• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

2. Bagi Pendamping Pendampingan Iman Anak

Pelayanan yang dilakukan oleh pendamping PIA merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi Gereja. Zaman sekarang banyak anak yang sudah mengenal internet (gatget) dari situ pendamping juga harus dapat memanfaatkan alat-alat tersebut untuk membuat anak tertarik. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada pendamping PIA agar selalu membuka diri terhadap perkembangan zaman, dan perkembangan anak-anak PIA agar terjadi komunikasi iman antara pendamping dan anak-anak PIA. Penulis juga menyarankan agar para pendamping PIA bisa bekerjasama antar pendamping, dan diadakan pengkaderan lagu supaya pendamping lebih banyak pengalaman yang didapat. Kreativitasnya dapar bertambah apalgi untuk dapat menggunakan cara baru seperti anak diajak untuk bermain drama, membuat kerajinan seperti layang-layang di hias sesuai dengan kreasi mereka tetapi tidak keluar dari tema, dalam proses kegiatan PIA sehingga anak-anak memiliki kesan yang menarik dan menyenangkan dalam mengikuti kegiatan PIA.

DAFTAR PUSTAKA

Banawirama, S.J. (1986). Pustaka Teologi. Wahyu Iman Kebatinan. Yogyakarta: Kanisius.

Didik Bagiyowinadi, F.X. Pr. (2009). Bekal Untuk Pendamping Bina Iman Anak. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Dewan karya astoral KAS, (2014). Formatio Iman Berjenjang. Yogyakarta: PT. Kanisus

Franz-Magnis, Suseno S.J. (2014). Iman dan Hati Nurani. Jakarta: Obor. Maria, Goretti. AK. Ed. (1999). "Pendamping Iman Anak." Diktat mata

Kuliah Pendampingan Iman Anak Bagi Mahasiswa Semester IV. Fakultas Ilmu Pendidikan Agama, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Hadari, Nawawi Dr.H. (1985). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hadi Sutrisno Prof. Drs. MA. (2004). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Jacobs, Tom. (1992). Silabus Pendidikan Agama Katolik. Yogyakarta: Kanisius. Komisi Kateketik KWI. (2006). Pendidikan Anak Dalam Keluarga.

Semarang: Kanisius.

Konsili Vatikan II. (1993). Dei Verbum Dalam Dokumen Konsili Vatikan II. Terj R. Hardawiryana. S.J, Jakarta: Obor.

Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II. (1973). Lumen Gentium. Flores: Nusa Indah.

Lexy J. Moleong, M.A. Dr. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mangunhardjana SJ. A.M (1986). Pembinaan Arti dan Metodenya. Yogyakrta: Kanisius.

Magunhardjana, A.M.SJ. (1986). Pendampingan Kaum Muda. Yogyakarta: Kanisius.

Mayeroff, Milton. (1993). Mendampingi Untuk Membubuhkan. Yogyakarta: Kanisius.

Nota Pastoral Keuskupan Agung Semarang. (2008). "Melinbatkan Anak dan Remaja Untuk Pengembangan Umat". Semarang: Dewan Karya

Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

Paroki St. Perawan Maria Tak Bernoda Nanggulan. (2011). Program Kerja Dan Rancangan Anggaran penerimaan Dan Rancangan Anggaran Investasi. Nanggulan: Paroki St. Perawan Maria Tak Bernoda Nanggulan. Paroki St. Perawan Maria Tak Bernoda Nanggulan. (2006). Benih-Benih

Iman Umat Nanggulan Menyejarah. Nanggulan: Paroki St. Perawan Maria Tak Bernoda Nanggulan.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Menejemen. bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto, Dr. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Huijber, Theo OSC. (1982). Manusia Mencari Allah. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

Tangdilintin, Philip. (1984). Pembinaan Generasi Muda Visi dan Latihan. Jakarta : Obor.

Utami Munandar, S.C. (1990). Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah. Jakarta: PT Gramedia.

(3)

HASIL DARI WAWANCARA

NO Kode RO1

1 Nama Ibu Rere

Umur 33

Lingkungan Ngrojo

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Jabatan Orang Tua Anak

1. Apakah pendampingan dalam PIA pendamping sudah kreatif ? “Kreatif, karena pendampingnya itu gurunya sendiri di sekolah.” 2. Adakah manfaatnya kreativitas dalam pendampingan PIA ?

“Pasti ada, menurut saya itu supaya anak tidak jenuh karena sudah 6 hari sekolah, selama PIA diajari bernyanyi, berdoa anak akan senang. Apalagi anak senang berkumpul dengan saudara seiman dan bisa lebih mendalami imannya.”

3. Menurut anda Pendampingan PIA penting atau tidak dilaksanakan dalam Paroki ?

“Sangat penting untuk anak dapat mengenal Tuhan sejak dini. Dia mengerti bahwa dia itu anak siapa dalam arti hidup beriman, dan anak bisa mengenal doa sejak dini. Karena yang saya amati anak ikut PIA dan tidak pernah ikut pasti akan berbeda dalam cara berdoa dan pengetahuannya.” 4. Menurut anda seperti apa ciri-ciri Pendampingan PIA yang sudah

dilaksanakan di Paroki?

“ Ciri-cirinya membuat anak tidak bosan, karena anak terlibat dalam bernyanyi, mendengarkan cerita rool playsehingga anak senang.”

5. Menurut anda apakah waktunya sudah maksimal atau belum dalam pendampingan ?

“Cukup, tapi pendampingnya kurang. Karena pendampingnya kan ibu gurunya sendiri mungkin anak jaadi bosan dan lari kesana kemari. OMK kurang terlibat dan anak pasti akan tertarik bila ada orang-orang baru.”

(4)

6. Menurut anda beriman secara umum itu seperti apa, khususnya untuk anak? “Menurut saya Iman bagi anak itu lebih pada pengenalan siapa itu Tuhan. Anak diajarkan untuk berdoa yang sederhana bagaimana dan saya sebagai orang tua mengajarkan berdoa yang baik. Meskipun jarang kegereja tetapi anak harus diajarkan sejak dini melalui keluarga supaya imannya anak lebih mantap.”

7. Bagaimana keterlibatan anak dalam hidup menggereja?

“Anak saya sejauh ini sudah terlibat dalam mengikuti misa digereja, doa lingkungan dan dalam kegiatan PIA.”

8. Apakah anak sungguh terlibat dalam Pendampingan PIA ?

“ Bagi anak saya sudah terlibat, karena anak jadi semangat apalagi berkumpul dengan teman yang seiman.

9. Ada berapa jenis paguyuban yang ada di Paroki?

“Saya mengamati banyak paguyuban di Gereja tetapi yang khusus anak ada PIA dan sekarang ditambah ada PAUD di Paroki.”

10. Kendala apa saja yang anda alami dalam mendampingi atau mengikuti perkembangan anak dalam pendampingan PIA?

“ Kendalanya yang saya amati yaitu pendamping yang muda tidak ada, sehingga anak bosan dan ribut pendampingnya itu-itu saja dan pendampingnya gurunya sendiri di TK. Kadang anak lari kesana kemari dibiarkan sehingga kurang nyaman. Penempatannya juga kurang maksimal karena antara anak yang balita dan TK dengan anak SD kelas besar dicampur jadisatu sehingga tidak kondusif.”

Harapannya kegiatan PIA diadakan di Paroki secara rutin, tidak harus setiap minggu. Kemudian pendamping muda ditambah lagi supaya dalam kegiatan anak lebih terarah. Pembagian usia juga mohon diusahakan supaya anak dapat mengikuti dengan baik,

Komentar, Tanggapan, Tambahan Informasi dan Persetujuan dari responden ……… ………

(5)

……… ………...

Yang terhormat,

(6)

No Kode RO2

2 Nama Ibu Crisyani

Umur 36

Lingkungan Kenteng

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Jabatan Orang Tua Anak

1. Apakah pendampingan dalam PIA pendamping sudah kreatif ?

“Belum kreatif menurut saya, karena yang ngajar selama ini 2 orang kadang-kadang itu pun gurunya sendiri di TK dan ternyata PAUD. Kadang orang tua bingung PIA ada atau tidak tidak jelas dimana tempatnya, seharusnya dilingkungan juga diberi tahu minggu keberapa supaya orang tua juga ikut berpartisi pasi mengajak anaknya mengikuti PIA. Saat ini anak hanya mengikuti PIA yang ada dilingkungan. Anak pernah mengikuti PAUD yang ada di Paroki tetapi disana banyak mainan sehingga anak menjadi terganggu, sebenarnya tujuannya benar supaya anak tidak berlarian kesana kemari tetapi anak jadi tidak mau mendengarkan guru itu membicarakan apa.”

2. Adakah manfaatnya kreativitas dalam pendampingan PIA ?

“Kalau bagi pendampingnya ada, supaya anak tidak bosan. Anak saya kadang diajak untuk mewarnai, permainan ada, meruncing, bercerita, mengajak menempel bernyanyi. Disamping anak menerima ilmunya mengenai iman, motoric anak juga terasah. Motoric halus dan motoric kasarnya, misalnya anak mewarnai berhubungan dengan motoric halus tapi jika dia meruncing dia berhubungan dengan motoric kasar sehingga anak menjadi senang dan semangat dalam kumpul PIA. Dirumah juga bisa bercerita dengan orang tuanya.”

3. Menurut anda Pendampingan PIA penting atau tidak dilaksanakan dalam Paroki ?

“Sangat Penting, karena di Gereja kan banyak anak dari lingkungan mana-mana sehingga anak juga banyak semakin teman yang seiman. Anak dapat bersosialisasi jadi tidak malu. Anak juga dapat diajak untuk belajar berkreasi dan peka terhadap lingkungan, misalnya kerja bakti atau menanam tanaman, membuang sampah ditempatnya kepekaan anak dapat diasah.”

(7)

4. Menurut anda seperti apa ciri-ciri Pendampingan PIA yang sudah dilaksanakan di Paroki?

“Yang saya amati dalam kegiatan ciri-cirinya anak menjadi Gembira, senang bertemu dengan teman yang baru. Anak juga dapat bersosialisasi karena temannya dari berbagai lingkungan jadi lebih percaya diri.”

5. Menurut anda apakah waktunya sudah maksimal atau belum dalam pendampingan ?

“Menurut saya belum, karena Pengadaan PIA bersamaan dengan misa digereja sehingga orang tua jadi tidak nyaman mengikuti misa dan pasti kepikiran anaknya nakal atau tidak, nangis atau tidak. Sebetulnya benar bila anak mengikuti PIA orang tua misa tetapi tidak semua anak dapat dikendalikan. Lebih baik anak didampingi dan diajarkan untuk mengikuti misa didalam Gereja saja. Hanya tergantung orang tua bisa atau tidak mengajarkan supaya anak mengikuti misa. Menurut saya waktu yang tepat sesudah misa atau sore hari supaya anak dapat bisa terlibat dalam misa.” 6. Menurut anda beriman secara umum itu seperti apa, khususnya untuk

anak?

“Kita sebagai orang tua dapat mengenalkan dasar-dasar doa untuk anak Romo kawulo,Bapa kami, salam maria, anak mengenal tanda salib dan pengenalan ciptaan bagaimana manusia diciptakan dari tanah anak pasti penasaran.”

7. Bagaimana keterlibatan anak dalam hidup menggereja?

“Anak ikut terlibat, waktu ikut misa dan anak saya juga mempunyai cita-cita menjadi Romo Uskup sehingga anak jadi termotivasi dan rajin ke Gereja ikut serta dalam misa hingga selesai ikut doa lingkungan juga.” 8. Apakah anak-anak sungguh terlibat dalam Pendampingan PIA ?

“ Anak saya terlibat aktif, tetapi selama anak saya pernah dibuli oleh temannya anak saya jadi tidak mau ikut serta dalam PIA tetapi di Gereja mau ikut. Kadang saya sebagai orang tua bingung tetapi supaya anak mau ikut orang tua menemani anak atau menitipkan anak kepada pendamping.” 9. Ada berapa jenis paguyuban yang ada di Paroki?

(8)

10. Kendala apa saja yang anda alami dalam mendampingi atau mengikuti perkembangan anak dalam pendampingan PIA?

“Kendalanya bagi orang tua itu, karena kita tidak tau jadwal dan waktu sehingga orang tua mau menyesuaikan, materi juga harus diperhatikan, kurikulumnya harus diperhatikan, dapat menumbuhkan minat anak dalam pendalaman iman, menambah wawasan anak. Sehingga orang tua juga mengerti manfaatnya dan juga membantu pelajaran agama di sekolah. Tempat jangan di campur dengan SD, karena anak balita dan SD cara penyampaiannya berbeda Pendampingnya juga jangan hanya guru TK tetapi orang muda juga karena anak menjadi bosan juga bila guru sendiri karena apa yang diterapkan guru di sekolah diterapkan di PIA.”

Harapannya kegiatan diadakan setelah misa, supaya anak juga dapat belajar mengikuti perayaan ekaristi. Kegiatan diadakan di Paroki dan kalau bisa di Wilayang juga ada, supaya yang jauh dari gereja juga bisa mengikuti Pembinaan. Yang terpenting adalah materi yang diberikan harus jelas/ mengikuti kalender liturgi dan pendampinya kalau bisa ada yang muda. Dan juga informasi kegiatan juga kalau bisa di tempel dan diumumkan sewaktu pengumuman.

Komentar, Tanggapan, Tambahan Informasi dan Persetujuan dari responden ... ... ... ... Yang terhormat, Ibu Crisyani

(9)

No Kode RO3

3 Nama Ibu Maryani

Umur 31 tahun

Lingkungan Ngrojo Pekerjaan Guru

Jabatan Ibu Anak

1. Apakah pendampingan dalam PIA pendamping sudah kreatif ?

“Menurut saya dalam pendampingan PIA sudah lumayan kreatif, hanya mungkin perlu adanya inovasi-inovasi baru agar anak menjadi semangat, gembira dalam mengikuti kegiatan PIA. Misalnya pertemuan pertama memperkenalkan Santo-Santa, anak mendengarkan, kemudian dilanjutkan Tanya jawab. Pertemuan kedua Tanya jawab (kuis) berhadiah sederhana tentang hal-hal menggereja: siapa nama Romo/pastur kita? Dll. Dalam pendampingan PIA mungkin diperlukan juga adanya penjadwalan bagi pendamping PIA (bergantian) agar anak tidak jenuh dengan hanya pendamping itu-itusaja.”

2. Adakah manfaatnya kreativitas dalam pendampingan PIA ?

“Manfaatnyamenurut saya untuk memacu anak semakin aktif dalam hidup menggereja, dalam kegiatan yang dilaksanakan juga anak menjadi gembira. Dan anak juga akan belajar dan bermain bersama teman sebayanya (saling berkomunikasi). ”

3. Menurut anda Pendampingan PIA penting atau tidak dilaksanakan dalam Paroki ?

“Menurut saya, pendampingan PIA sangatlah penting karena menanamkan iman pada diri anak dimulai sejak dini. Mulai dari orang tua (keluarga), tetapi baik juga diadakan dilingkungan. Sedangkan PIA di PAroki lebih baik bila dijadwalkan. Sehingga tidak harus ada pendampingan PIA setiap minggu di Paroki. ”

4. Menurut anda seperti apa ciri-ciri Pendampingan PIA yang sudah dilaksanakan di Paroki?

“Sejauh yang saya tahu, pendampingan PIA di Paroki sudah bagus berjalan baik. Anak menjadi senang karena berkumpul dengan saudara seiman, diajarkan bernyanyi rohani, permainan suasanya santai.”

(10)

5. Menurut anda apakah waktunya sudah maksimal atau belum dalam pendampingan ?

“ Menurut saya, pendamping PIA yang berjalan sudah bagus, saya berpendapat seperti itu karena pendamping PIA maupun orang tua peserta mungkin memiliki waktu libur di hari minggu saja, dan bersama mereka mengikuti Ekaristi di Gereja.”

6. Menurut anda beriman secara umum itu seperti apa, khususnya untuk anak?

“Menurut saya, iman adalah yakin dan percaya bahwa Yesus adalah sang juru selamat yang selalu mendampingi, menjaga kita dalam situasi apa pun. Sehingga kita sebagai umatnya harus berusaha meneladani ajarannya seperti dalam Kitab Suci. Untuk anak, pengetahuan akan iman dapat ditanamkan dengan mengajak anak mengikuti kegiatan agama; misalnya doa lingkungan, latihan koor, ke Gereja setiap minggu dan sedikit demi sedikit mengenalkan ajaran-ajaran Yesus.”

7. Bagaimana keterlibatan anak dalam hidup menggereja?

“Keterlibatan anak dalam menggereja akan berjalan baik jika orang tua selalu mengajak, mengarahkan dan terus mendampingi dalam setiap kegiatan. Jadi menurut saya dalam hal ini terlihat orang tua harus mampu menjadi figure hidup menggereja yang baik bagi anak-anaknya.”

8. Apakah anak-anak sungguh terlibat dalam Pendampingan PIA ?

“Menurut saya belum terlibat sepenuhnya. Hal ini terlihat dari masih banyaknya anak–anak di lingkungan yang belum digiatkan untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan PIA. Mungkin kurang keasadaran dari orang tua juga, karena sibuk bekerja atau urusan lain seperti saya juga bisa.” 9. Ada berapa jenis paguyuban yang ada di Paroki?

“Paguyubannya latihan Koor, ibadah rutin malam kamis, Rosario, PIA.” 10. Kendala apa saja yang anda alami dalam mendampingi atau mengikuti

perkembangan anak dalam pendampingan PIA?

“Kegiatan kami sebagai orang tua padat, libur hanya hari minggu, tetapi antusias anak pada kegiatan PIA yang kurang kreatif (monoton) sehingga anak tidak terlalau tertarik. Mungkin harus ada kegiatan yang melibatkan anak agar anak juga lebih diperhatikan lagi. Atau dari sekolah anak dapat

(11)

dilibatkan dalam tugas di gereja. Seperti koor anak waktu hari besar, dulu sempat ada tetapi anak saya masih kecil dan sekarang sepertinya sudah jarang lagi.”

Harapannya pendamping lebih kreatif dalam penyampaian pendalaman, supaya tidak terlalu monoton. Kalau bisa materi disesuaikan dengan kalender liturgi dan menggunakan bahsa yang sederhana untuk anak. Pendamping muda belum ada, sarana prasarana mohon di gunakan supaya anak tidak bosan.

Komentar, Tanggapan, Tambahan Informasi dan Persetujuan dari responden ... ... ... ... ... ... Yang terhormat, Ibu Maryani

(12)

No Kode RO4

4 Nama Ibu Cecilia Emi

Umur 35 tahun

Lingkungan Stan

Pekerjaan Wira Usaha Jabatan Orang tua anak

1. Apakah pendampingan dalam PIA pendamping sudah kreatif ?

“Yangsaya amati kurang kreatif, dan infonya tidak tau kadang ada kadang juga tidak ada. Anak saya jadi tidak tertarik dengan PIA sudah tidak semangat lagi jadinya.”

2. Adakah manfaatnya kreativitas dalam pendampingan PIA ?

“Manfaatnya menurut saya ada, karena dengan adanya kreatifitas dalam pendampingan PIA anak-anak menjadi semangat tidak bosan. ”

3. Menurut anda Pendampingan PIA penting atau tidak dilaksanakan dalam Paroki?

“Menurut saya pendampingan di Paroki penting, karena dengan adanya PIA anak-anak lebih terbimbing dan terarah dalam iman dan rohaninya. Sehingga iman anak semakin berkembang dan membantu orang tua dalam perkembangan iman anaknya.”

4. Menurut anda seperti apa ciri-ciri Pendampingan PIA yang sudah dilaksanakan di Paroki?

“Yang saya amati pendampingan PIA yang sudah berjalan kurang menyenangkan. Sehingga anak menjadi bosan dan kadang jadi malas mengikuti PIA karena kurang kreatif juga dari pendampingnya.”

5. Menurut anda apakah waktunya sudah maksimal atau belum dalam pendampingan ?

“Dalam waktunya kurang maksimal, karena sudah jarang ada PIA dan pendampingnya juga kurang.”

6. Menurut anda beriman secara umum itu seperti apa, khususnya untuk anak?

(13)

“Iman bagi anak menurut saya bagaimana kita sebagai orang tua membimbing, mengarahkan dan menanamkan kepada anak tentang imankatolik dengan cara berdoa, bersikap yang baik dengan teman, sikap baik di gereja dan untuk lebih mengenal Tuhan Yesus sebagai sang juru selamat.”

7. Bagaimana keterlibatan anak dalam hidup menggereja?

“Kalau anak saya kurang terlibat dengan berbagai alasan, dan anak masih sulit untuk diajak terlibat karena kurangnya kesadaran anak.”

8. Apakah anak-anak sungguh terlibat dalam Pendampingan PIA ?

“Kalau anak saya memang kurang terlibat karena jadwal yang tidak menentu jadi orang tua juga sempat bingung.”

9. Ada berapa jenis paguyuban yang ada di Paroki?

“yang saya tahu ada PIA, Misdinar, OMK, sekarang juga ada PAUD.” 10. Kendala apa saja yang anda alami dalam mendampingi atau mengikuti

perkembangan anak dalam pendampingan PIA?

“Kendalanya anak kurang kesadarannya, kemudian jarak rumah dan gereja jauh sehingga kami sebagai orang tua kadang tidak sempat mengantar, saat ini diwilayah juga kosong sehingga anak jadi tidak aktif lagi.”

Harapan untuk kegiatan PIA kalau bisa di Lingkungan atau Wilayah juga ada, karena jarak Gereja dari rumah jauh sehingga bila anak tidak mengikuti pembinaan di Gereja anak dapat mengikuti di wilayah. Supaya kegiatan tidak monoton dianjurkan selain mendengarkan bacaan Kitab Suci, anak diajak untuk membuat alat peraga atau kerajinan tangan supaya anak juga merasa senang tidak hanya mewarnai.

Komentar, Tanggapan, Tambahan Informasi dan Persetujuan dari responden ... ...

Yang terhormat,

(14)

NO Kode RO5

5 Nama Ibu Pipit

Umur 29

Lingkungan Miri

Pekerjaan Ibu rumah tangga Jabatan Orang tua anak

1. Apakah pendampingan dalam PIA pendamping sudah kreatif ?

“Selama saya mengamati kurang kreatif, karena kegiatan PIA di Paroki tidak rutin sehingga anak kadang kecewa ko tidak ada PIA.”

2. Adakah manfaatnya kreativitas dalam pendampingan PIA ?

“Manfaatnya pasti ada, supaya anak juga ikut kreatif dalam tindakannya. Anak menjadi lebih berkembang dan pasti akan menemukan jadi dirinya. Anak jadi percaya diri mudah bergaul dengan teman seimannya.”

3. Menurut anda Pendampingan PIA penting atau tidak dilaksanakan dalam Paroki?

“Sangat penting sekali, karena sebagai orang tua pasti mendukung perkembangan anaknya sampai remaja. Anak juga lebih mendalami imannya sejak dini dengan agama yang dianut. Karena di sekitar desa mayoritas Muslim dengan adanya PIA dapat membantu orang tua dalam menguatkan iman anak. Sehingga anak tidak minder bila berada di luar lingkungan gereja. ”

4. Menurut anda seperti apa ciri-ciri Pendampingan PIA yang sudah dilaksanakan di Paroki?

“Yang saya amati pasti anak akan senang dan gembira dengan adanya kegiatan PIA, karena anak diajak untuk mendengarkan Firman Tuhan diselingi dengan bernyanyi dan bermain. Kadang sepulang dari PIA ada bingkisan kecil seperti kue anak menjadi semangat.”

5. Menurut anda apakah waktunya sudah maksimal atau belum dalam pendampingan ?

“Belum maksimal, tetapi sebetulnya bila diadakan seminggu sekali pasti cukup.”

(15)

6. Menurut anda beriman secara umum itu seperti apa, khususnya untuk anak?

“Bagi saya anak bisa berdoa dan anak mengerti teladan Yesus seperti apa dan anak diajarkan untuk menerapkan dalam kehidupannya. Dari orang tua juga mengajak anak untuk belajar berdoa dan yakin akan imannya.”

7. Bagaimana keterlibatan anak dalam hidup menggereja?

“Anak sudah terlibat dalam hidup menggereja, seperti mengikuti misa doa lingkungan. Tetapi suatu ketika dalam pemberkatan anak dan anak-anak sudah maju tetapi romo mengatakan tidak ada pemberkatan anak dari situ kadang anak sedikit kecewa.”

8. Apakah anak-anak sungguh terlibat dalam Pendampingan PIA ?

“Anak sangat terlibat bila ada kegiatan PIA karena anak merawsa senang dapat berkumpul denagan teman yang seiman. Anak juga merupakan generasi penerus menggantikan orang tua.”

9. Ada berapa jenis paguyuban yang ada di Paroki?

“Menurut saya banyak ya paguyuban, tetapi kalau untuk anak ya PIA sekarang ditambahPAUD”.

10. Kendala apa saja yang anda alami dalam mendampingi atau mengikuti perkembangan anak dalam pendampingan PIA?

“Kendalanya kadang anak sudah mau berangkat ikut PIA ternyata PIA tidak ada, karena jauh dari gereja juga jadi informasi kurang.”

Harapan kepedannya PIA kalau ada di wilayah juga diadakan dan juga informasi kegiatan juga kalau bisa di tempel dan diumumkan sewaktu pengumuman. Kegiatannya kalau ada kuis Kitab Suci supaya dapat membantu anak dalam

Dokumen terkait