• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP KEPUASAN PASIEN DALAM PERAWATAN LUKA DIABETES

Dalam dokumen Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pas (Halaman 81-86)

DI KLINIK PERAWATAN LUKA MANDIRI

Indra Hizkia P*, Setiawan **, Rosina Tarigan ***

* Mahasiswa Magister Administrasi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara e-mail: papa_genk@yahoo.co.id

**,*** Staf Dosen Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Abstract

The science of wound medication begins to develop in Indonesia. In those days, most nurses used to believe that the best way to heal wound was by making the area around the wound dry, but today wound is healed by using moisture balance method. The objective of the research was to know the influence of the application of modern dressing on patients’ satisfaction in diabetes wound medication in the Mandiri Wound Care Clinic. The research used one group pre-test and post-test technique on 30 respondents. The result of the research showed that most of the respondents 63.3% before the application of modern dressing (pre-test) felt “dissatisfied”, and only 3.3% felt “very satisfied”; the Mean value was 53.8 with Mean category of satisfaction was 2.40. Most of the respondents 60.0% after the wound medication, with the application of modern dressing (post-test) felt “very satisfied”, and 40% felt “satisfied”; the Mean value was 74, with Mean category of satisfaction was 3.60. The result of the data analysis with paired t-test showed that there was the increase of patients’ satisfaction before and after wound medication, using modern dressing at p=0.000, •=0.05, so that pvalue <0.05. The result of the research as a whole concluded that the application of modern dressing had increased patients’ satisfaction in diabetes wound medication. It is recommended that Mandiri Wound Care Clinic can maintain patients’ satisfaction in wound medication, using modern dressing and becomes the basis for the future research on modern dressing.

Keywords: Modern Dressing, Patients’ Satisfaction, Diabetes Wound Care

Abstrak

Perawatan luka dengan menggunakan modern dressing mulai berkembang di Indonesia. Perubahan tersebut dapat dilihat dari sebelumnya sebagian besar perawat percaya penyembuhan luka yang terbaik membuat lingkungan luka tetap kering mulai berubah menjadi perawatan luka dengan metode moisture balance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi modern dressing terhadap kepuasan pasien dalam perawatan luka diabetes di Klinik Perawatan Luka Mandiri. Penelitian ini menggunakan teknik one group pre test dan post test pada 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan aplikasi modern dressing adalah sebagian besar responden merasa tidak puas (63.3%) nilai Mean 53.8 dengan kategori kepuasan Mean 2.40. Sedangkan hasil kepuasan responden yang didapatkan setelah dilakukan perawatan luka dengan aplikasi modern dressing adalah sebagian besar merasa sangat puas ( 60.0%) dan sebagian kecil merasa puas (40%), nilai Mean 74 dengan Mean kategori kepuasan sebesar 3.60. Hasil analisa data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kepuasan pasien sebelum dengan sesudah dilakukan perawatan luka modern dressing dengan menggunakan uji paired t-test dengan hasil p= 0.000, •=0.05. Dapat disimpulkan bahwa aplikasi modern dressing menghasilkan peningkatan kepuasan pasien dalam perawatan luka diabetes. Peneliti menyarankan agar klinik perawatan luka mandiri dapat mempertahankan kepuasan pasien dalam perawatan luka menggunakan modern dressing dan menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya tentang modern dressing.

Kata Kunci : modern dressing, kepuasan pasien, perawatan luka diabetes

perawatan luka konvensional untuk memberikan perawatan luka kepada pasien ulkus diabetikum sedangkan saat ini sudah mulai berkembang perawatan luka yang lebih canggih (Sotani, 2009).

Metode wound care yang berkembang saat ini adalah

dengan menggunakan prinsip moisture balance

(mempertahankan luka dalam kondisi lembab). Berdasarkan penelitian, lebih efektif moisture balance untuk proses penyembuhan luka bila dibandingkan dengan cara yang konvensional (Sotani, 2009). Wound care dengan menggunakan moisture balance dikenal sebagai metode modern dressing yang memakai bahan- bahan pembalut yang lebih modern dan topical therapy yang mempunyai karakteristik dan keunggulan masing- masing sesuai dengan kondisi luka pasien. Metode tersebut belum begitu dikenal bagi perawat di Indonesia, khususnya perawat dan mahasiswa keperawatan yang ada di wilayah Semarang (Ismail, 2008).

Perawatan konvensional dan modern memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing baik dalam teori, praktik, maupun kelebihan dan kekurangannya. Menurut Sing, et al (2011) menyatakan enam puluh persen dari kelompok modern dressing dalam merawat luka menun- jukkan bersih dari organisme secara penuh dalam dua minggu, 90 % (54) dalam empat minggu meskipun hanya enam luka tidak menunjukkan bersih dari organisme di akhir minggu keempat. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa lingkungan lembab mempercepat proses epitelisasi dan untuk menciptakan lingkungan lembab dapat dilakukan dengan menggunakan balutan semi occlusive, full occulisive dan impermeable dressing (Schulitz, et al., 2005). Menurut Haimowitz (1997), ada beberapa keuntungan prinsip moisture dalam perawatan luka, diantaranya: Mencegah luka menjadi kering dan keras, meningkatkan laju epitelisasi, menjagah pembentukan jaringan eschar, meningkatkan pembentukan jaringan dermis, mengontrol inflamasi dan memberikan tampilan yang lebih kosmetis, mempercepat proses autolysis debridement, dapat menurunkan kejadian infeksi, cost effective, mempertahankan gradient voltase normal, mempertahankan aktifitas neutrofil, menurunkan nyeri, memberikan keuntungan psikologis, dan mudah digunakan.

Balutan modern memiliki banyak keuntungan dari hasil berbagai penelitian terutama yang dihubungkan dengan kepuasan pasien. Beberapa diantara penelitian tersebut adalah menurut Lisa Jade Andrews, Wathik El Alami, Chi Davies (2009) dalam artikel penelitiannya tentang Prosedur Bedah, Biaya dan Kepuasan Pasien didapatkan bahwa pasien merasa puas dengan tindakan perawat dengan respon yang cepat, perawatan luka yang baik, dan memberikan informasi yang lengkap. Hal ini terlihat dalam hasil penelitian bahwa 28 dari 49 pasien memberikan respon terhadap pertanyaan kuesioner kepuasan dan rata-rata nilai kepuasan pasien adalah 8.57 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

aplikasi modern dressing terhadap kepuasan pasien dalam Perawatan Luka diabetes di Klinik Perawatan Luka Mandiri

.

Metode penelitian

Jenis penelitian yang dipakai adalah Quasi Ekspe- rimen tanpa pembanding menggunakan tehnik one group pre test dan post test dan dilakukan di Klinik Perawatan Luka Mandiri. Lokasi ini dipilih karena merupakan klinik perawatan yang memakai Asuhan Keperawatan pada Luka Diabetes yang menggunakan modern dressing dan yang memiliki banyak pasien rawat luka diabetes. Lokasi tempat penelitian berada di Klinik Perawatan Luka “EdWocare” di Langsa (Aceh) dan Klinik Perawatan Luka “Asri Wound Care Clinic” di Pancing (Medan) yang dimulai pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien-pasien yang mengalami luka diabetes dan berada di daerah klinik perawatan luka mandiri. Jumlah pasien yang menjadi sampel adalah 30 orang (Krejcie dan Morgan, 1970). Pengambilan sampel dengan mengunakan teknik purposivesampling dimana pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai/ yang datang ke klinik perawatan luka mandiri dan memiliki kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang mendapat perawatan luka diabetes, dapat bekerja sama, dan bersedia menjadi responden.

Pengumpulan data dilakukan sebelum pasien mendapatkan perawatan luka oleh perawat dengan cara

memberikan kuesioner (pre-test). Kuesioner akan

menunjukkan hasil kepuasan responden dari hasil pengalaman responden mendapat perawatan luka dengan menggunakan metode perawatan luka diluar modern dressing (metode konvensional). Setelah responden menjawab kuesioner, responden diberikan intervensi aplikasi modern dressing sesuai dengan keadaan luka yang dialami responden. Setelah mendapatkan intervensi modern dressing yang sesuai dengan keadaan luka, peneliti dan responden melakukan kesepakatan waktu untuk melakukan perawatan luka selanjutnya sekaligus memberikan kuesioner poast aplikasi (post-test) untuk mendapatkan hasil kepuasan responden setelah mendapat aplikasi modern dressing dalam perawatan luka diabetes. Kuesioner Kepuasan Pasien terhdapap aplikasi modern dressing digunakan untuk mengukur kepuasan responden dalam aplikasi modern dressing yang berisi 22 pertanyaan tenatng kualitas balutan dengan 4 pilihan jawaban dan content validity index (cvi) =0,93. Kuesioner ini dibuat oleh peneliti sendiri dengan melihat konsep dari kepuasan pasien. Pernyataan kuesioner merupakan modifikasi dari pernyataan kuesioner kepuasan penggunaan balutan menurut Upright (1990) meliputi pemilihan balutan dan hasil dari balutan yang dipilih dalam menutupi luka diabetes.

% 26.7 63.3 10.0 50.0 50.0 20.0 20.0 43.3 16.7 13.3 46.7 13.3 26.7 83.3 16.7 46.7 43.3 10.0 63.3 36.7 f 8 19 3 15 15 6 6 13 5 4 14 4 8 25 5 14 13 3 19 11 Karakteristik 41-50 51-60 61-70 Laki-Laki Perempuan SD SMP SMA PT Swasta Wiraswasta PNS Lain-lain Islam Kristen Keluarga Teman Lain-lain Ya Tidak Usia Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Agama Sumber Informasi Pengalaman dari klinik lain

hasil kepuasan responden dalam aplikasi modern dressing yang dilakukan. Peneliti melakukan uji Paired t- test untuk melihat bagaimana pengaruh aplikasi modern dressing terhadap kepuasan pasien dalam perawatan luka pada pre dan post aplikasi. Data yang didapat dari kuesioner tidak terdistribusi normal, dahlan (2009), menyatakan bahwa perlu dilakukan distribusi normal data dengan menggunakan transform data sehingga data dapat menjadi terdistribusi dengan normal. Karena salah satu syarat dalam melakukan uji Paired t test, data harus terlebih dahulu terdistribusi dengan normal dan memiliki kategori interval dalam tingkat kepuasan responden.

Hasil dan pembahasan Hasil penelitian

Sampel dalam penelitian ini dalam penelitian ini berjumlah 30 responden dengan karakteristik memperlihatkan sebagian besar berusia 51-60 tahun sebanyak 19 orang (63.3%) dengan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan yaitu masing-masing 15 orang (50%), jenjang pendidikan sebagian besar tamatan SMA sebanyak 13 orang (43.3%) serta memiliki pekerjaan wiraswasta 14 orang (46.7%) dan responden sebagian besar beragama Islam sebanyak 25 orang (83.3%). Karakteristik demografi respoden secara lebih rinci akan dijelaskan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik Demografi responden (n=30)

Pre Aplikasi Modern Dressing

Hasil kepuasan responden sebelum dilakukan aplikasi modern dressing didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden merasa “tidak puas” sebanyak 19 responden (63.3%) dan sebagian kecil merasa “sangat puas”

sebanyak 1 responden (3.3%). Hasil kepuasan responden berada di nilai Mean 53.8 dengan konversi nilai Mean 2.40 dan nilai SD sebesar 0.563. Nilai minimum kepuasan berada pada nilai 40 dan nilai maksimum berada pada nilai 80. Hasil pre aplikasi akan lebih jelas dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kepuasan pasien pre aplikasi modern dressing

Post Aplikasi Modern Dressing

Hasil kepuasan responden setelah dilakukan perawatan luka dengan menggunakan modern dressing adalah responden sebagian besar merasa “sangat puas” sebanyak 18 responden (60%) dan sebagian kecil sebanyak 12 responden merasa “puas” (40%) dengan nilai Mean berada pada nilai 74.3 dengan kategori nilai Mean 3.6 dan nilai SD 0.498 dan tidak ada terdapat responden yang merasa “tidak puas” dalam perawatan luka dengan menggunakan modern dressing. Nilai minimum kepuasan pasien berada di nilai 62 dan nilai maksimum kepuasan berada di nilai 87. Hasil pre aplikasi akan lebih jelas dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kepuasan pasien pre aplikasi modern dressing

Pengaruh Aplikasi Modern Dressing terhadap Kepuasan Responden

Perubahan nilai kepuasan responden tersebut dapat dilihat dari kepuasan sebelum dilakukan tindakan perawatan luka dengan modern dressing adalah Mean berada pada nilai 53,8 dengan kategori nilai mean 2.40 dan nilai SD sebesar 0.563 dan setelah dilakukan tindakan perawatan mendapatkan hasil nilai Mean berada pada nilai 74.3 dengan kategori nilai mean sebesar 3.60, dan nilai SD sebesar 0.498. Dengan adanya perbedaan nilai mean sebelum dan sesudah aplikasi modern dressing, dilakukan uji “Paired t-Test” menunjukkan bahwa ada perubahan kepuasan responden sebelum dengan sesudah dilakukannya aplikasi modern dressing dalam perawatan luka dengan nilai p=0.000 dengan p< •=0.05. Hasil

Ketegori Kepuasan Pre Aplikasi Modern Dressing Tidak Puas Puas Sangat Puas Total f 19 10 1 30 % 63.3 33.3 3.3 100.0 Ketegori Kepuasan Post Aplikasi Modern Dressing Tidak Puas Puas Sangat Puas Total f - 12 10 30 % - 40.0 60.0 100.0

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara

| 140

Pengaruh Aplikasi Modern Dressing terhadap Kepuasan Pasien dalam Perawatan Luka Diabetes di Klinik Perawatan Luka Mandiri

perbedaan kepuasan responden sebelum dan susudah aplikasi modern dressing dalam perawatan luka diabetes dengan uji Paired t-Test dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Perbedaan Kepuasan pasien sebelum dan sesudah aplikasi modern dressing

Pembahasan

Penilaian kepuasan pada responden dari kuesioner bahwa sebagian besar responden merasa tidak puas. Rasa tidak puas yang dirasakan responden pada saat menggunakan balutan konvensional disebabkan oleh balutan yang tidak mudah untuk dilepaskan saat dilakukan pergantian balutan dan balutan lebih cepat diganti. Saat melakukan pergantian balutan, serat balutan yang masih lengket pada luka menyebabkan luka yang baru terhadap bekas balutan. Responden juga merasa bahwa balutan yang digunakan pada luka dengan metode konvensional terasa tidak lembut saat dipakai dan menimbulkan rasa gatal pada daerah luka yang dibalut balutan tersebut. Balutan yang digunakan pada metode konvensional juga tidak menyerap cairan eksudat yang keluar dari luka, menimbulkan bau pada balutan dan balutan luar (plester) mudah lepas karena basah akibat cairan eksudat dari luka. Hal ini disebabkan karena luka diabetes pada umumnya berada dalam keadaan basah, sehingga menurut Scheffler (2004) luka akan menjadi cepat sembuh apabila eksudat dapat dikontrol, menjaga agar luka dalam keadaan lembab, luka tidak lengket dengan bahan kompres, terhindar dari infeksi dan permeabel terhadap gas. Kepuasan pasien yang sebelumnya dilakukan perawatan luka diabetes dengan balutan konvensional dari klinik lain mengalami peningkatan kepuasan setelah mendapat aplikasi modern dressing dalam perawatan luka yang diberikan oleh perawat klinik perawatan luka mandiri. Hasil kepuasan tersebut dilihat dari adanya peningkatan penilaian dari kuesioner yang diberikan kepada responden saat akan melakukan perawatan luka selanjutnya. Responden merasa sangat puas dikarenakan balutan yang digunakan mudah dalam memakai dan melepaskannya. Saat akan dilakukan penggantian balutan, balutan tidak terasa lengket, serat tidak ada yang tinggal di luka serta balutan tidak terasa keras saat digunakan. Balutan yang digunakan juga terasa sangat lembut dipakai, tidak terasa gatal, dan tidak mengeluarkan bau yang aneh dari luka yang dibalut. Oleh karena itu, pemilihan balutan yang digunakan pada luka sangatlah dibutuhkan. Menurut Scheffler (2004), ada beberapa

faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dressing yang akan digunakan, yaitu tipe ulkus, ada atau tidaknya eksudat, ada tidaknya infeksi, kondisi kulit sekitar dan biaya. Beberapa jenis dressing yang sering dipakai dalam perawatan luka, seperti:hydrocolloid, hydrogel, calcium alginate, foam, kompres anti mikroba, dan sebagainya.

Kepuasan responden meningkat menurut Villarruz (2009) menyatakan bahwa rasa kepuasan pasien akan terpenuhi bila diberikan pelayanan yang baik kepada mereka dari berbagai aspek. Oleh karena itu, Oswari (1989) menyimpulkan bahwa perawatan merupakan suatu kombinasi dari tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.

Kepuasan responden meningkat juga dipengaruhi dari informasi biaya yang akan dikeluarkan oleh responden dan keuntungan dari penggunaan balutan yang digunakan pada responden seperti merasa nyaman dengan balutan yang dipakai, karena merasa tidak kering, mudah serta tidak sakit saat melakukan pergerakan. Balutan juga tidak merasa gatal saat dipakai dan tidak lengket saat dilakukan penggantian balutan. Hasil kepuasan ini sesuai dengan hasil penelitian menurut Vaneau, et al (2007) bahwa kriteria yang paling utama dalam menentukan jenis balutan dalam luka adalah sesuai dengan toleransi balutannya, manajemen eksudat yang baik dan sedikit menimbulkan nyeri saat memasang dan membuka balutan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Hasil penelitian didapatkan bahwa kepuasan responden sebelum mendapat aplikasi modern dressing secara umum sebagian besar merasa tidak puas sebanyak 19 responden (63.3%) dan sebagian kecil merasa sangat puas sebanya 1 responden (3.3%). Dan sesudah responden mendapat aplikasi modern dressing dalam perawatan luka, kepuasan responden mengalami peningkatan menjadi sebagian besar merasa sangat puas sebanyak 18 responden (60.0%), sebagian kecil merasa puas sebanyak 12 responden (40.0%) dan tidak terdapat responden yang merasa tidak puas.

Dengan adanya perbedaan dari hasil pre dan post aplikasi modern dressing dalam perawatan luka diabetes, didapatkan hasil uji statistikpaired t-test perbedaan kepuasanpvalue=0.000 < •=0.05. Dengan responden yang mendapat perawatan luka modern dressing untuk yang pertama kali di klinik perawatan luka mandiri seluruhnya membutuhkan bantuan secara penuh (wholly compensatory system)dalam perawatan luka diabetes.

Saran

Dari hasil penelitian bahwa ada pengaruh aplikasi modern dressing terhadap kepuasan responden dalam perawatan luka, sehingga peneliti ingin menyarankan

Nilai

Rata-rata skor Prosentase: Tidak Puas Puas Sangat Puas p-value Pre 54 63.3 33.3 3.3 0,000 Post 74 - 60.0 40.0

agar dapat mengaplikasikan modern dressing dalam praktek keperawatan khususnya dalam melakukan perawatan luka bagi Pendidikan Keperawatan.

Dengan adanya pengaruh aplikasi modern dressing terhadap kepuasan responden, peneliti juga mengharapkan dalam pendidikan keperawatan untuk berperan serta dalam pengaplikasian modern dressing pada perawatan luka kepada mahasiswa. Pengaplikasian dapat dilakukan dalam praktek pembelajaran laboratorium dalam perkuliahan, melakukan seminar dan workshop serta kegiatan diskusi praktik.

Peneliti mengharapkan bagi penelitian keperawatan, dapat menjadi dasar untuk pengembangan penelitian selanjutnya dengan lebih mempertimbangkan lama waktu penelitian dan jumlah sampel yang akan dijadikan responden. Bila memungkinkan, akan menjadi lebih baik bila desain penelitian menggunakan dua group yaitu group intervensi dan group kontrol sebagai pembanding.

DAFTAR PUSTAKA

Andrews, L.J., Alami, W.E., Davies, C. (2012). Surgical procedures, costs and patient satisfaction. British Journal of Healthcare Management, Vol. 18, No.4

Black, J.M. (1993). Medical Surgical Nursing. W.B Sainders Company: Philadelpia

Dahlan, M.S. (2011). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Haimowitz, J.E., Margolis, D.M. (1997). Moist wound healing. In: Krasner D, Kane, D. Chronic Wound Care, second edition. Wayne, PA: Health Management Publications, Inc.

Ismail. (2009). Luka Bakar dan Perawatannya . Jakarta: Balai Pustaka

Junardi. (2009). Ulkus Diabetikum. Available from URL: http: //www.pkudelanggu.com/index.php?. Diakses tanggal 11 Januari 2013

Krejcie R.V. dan Morgan, D.W. (1970). Determining Sample Size for Research Activities. Educational and Psychological Measurement 30, 607-610

Schulitz, G., Mozingo, D., Romanelli, M., Claxton, K. (2005) Wound healing and TIME; new concepts and scientific applications. Wound Repair and regeneration. 13(4):S1-S11.

Sotani, David.(2009). Rawat Luka Dengan Metode

Modern, Minimalkan Parut. 2009. Available from URL: http: . Diakses tanggal 11 Juli 2012

Upright, C.A. (1990). Evaluating patient satisfaction in the care of ulcerating metastatic skin lesions. Columbia: The university of British Columbia.

Villaruzz, M.V., Dans, A.L., Javelosa, M.A. (2009). Measuring Satisfaction with Nursing Care of Patients Admitted in the Medical Wards of the

Philippine General Hospital. Acta Medica

Philippina article Vol. 43 No.4

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara

| 142

Pengaruh Aplikasi Modern Dressing terhadap Kepuasan Pasien dalam Perawatan Luka Diabetes di Klinik Perawatan Luka Mandiri

DEVELOPMENT OF NURSING DOCUMENTATION

Dalam dokumen Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pas (Halaman 81-86)