• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam dokumen Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pas (Halaman 72-76)

ANALISIS PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT PENDIDIK

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian cross sectional. dengan tujuan untuk melihat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia

Populasi penelitian ini adalah semua perawat pendidik pada program studi (Profesi Ners, S-1 Keperawatan, D-

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara

| 130

Analisis Pengaruh Budaya Kerja terhadap Kinerja Perawat Pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia

III Keperawatan) yang bekerja di Universitas Sari Mutiara Indonesia tahun ajaran 2012/2013 sejumlah 31 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara sampling jenuh (total sampel)yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini besar sampel berjumlah 31 orang.

Analisis data kuantitatif dilakukan dengan meng- gunakan analisis univariat dilakukan untuk melihat karak- teristik dari setiap variabel atau memberikan gambaran yang ada. Hasil dari analisis ini nantinya berupa distribusi dari variabel independen (variabel bebas) budaya kerja yaitu (bakat, komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab, penghasilan, belajar sepanjang hayat, jaminan perlindungan hukum, organisasi profesi). Demikian juga dengan variabel dependen (variabel teri- kat) yaitu kinerja perawat pendidik (pendidik dan penga- jaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Pearson product moment dan analisa multivariat yang digunakan adalah uji regresi linier berganda.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini bagi kedalam beberapa sub pokok bahasan yaitu karakteristik demografi responden, analisa univariat, bivariat, dan multivariat.

Karakteristik Demografi Responden

Responden pada penelitian ini berjumlah 31 orang perawat pendidik sebagian besar berusia 26-30 tahun, sebagian besar berpendidikan sarjana, sebagian besar telah bekerja1-5 tahun, sebagian besar responden adalah perempuan.

Analisis Univariat

Hasil analisis univariat bakat perawat pendidik mayoritas baik sebesar 38,7%, komitmen perawat pendidik mayoritas baik sebesar 41,9%, kualifikasi

akademik perawat pendidik mayoritas baik sebesar

38,7%, kompetensi perawat pendidik mayoritas baik sebesar 41,9%, tanggung jawab perawat pendidik

Universitas Sari Mutiara Indonesia mayoritas baik

sebesar 51,6%, penghasilan perawat pendidik mayoritas memuaskan sebesar 51,6%, belajar sepanjang hayat perawat pendidikmayoritas baik sebesar 38,7%, jaminan perlindungan hukum perawat pendidik mayoritas baik sebesar 41,9%, organisasi profesi perawat pendidik mayoritas baik sebesar 41,9% dan kinerja perawat pen- didik mayoritas cukup sebesar 87,1%.

Analisis Bivariat

Berdasarkan analisis korelasi, pengaruh bakat dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup (r=0,429). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara bakat dengan kinerja perawat pendidik (p=0,016), pengaruh komitmen dengan kinerja

perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r= 0,369). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara komitmen dengan kinerja perawat pendidik (p=0,041), pengaruh kualifikasi akademik dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r= 0,390). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara kualifikasi akademik dengan kinerja perawat pendidik (p=0,030), pengaruh kompetensi dengan kinerja perawat pendidik perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r= 0,397). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara kompetensi dengan kinerja perawat pendidik (p = 0,027), pengaru tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup (r=0,484). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik (p=0,006), pengaruh tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup (r=0,484). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik (p=0,006), pengaruh peng- hasilan dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang sangat cukup (r=0,412). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara penghasilan dengan kinerja perawat pendidik (p=0,021), pengaruh belajar sepanjang hayat dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r=0,395). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara belajar sepanjang hayat dengan kinerja perawat pendidik (p=0,028), pengaruh jaminan perlin- dungan hukum dengan kinerja perawat pendidik menun- jukkan hubungan yang rendah (r= 0,395). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara jaminan perlindungan hukum dengan kinerja perawat pendidik (p=0,028), pengaruh organisasi profesi dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup (r= 0,507). Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara organisasi profesi dengan kinerja perawat pendidik (p=0,004).

Analisis Multivariat

Hasil analisis regresi linier berganda berdasarkan coefficient diperoleh persamaan garisnya sebagai berikut:

Kinerja Perawat Pendidik = 76,042 - 4,032 Komitmen + 6,013 tanggungjawab

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan apabila konstanta (a) sebesar 76,042, Hal ini berarti tanpa adanya budaya kerja (komitmen (x2) dan tanggung jawab (x5) maka kinerja perawat pendidik adalah sebesar 76,042 satuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa tanpa adanya ketiga variabel tersebut, kinerja perawat pendidik akan mengalami peningkatan sebesar 76,042 satuan.

4,032 dan bertanda negatif, hal ini berarti setiap penurunan komitmen sebesar satu satuan, dengan asumsi variabel lainnya tetap maka kinerja perawat pendidik

akan mengalami penurunan sebesar - 4,032 satuan.

Selanjutnya koefisien regresi tanggung jawab (x5) sebesar 6,013 dan bertanda positif, hal ini berarti setiap perubahan kualifikasi akademik sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap maka kinerja perawat pendidik

akan mengalami peningkatan sebesar 6,013 satuan.

Berdasarkan Unstandardized Coefficients Beta variabel budaya kerja yang paling besar peranannya (pengaruh- nya) terhadap kinerja perawat pendidik adalah variabel tanggung jawab

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini yang digunakan untuk mengukur budaya kerja adalah bakat, komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab, penghasilan, belajar sepanjang hayat, perlindungan hukum dan organisasi profesi. Hasil analisis kesembilan komponen budaya kerja adalah sebagai berikut:

Pengaruh Bakat terhadap Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh bakat dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup (r=0,429) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara bakat dengan kinerja perawat pendidik (p=0,016). Semakin baik bakat maka semakin baik kinerja perawat. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Priansa (2012) bahwa manajemen pengetahuan dan manajemen bakat berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi sebesar 67,62%.

Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh komitmen dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r= 0,369) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara komitmen dengan kinerja perawat pendidik (p=0,041). Artinya semakin baik komitmen seorang perawat pendidik semakin baik kinerja perawat pendidik.

Pengaruh Kualifikasi Akademik terhadap Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh kualifikasi akademik dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r= 0,390) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara kualifikasi akademik dengan kinerja perawat pendidik (p=0,030). Artinya semakin baik kualifikasi akademik semakin baik kinerja perawat pendidik.

Hal ini sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Perawat pendidik pasal 46 ayat 2 menjelaskan bahwa lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana dan lulusan

program doktor untuk program pasca sarjana, ini secara jelas menyatakan bahwa untuk mengajar pada program diploma (D-3) atau program sarjana (S-1) seorang perawat pendidik diwajibkan mempuyai kualifikasi pendidikan magister (S-2) sementara untuk perawat pendidik yang akan mengajar pada program magister (S-2) kualifikasi pendidikannya harus doktor (S-3).

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh kompetensi dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r= 0,397) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara kompetensi dengan kinerja perawat pendidik (p = 0,027). Artinya semakin baik kompetensi semakin baik kinerja perawat pendidik.

Pengaruh Tanggung Jawab terhadap Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup (r=0,484) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik (p=0,006). Artinya semakin baik tanggung jawab semakin baik kinerja perawat pendidik. Dalam penelitian ini tanggung jawab ternyata merupakan yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja perawat pendidik.

Pengaruh Penghasilan terhadap Kinerja Perawat Pendidik.

Pengaruh penghasilan dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup (r=0,412) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara penghasilan dengan kinerja perawat pendidik (p=0,021). Artinya semakin memuaskan penghasilan semakin baik kinerja perawat pendidik.

Pengaruh Belajar Sepanjang Hayat terhadap Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh belajar sepanjang hayat dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r=0,395) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara belajar sepanjang hayat dengan kinerja perawat pendidik (p=0,028). Artinya semakin baik belajar semakin baik kinerja perawat pendidik.

Pengaruh Perlindungan Hukum terhadap Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh jaminan perlindungan hukum dengan kinerja dosen menunjukkan hubungan yang rendah (r= 0,395) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara jaminan perlindungan hukum dengan kinerja dosen (p=0,028).

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara

| 132

Artinya semakin baik jaminan perlindungan hukum semakin baik kinerja perawat pendidik, sebaliknya semakin tidak baik jaminan perlindungan hukum yang dimiliki seorang perawat pendidik akan menghasilkan kinerja yang semakin tidak baik pula.

Pengaruh Organisasi Profesi terhadap Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh hubungan organisasi profesi dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah (r= 0,507) dan berpola positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna (signifikan) antara organisasi profesi dengan kinerja perawat pendidik (p=0,004). Artinya semakin baik organisasi profesi semakin baik kinerja perawat pendidik.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Udiyono (2011) terdapat hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikansi 5% antara karya pengembangan profesi dengan kinerja guru, dengan r = 0,817 pada p = 0,000. Semakin tinggi tingkat karya pengembangan profesi semakin tinggi pula tingkat kinerja guru.

Pengaruh Budaya Kerja yang Dominan dengan Kinerja Perawat Pendidik

Pengaruh budaya kerja (bakat, komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggungjawab, penghasilan, belajar sepanjang hayat, jaminan perlindungan hukum, organisasi profesi) terhadap kinerja perawat pendidik, diperoleh hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara parsial tanggung jawab mempunyai pengaruh terhadap kinerja perawat pendidik (p=0,008). Dalam penelitian ini tanggung jawab ternyata merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja perawat pendidik.

Tanggung jawab terhadap tugas perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia dituangkan dalam bentuk uraian tugas, hal ini guna untuk memperjelas pertanggungjawaban pekerjaan yang dilakukan. Tanggung jawab diberikan atas dasar pendelegasian atas dasar kewenangan dan pertanggungjawaban melalui struktur organisasi, untuk itu tanggungjawab akan diberikan kepada staf perawat pendidik dengan memperhatikan kemampuan staf yang sesuai.

Dalam menjalankan tugas sebagai perawat pendidik sebagai tenaga profesional harus bertanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada masyarakat. Bertanggung jawab kepada diri sendiri artinya perawat pendidik bekerja karena integritas moral, intelektual dan profesional bagian dalam hidupnya. Dalam menjalankan kewajiban- nya seorang profesional selalu mempertahankan cita- cita luhur profesi sesuai dengan tuntutan kewajiban hati nuraninya, bukan karena hobi belaka.

KESIMPULAN

Hasil penelitian yang dilakukan pada 31 responden tentang analisis pengaruh budaya kerja terhadap kinerja

didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan bakat dengan kinerja perawat pendidik (p=0,016). 2. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan

komitmen dengan kinerja perawat pendidik dengan (p=0,041).

3. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan kualifikasi akademik dengan (p=0,030).

4. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan kompe- tensi dengan kinerja perawat pendidik (p = 0,027). 5. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik (p=0,006). 6. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan pengha- silan dengan kinerja perawat pendidik dengan (p=0,021).

7. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan belajar sepanjang hayat dengan kinerja perawat pendidik dengan (p=0,028).

8. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan jaminan perlindungan hukum dengan kinerja perawat pendidik dengan (p=0,028).

9. Terdapat pengaruh budaya kerja berdasarkan organi- sasi profesi dengan (p=0,004). Dalam penelitian ini budaya kerja berdasarkan organisasi pforesi merupa- kan variabel yang paling rendah pengaruhnya terhadap kinerja perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia

10. Berdasarkan analisis multivariat bahwa pengaruh budaya kerja (bakat, komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggungjawab, penghasilan, belajar sepanjang hayat, jaminan perlindungan hukum, orga- nisasi profesi) terhadap kinerja perawat pendidik, diperoleh hasil uji regresi linier berganda menunjuk- kan bahwa secara parsial tanggung jawab mempunyai pengaruh terhadap kinerja perawat pendidik (p= 0,008). Dalam penelitian ini tanggung jawab ternyata merupakan variabel yang paling dominan pengaruh- nya terhadap kinerja perawat pendidik.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Usulan kepada para pimpinan institusi disarankan untuk mengadakan penilaian terhadap perawat pendidik yang mempunyai prestasi, baik prestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Bagi perawat pendidik yang berprestasi hendaknya diberikan reward baik berupa diikut sertakan dalam rapat program studi dan diberi kesempatan untuk berbicara dalam forum rapat, dengan demikian, para perawat pendidik akan menjadi termotivasi untuk meraih prestasi lebih baik lagi.

2. Sebaiknya perawat pendidik mempertahankan budaya kerja berdasarkan tanggungjawab karena tanggung- jawab merupakan faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi kinerja. Diharapkan tanggungjawab itu bukan hanya sebatas tanggung jawab moral sebagai perawat pendidik akan tetapi tanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dilaksanakan pada diri perawat pendidik sebagai manusia yang bermoral. 3. Penelitian mendatang hendaknya mengembangkan penelitian dengan populasi yang berbeda sehingga hasil penelitian mendatang dapat digeneralisasikan dengan baik.

Dalam dokumen Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pas (Halaman 72-76)