• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

1.Saran umum bagi MUDIKA, orang tua, pendamping kaum muda

Pendampingan iman bagi MUDIKA dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila ada kerjasama antara keduanya. Maka ada beberapa hal yang kiranya perlu diperhatikan oleh MUDIKA, orang tua, para pendamping iman kaum muda, yaitu:

a. MUDIKA tidak dipandang sebagai obyek pembinaan yang terus menerus dibina dan dibentuk melainkan sebagai subyek yang turut berperan dalam pengembangan iman umat. Dengan demikian MUDIKA perlu dilibatkan dalam kegiatan yang dilaksanakan mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, karena keterlibatan itu membantu proses belajar MUDIKA. Untuk itu pendamping perlu menge nal, memahami latar belakang dan kebutuhan kaum muda serta berjiwa muda.

b. Perlu diadakan pendalaman iman khusus untuk MUDIKA sehingga mempermudah pendamping dalam mengemas bahan dan penggunaan bahasa serta sarana yang akan digunakan.

c. MUDIKA secara pribadi semakin berusaha memupuk kepercayaan pada diri sendiri bahwa mereka memiliki potensi untuk mengembangkan diri.

d. Katekese bukan merupakan hal yang mati melainkan kegiatan Gereja yang terus berkembang sesuai dengan zamannya. Maka sarana, metode, bahan dan cara penyampaiannya hendaknya disesuaikan dengan perkembangan zaman.

e.Untuk mendapatkan informasi dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan MUDIKA maka diperlukan suatu survei lapangan dan pendekatan dengan mereka sehingga bahan dan metode yang disampaikan mengena pada sasaran.

f. Dalam mengadakan pendampingan secara berkesinambungan hendaknya melibatkan orang-orang yang terdekat dengan MUDIKA yaitu teman-teman muda, orang tua, pengurus Lingkungan, Gereja dan masyarakat. Sebab mereka semua secara tidak langsung turut bertanggung jawab dalam upaya meningkatkan penghayatan iman Kristiani bagi MUDIKA

2.Saran khusus bagi Gereja Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta

a. Dewan Pastoral Paroki berani mengusahakan pendamping yang berkualitas bagi kaum muda melalui pembekalan dan pelatihan atau kaderisasi menyangkut tentang katekese. b. Gereja mengadakan pendampingan secara rutin bagi kaum muda, baik yang ada di Lingkungan maupun paroki sehingga Gereja semakin maju dan berkembang secara seimbang. Kuncinya menyediakan orang-orang khusus yang berjiwa muda dan mempunyai kualifikasi sebagai seorang pendamping kaum muda.

Banyu Dewa, HS. (1999). Mempersiapkan dan Mengemas Pertemuan Katekese yang Menarik. Umat Baru, 190, hh. 22-28.

Bergant, Dianne & Karris, Robert. (Ed.). (2002a). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. (A.S. Hadiwiyata, Lembaga Biblika Indonesia, Penerjemah).Yogyakarta: Kanisius. __________. (2002b). Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius.

Brannen, Julia. (2005). Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang. (2003). Nota Pastoral: Menghayati Iman dalam Arus-arus Besar Zaman ini. Yogyakarta: Kanisius.

__________. (2007). Nota Pastoral: Menjadikan Keluarga Basis Hidup Beriman. Muntilan: Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

__________. (2008). Nota Pastoral: Melibatkan Anak dan Remaja untuk Pengembangan Umat. Muntilan: Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

Groome, Thomas H. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese (F.X.

Heryatno Wono Wulung, Penyadur). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan

Kateketik Puskat. (Buku asli diterbitkan 1991).

Hadiwiyata, A. (1984). Sejenak Bersama Yohanes. Jakarta: Obor.

Hardjana, A.M. (1993). Penghayatan Agama: Yang Otentik dan Tidak Otentik. Yogyakarta: Kanisius.

Hermanto Riyadi, F. (2005). Koleksi Aneka Bahan Retret dan Rekoleksi. Manuskrip yang berisi kumpulan Bahan-bahan Retret dan Rekoleksi. Oleh para Frater SCJ untuk tim pemberi Retret di Kaliurang: Yogyakarta.

Huber, Th. (1981). Katekese Umat. Yogyakarta: Kanisius.

Karya Kepausan Indonesia. (2003). Kumpulan Lagu Anak-anak:Hatiku Penuh Nyanyian. Jakarta: KKI.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

__________. (2004). Nota Pastoral : Keadaan Publik: Menuju Habitus Baru Bangsa. Keadilan Sosial bagi Semua: Pendekatan Sosio-Budaya. Jakarta: Sekretariat Jenderal KWI.

Kongregasi Suci untuk para Klerus. (1991). Direktorium Kateketik Umum. (Thom Wignyata & Lukas Lege, Penerjemah). Ende: Nusa Indah. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1971).

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1966).

Lalu, Yosef. (2005). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Madya Utama, I. et al. (2002). Dinamika Hidup Beriman: Bunga Rampai Refleksi Teologis. Yogyakarta: Kanisius.

Mangunhardjana, A.M. (1986). Pendampingan Kaum Muda. Yogyakarta: Kanisius. Martasudjita, E. (1998). Makna Liturgi bagi Kehidupan Sehari-hari: Memahami Liturgi

secara Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius.

Moleong, L.J. (2007). Dasar Penelitian Kualitatif: Perbedaan antara Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. (Seri Pastoral No. 393). Yogyakarta: Pusat Pastoral. Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen PETRA. Tanpa tahun penerbitan..

oleh Dewan Pengurus Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen PETRA. Surabaya.

Poerwadarminta, W.J.S. (2006). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purnawan Kristanto. (2000). 77 Permainan Asyik 1. Yogyakarta: Andi.

Rencana Induk Strategik Pengembangan Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta. (2004). Manuskrip ya ng berisi penjelasan tentang Rencana Lima Tahun Gereja Kristus Raja Paroki Baciro Yogyakarta 2003-2008. Disusun dalam rangka persiapan kunjungan Krisma Paroki Baciro, Yogyakarta, Mei 2004.

Ruchiyat, Y. (1981). Membentuk Jemaat. (Seri Pastoral No. 55). Yogyakarta: Pusat Pastoral.

Sekretariat Keuskupan Agung Jakarta. (Ed.). (2002). Kumpulan Lagu-lagu Pilihan: Gita Ria. Untuk kalangan sendiri. Jakarta: Sekretariat Keuskupan Agung Jakarta.

Soenarja, A. (1987). Inspirasi Hidup: dari Hari ke Hari dalam Terang Alkitab. Yogyakarta: Kanisius.

Suban, Simon. (Ed.). (1995). Kaum Muda Sebagai Gembala Tradisi dan Nabi Masa Depan. Seri Buku Vox, 40/2, Membangun Manusia Muda. (hh. 88-99). Dalam para Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero Maumere. Arnoldus: Ende. Sugiyono, (2006). Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Sumarno, Ds., M. (2005). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat mata kuliah Program Pengalaman Lapangan untuk Mahasiswa semester V, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Tangdilintin, Philips. (1981). Menjajaki Arah dan Bentuk Kaderisasi Pembina Kaum Muda. (Seri Pastoral No. 53). Yogyakarta: Pusat Pastoral.

Tim Pusat Pendampingan Keluarga Brayat Minulyo. (2007). Kursus Persiapan Hidup Berkeluarga. Yogyakarta: Kanisius.

Trihendradi, Cornelius. (2005). Step by Step SPSS 13: Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi.

Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae, (Penyelenggaraan Katekese). (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

Widadaprayitna, YR. (1999). Kidung Ekaristi. Manuskrip yang berisi kumpulan lagu- lagu untuk kaum muda di Gereja Kota Baru. Yogyakarta.

(1) Kepada yang terkasih:

Teman-teman MUDIKA Lingkungan Santo Andreas, Lingkungan Santo Don Bosco dan Lingkungan Santo Simon Rasul, Paroki Kristus Raja Baciro, Yogyakarta.

Di tempat Syaloom ,

Rekan- rekan muda yang terkasih dalam Yesus Kristus, selama ini anda telah berupaya menghidupi dan menghayati iman akan Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sehubungan dengan adanya tugas penelitian dalam rangka skripsi, maka pada kesempatan ini saya memohon kesediaan dari rekan-rekan muda untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pengalaman hidup sehari- hari dalam meningkatkan penghayatan iman. Jawaban rekan-rekan merupakan sesuatu yang berharga bagi saya dalam penyusunan skripsi ini.

Ada pun judul skripsi yang saya tulis yaitu “Upaya Meningkatkan Penghayatan Iman Kristiani Kaum Muda Miliran, Paroki Kristus Raja Baciro, Yogyakarta, Melalui Katekese”. Saya secara pribadi berharap, semoga skripsi ini berguna bagi MUDIKA se-Miliran dalam upaya meningkatkan penghayatan iman melalui pendampingan katekese yang dilakukan secara khusus untuk kaum muda dan bagi pribadi dalam upaya mengenal kehidupan kaum muda Katolik.

Akhirnya dengan penuh syukur dan suka cita, saya mengucapkan terima kasih yang mendalam atas perhatian, kesediaan dan kerjasamanya dalam mengisi kuesioner ini. Tuhan memberkati anda !

Yogyakarta, 10 April 2008 Salam kasih persaudaraan,

(2)

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

Petunjuk untuk mengerjakan kuesioner

1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan yang ada.

2. Lingkarilah pernyataan yang ada sesuai dengan pengalaman anda. Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan pengalaman anda. 1. MUDIKA menurut pendapatku adalah mereka

a. Yang saat ini duduk di kelas III SLTP sampai dengan SLTA b. Umur 15-40 tahun / belum menikah dan berjiwa muda c. Yang menjadi tulang punggung perkembangan Gereja

d. Lainnya………

2. Peranan orang tua terhadap perkembangan iman anda sebagai kaum muda a. Mendukung kaum muda untuk aktif terlibat dalam kegiatan yang positif b. Mendidik kaum muda secara seimbang sesuai kebutuhan mereka

c. Mendukung kaum muda terlibat di Lingkungan Gereja

d. Lainnya ………

3. Hambatan yang anda hadapi sebagai kaum muda dalam lingkup keluarga a. Masih tergantung sepenuhnya pada orang tua

b. Kurang diberi kepercayaan dan tanggung jawab c. Kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua

d. Lainnya …………..

4. Hambatan yang anda hadapi sebagai kaum muda dalam lingkup Gereja a. Komunikasi yang tidak searah / atas-bawah

b. Pengurus Lingkungan kurang memberi perhatian c. Kaum tua yang dominan dalam kegiatan keagamaan d. Kurang diberi kepercayaan dan kesempatan untuk mandiri 5. Dukungan yang anda peroleh dari keluarga

a. Diberi kesempatan untuk aktif dalam kegiatan di Lingkungan dan masyarakat b. Orang tua memberi teladan bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan

perbuatan

c. Orang tua selalu mengingkatkan kalau ada kegiatan yang dilaksanakan d. Relasi dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak

6. Dukungan yang anda peroleh dalam lingkup Gereja

a. Diberi kesempatan untuk mengadakan kegiatan keagamaan yang membantu penghayatan iman

b. Didampingi secara langsung

c. Memberikan kemudahan dalam hal fasilitas yang akan digunakan d. Memberikan dukungan dalam hal finansial

7. Yang anda butuhkan sebagai kaum muda saat ini

a. Kepercayaan untuk melakukan kegiatan tanpa campur tangan sepenuhnya dari orang tua / pendampingan seperlunya saja

(3)

d. Kegiatan yang membuat kaum muda aktif dan kreatif untuk meneruskan pembinaan iman yang telah dimulai

8. Tantangan yang anda hadapi sebagai kaum muda yang mempengaruhi

keterlibatan dalam kegiatan MUDIKA Lingkungan

a. Perkembangan tehnologi informasi yang semakin maju b. Kesibukan stud i dan kerja

c. Kegiatan di komunitas lain yang lebih menarik

d. Lainnya …………..

9. Menurut anda kegiatan MUDIKA mengurangi waktu belajar dan kesempatan kerja

a. Setuju b. Tidak setuju c. Ragu-ragu

d. Lainnya ……….

10.Komunikasi dan relasi yang baik diantara rekan-rekan MUDIKA mempengaruhi minat anda untuk aktif terlibat dalam kegiatan MUDIKA yang dilaksanakan a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju

d. Lainnya …………

11.Menurut anda , terlibat dalam kegiatan MUDIKA memberi dampak positif bagi penghayatan iman anda

a. Setuju b. Tidak setuju c. Selalu

d. Lainnya …………..

12.Kegiatan yang pernah diikuti di Lingkungan a. Latihan koor

b. Terlibat dalam kegiatan MUDIKA Lingkungan

c. Menghadiri pendalaman iman Lingkungan bersama orang tua

d. Lainnya …………..

13.Kegiatan yang pernah diikuti di lingkungan masyarakat a. Kerja bakti membersihkan kampung

b. Membantu tetangga yang memiliki hajat c. Mengikuti kegiatan karang taruna

d. Lainnya ………

14.Kegiatan yang anda lakukan untuk meningkatkan penghayatan iman pribadi a. Membaca dan merenungkan Sabda Tuhan setiap hari

b. Terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan penghayatan iman c. Berdoa setiap hari

d. Saling membagikan pengalaman iman dengan orang lain 15.Iman yang diyakini perlu diwujudkan dengan perbuatan konkrit

a. Sangat setuju b. Setuju

(4)

16.Perkembangan iman seseorang merupakan tanggung jawab pribadi a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Lainnya ………..

17.Pendampingan iman bagi kaum muda selama ini sudah cukup baik a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju

d. Lainnya …………

18.Dalam mengikuti pendalaman iman yang dilaksanakan seringkali peserta tidak aktif, karena :

a. Tema yang disajikan kurang sesuai dengan minat dan keperluan pesertanya b. Pesertanya menganggap bahwa pendalaman iman hanya berlaku untuk orang

tua saja

c. Proses pendalaman iman kurang menarik dalam penyajiannya

d. Lainnya ………….

19.Yang dialami dan dirasakan setelah mengikuti pendalaman iman a. Biasa saja

b. Merasa terbantu untuk semakin mengenal pribadi Yesus dan diriku sehingga memperdalam imanku

c. Merasa terganggu karena mengurangi waktu untuk belajar dan bekerja d. Merasa tertarik untuk menghadiri pertemuan berikutnya

20.Kegiatan Pendalaman Iman yang menarik ….

a. Kegiatan yang dapat membantu pesertanya untuk semakin terlibat baik di lingkungan Gereja maupun masyarakat

b. Kegiatan yang dapat menjawab kebutuhan para pesertanya

c. Kegiatan yang dapat menantang pesertanya untuk peka menanggapi tantangan zaman yang terus berkembang

d. Kegiatan yang membuat pesertanya menjadi aktif dan kreatif 21.Sikap yang anda lakukan dalam kegiatan pendalaman iman

a. Duduk manis mendengarkan

b. Aktif terlibat menanggapi segala sesuatu yang disampaikan c. Menjawab pertanyaan kalau ditunjuk namanya

d. Berani mengusulkan sesuatu yang berguna bagi perkembangan pendalaman iman selanjutnya

22.Menurut anda, pelaksanaan pendalaman iman yang dibuat menarik a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Ragu-ragu

23.Pendalaman iman khusus MUDIKA dilakukan secara menarik dan kreatif dalam penyampaiannya

(5)

d. Lainnya …………

24.Yang anda harapkan dari pendamping pendalaman iman a. Memiliki ketrampilan dalam memimpin pendalaman iman b. Berperan aktif dan melibatkan peserta tanpa pilih kasih

c. Mengutamakan kebutuhan dan kepentingan peserta pendalaman iman

d. Lainnya ……….

25.Sikap yang dimiliki pendamping pendalaman iman

a. Bersikap sebagai fasilitator / pemudah dalam proses kegiatan b. Menguasai tehnik memimpin pendalaman iman

c. Terampil berkomunikasi dan berelasi dengan peserta

d. Penuh persaudaraan dan melibatkan seluruh peserta untuk bersama-sama berproses selama pendalaman iman berlangsung

26.Wawasan yang dimiliki oleh pendamping pendalaman iman a. Memahami seluk beluk tentang liturgi

b. Memamahi secara mendalam ketujuh sakramen dalam Gereja dan

penerapannya

c. Menyeluruh, dalam arti memahami segala sesuatu yang menyangkut tentang Gereja, iman dan perwujudannya serta katekese

d. Kurang memadai / terbatas

27.Bahan atau materi pendalaman iman yang selama ini diberikan a. Sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi peserta b. Menyangkut kaum muda, persoalan dan tantangannya

c. Menyangkut permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat d. Sesuai dengan persiapan pendamping

28.Sarana yang biasa dipergunakan selama proses pendalaman iman a. Hanya menggunakan Kitab Suci

b. Menggunakan sarana audio visual (tape recorder, film, cerita bergambar) c. Pengalaman iman seseorang

d. Lainnya ……….

29.Suasana yang terbentuk selama proses pendalaman iman berlangsung a. Penuh persaudaraan

b. Menegangkan sehingga terkesan kaku dan pasif

c. Santai tetapi serius sehingga memudahkan peserta untuk terlibat

d. Terbuka, yang ditandai dengan saling mendengarkan dan saling menghargai 30.Tema yang diberikan selama ini sesuai dengan kebutuhan peserta dan sesuai

dengan perkembangan zaman terutama menyangkut permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju

(6)

Lampiran 3: Daftar pertanyaan wawancara bagi MUDIKA

1.Apa yang anda ketahui tentang penghayatan iman?

2.Sebagai MUDIKA, apa yang sesungguhnya anda butuhkan saat ini dalam upaya meningkatkan penghayatan iman?

3.Menurut anda, bagaimana sikap orang tua terhadap upaya meningkatkan penghayatan iman di Lingkungan anda?

4.Menurut anda, bagaimana caranya agar pendalaman iman berjalan menarik?

5.Menurut anda, apa yang menjadi penyebab pendalaman iman kurang diminati oleh kaum muda?

6.Menurut anda, sikap seperti apa yang hendaknya dimiliki oleh seorang pemimpin pendalaman iman?

(7)

Lampiran 4: Daftar pertanyaan wawancara bagi pengurus Lingkungan, pendamping MUDIKA, dan orang tua

1. Sejauhmana usaha pengurus Lingkungan dalam menggerakkan MUDIKA dalam berpartisipasi di setiap kegiatan, baik di Lingkungan, Gereja maupun masyarakat? 2. Hambatan apa saja yang merintangi MUDIKA dalam usaha melibatkan diri dalam

setiap kegiatan, baik di Lingkungan, Gereja maupun masyarakat?

3. Dukungan apa saja yang diberikan Lingkungan kepada MUDIKA dalam upaya meningkatkan penghayatan iman mereka?

4. Ada pepatah dari Ki Hajar Dewantara yang berbunyi,”Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri handaya ni”. Bagaimana pelaksanaannya di Lingkungan Miliran?

(8)

Lampiran 5: Hasil wawancara

A. Kaum Muda

1. Apa yang anda ketahui tentang penghayatan iman ? a. Aloysius Ruwi Suharyono (Miliran Barat, ketua II)

ØIman yang dihayati dan dihidupi diwujudnyatakan dalam keterlibatan di berbagai kegiatan di tingkat Lingkungan maupun paroki, yaitu menjadi motor penggerak MUDIKA dan anggota lektor Gereja.

b. Antonius Eko Purwanto (Miliran Timur, ketua II)

Ø Apa yang dimiliki dan diyakini diwujudnyatakan melalui terlibat dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, baik di Lingkungan, Gereja maupun masyarakat, antara lain: menjadi penggerak dan pengurus MUDIKA maupun karang taruna, terlibat dalam kegiatan di Lingkungan bersama dengan orang tua. Intinya bisa menyesuaikan diri dengan siapa pun dan dimana pun dilandasi iman kepercayaan akan Kristus.

2. Sebagai MUDIKA apa yang sesungguhnya anda butuhkan saat ini dalam upaya meningkatkan penghayatan iman ?

a. Aloysius Ruwi Suharyono (Miliran Barat, ketua II)

Ø Meningkatkan rasa solidaritas melalui kegiatan, yaitu : kunjungan pada kaum muda yang sakit, “Menyambangi” MUDIKA yang kurang terlibat di Lingkungan dengan menyapa dan mengajak untuk aktif, kembali, mengadakan diskusi iman (dialog menyangkut iman yang diwujudkan dengan cara membahas permasalahan yang terjadi di masyarakat dilandasi Kitab Suci) sehingga MUDIKA semakin peka dengan sesama tanpa dibatasi oleh agama dan suku.

b. Antonius Eko Purwanto (Miliran Timur, ketua II)

Ø Meningkatkan kebersamaan diantara rekan-rekan MUDIKA melalui berbagai kegiatan tanpa membeda-bedakan umur, status dan jenis kelamin. Dengan kata lain mudika bersama-sama meleburkan diri dalam kegiatan yang ada sebagai saudara sehingga tidak ada jarak. Harapannya segala sesuatu menjadi pemikiran dan keprihatinan bersama bukan hanya menjadi tugas pengurus mudika saja.

3. Menurut anda, bagaimana sikap orang tua terhadap upaya meningkatkan penghayatan iman di lingkungan anda ?

a. Aloysius Ruwi Suharyono (Miliran Barat, ketua II)

Ø Hambatan: kesenjangan antar generasi, kesibukan studi dan kerja sehingga orang tua membatasi anak untuk ikut kegiatan MUDIKA.

Ø Dukungan: memberikan fasilitas yang diperlukan demi kelancaran kegia tan MUDIKA.

(9)

MUDIKA yang sibuk dengan tugas dari kampus.

ØDukungan: memberi kepercayaan penuh untuk terlibat dalam kegiatan baik di Lingkungan, Gereja maupun masyarakat. Memberi kesempatan untuk bersosialisasi. Memberi fasilitas yang dibutuhkan demi kelancaran kegiatan. 4. Menurut anda, bagaimana caranya agar pendalaman iman berjalan menarik ? a. Aloysius Ruwi Suharyono (Miliran Barat, ketua II)

ØKegiatannya dilakukan secara bervariasi:

§ Tempat: dilakukan di dalam dan di luar ruangan serta mengambil tempat di luar Lingkungan.

§ Metode: dikemas dalam bentuk permainan, diskusi kelompok, menyanyi, outbound dan nonton film yang dilandasi pesan dari Kitab Suci.

b. Antonius Eko Purwanto (Miliran Timur, ketua II)

ØDalam kegiatan pendalaman iman porsinya untuk sharing pengalaman iman diperbanyak dengan tujuan agar semua peserta dapat mengungkapkan pengalaman imannya sehingga semakin diperkaya dalam iman.

ØMembahas topik-topik permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat. ØMenggunakan sarana audio visual dengan tujuan menarik minat peserta untuk

hadir mengikuti pendalaman iman.

ØPemandu menyampaikan isi pembahasan dengan bahasa yang sederhana namun berbobot sehingga mudah ditangkap.

ØPendalaman iman MUDIKA diadakan secara khusus/terpisah dengan orang tua sehingga bahasa, kemasan dan metode pendampingan bisa disesuaikan dengan kebutuhan MUDIKA

5. Menurut anda, apa yang menjadi penyebab pendalaman iman kurang diminati oleh kaum muda ?

a. Aloysius Ruwi Suharyono (Miliran Barat, ketua II)

ØPenyajiannya kurang menarik karena tidak ada pemisahan peserta antara kaum muda dan orang tua. Bahasa yang digunakan terlalu tinggi sehingga kaum muda kurang mampu menangkap pesan yang disampaikan. Pemimpin dominan sehingga peserta kurang dilibatkan. Petugas memimpin doa pembukaan, doa penutup dan mengangkat lagu selalu orang yang sama sehingga membosankan karena kurang variasi.

b. Antonius Eko Purwanto (Miliran Timur, ketua II)

ØOrang tua terlalu dominan sehingga kaum muda hanya datang, duduk, diam dan mendengarkan. Tema yang disampaikan kurang mengena pada sasaran. Pemimpin kurang menguasai bahan yang akan disampaikan dan terkesan kurang trampil mengemas pendalaman iman sehingga terkesan monoton. 6. Menurut anda, sikap seperti apa yang hendaknya dimiliki oleh seorang pemimpin

pendalaman iman ?

(10) iman.

b. Antonius Eko Purwanto (Miliran Timur, ketua II)

ØMengenal peserta, menguasai bahan yang akan disampaikan, kreatif dalam penyajian bahan dan prosesnya serta “Luwes”/tidak kaku dalam penyampaian bahan sehingga suasana persaudaraan terbangun.

B. Orang Tua, Pendamping MUDIKA, Pengurus Lingkungan

1. Sejauhmana usaha pengurus Lingkungan dalam menggerakkan MUDIKA dalam berpartisipasi di setiap kegiatan, baik di Lingkungan, Gereja maupun masyarakat? a. Bapak Matius Sutrisno (wakil pamong lingkungan sekaligus pendamping mudika

Miliran Timur)

ØMengutamakan MUDIKA sebagai motor penggerak dalam setiap kegiatan yang diadakan sehingga MUDIKA merasa memiliki Lingkungan, Gereja dan masyarakat. Dengan demikian MUDIKA melibatkan diri bukan karena takut atau terpaksa tetapi dengan kesadaran pribadi.

ØMemberi motivasi kepada MUDIKA dengan cara mendukung kegiatan yang

dilakukan, menghargai kemampuan dan usaha MUDIKA dalam

mengembangkan diri dalam wadah MUDIKA.

ØMemfasilitasi kegiatan dengan memberikan dukungan finansial dan sarana serta prasarana yang diperlukan oleh MUDIKA. Hadir dalam pertemuan yang diadakan walaupun tidak setiap saat.

ØMengadakan pendekatan dengan orang tua agar memberi kesempatan kepada putera-puterinya untuk aktif terlibat dalam kegiatan yang diadakan, baik di Lingkungan, Gereja maupun masyarakat.

b. Bapak Ag. Bambang Utoyo (wakil orang tua)

ØMemberi dukungan demi kelancaran kegiatan MUDIKA dengan memberi bantuan dana yang diperoleh dari hasil persembahan bulanan umat atau ketika ada even tertentu kolektenya secara khusus diberikan MUDIKA. Alasannya selama ini kegiatan MUDIKA kurang berjalan karena terkendala oleh keuangan.

Ø Memberi motivasi kepada MUDIKA bahwa terlibat dalam kegiatan MUDIKA menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus memperdalam iman. Selain itu kegiatan MUDIKA menjadi wadah bagi MUDIKA dalam mewujudkan iman yang selama ini dihidupi dan dihayati.

2. Hambatan apa saja yang merintangi MUDIKA dalam usaha melibatkan diri dalam setiap kegiatan, baik di Lingkungan, Gereja maupun masyarakat ?

a. Bapak Matius Sutrisno (wakil pamong Lingkungan sekaligus pendamping MUDIKA Miliran Timur)

Ø Tugas studi, orang tua kurang sepenuh hati melepaskan anaknya untuk terlibat dalam setiap kegiatan yang diadakan sehingga membatasi gerak anak (jamnya

(11) b. Bapak Ag. Bambang Utoyo (wakil orang tua)

ØFaktor usia: MUDIKA terdiri dari pelajar SLTP, SLTA, kuliah dan bekerja sehingga kalau tidak pandai menempatkan diri dapat menimbulkan pengelompokan. Akibatnya MUDIKA tidak mau terlibat kalau tidak ada teman sebayanya.

ØMUDIKA kurang memiliki sikap percaya pada diri send iri. Juga karena kesibukan studi dan kerja, serta tidak adanya motor penggerak. Sementara dalam wadah MUDIKA diperlukan orang-orang yang mau bekerja dan rela

Dokumen terkait