• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV MODEL DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN

A. Model Desain Pengembangan Kurikulum Terpadu Sistem Full Day

1. SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang

Terdapat bebrapa desain model pengembangan kurikulum yang dapat kita jadikan acuan untuk mengembangkan desain model pengembangan kurikulum terpadu. berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, yaitu: diagnosis kebutuhan, merumuskan tujuan pendidikan, seleksi dan organisasi isi, seleksi dan organisasi pengalaman belajar, serta evaluasi dan cara untuk melakukanya. a. Diagnosis Kebutuhan

Kurikulum disusun agar peserta didik dapat belajar. Karena latar belakang peserta didik beragam, maka perlu dilakukan diagnosis tentang perbedaan, berbagai kekurangan dan perbedaan latar belakang peserta didik. Langkah pertama dalam diagnosis ini adalah menentukan kurikulum yang harus diberikan kepada peserta didik. Diagnosis dilakukan dengan menyusun kurikulum yang dapat mencakup pelbagai perbedaan latar belakang potensi dan kompetensi peserta didik.

Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Salamun (kepala sekolah) sebagai berikut:

“Dalam perencanaan kurikulum biasanya kita gabung dari komite sekolah, wali murid, dosen. Kita mengundang dewan pendidikan, karena kita satu garia dengan Unversitas Muhammadiyah Magelang (UMM) dosen-dosen FKIP dan dosen-dosen PAI kita undang agar memberikan sumbang saran untuk pegembangan kurikulum”.87

Hal ini dipertegas oleh bapak MustakimWakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sebagai berikut:

“Di tempat kami, semua stakeholder kita libatkan dalam hal ini ada komite sekolah, perwakilan guru, kepala sekolah, kita juga undang dari yayasan majelis pendidikan, dari UPT Dinas Pendidikan Magelang Selatan ditambah wali murid yang berkompeten dalam perencanaan kurikulum”.88

Dalam melakukan diagnosis kebutuhan SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, di samping memperhatikan kebutuhan peserta didik, diagnosis juga tidak boleh keluar dari visi serta misi sebagai model lembaga Pendidikan Islam dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat serta kebijakan pemerintah tentang KTSP.

b. Merumuskan Tujuan Pendidikan

Diagnosis kebutuhan peserta didik dapat mengambarkan dan memberikan petunjuk untuk merumuskan tujuan pendidikan. Adapun tujuan pendidikan yang dirumuskan meliputi tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.

87

Salamun, Wawancara, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, 08-10-2013. 88

1) Tujuan Nasional

Tujuan nasional dapat dilihat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan, yang berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan dikembang kannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab”.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional ini, maka disusunlah tujuan institusional dan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Tujuan ini kemudian menjadi kriteria untuk memilih isi, bahan pembelajaran, metode, dan penilaian.

2) Tujuan Institusional

Tujuan institusional adalah tujuan yang diharapkan dicapai oleh lembaga pendidikan. Dalam menyusun tujuan institusional, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang telah merumuskanya sebagai berikut:

a) Menghasilkan lulusan yang unggul dan berkualitas, mampu mewarnai sekolah di jenjang yang lebih atas dan lebih berperan dalam lingkungan masyarakat.

b) Membentuk pribadi muslim yang berakhlaq mulia, berwawasan luas, mandiri, sehat jasmani dan rohani, sehingga bermanfaat bagi dirinya, agama, keluarga, bangsa dan negaranya di masa sekarang dan yang akan datang.89 Tujuan isntitusional yang telah dirumuskan SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang tersebut telah mencakup tujuan pendidikan nasional, yaitu membentuk pribadi muslim yang berakhlaq mulia, berwawasan luas, mandiri, sehat jasmani dan rohani, sehingga bermanfaat bagi dirinya, agama, keluarga, bangsa dan negaranya di masa sekarang dan yang akan datang.

3) Tujuan Kurikuler

Tujuan kurikuler umumnya dirumuskan dalam bentuk tujuan-tujuan kompetensi. Dalam pengembangan tujuan-tujuan kurikuler, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang telah merumuskan beberapa standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki setiap peserta didik, yaitu:

a) Anak mampu membaca al qur‟an dengan baik dan benar pada semester awal tahun pelajaran. Anak mampu manghafal juz amma dan hadits ringan serta do‟a yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

8989

Dokumentasi tentang Kurikulum KTSP SD Muhammadiyah Alternatif 1 Kota Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

b) Menguasai dasar-dasar matematika, IPA, IPS, bahasa indonesia, bahasa arab, bahasa inggris. Untuk kepentingan kebaikan makhluk allah swt.

c) Mengerti dan memahami ajaran islam serta melaksanakannya secara istiqomah.

d) Menguasai dasar life skill (kecakapan hidup) yang dilatihnya dan dikembangkan di sekolah untuk bekal hidupnya.90

4) Tujuan Instruksional

Pemerintah telah merumuskan isi kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dalam UU Sisdiknas N0. 20 Tahun 2003 pasal 37, yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan; serta muatan lokal.

Di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang guru diberi kebebasan dalam pengembangan tujuan instruksional, pemilihan metode pembelajaran, maupaun bentuk evaluasi pembelajaran. Sebagaimana pernyataan Bu Herlian Ardivianti pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia, sebagai berikut:

90

Dokumentasi tentang profil Sekolah SD Muhammadiyah Alternatif 1 Kota Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

“Penentuan kebijakan sekolah salah ssatunya dapat dilakukan oleh pemimpin pendidikan dalam sekolah yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah yang mengedepnkan akhlaq mulia dan keteladanan perilaku akan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan nyaman yang nantinya menunjang terciptanya kondisi pembelajaran yang efektif dan efesien. Kebijakan kepala sekolah yang inovatif dan visioner akan sangat berperan dalam aktivitas pembelajaran. Kurikulum memiliki peran yang strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, agar pembelajarandi sekolah dapat efektif dan efeien diperlukan pelaksanaan dan pengembangan kurikulu yang produktif, demokratis, kooperatif, inovatif, dan efektif. Profesionalitas tenaga pendidik yang akan menerapkan model dan metode pembelajaran kreatif dan inovatif diperlukan untuk melayni peserta didik saat proses pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan benar-benar bejalan efektif dan efisien”.91

Tujuan instruksional pada setiap mata pelajarandiserahkan kepada guru masing-masing bidang studi, guru diberi keleluasaan untuk mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran ke dalam indikator-indikator maupun tujuan pembelajaran. c. Seleksi dan Organisasi Isi

Struktur KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1, meliputi lima kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewargnegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

91

Herlian Ardivianti, Wawancara, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, 03-10-2013.

Dalam melakukan seleksi isi, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang mengembangkan beberapa isi/kurikulum.

Seperti pernyataan bapak Salamun, sebagai berikut:

“Kurikulum yang dilaksanakan di sekolah ini merupakan perpaduan antara kurikulum Dinas, Kemenag dan dari Yayasan Muhammadiyah ketiga-tignya kita gabung. Kalau di SD Negeri hanya digabung, kalau disini kita rinci ada Aqidah Akhlak, Qur‟an Hadits, Fiqih, dan SKI yang ditambahi jamnya. Untuk mata pelajaran bahasa Arab yang berdiri sendiri sejak kelas I. sebetulnya itu termasuk kurikulum Madrash Ibtidaiyah, disini kita coba mengabungkannya”.92

Senada dengan Pernyataan bapak Mustaqim selaku Waka Kurikulum:

“Berlandaskan peraturan pemerintah yang ada, dalam hal ini Peratura Pemerintah kita jadikan pedoman, kemudian kita padukan dari Kemenag dan Yayasan Muhammadiyah untuk dijadikan satu konsep kurikulum”.93

Dari hasil wawancara bapak Salamun dan Bapak Mustaqim dapat disimpulkan bahwa kurikulum terpadu merupakan kurikulum yang mengadopsi berbagai kurikulum yang telah ada. Seperti kurikulum SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang memadukan kurikulum nasional (KTSP), kurikulum Kemenag, dan kurikulum Yayasan (Muhammadiyah).

Adapun organisasi kurikulum di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang adalah sebagai berikut:

92

Salamun, Wawancara, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, 08-10-2013. 93

1) Muatan nasional

Mengacu pada standar kompetensi baku dari BSNP, matan nasional terdiri atas mata pelajaran pendidikan kewarganegaraa (PKn), bahasa Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, seni budaya dan ketrampilan, serta pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

2) Muatan nasional dengan modifkasi sebagai ciri khusus

Mengacu pada standar kompetensi baku dari BSNP dengan pengembangan indikator dan pelaksanaan di lapangan sesuai visi dan misi SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang , muatan nasional ini terdiri atas mata pelajarn pendidikan agama Islam (PAI).

3) Muatan lokal

Mengacu pada kurikulum yang disusun secara lokal sesuai visi dan misi SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, muatan lokal yang diterapkan adalah sebagai berikut:

a) Bahasa Jawa

Bahasa jawa merupakan muatan lokal wajib Provinsi Jawa Tengah. Muatan lokal bahasa Jawa wajib bagi semua siswa kelas I hingga kelas VI. Alokasi waktu adalah 2 jam pelajaran.

b) Bahasa Inggris

Bahasa Inggris merupakan muatan lokal Kota Magelang. Muatan lokal bahasa Inggris wajib bagi semua siswa kelas I hingga kelas VI. Alokasi waktu yang diperlukan adalah 2 jam pelajaran.

c) Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan muatan lokal sekolah. Muatan lokal bahasa Arab wajib bagi semua siswa kelas I hingga kelas VI. Alokasi waktu yang diperlukan adalah 1 jam pelajaran untuk kelas I dan II, serta 2 jam peljaran untuk kelas III-VI.

d) Pendidikan Kemuhammadiyahan

Pendidikan Kemuhammadiyahan merupakan muatan lkal sekolah dan persyarikatan. Muatan lokal pendidikan Kemuhammadiyahan wajib bagi semua siswa kelas I hingga kelas VI. Alokasi waktu yang diperlukan adalah 1 jam pelajaran.

e) Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter berisi tentang pembiasan yang bersifat pembentukan karakter anak yang Islami dengan

tidak meninggalkan sifat nasionalisme dan kebangsaan (jiwa patriotisme).94

4) Program pengembangan diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegitan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.

Pengembangan diri di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang berupa kegiatan konseling dan ekstrkurikuler yang terinci sebagai berikut:

a) Ekstrakurikuler wajib

Merupakan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh setiap siswa.

94

Dokumentasi tentang Kurikulum KTSP SD Muhammadyah 1 Alternatif Kota Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

b) Ekstrakurikuler seleksi

Merupakan ekstrakurikuler yang diikuti leh beberapa siswa dari hasil seleksi maupun non seleksi (penunjukkan guru).

c) Ekstrakurikuler pilihan

Merupakan ekstrakurikuler yang bebas diikuti oleh setiap siswa berdasarkan minat dan bakat, dengan ketentuan setiap siswa hanya diperbolehkan memilih satu jenis ekstrakurikuler pilihan.95

Dalam muatan nasioanal, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang mengambil isi dari KTSP yang terdiri atas 8 mata pelajaran. Semua muatan ini mengacu pada standar kompetensi baku dari BSNP. Muatan nasional tersebut merupakan kurikulum inti (core curiculum) yang harus dipelajari oleh setiap peserta didik di semua satuan pendidikan pada level pendidikan dasar. Organisasi ini merupakan organisasi broad fields curriculum.

Muatan nasional yang telah dimodifikasi serta disesuaikan dengan visi dan misi SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, sehingga menjadi ciri khas pengembangan kurikulum di SD MUTUAL adalah dikembangkannya mata pelajaran PAI menjadi akidah akhlak, tarikh, fikh,

life skill dan Qur‟a hadits. Pengembangan menekankan pada aplikasi mata

95

Dokumentasi Kurikulum KTSP SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

pelajaran PAI dengan mengaitkan aspek life skill pada muatan fikih, Qur‟an Hadits sehingga PAI menjadi pelajaran yang aplikatif dalam kehidupan peserta didik tanpa meninggalkan pemahaman.

Aspek esensial pengembangan kurikulum PAI di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang adalah pengembangn standar isi dan standar lulusan dalam perilaku keagamaan dan life skill, seperti praktik ibadah, baca tulis al-Qur‟an, hafalan surat-surat pendek maupun hadits, dll.

Pengembangan mutan lokal bahasa asing dan bahasa Jawa merupakan ciri khas yng dirumuskan SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang untuk mepresentasikan diri sebagai sekolah yang unggul dan model bagi Sekolah Dasar Islam. Bahasa Arab digunakan sebagai sarana untuk mendalami Islam, bahasa Inggris digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi pada era globalisasi, sedangkan bahasa Jawa digunakan sebagai sarana mempelajari budaya Jawa. Aspek esensial dalam pengembangan bahasa lebih menekankan pada kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pendidikan Kemuhammadiyahan menekankan tentang pengetahuan kemuhammadiyahan dan aspek esensial pendidikan karakter untuk membentuk karakter anak yang Islami dengan tidak meninggalkan sifat nasionalisme dan kebangsaan.

Muatan isi dalam program pengembangan diri (life skill)

merupakan organisasi terpadu (integrated curriculum) yang menekankan pada kebutuhan/penglaman peserta didik. Misalnya, kegiatan yang disesuaikan dengan minat dan bakat, pelayanan konseling, Hizbul wathon, TIK, Kelompok pencinta ilmu (matematika dan IPA), beladiri, renang, seni tari, vokal grup, rebana, marching band, sepak bola dan bulu tangkis. Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Mustaqim, sebagai berikut:

“Pengembangannya diawali dengan kegiatan mangaji pagi dilanjutkan tugas pagi ditambah pelajaran akademik diselingi shalat Duhaa, setelah shalat Duhur nanti ada makan siang dilanjutkan pelajaran sampai pukul 14.00, diteruskan dengan kegiatan ekstrakurikuler untuk menggali bakat anak-anak ada yang ikut pencita ilmu pengetahuan alam, kelompok pencinta ilmu matematika, renang dll. Sesuai dengan jadwal anak sudah terbiasa”.96

d. Seleksi dan Organisasi Pengelaman Belajar

Pengorganisasian pengalaman belajar bisa dalam bentuk unit mata pelajaran maupun program. Langkah pengorganisasian ini sangatlah penting, sebab dengan pengorganisasian yang jelas akan memberikan arah bagi palaksanaan proses pembelajaran, sehingga menjadi pengalaman belajar yang nyata bagi peserta didik.

Dalam pengorganisasian pengalaman belajar peserta didik, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang telah mengembangkan pelbagai bentuk pengelolaan belajar dan ruang pembelajaran, beberapa

96

program kegiatan, metode pembelajaran, serta program pengembangan diri (life skill).

1) Pengembangan bentuk pengelolaan belajar dan kelas a) Waktu belajar

SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang menggunakan sistem full day school dengan waktu belajar terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.1

Pembagian waktu kegiatan intrakurikuler di SD Muhammadiyah 1 Alternatif

Hari Kelas Waktu

Senin-Sabtu I dan II 06.30-12.00

Senin-Sabtu III s/d VI 06.30-14.00

Pukul 06-30 – 07.15 Pelajaran Al Qur‟an secara intensif dari kelas I s/d VI, kelas I semester I menggunakan Buku dan metode Iqra‟ semester 2 mulai tadarus Al Qur‟an s/d kelas VI sehingga khatam Al Qur‟an. Pukul 07.15 -12.00 KBM untuk kelas I dan II, diselingi Shalat dhuha dan hafalan surah-surah pendek Juz „Amma, do‟a kehidupan sehari-hari. Pukul 07.15 – 14.00 KBM untuk kelas III s/d VI diseling Shalat dhuha dan hafalan surah-surah pendek Juz „Amma, do‟a kehidupan sehari-hari. Bahasa Inggris dan bahasa Arab dimulai kelas I, komputer dimulai Kelas II:

Tabel 4.2

Pembagian waktu kegiatan ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah 1 Alternatif97

Ekstrakurikuler Hari Kelas Waktu

Kegiatan pelayanan konseling Senin-Sabtu I-VI All time

Hizbul Wathon Jum‟at III-V 10.30-11.45

Teknologi Informasi dan

Komunikasi Senin-Sabtu III-V 14.15-16.00

Kelompok pencinta ilmu

(matematika dan IPA) Senin-Jum‟at III-V 14.15-15.15 Beladiri “Tapak Suci” Senin III-V 14.15-15.30

Renang Selasa III-V 14.30-16.00

Seni Tari Sabtu I-V 11.30-12.30

Vokal Group Kamis III-V 14.30-15.30

Rebana Sabtu III-V 11.00-13.00

Marching Band Sabtu I-V 11.30-12.30

Sepak Bola dan Badminton Rabu & Jum‟at I-V 14.15-15.30

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa muatan kurikulum di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang sangat padat dan syarat dengan berbagai kegiatan pengembanagan diri. Dengan muatan kurikulum yang padat maka dibutuhkan waktu pembelajaran yang cukup banyak, sehingga menggunakan sistem full day school. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Herlian Ardivianti, sebagai berikut:

“SD Mutual menerapkan pola pembelajaran (baik akademik maupun non akademik) selama sehari penuh. Proses pembelajaran akademis dimulai sejak pukul 06.30-14.00 WIB. Pukul 06.30-07.30 untuk kegiatan tadarus al Qur‟an dan hafalan surat pendek dan hadits, pukul 07.30-14.00 untuk kegiatan belajar mengajar, pukul

97

Dokumentasi Kurikulum KTSP SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang Tahn Pelajaran 2013/2014.

14.15-15.45 untuk kegatan les mata pelajaran dan setelah pukul 13.00-selesai digunakan untuk kegiatn ekstrakurikuler yang memiliki durasi waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. Sistem full day school di SD Mutual tidak hanya menitik beratkan pada potensi akademis semata, tetapi juga sisi religiusitas dan ketrampilan/bakat anak yang lain. Peserta ddik tidak hanya diberi bekal ilmu pengetahuan dan penguasaan IT saja, tetapi juga dari sisi keagamaan, misalnya pemantauan pelaksanaan salat duha dan duhur setiap hari, tadarus al Qur‟an, hafalan surat pendek dan hadits, pelaksanaan wudhu, infaq dll. Selain itu potensi anaknon akademikpun diberi ruang longgar untuk bisa disalurkan lewat ekstrakurikuler yang beragam setelah proses KBM berakhir.98

Pembelajaran dengan sistem full day school mengharuskan sekolah merancang perencanaan pembelajaran dari pagi hingga sore. Dalam menerapkan sistem full day school, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang membagi waktu belajar, yaitu untuk kegiatan intrakurikuler kelas I dan II dari pukul 06.30 s/d 12.00 ditambah dengan pendidikan karakter dan amaliyah islamiyah, sedangkan untuk kelas III s/d VI dari pukul 06.30 s/d 14.00 untuk kegiatan KBM ditambah pendidikan karakter dan amaliyah islamiyah. Untuk pembelajaran full day school digunakan untuk kegiatan pengembangan diri dari kelas I s/d VI.

b) Penamaan kelas

Penamaan kelas menggunakan nama-nama sahabat Rasulullsh saw, tabi’in-tabi’in,nama surah dalam al Qur‟an dan ilmuan muslim. Penamaan kelas model ini, menurut Bapak Salamun sebgai berikut:

98

Herlian Ardivianti, Wawancara, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, 03-10-2013.

“Untuk penamaan kelas dulu pernah menggunakan nama-nama tokoh ilmuan. Pada awal masuk guru punya rasa ingin tahu dari tokoh tersebut sehingga guru mengeahui tentang tokoh tersebut. Pernah juga menggunakan namatokoh-tokoh mmuhammadiyah, kemudian diawal disampaikan kepad siswa di depan kelas. Untuk yang sekarang menggunakan nama surah al Qur‟an, guru mau tidak mau mempelajari sirohnya dan asbabul nuzul hal ini sebagai acuan untuk guru dan murid agar mau mempelajarinya”.99

2) Pengembangan metode pembelajaran

Berikut adalah metode pembelajaran yang dikembangkan oleh SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang dalam mengemas setiap pembelajaran dengan model pembelajaran PAIKEM. Selain model pembelajaran PAIKEM, guru bisa merancang penggunaan metode pembelajaran sesuai dengan kajian materi dan karakteristik peserta didik.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Herlian Ardivianti, sebagai berikut:

“Metode pembelajaran yang akan dipilih dan diterapkan disesuaikann dengan karakteristik peserta didik. Hal ini diperlukan agar selama proses belajar mengajar dapat berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beberapa metode yang sering digunakan guru disini agar pembelajaran lebih efektif dan efisien diantaranya metode ceramah plus, metode diskusi, metode demonstrasi, metode eksperimental, metode karya wisata (studu tour), dan metode pemecahan masalah (problem solving)”.100

Penggunaan metode pembelajaran harus memperhatikan kekhassan masing-masing mata pelajaran, kondisi siswa serta persediaan srana prasarana. SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang tidak

99

Salamun, Wawancara, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, 08-10-2013. 100

Herlian Ardivianti, Wawancara, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, 03-10-2013.

menggunakan metode tematik untuk kelas I-III tetapi menggunakan siistem guru mapel, hal ini bertujuan agar dalam penyampaian pelajaran guru benar-benar kompeten sesuai dengan bidangnya. Sesuai dengan hasil wawancara dengan bu Herlian Ardivianti adapun metode yang sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang adlah sebagai berikut:

a) Metode ceramah plus

Metode ini selain ceramah juga menggabungkan komponen lain yaitu tanya jawab, tugas, diskusi, demonstrasi dll.

b) Metode diskusi

Metode dsikusi dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami konsep dan ketrampilan memecahkan masalah. c) Metode demonstrasi

Merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk membantu siswa mencari jawaban atas segala pertanyaan yang mungkin muncul terhadap suatu permesalahan.

d) Metode ekperimental

Peserta dididk melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Peserta didik melakukan sendiri dengan mengikuti proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan tentang obyek yang dipelajarinya.

e) Metode karya wisata (study tour)

Persrta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan. Selanjutnya peserta didik ditugaskan membuat laporan atau mendiskusikan serta menulis/mencatat hasil kunjungan tersebut, misalnya kunjungan ke museum, pameran kesejarahan, pameran arsip dll.

f) Metode pemecahan masalah (problem solving)

Metode ini digunakan untuk merangsang berfikir dan mengembangkan wawasan peserta didik. Guru akan memotivasi siswa untuk berani berpendapat atau berargumen sampai pada penyampaian solusi terhadp suatu permasalahan.

3) Pengembangan program life skill (pengembangan diri)

Program pengembangan diri merupakan kegiatan terstruktur di luar jam pelajaran intrakurikuler yang bertujuan mengembngkan potensi diri anak yang belum terakomodasi dalam pembelajaran di kelas. Program pengembangan diri ini meliputi kegiatan wajib, seleksi, dan pilihan. Program pengembangan diri SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang diatur sebagai berikut:

Tabel 4.3

Kegiatan Pengembangan Diri SD Muhammadiyah 1 Alternatif

No Jenis Kegiatan Sifat Peserta

1 Kegiatan pelayanan konseling Wajib I-VI

2 Hizbul Wathon Wajib III-V

3 Teknologi Informasi dan Komunikasi Wajib III-V

Dokumen terkait