• Tidak ada hasil yang ditemukan

Y = 8426,047 333,708 SBI + 47,230 INFLASI 0,404 KURS

Dalam dokumen Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012 (Halaman 100-107)

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham

Y = 8426,047 333,708 SBI + 47,230 INFLASI 0,404 KURS

Dimana :

Y = Indeks harga saham gabungan (IHSG)

X1 = Tingkat suku bunga Bank Indonesia (SBI)

X2 = Tingkat inlasi

X3 = Nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS

(Kurs)

Koeisien yang terdapat pada persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 97 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan...

Tabel 7

Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas Coeficientsa

Model

Unstandardized

Coeficients StandardizedCoeficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ln_sbi ln_inlasi ln_kurs 22.563 1.390 .777 -1.947 41.570 5.407 1.368 4.182 .082 .184 -.084 .543 .257 .568 -.466 .591 .799 .574 .645 a. Dependent Varible: ln_e^2

Tabel 8

Nilai Durbin-Watson Untuk Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .906a .820 .803 200.21292 .709

a. Predictors: (Constant), Kurs, SBI, Inlasi

b. Dependent Variable: IHSG

Tabel 9

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coeficientsa

Model

Unstandardized

Coeficients StandardizedCoeficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) SBI Inlasi Kurs 8426.047 -333.708 47.230 -.404 581.693 56.717 18.668 .040 -.699 .309 -.808 14.485 -5.884 2.530 -10.180 .000 .000 .017 .000 a. Dependent Varible: IHSG

Tabel 10

Analisis Koeisien Korelasi Berganda dan Koeisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .906a .820 .803 200.21292 .709

a. Predictors: (Constant), Kurs, SBI, Inlasi

b. Dependent Variable: IHSG

Tabel 11

Anova Untuk Uji Simultan (Uji F)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 5852327 1282727 7135054 3 32 35 1950775.721 40085.213 48.666 .000a

a. Predictors: (Constant), Kurs, SBI, Inlasi

b. Dependent Variable: IHSG

Tabel 12 Uji Parsial (Uji t)

Coeficientsa

Model

Unstandardized

Coeficients StandardizedCoeficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) SBI Inlasi Kurs 8426.047 -333.708 47.230 -.404 581.693 56.717 18.668 .040 -.699 .309 -.808 14.485 -5.884 2.530 -10.180 .000 .000 .017 .000 a. Dependent Varible: IHSG

Nurlela dan Dede Suryani

1. Konstanta sebesar 8426,047 menunjukkan apabila Tingkat Suku Bunga Sertiikat Bank Indonesia, Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS di anggap konstan (tetap) maka Indeks harga Saham Gabungan sebesar 8426,047

2. Tingkat Suku Bunga SBI memiliki koeisien bertanda negatif sebesar 333,708, artinya se- tiap peningkatan Tingkat Suku Bunga Serti- ikat Bank Indonesia sebesar 1 persen maka akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 333,708 poin, den- gan asumsi Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS tidak berubah. 3. Tingkat Inlasi memiliki koeisien bertanda

positif sebesar 47,230, artinya setiap pening- katan Tingkat Inlasi sebanyak 1% maka akan meningkatkan Indeks Harga Saham Gabun- gan (IHSG) sebesar 47,230 poin, dengan asumsi Tingkat Suku Bunga Sertiikat Bank Indonesia dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS tidak berubah.

4. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS me- miliki koeisien bertanda negatif sebesar 0,404, artinya setiap peningkatan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS sebesar 1 rupiah maka akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,404 poin dengan asumsi Tingkat Inlasi dan Tingkat Suku Bun- ga Sertiikat Bank Indonesia tidak berubah.

Korelasi berganda merupakan angka yang

menunjukan kekuatan hubungan antar ketiga variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hubungan korelasi secara simultan dapat dilihat pada Tabel 10.

Berdasarkan data pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai koeisien korelasi ganda adalah sebesar 0,906 (R) yang berada antara 0,80 - 1,00, artinya Tingkat suku bunga SBI, tingkat inlasi dan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS secara simultan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Koeisien determinasi digunakan untuk

melihat seberapa besar pengaruh variabel Tingkat

Suku Bunga SBI, Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS secara bersama- sama berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Untuk nilai koeisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.10 tepatnya dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 0,820 atau 82,0%, artinya pengaruh Tingkat Suku Bunga Sertiikat Bank Indonesia, Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 82,0% sedangkan sisanya yaitu 18,0% merupakan pengaruh faktor- faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Selanjutnya untuk menguji apakah terdapat pengaruh Tingkat Suku Bunga Sertiikat SBI, Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maka perlu dilakukan

Pengujian hipotesis secara simultan yang

dapat dilihat dari Tabel ANOVA hasil pengolahan SPSS.15. Pada Tabel 11 F untuk df1= 3, df2=32, diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,901.

Pada Tabel 11, diperoleh nilai Fhitung sebesar

48,666. Hasil yang diperoleh dari perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah Fhitung > Ftabel (48,666

> 2,901), maka pada tingkat kekeliruan 5% Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ketiga variabel bebas, yaitu Tingkat Suku Bunga Sertiikat Bank Indonesia, Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS secara simultan berpengaruh signiikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain itu peneliti juga melakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signiikansi yang dapat dilihat pada Tabel 11.

Dari Tabel ANOVA di atas diperoleh nilai signiikansi uji F sebesar 0,000, karena nilai signiikansi lebih kecil dari 0,05 maka keputusan yang diambil dengan tingkat signiikansi adalah Ho ditolak dan kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signiikan secara simultan dari Tingkat Suku Bunga Sertiikat Bank Indonesia, Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia.

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 99 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan...

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Sertiikat Bank Indonesia, Tingkat Inlasi dan Nilai

Tukar Rupiah terhadap Dollar AS Terhadap IHSG Secara Parsial

Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Statistik uji yang digunakan pada pengujian parsial adalah uji t. Nilai Tabel yang digunakan sebagai nilai kritis pada uji parsial (uji t) sebesar 2,037 yang diperoleh dari Tabel t pada α = 0.05 dan derajat bebas 32 untuk pengujian dua pihak. Nilai statistik uji t yang digunakan pada pengujian secara parsial dapat dilihat pada Tabel 12

Nilai statistik uji t yang terdapat pada Tabel 12 selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai ttabel untuk menentukan apakah variabel yang sedang diuji berpengaruh signiikan atau tidak. 1. Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Secara

Parsial Terhadap Indeks Harga Saham Gabun- gan (IHSG).

Seperti terlihat pada Tabel 12 diperoleh nilai thitung variabel Tingkat Suku Bunga Sertii- kat Bank Indonesia sebesar -5,884, Maka ha- sil yang diperoleh dari perbandingan thitung dengan ttabel adalah thitung > ttabel (-5,884 > -2,037), sehingga pada tingkat kekeliruan 5% Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti Tingkat Suku Bunga SBI secara parsial ber- pengaruh signiikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Karena dengan meningkatnya tingkat suku bunga SBI men- jadi peluang yang menjanjikan bagi investor deposito dan ini menyebabkan menurunkan indeks harga saham gabungan.

2. Pengaruh Tingkat Inlasi Secara Parsial Terha- dap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada Tabel 12 diperoleh nilai thitung variabel

tingkat inlasi sebesar 2,530.

Maka hasil yang diperoleh dari perbandingan thitung dengan ttabel adalah thitung > ttabel (2,530 > 2,037), sehingga pada tingkat keke- liruan 5% Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel Tingkat Inlasi secara par- sial berpengaruh signiikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini me- nyebabkan dengan meningkatnya inlasi dii-

kuti meningkatnya indeks harga harga saham gabungan

3. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Dol- lar AS Secara Parsial Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada tabel 12 diperoleh nilai thitung variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS sebe- sar -10,180.

Maka hasil yang diperoleh dari perbandin- gan thitung dengan ttabel adalah thitung < negatif ttabel (-10,180 < -2,037), sehingga pada tingkat kekeliruan 5% Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS secara parsial ber- pengaruh signiikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan menin- gkatnya atau menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar dan IHSG akan melemah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pengaruh Tingkat suku bunga SBI, tingkat inlasi dan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG), maka pada bagian akhir dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara simultan Tingkat Suku Bunga SBI,

Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah ter- hadap Dollar AS memberikan pengaruh yang signiikan sebesar 82% terhadap Indeks Har- ga Saham Gabungan (IHSG).

2. Tingkat Suku Bunga SBI memberikan pen- garuh yang signiikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Penurunan Tingkat Suku Bunga SBI diduga akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 3. Tingkat Inlasi memberikan pengaruh yang

signiikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Peningkatan Tingkat In- lasi diduga akan meningkatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

4. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS mem- berikan pengaruh yang signiikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Penurunan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dol- lar AS diduga akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Nurlela dan Dede Suryani

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian untuk pengembangan penelitian yang lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Investor sebaiknya memperhatikan informa- si-informasi mengenai Tingkat Suku Bunga SBI, Tingkat Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia karena dengan adanya in- formasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memprediki IHSG di BEI yang kemudian untuk mengambil keputusan yang tepat sehu- bungan dengan investasi.

2. Pemerintah sebaiknya juga memperhatikan faktor-faktor makroekonomi tersebut (Tingkat Suku Bunga SBI, Tingkat Inlasi dan Nilai Tu- kar Rupiah terhadap Dollar AS) melalui ke- bijakan-kebijakan yang diambil, selanjutnya untuk menarik minat investor baik domestic maupun asing di Bursa Efek Indonesia. 3. Selain itu penulis juga mengakui masih ban-

yak keterbatasan yang dimiliki antara lain referensi yang dimiliki penulis belum be- gitu lengkap untuk menunjang proses penu- lisan penelitian ini. Sehingga terjadi banyak kekurangan dalam mendukung teori ataupun justiikasi masalah yang diajukan.

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 101 Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan...

REFERENSI

Adiningsih, Sri dkk, (1998), Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.

Aldrian, Syarif Achmad, (2008), Pengaruh Nilai Tukar Rupiah atas US Dolar, SBI, dan Inlasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Anoraga, Panji dan Piji Pakarti, (2001), Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Avonti, Amos Amoroso dan Hudi Prawoto, (2004), Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi Bisnis. Vol. III No.5.

Boediono, 1990. Sari Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 5: Ekonomi Moneter. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Darmawan, Indra, (2006), Kamus Istilah Ekonomi Kontemporer. Yogyakarta : Pustaka Widyatama Tandelilin, Eduardus, (2001), Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE. __________________, (2010), Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: KANISIUS Fabozzi, E.J. and Francis, J.C, (1996), Capital Markets and Institution and Instrument. Upper Saddle

River New Jersey.

Google, Indonesia stock exchange/Bursa Efek Indonesia Edisi 2008

Indonesia Stock Exchange. Buku Panduan. Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta : 2010 Kasmir, (2003), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Graindo Persada. Khalwaty, Tajul, (2000), Inlasi dan Solusinya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Kuncoro,Mudrajad, (2003), Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE.

Madura, Jeff, (2007).,Keuangan Perusahaan Internasional. Buku 1 Edisi 8. Jakarta : Salemba Empat Nopirin, (2001), Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Sa’adah, Siti dan Yunia Panjaitan, (2006), Interaksi Dinamis Antara Harga Saham Dengan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.pp:46-62.

Sadono Sukirno, (2006), Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga, Jakarta, PT. Raja Graindo Persada

Samuelson dan Nordhaus, (1995), Makro Ekonomi. Edisi Keempat belas. Jakarta. Penerbit Erlangga Sarmijawanti.blogspot.com/2010/03/Pengertian-Inlasi.html. Artikel Ekonomi.

Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari, (2003), Indikator-indikator Pasar Saham dan Pasar Uang Yang Saling Berkaitan Ditijau Dari Pasae Saham Sedang Bullish dan Bearish. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. 3 No. 3.

Sudjono, (2002), Analisis Keseimbangan dan Hubungan Simultan Antara Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham di BEJ dengan Metode VAR (Vector Autoregression) dan ECM ( Error Correction Model). Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. 2. no. 3.

Nurlela dan Dede Suryani

Wardane, (2003), Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap IHSG di BEJ. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol 3 No. 3.

Website Bank Indonesia. www.bi.go.id Website http://id.wikipedia.org/wiki/IHSG Website http:// www.idx.co.id

Website http://artikel-media. blogspot.com. Website http://inance.yahoo.com.

Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 103 Kepemimpinan Visioner, Motivasi dan Disiplin dalam Manajemen JURNAL VISIONER & STRATEGIS Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 ISSN: 2338-2864 p. 103-119

Kepemimpinan Visioner, Motivasi dan Disiplin

Dalam dokumen Jurnal Visi Vol.1 No.1 Maret 2012 (Halaman 100-107)