BAB III. METODOLOGI DAN PEMBAHASAN HASIL
A. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah perpaduan antara kuantitatif dan kualitatif. Kedua metode penelitian tersebut memang berbeda namun penggabungannya dapat dilakukan demi mencapai tujuan penelitian dan memperkuat data-data yang diperoleh (Brannen, 2005: 22-23). Penelitian kualitatif dilakukan karena tidak meneliti suatu lahan yang kosong tetapi menggalinya. Maka tehnik kualitatif seperti wawancara mendalam lebih dibutuhkan. Selain wawancara yang juga dilakukan adalah observasi partisipatif yang berarti peneliti ikut terlibat langsung dalam proses kegiatan yang dilakukan. Sedangkan untuk melengkapi data yang diperoleh peneliti menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner yang diberikan langsung kepada responden. Harapannya hasil penelitian sedekat mungkin dengan pengalaman MUDIKA itu sendiri berkaitan dengan penghayatan iman mereka.
Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan eksperimen sederhana. Eksperimen dilakukan sebelum maupun sesudah memperoleh hasil data penelitian. Tujuan yang mau dicapai adalah mau melihat sejauhmana katekese yang diberikan mampu meningkatkan penghayatan iman kaum muda Miliran, Lingkungan Santo Andreas, Lingkungan Santo Don Bosco, dan Lingkungan Santo Simon Rasul, Paroki Baciro Yogyakarta.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan terhadap kaum muda Miliran, Lingkungan Santo Andreas, Lingkungan Santo Don Bosco dan Lingkungan Santo Simon Rasul Paroki Baciro pada bulan April- Juli 2008. Paroki Baciro sengaja dipilih karena belum pernah diadakan penelitian tentang kaum muda yang menyangkut penghayatan iman kecuali menyangkut Legio Maria dan PIA. Selain itu peneliti adalah umat dari paroki yang bersangkutan sehingga mempermudah penelitian.
3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah kaum muda yang ada di Lingkungan Santo Andreas, Lingkungan Santo Don Bosco dan Lingkungan Santo Simon Rasul Paroki Baciro dengan jumlah 60 orang. Jumlah populasi ini sekaligus menjadi sampel penelitian. Harapannya bahwa hasil penelitian yang dilakukan melalui katekese dapat meningkatkan penghayatan iman kaum muda Paroki Baciro.
4. Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang berlaku yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah katekese sedangkan variabel terikatnya adalah penghayatan iman.
a. Definisi Operasional Variabel
Katekese adalah proses pendidikan iman di mana dengan sadar umat beriman berkumpul untuk mengkomunikasikan pengalaman iman mereka, mengolah serta mendalaminya dalam perspektif Kitab Suci dan Tradisi Kristiani sehingga dapat menemukan inspirasi/semangat baru untuk mewujudkannya dalam hidup bersama di tengah jemaat dan masyarakat demi terwujudnya nilai- nilai Kerajaan Allah. Maka di
dalam proses katekese terdapat interaksi antara pendamping dan peserta; peserta dengan peserta melalui serangkaian materi, metode, langkah- langkah pelaksanaan, media dan sarana yang dipakai. Sedangkan penghayatan iman adalah ungkapan perwujudan iman seseorang yang terungkap melalui keterlibatan mereka di dalam keluarga, hidup menggereja dan bermasyarakat.
b. Pengembangan Instrumen
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data. Kuesioner dalam bentuk pilihan ganda digunakan untuk mengukur sejauhmana katekese mempengaruhi penghayatan iman.
Kisi-kisi instrumen
No Variabel Aspek Variabel Indikator No.
Item 1. Penghayatan
Iman
Siapakah MUDIKA • Arti MUDIKA 1
Peranan, hambatan, dukungan dari keluarga dan Gereja
• Peranan orang tua ter- hadap perkembangan iman kaum muda
2
• Hambatan yang dihada- pi kaum muda dalam lingkupkeluarga, Gereja
3,4
• Dukungan yang diper- oleh dalam lingkup keluarga, Gereja
5,6
Kegiatan yang dibutuh- kan dan dilaksanakan MUDIKA
• Yang dibutuhkan kaum muda saat ini
7
• Tantangan yang di- hadapi kaum muda mempengaruhi keterli- batan di Lingkungan
8
• Kegiatan MUDIKA
mengurangi waktu belajar dan kesempatan kerja
• Komunikasi dan relasi yang terjalin dengan baik di antara kaum muda mempengaruhi minat kaum muda untuk aktif terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan
10
• Terlibat dalam kegiatan MUDIKA memberi dampak positif bagi penghaya tan iman
11
•Kegiatan yang pernah diikuti di Lingkungan dan masyarakat
12,13
Perkembangan, perwu- judan, penghayatan, dan pendampingan iman
• Kegiatan yang di laku- kan untuk meningkat- kan penghayatan iman pribadi
14
• Iman yang diyakini perlu diwujudkan deng- an perbuatan konkrit
15
• Perkembangan iman seseorang merupakan tanggung jawab pribadi
16
• Pendampingan iman bagi kaum muda selama ini sudah baik
17
2. Katekese Kegiatan pendalaman iman
• Dalam mengikuti pen- dalaman iman yang dilaksanakan seringkali peserta tidak aktif
18
• Yang dialami dan di rasakan setelah mengi- kuti pendalaman iman
19
• Kegiatan pendalaman iman yang menarik
20
• Sikap yang anda
lakukan dalam kegia- tan pendalaman iman
21
• Pelaksanaan pendala- man iman yang dibuat menarik
22
• Pendalaman iman khu- sus MUDIKA dilaku- kan secara menarik dan
kreatif
Kualifikasi Pendamping • Yang diharapkan dari pendamping pendala- man iman
24
• Sikap yang dimiliki pendamping pendala- man iman
25
• Wawasan yang dimiliki oleh pendamping pendalaman iman
26
Bahan, sarana, suasana, tema
•Bahan atau materi
pendalaman iman yang selama ini diberikan
27
• Sarana yang biasa di pergunakan selama pro- ses pendalaman iman
28
• Suasana yang terbentuk selama proses pendala- man iman berlangsung
29
• Tema yang diberikan selama ini sesuai dengan situasi dan kondisi zaman terutama menyangkut permasa- lahan yang sedang terjadi di masyarakat
30
5. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik atau metode pengumpulan data merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi yang diharapkan. Selama penelitian berlangsung peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan yaitu:
a. Observasi: peneliti mengadakan penelitian secara langsung pada obyek penelitian yang berhubungan dengan penulisan skripsi. Observasi dilakukan dengan cara terlibat langsung dalam proses kegiatan dengan berusaha mengamati dan mencatat segala sesuatu yang diperlukan (Moleong, 2007: 9).
b. Wawancara: peneliti mengadakan wawancara secara langsung dengan para responden serta pihak-pihak yang bisa membantu memberi informasi yang dibutuhkan, antara
lain: ketua atau pengurus lingkungan, orang tua, pendamping MUDIKA, ketua atau wakil MUDIKA dan orang-orang ya ng berpengaruh dalam proses kegiatan MUDIKA [Lampiran 3: (6); 4: (7); 5: (8)-(12)].
c. Kuesioner: untuk mencari data peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya yang ditujukan kepada responden [Lampiran 2: (2)-(5)]. Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu penulis menghubungi pamong Lingkungan yang akan digunakan sebagai tempat pertemuan [Lampiran 1: (1)].