• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN Alat

Dalam dokumen Prosiding Seminar Pangan April 2014 (Halaman 112-117)

DI KOTA KOTA KOTA KOTA SURAKARTA SURAKARTA SURAKARTA SURAKARTA Ahmad

METODOLOGI METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN Alat

AlatAlatAlat DanDanDanDan BahanBahanBahanBahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Labu Kjeldahl, alat-alat gelas, buret, mortir dan stamper, timbangan digital, alat penangas air, termometer, pipet volume, kertas, seperangkat alat destilasi, statif dan klem.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Mangkuk makan melamin 5 merek, Asam Kromatropat 0,5%, Asam Sulfat 60,0 % (p), Aquadest, NaOH 1 N, Indikator Fenolftalein 0,2 %, Asam fosfat (p) 10,0%, Asam Klorida 1 N, Hidrogen Peroksida 6,0%, Natrium Hidroksida 1 N.

Pemeriksaan

PemeriksaanPemeriksaan KualitatifPemeriksaan KualitatifKualitatifKualitatif FormaldehidFormaldehidFormaldehidFormaldehid padapadapadapada SampelSampel DanSampelSampel DanDanDan PemeriksaanPemeriksaanPemeriksaanPemeriksaan KualitatifKualitatifKualitatifKualitatif Formaldehid

FormaldehidFormaldehidFormaldehid yangyangyangyang TerlepasTerlepasTerlepasTerlepas daridaridaridari SampelSampelSampelSampel padapada Penambahanpadapada PenambahanPenambahanPenambahan AirAirAirAir dengandengandengandengan SuhuSuhuSuhuSuhu NormalNormalNormalNormal (28

(28(28(28ooooC)C)C)C) dandandandan SuhuSuhuSuhuSuhu 80808080ooooCCCC

Untuk Sampel Mangkuk melamin dihaluskan, lalu diayak. Serbuk sampel kemudian ditimbang sebanyak 200 g untuk setiap merek mangkuk melamin.Sejumlah 200 g cuplikan dimasukkaan ke dalam labu Kjeldahl 800 ml yang telah berisi air 100-200 ml. Sedangkan pemeriksaan kualitatif formaldehid yang terlepas dari sampel pada penambahan air dengan suhu 80oC yaitu air suling dipanaskan sebanyak 200 ml hingga suhunya 80ºC, dimasukkan ke dalam

sampel, ditutup dengan gelas arloji, dan dibiarkan hingga mencapai suhu kamar (air suhu 80ºC dibiarkan selama 4 jam). Kedua jenis perlakuan tersebut diasamkan dengan 5 ml asam fosfat 10,0%. Selanjutnya didestilasi perlahan-lahan hingga diperoleh 90 ml destilat yang ditampung dalam gelas ukur yang telah berisi 10 ml air. Memasukkan 1-2 ml destilat ke dalam telang reaksi, ditambah 5 ml larutan asam kromatofat 0,5% dalam asam sulfat 60,0% yang dibuat segar dan dimasukkan ke dalam tangas air yang mendidih selama 15 menit. Larutan akan berwarna ungu jika mengandung formaldehid (Helrich, 1990).

Untuk air suhu kamar (28ºC), air suling sebanyak 200 ml langsung dimasukkan ke dalam sampel, ditutup dengan gelas arloji, dan dibiarkan selama 15 menit. Kemudian diambil air sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 5 ml larutan asam kromatropat 0,5% b/v. Larutan kemudian dipanaskan di dalam penangas air yang mendidih selama 15 menit dan diamati selama pemanasan. Warna ungu yang terbentuk menunjukkan adanya formaldehid (Helrich, 1990).

Pemeriksaan

PemeriksaanPemeriksaanPemeriksaan KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif FormaldehidFormaldehidFormaldehidFormaldehid padapadapadapada SampelSampelSampelSampel DanDanDanDan PemeriksaanPemeriksaanPemeriksaanPemeriksaan KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Formaldehid

Kedua perlakuan yang berbeda pada awalnya yang dilajutkan dengan proses yang sama. Hasil destilat sebanyak 10 ml pada pemeriksaan kualitatif ditambahkan dengan campuran 25 ml Hidrogen Peroksida encer dan 50 ml Natrium Hidroksida 1N. Dihangatkan di atas tangas air hingga pembuihan berhenti. Dititrasi dengan asam klorida 1 N menggunakan indikator fenolftalein. Blangko 1 ml larutan natrium hidroksida 1 N setara dengan 30,03 mg CH2O

(Anonim, 1979).

HASIL

HASILHASILHASIL DANDANDANDAN PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitatif dan kuantitatif kandungan formaldehid pada beberapa merek mangkuk melamin yang beredar di Kota Surakarta tahun 2013.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitatif formaldehida pada sampel dengan pereaksi asam kromotropat 0,5% , diperoleh data seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabe

TabeTabeTabellll 2222....Hasil Analisa Kualitatif Formaldehid pada Sampel

No Merk Sampel Hasil Sampel Keterangan 1 Meishing Ungu +

2 VT SR 23 Ungu + 3 Onyx Ungu + 4 Seiv Ungu + 5 Hoover Ungu + + : Sampel yang positif mengandung formalin

- : Sampel yang tidak mengandung formalin

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua merek sampel memberikan hasil yang positif dengan terbentuknya warna ungu jika direaksikan dengan pereaksi asam kromatropat 0,5% b/v. Hal ini menunjukkan bahwa semua merek sampel mengandung formaldehida. Hasil pemeriksaan kuantitatif formaldehida berbagai merek sampel dapat dilihat Tabel 3.

Tabel

TabelTabelTabel 3.3.3.3.Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehida pada Sampel

No Merk Sampel Kandungan Formaldehid (ppm) Harga 1. Meishing 3,45 Rp 2.000,00 2. VT SR 23 2,30 Rp 4.600,00

3. Onyx 0,70 Rp 9.000,00

4. Seiv 1,05 Rp 8.560,00

5. Hoover 1,27 Rp. 5.700,00

ISBN: ISBN: ISBN:

ISBN: 978-602-18580-2-8978-602-18580-2-8978-602-18580-2-8978-602-18580-2-8 70707070

Hasil pemeriksaan secara kuantitatif pada sampel yang positif mengandung formaldehid diketahui bahwa untuk sampel mangkuk dari formaldehid tertinggi terdapat pada sampel merek Meishing dengan kandungan formaldehid sebesar 3,45 ppm artinya adalah bahwa dalam 1 kg sampel peralatan makan melamin yang diperiksa terdapat kandungan formaldehid sebanyak 3,45 mg. Kadar formaldehid terendah terdapat pada mangkuk merek Onyx dengan kadar formaldehid sebesar 0,70 ppm artinya dalam 1 kg sampel peralatan makan melamin yang diperiksa terdapat kandungan formaldehid sebanyak 0,70 ppm. Jika dilihat dari segi harga menunjukkan semakin tinggi harga semakin rendah kandungan formaldehid yang terkandung dari mangkuk, hal ini menunjukkan harga berpengaruh pada kualitas mangkuk melamin.

Kadar formadehid yang terkandung pada sampel mangkuk merek Meishing (3,45 ppm) melebihi standar kandungan formaldehid yang diperbolehkan ISO 14528-3 Tahun 1999,Pacific- Melamine Formaldehyde PowderMolding Compounds yang menyatakan jumlah kandungan formaldehid yang diperbolehkan terdapat pada peralatan makan melamin adalah sebesar 3 ppm. Untuk merek sampel yang lain masih di bawah standar yang diperbolehkan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitatif formaldehida yang terlepas dari sampel dengan menggunakan pereaksi asam kromotropat 0,5% b/v, maka diperoleh data seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel Tabel

TabelTabel 4444. Hasil Pemeriksaan Kualitatif Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada Penambahan Air dengan Suhu kamar (28oC) dan Suhu 80oC

No. Merk Sampel Hasil

Suhu 80oC Suhu 28oC

1 Meishing Ungu Bening 2 VT SR 23 Ungu Bening 3 Onyx Ungu Bening 4 Seiv Ungu Bening 5 Hoover Ungu Bening Keterangan :

Ungu : Sampel yang positif mengandung formalin Bening : Sampel yang tidak mengandung formalin

Dari data di atas dapat dilihat bahwa air suhu 800C yang dimasukkan ke dalam semua sampel memberikan hasil yang positif jika direaksikan dengan pereaksi asam kromatropat 0,5 % b/v dengan terbentuknya warna ungu. Hal ini menunjukkan adanya formaldehida yang terlepas dari sampel.

Pada air suhu normal (28ºC) semua sampel memberikan hasil negatif dengan tidak berubahnya warna pada sampel yang diuji (tetap berwarna bening). Hal ini menunjukkan bahwa formaldehida tidak terlepas dari sampel, sehingga pemeriksaan kuantitatifnya tidak dilanjutkan.

Hasil pemeriksaan kuantitatif formaldehida yang terlepas dari sampel pada penambahan air pada air dengan suhu Suhu 80oC dapat dilihat di Tabel 5.

Tabel

TabelTabelTabel 5555. Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada penambahan Air dengan Suhu 80oC

No. Merk Sampel Kandungan Formaldehid (ppm) Harga 1. Meishing 3,20±0,000 Rp 2.000,00 2. VT SR 23 1,50±0,006 Rp 4.600,00 3. Onyx 0,20±0,000 Rp 9.000,00 4. Seiv 0,60±0,009 Rp 8.560,00 5. Hoover 0,80±0,001 Rp 5.700,00 Keterangan : Untuk setiap merek sampel dilakukan tiga kali perulangan titrasi

Tabel 5 menunjukkan kandungan formaldehid yang bervariasi pada berbagai merek mangkuk melamin. Kandungan formaldehid tertinggi terdapat pada mangkuk melamin dengan merek Meishing yaitu sebesar 3,20 ppm dan kandungan formaldehid terendah terdapat pada mangkuk melamin dengan merek onyx yaitu sebesar 0,20 ppm. Artinya setiap 1 L kadar formadehid yang terkandung pada sampel mangkuk merek Meishing (3,20 ppm) dan VT SR 23 melebihi standar kandungan formaldehid yang ditetapkan IPCS (International Programme on Chemical Safety) secara umum ambang batas aman formaldehid dalam tubuh kita adalah 1 ppm (Kurniangsih, 2006).

Kandungan formaldehid yang bervariasi terdapat pada peralatan makan melamin berasal dari pengaruh suhu air yang ditambahkan pada mangkuk melamin, yaitu suhu 80oC, dimana suhu

tersebut adalah suhu umum makanan berkuah panas yang biasa dimasukkan pada mangkuk. Panas menyebabkan depolimerisasi yang menyebabkan adanya residu formaldehida sehingga formaldehid dapat kembali muncul dalam makanan dan dapat masuk ke dalam tubuh jika makanan tersebut berinteraksi langsung dengan mangkuk.

KESIMPULAN KESIMPULANKESIMPULANKESIMPULAN

Pada uji kualitatif sampel mangkuk melamin semua sampel positif mengandung formaldehid. Sedangkan pada uji kualitatif air panas (80oC) yang dimasukkan mangkuk melamin

ISBN: ISBN: ISBN:

ISBN: 978-602-18580-2-8978-602-18580-2-8978-602-18580-2-8978-602-18580-2-8 72727272

semua sampel positif mengandung formaldehid dan menunjukkan hasil negatif air pada suhu kamar (28ºC). Hasil kuantitatif pada sampel mangkuk melamin kandungan terekstrak formaldehid maupun hasil kuantitatif pada sampel air panas (80oC) yang dimasukkan ke dalam

mangkuk melamin mengandung formaldehid kandungan formaldehid cukup bervariasi, yang secara umum kandungannya lebih besar dengan sampel yang terekstrak formaldehid dibandingkan dengan sampel air panas (80oC).

D

DDDaftaraftaraftaraftar PPPPustakaustakaustakaustaka

[1] Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departeman Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Hal 259-260, 589-590, 650, 675, 748.

[2] Anonim, 2005, Bahaya Kanker di Balik Melamin Murah, http://www.depkes.go.id, 16 Juni 2013

[3] Gennaro, 1990, Remington's Pharmaceutical Science, Eighteenth Edition. Easton : Mack Publishing Company.

[4] Harjono, 2006,Makan Sehat Hidup Sehat, Kompas, Jakarta.

[5] Helrich, K., 1970, Official Method of Analysis, Fifteenth Edition. Station Washington D.C. AOAC Inc. Pages 934, 1149

[6] Kurniangsih, 2006, Formalin Ada pada Melamin, Pustaka Cendekia, Bandung.

[7] Lu. F.C., 1994, Teknologi Dasar, Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko,Edisi Kedua, UI Press, Jakarta.

[8] Shreve, N., 1956, Chemical Process Industries, Edisi Keempat, Mc. Graw Hill International Book Company, Kogakusha.

[9] Windholz, 1976, The Merck An Encylopediaa of Chemicals and Drugs, Ninth Edition. Rahway USA : Merck & CO., Inc.

PROSES

PROSESPROSES PERKECAMBAHANPROSESPERKECAMBAHANPERKECAMBAHANPERKECAMBAHAN BIJIBIJIBIJIBIJI KECIPIRKECIPIR UNTUKKECIPIRKECIPIRUNTUKUNTUKUNTUK MENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKAN

Dalam dokumen Prosiding Seminar Pangan April 2014 (Halaman 112-117)