• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metro TV Pacsa Rebranding

Dalam dokumen APRILIANI LARAS SHINTA D0207036 (Halaman 131-137)

REBRANDING METRO TV DAN PENGARUH POLITIK

G. Metro TV Pacsa Rebranding

Setelah meluncurkan logo dan tagline baru, Metro TV mengalami cukup banyak perubahan terutama dari segi tampilan di layar kaca. Perubahan tersebut medapat cukup banyak tanggapan baik dari para pemirsa Metro TV atau dari para

commit to user

pengamat media, terlihat dari banyaknya forum online yang membahas perubahan yang terjadi pada Metro TV, seperti yang terjadi pada sebuah forum di www.grafistv.com111 yang membahas on air look baru Metro TV.

Dimana perubahan letak logo Metro TV yang merupakan salah satu nilai diferensiasi dibanding kan stasiun televisi kompetitor, menjadi nilai tambah tersendiri. Walaupun, menimbulkan banyak perdebatan karena, di Indonesia sendiri letak logo stasiun televisi di kanan bawah layar bukan merupakan hal yang lazim.

Bagi Metro TV rebranding merupakan alat untuk mencapai tujuan sebagai televisi berita nomor satu di Indonesia, karena persaingan yang dihadapi bukan hanya persaingan di ranah televisi nasional, namun juga persaingan secara global. Metro TV tercatat sebagai televisi berita nomor tiga di Asia, dan hal tersebut merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi Metro TV, walaupun di Indonesia untuk rating dan share Metro TV masih berada di bawah kompetitornya. Joseph Eko (Senior Consultan dm IdHolland) menjelaskan:

“...bahwa melalui re-branding ini mereka sudah punya bisnis objektif dan melalui re-branding bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah tools atau vehicle untuk membawa mereka bisa mencapai bussiness strategy yang lebih suistainable, membuat Metro TV lebih suistainable. Secara ekspektasi mereka berharap bahwa dengan adanya re-branding process ini, brand mereka lebih suistainable karena mereka tidak mau kehilangan target market mereka, mulai dari yang current sampai yang potensial, dari yang potensial akan menjadi current mereka ke depannya. Sebenarnya ekspektasi se-simple bahwa brand mereka lebih suistainable kemudian mereka juga harus bisa mengantisipasi adanya pergerakan dari kompetitor juga.”(jo eko)

111

http://grafistv.com/site2/index.php?option=com_kunena&Itemid=144&func=view&catid=16&i d=2554

commit to user

Rebranding yang dilakukan oleh Metro TV merupakan sebuah alat untuk mewujudkan bisnsis strategi yang dimiliki oleh Metro TV, yaitu menjadikan Metro TV lebih sustainable, baik secara perusahaan maupun brand yang dimiliki. Melalui rebranding Metro TV dapat memperoleh target audience baru, dan mempertahankan loyal audience. Juga sebagai jawaban dari tantangan terhadap persaingan antar stasiun televisi.

Pada kenyataannya tidak semua pemirsa Metro TV menyadari adanya perubahan pada layar Metro TV baik dalam on air look, konten pemberitaan maupun program-program baru. Pada saat ditanyakan mengenai rebranding Metro TV, mayoritas responden tidak mengingat kapan Metro TV melakukan rebranding. Mereka hanya mengingat bahwa Metro TV melakukan perubahan logo, seperti yang dinyatakan oleh Firdastin(Pemirsa Metro TV):

“Rebranding? Yang saya tau..saya pahamnya dia Cuma logonya yang

berubah, gitu ya. Tapi utnuk kemasan acara dan segala macem, kayaknya masih gak terlalu keliatan banget, setidaknya Cuma mungkin dalam artian apa ya setting waktu pemvawa acaranya, ya kayak gitu2 sih. Terus apa yang saya inget, ya itu sih paling. Logonya aja jadi sedikit berubah ya kalo gak salah, Cuma aku gak terlalu paham sih perubahannya, ya ini dengan

masksud apa kayak gitu.”

Namun, beberapa informan menambahkan:

“Ada perubahan sedikit perubahan lambang yang digunakan, ada perubahan bentuk, bentuk itunya berubah kayak gitu, terus penambahan

tagline “knowledge to elevate” (Nanda Bagus, pemirsa Metro TV)

“Tahu, Cuma gak. Klo pasnya tanggal berapa gak tahu. Tapi memang ada perubahan logo tampilan itu terasa. Terasa ada perubahan tapi gak tahu

launchingnya perubahan rebranding itu kapan.” Novian Anata, Pemirsa

commit to user

Awareness pemirsa terhadap perubahan yang dilakukan oleh Metro TV memang tidak terlalu tinggi, tapi pemirsa mengetahui bahwa Metro TV melakukan sebuah rebranding. Seperti yang disampaikan oleh Suryapratomo selaku News Director Metro TV, bahwa rebranding ini merupakan proyeksi Metro TV 10-20 tahun kedepan, sehingga dalam 1 tahun pasca rebranding, perubahan yang terjadi belum terlalu terasa, karena masih terus berlanjut. Metro TV masih melakukan perubahan secara berkala, dimulai dari perubahan logo dan tagline, kemudian perlahan-lahan menyeluruh pada konten pemberitaan dan program yang dimiliki.

Perubahan tersebut terus berjalan, terutama pada tampilan on air Metro TV, seperti yang dijelaskan oleh Gunawan Syariffudin(Graphic Manager Metro TV):

” Di 2012 ada sedikit warna hijau, dan warnanya tidak lagi biru tapi dibuka warna pelangi semua ada di Metro TV. Jadi aku preview aja di 2012 kita bener- bener rebranding jilid dua, bisa di bilang kayak gitu, tapi semangatnya, semangat mind identitynya 2010 diimplementasiin 2010, 2011 kan. 2012 itu penyangatan aja sebenernya, kita udah masuk level dua rebranding, semangatnya sama Cuma secara visual lebih berani kalau dulu masih biru putih, masih menjaga ini, sekarang bahkan udah bener-bener lepas, kita target sasaran orang-orang yang lebih muda, orang-orang yang lebih banyak lagi, target audience kita tapi tanpa melepaskan yang loyal audiencenya.”

Secara tampilan on air Metro TV akan menjadi lebih berani, lebih dinamis tidak kaku hanya dengan warna-warna tertentu saja. Tahun 2012, proses rebranding masih terus berjalan. Secara tampilan maupun secara konten, karena tujuannya pasca rebranding Metro TV memperluas segmentasinya merambah masyarakat pada usia yang lebih muda.

Dari pandangan para pemirsa Metro TV perubahan yang terjadi cukup berhasil dalam menjadikan Metro TV lebih fresh dan dinamis, dengan pilihan

commit to user

program yang lebih variatif dan kreatif, sehingga dapat menghilangkan kesan formal dan kaku. Tetapi, rebranding yang telah berjalan selama satu tahun ini memang terasa belum maksimal, karena belum dapat terproyeksi secara utuh ke dalam setiap program yang dimiliki oleh Metro TV.

“Memang sekarang pilihan programnya lebih banyak tampilan beritanya juga sudah tidak seformal dulu” (Fariha Sulaiman, Pemirsa Metro TV) “bisa mengikis kekakuan dan kemonotannya yang dulu sempet muncul di

tayangan Metro Tv dulu kan Metro TV semepet terjebak dengan kekakuan semacam itu, sekarang mungkin lebih banyak tayangan-tayangan yang sifatnya gak sekaku dulu lah, lebih feature lebih ke arah-arah situ lah.” (Nanda Bagus, pemirsa Metro TV)

“Klo saya bilang berhasil sih tapi belum maksimal ini masih butuh kerja keras lagi, apa ya untuk meningkatkan kreatifitas itu juga penting jadi kita melihat berita pun, bukan berita yang kaku, berita yang kesannya apa gak

ada segi hiburannya, tetep masuk disana.”(Firdasti, Pemirsa Metro TV)

Jika membicarakan sebuah program stasiun televisi, tentu saja erat kaitannya dengan rating dan share, setiap stasiun televisi memiliki posisi dalam rating dan share yang dihitung oleh sebuah lembaga bernama AC Nielsen. Rating dan share menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah program di sebuah acara televisi.

Bagi Metro TV keberadaan rating dan share juga dianggap penting, seperti yang dijelaskan oleh Henny Puspitasari(PR&Publicity Manager Metro TV):

“Metro TV tidak terlalu mementingkan rating and share, tetapi rating and

share itu karena satu-satunya bukti yang bisa mengukur, yang paling sah, makanya gak ada pilihan lain kan. Mau gak mau Metro TV menerapkan sistem rating and share pada setiap program, atau kepada para penanggung jawab program, jadi mereka harus juga medapatkan rating

yang sesuai dengan yang sesuai dengan yang kita minta.”

Dari daftar rating stasiun televisi Metro TV menempati posisi 10 setelah TV One yang merupakan televisi kompetitor Metro TV. Setelah rebranding pun rating

commit to user

dan share Metro TV tidak menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Bagi Metro TV sendiri memang tidak terlalu mempermasalahkan posisi mereka pada daftar rating dan share. Seperti yang ditambahkan oleh Henny Puspitasari(PR&Publicity Manager Metro TV) : “kita tidak bisa dibandingkan apple to apple dengan TV lain, yang TV umum gitu kan, karena kita TV berita.”

Sebagai televisi berita, Metro TV memiliki positioning dan segementasi yang berbeda dengan stasiun televisi lain, sehingga jika berada pada posisi bawah pada rating dan share bukan menjadi masalah besar. Positioning dan segmentasi tersebut, bisa jadi sebagai konsekuensi atas rating dan share Metro TV saat ini. Namun, dengan melakukan efisiensi pada produksi dapat menjadi alternatif guna meraih profit dan bertahan di persaingan industri televisi saat ini.112

Tetapi terjadinya penurunan rating dan share yang dialami oleh Metro TV menurut pengamatan peeneliti, merupakan akibat dari fenomena NasDem yang menjadikan para pemirsa metro TV jenuh, walupun pengaruhnya memang kecil, tetapi memiliki efek yang cukup besar karena mempengaruhi image Metro TV sebagai sebuah televisi berita yang independen dan partisan. Hal tersebut terlihat dari rating dan share Metro TV selama tahun 2011. Berikut ini daftar rating dan share Metro TV selama tahun 2011.

112R. Ayuningtyas&M.G.Alif,”Strategi Metro TV: Menghadapi Persaingan di Industr

i

commit to user

Rating dan Share Metro TV

Periode 2011

Dalam dokumen APRILIANI LARAS SHINTA D0207036 (Halaman 131-137)

Dokumen terkait