• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KREATIVITAS PENDAMPING BAGI KETERLIBATAN ANAK

B. Metodologi Penelitian

Penelitian ini sebagai upaya awal untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai Pendampingan Iman Anak dan permasalahannya. Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jenis penelitian,

variabel penelitian, instrumen penelitian, populasi dan sampel penelitian, tempat dan waktu penelitian, dan teknik analisis data.

1. Latar Belakang Penelitian

Pendampingan Iman Anak (PIA) merupakan tanggung jawab seluruh orangtua dalam keluarga karena orangtua yang memulai pendidikan dari awal untuk anaknya. Sehingga dapat dilanjutkan untuk memupuk iman anak di Gereja melalui pendamping. Pendamping PIA bertugas untuk mendampingi seluruh kegiatan PIA, peran pendamping dalam kegitaan PIA begitu besar, terutama dalam mendampingi iman anak yang sedang berkembang saat ini terutama di Paroki Nanggulan. Iman harus diajarkan sejak dini, supaya anak dapat mengembangkan imannya secara penuh. Pendamping PIA bertugas mendampingi anak untuk mengenal Kristus dan mengajarkan perbuatan yang mendasar bagaimana perbuatan baik dan buruk.

Dari pengalaman penulis dalam mendampingi PIA di Paroki Nanggulan, penulis menemukan banyak keunikan. Keunikan yang penulis rasakan adalah ketika diadakan Pendampingan Iman Anak sepulang dari Ekaristi banyak orangtua yang langsung mengajak pulang, di sini terlihat bila orangtua kurang memperhatikan kebutuhan rohani anak tersebut. Selain itu rata-rata pendampingnya adalah ibu-ibu dan orang muda jarang terlibat dalam mendampingi PIA. Selain itu karena suasana yang sangat monoton membuat anak-anak mengalami kebosanan dalam mengikuti pendampingan iman anak. Kreativitas pendamping sangat dibutuhkan dalam mendampingi anak agar anak dapat mengembangkan potensinya.

Pastor Paroki Nanggulan perlu membantu memberikan saran bagi orangtua agar anaknya dilibatkan dalam Pendampingan Iman Anak. Sebagai umat Kristiani kerjasama antara Pastor paroki dan orang tua perlu ditingkatkan agar dapat memberikan perhatian secara khusus pada anak-anak yang adalah masa depan Gereja. Maka dengan demikian anak-anak akan mendapatkan pendampingan serta arahan akan masa depan imannya yang nantinya akan menjadi bekal bagi kelangsungan hidupnya di kemudian hari. Ini adalah salah satu kendala juga agar pastor Paroki Nanggulan juga memperhatikan orangtua yang memiliki anak usia dini agar apa yang akan dicapai ke depan berhasil.

2. Rumusan Permasalahan

Bertolak dari latar belakang di atas, penulis mencoba merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Apa saja persoalan yang dihadapi pendamping dalam Pendampingan Iman Anak?

b. Bentuk kreativitas macam apa yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pendamping?

c. Harapan apa yang diinginkan para pendamping guna mengembangkan kreativitas dalam Pendampingan Iman Anak demi perkembangan iman anak?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

b. Menemukan bentuk-bentuk kreativitas yang diperlukan untuk mendampingi iman anak.

c. Mengetahui harapan para pendamping dalam rangka peningkatan/ pengembangan kreativitas dalam Pendampingan Iman Anak.

4. Manfaat Penelitian

a. Menentukan peta dinamika pelaksanaan PIA baik untuk paroki dan orangtua beserta permasalahannya.

b. Membantu pendamping meningkatkan efektifitas pendamping. c. Menjaga kontinyuitas Pendampingan Iman Anak.

5. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Moleong (2011: 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif memandang manusia sebagai instrumen utama dan mengutamakan proses dari pada hasil penelitian (Moleong, 2011: 11). Melalui penelitian kualitatif, penulis dapat mengenal orang (subyek) secara pribadi. Latar belakang alamiah yang mengharuskan penulis terlibat langsung dalam proses penelitian menjadi suatu tantangan tersendiri untuk

berproses bersama responden di mana penelitian diadakan dan menyesuaikan dengan kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.

6. Variabel Penelitian

Aspek-aspek yang akan diteliti yakni berhubungan dengan kreativitas Pendamping Iman Anak dan keterlibatan anak dalam mengikuti Pendampingan Iman Anak di Paroki Santa Maria Tak Bercela Nanggulan.

Tabel

Variabel Penelitian

No Variabel Indikator

(1) (2) (3)

1 Kreativitas pendamping dalam Pendampingan Iman Anak.

a. Memahami iman anak secara umum. b. Pentingnya Pendampingan Iman

Anak.

c. Manfaat Pendampingan Iman Anak yang kreatif.

d. Mengenal ciri-ciri pendamping dalam Pendampingan Iman Anak. e. Kreativitas pendamping dan

pendalaman iman anak.

f. Keterbatasan pendamping dalam proses Pendampingan Iman Anak. g. Harapan akan proses Pendampingan

Iman Anak. 2 Keterlibatan anak dalam

mengikuti Pendampingan Iman Anak.

a. Keterlibatan dalam pengembang iman.

b. Paguyuban anak yang ada.

c. Harapan ke depan demi kebaikan iman anak.

7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data. Pada penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan wawancara terstruktur yang berupa rancangan pertanyaan. Sebelum melakukan wawancara penulis sudah melakukan pengamatan. Pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh data secara sistematik terhadap gejala yang tampak dari objek penelitian. Penulis melakukan pengamatan langsung dalam arti bahwa observer berada bersama objek yang diselidiki terjadi atau berlangsungnya peristiwa (Nawawi, 1985: 100).

Dalam wawancara, pertanyaan-pertanyaan interaktif yang disusun hanya sebagai acuan untuk mencapai tujuan penelitian sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Subjek penelitian dalam wawancara ini adalah para pendamping dan orangtua anak di Paroki St. Maria Tak Bercela Nanggulan.

Hasil wawancara akan direkam dengan menggunakan alat bantu Handpone (Hp), supaya penulis dapat berkonsentrasi pada proses wawancara. Sehingga tidak harus berhenti menulis jawaban-jawaban dari subjek. Hasil rekaman kemudian ditulis kembali dalam bentuk print out sebagai dokumen kemudian penulis meminta tanda tangan kepada responden sebagai bukti sudah melakukan wawancara bukan rekayasa.

8. Responden Penelitian

Jumlah keseluruhan pendamping PIA dan orangtua ± adalah 100 orang. Penulis mengambil responden 5 pendamping dan 10 orangtua anak dari jumlah pendamping dan orangtua yang ada secara keseluruhan di paroki St. Maria Tak Bercela Nanggulan. Jadi jumlah sampel dari penelitian ini ada 15 responden. Pengambilan sampelnya dilakukan dengan sampel bertujuan atau purposive sample.

Tujuan saya mengambil 5 pendamping yang aktif adalah untuk membantu saya dalam penelitian supaya lebih akurat di lapangan. Sedangkan 10 orangtua yang saya ambil adalah orangtua yang mempunyai anak seumuran SD dan TK yang tidak terlalu aktif dalam pendampingan iman. Sehingga penulis mengerti penyebab atau masalah yang dihadapi anak ataupun pendamping di Paroki St. Maria Tak Bercela Nanggulan.

Purposive sample atau sample bertujuan adalah tehnik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014: 68). Purposive sample didasarkan atas informasi yang mendahului tentang keadaan populasi dan informasinya tidak diragukan lagi (Sutrisno Hadi, 2014: 191).

9. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari. Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Paroki St. Maria Tak Bercela Nanggulan.

10. Teknik Analisis Data

Moleong (2011: 280) mendefinisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari sumber yakni wawancara. Setelah mendapat data, penulis mengadakan redaksi data dengan melakukan abstraksi. Abstrak merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Selanjutnya penulisan mengkategorisasikan serta melakukan koding. Sebagai tahap terakhir, penulisan melakukan pemeriksaan data kembali setelah itu menafsirkan data dan memaknai dalam bentuk teori yang sesungguhnya berdasarkan hasil penelitian (Moleong, 2011:247).

C. Laporan Hasil Penelitian Kreativitas Pendamping dalam Pendampingan

Dokumen terkait