diatas 0,20 sampai dibawah 0,40 (plus atau minus) menunjukkan derajat hubungan yang rendah atau lemah.Sedangkan nilai koeisien determinasi (Adjusted R12) sebesar 0,641. Hasil ini berarti

budaya organisasi dan semangat kerja mampu mempengaruhi prestasi kerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lhokseumawe sebesar 64,1%. Sedangkan sisanya 35,9% (100%-64,1%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan beberapa pengujian yaitu:

Uji Simultan (Uji-F)

UjiF dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen berpengaruh secara simultan atau serempak terhadap variabel dependen secara statistik atau tidak. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kriteria keputusan jika F hitung > F tabel pada α = 0,05 dengan taraf kepercayaan 95% maka menolak Ho 1 dan menerima Ha1. Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel pada α = 0,05 maka menerima Ho 1 dan menolak Ha1.

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai F hitung sebesar 50,989 dengan nilai signiikan sebesar 0.000 pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan F tabel df2 = n-k (60 – 3 = ) dan df1 = k- 1 (3 – 1 = 2) diperoleh nilai sebesar 4.7374 pada α = 0,05. Dengan demikian

Tabel 1

Hasil Regresi Pengaruh budaya organisasi dan semangat kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lhokseumawe

Dalam dokumen Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012 (Halaman 72-77)