• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Setelah melaksanakan penelitian dalam kurun waktu yang cukup lama, peneliti menyarankan:

1. Bagi Dinas Pendidikan perlu memberikan pembinaan kepada sekolah-sekolah agar meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengadakan montoring terhadap pelaksanaan kurikulum di sekolah.

2. Bagi yayasan perlu meningkatkan koordinasi dalam merencanakan kurikulum dan melaksanakan monitoring dengan pihak sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah.

3. Bagi kepala sekolah perlu menjalankan peran sebagai manajer dalam mengelolan dan merencanakan kurikulum agar proses pembelajaran secara optimal guna mencapai tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan visi dan misi sekolah.

4. Bagi guru dapat mengoptimalkan kemampuan dalam mengimplementasikan kurikulum terpadu dan menciptakan metode yang lebih bervariatif lagi sesuai dengan gaya belajar siswa dan menambah wawasan baru tentang pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan bagi siswa.

5. Bagi siswa dapat mengikuti kegiatan-kegitan di sekolah dengan maksimal dan menggunakan sarana prasarana pembelajaran secara optimal.

6. Penelitian ini baru merupakan awal untuk mengkaji pengembangan kurikulum terpadu sistem full day school. Penelitian ini masih ada kekurangan, maka perlu penelitian berikutnya yang lebih mendalam.

Abbdullah, M. Amin. Islamic Studies di Perguruan Tinggi Pendekatan Integratif-Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Arifin, Zainal. Pengembangan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Diva Press, 2012.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Azwar, Syaifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka, 1999.

Baharuddin. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009.

Baharuddin. Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Menuju Pengelolaan Profesional dan Kompetitif. Malang: Maliki Press, 2011.

Bugin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grfindo Persada, 2003.

Dakir. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarata: Rineka Cipta, 2010.

Departemen Agama RI. Al Hikmah: Al-Qur’an dan Tafsirnya. Bandung: Diponegoro, 2008.

Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdaskarya, 2007.

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004.

Hisyam, Djihad & Suyanto. Pendidikan di Indonesia Memasuki Melinium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000.

Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Khairuddin, dkk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); Konsep dan implementasinya di Madrasah. Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007.

Kurikulum KTSP SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kurikulum KTSP SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Kurikulum KTSP SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring Magelang TahunPelajaran

2013/2014.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997. Moleong,Lexy J. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Muhab, Sukro. dkk. Standar Mutu Sekolah Islam Terppadu. Jakarta: JSIT Indonesia, 2010.

Mulkhan, Abdul Munir dkk. Rekonstruksi Pendidikan dan Tradisi Pesantren: Religius Iptek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito, 1988. Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Transito, 2003. Nasution, S. Azas-azas Kuriklum. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Nasution, S. Pengembangan Kurikukulum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993. Profil Sekolah SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014.

Profil Sekolah SD Terpadu Ma‟arif Gaunungpring Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

Sabda, Syaifuddin. Model Kurikulum Terpadu IPTEK dan IMTAQ (Desain Pengembangan dan Implementasi).Jakartat: Ciputat Press Group, 2006.

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran; Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana, 2008.

Subana, M. & Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Sukardi. Metododlogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum ; Teori dan Prakek.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.

Sutrisno. Pembaharuan dan Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Fadilatama, 2011.

Yulaelawati, Ella. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori, dan Aplikasi.

Bandung: Pakar Raya, 2004.

Zais, Robert S. Curriculum Principles and Foundations. New York: Harper and Row Publisher, 1976.

LAMPIRAN 1

DESAIN PENELITIAN Data yang

dikumpulkan Sumber data

Teknik pengumpulan data Instrumen pengumpulan data Profil sekolah SD Muhammadiyah 1 Alternatif, SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang, dan SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring Magelang. - Dokumen-dokumen profil sekolah (letak dan keadaan geografis, seja-rah berdirinya, visi misi, tujuan sekolah, struktur organisasi, kea-daan tenaga kependidikan, keadaan peserta didik, sarana dan prasarana. - Foto sekolah - Wawancara mendalam de-ngan Kepala sekolah - Dokumentasi -Peneliti sendiri -Pedoman wa-wancara tentang profil sekolah -Alat perekam -Kamera Kerangka konsep-tual pengembangan kurikulum terpadu sistem full day school di sekolah SD

Muhammadiyah 1 Alternatif, SDIT Ihsanul Fikri, dan SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring. - Kata-kata atau tindakan - Dokumen-dokumen sekolah - Dokumen pri-badi guru (silabus, RPP) - Wawancara mendalam kepa-da Kepala Seko-lah dan waka kurikulum -Peneliti sendiri -Pedoman wa-wancara -Alat perekam -Kamera Model desain pengembangan kurikulum terpadu sistem full day

- Dokumen-dokumen sekolah - Dokumentasi - Wawancara dengan Waka Kurikulum dan Waka -Peneliti sendiri -Alat perekam -Kamera -Pedoman wa-wancara tentang

school di sekolah SD

Muhammadiyah 1 Alternatif, SDIT Ihsanul Fikri, dan SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring. Kediniyahan Implementasi kurikulum terpadu kurikulum terpadu sistem full day school dalam pembelajaran - Dokumen-dokumen kegiatan pembelajaran - Dokumen pri-badi guru (silabus, RPP - Foto / video rekaman - Observasi, - Wawancara dengan waka krikulum dan guru, - dokumentasi -Peneliti sendiri -Pedoman obser-vasi kegiatan pembelajaran -Peneliti sendiri -Alat perekam

suara dan video -Kamera

LAMPIRAN 2

PANDUAN WAWANCARA

No SUBYEK

TOPIK PANDUAN WAWANCARA

1 Kepala sekolah SD Muhammad-iyah 1 Alternatif, SDIT Ihsa-nul Fikri dan SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring. Gambaran Umum dan konsep pengembangan kurikulum sistem

full day school

SD Muhammad-iyah 1 Alternatif, SDIT Ihsanul Fikri, dan SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring

Gambaran umum sekolah, ciri khas sekolah, pemahaman

tentang konsep

pengembengan kurikulum sisitem full day school.

2 Waka kurikulum Pengelolaan Sekolah

-Pemahaman guru tentang konsep pengembengan kurikulum terpadu sisitem

full day school.

-Model desain

pengembengan kurikulum terpadu sisitem full day school

-Implementasi

pengembengan kurikulum terpadu sisitem full day school

-Bentuk evaluasi

3 Guru Pengelolaan

pembelajaran

-Pemahaman guru tentang

full day school

-Implementasi full day school

-Metode pembelajaran -Bentuk evaluasi

LAMPIRAN 3

PANDUAN OBSERVASI

No FOKUS

EVENT/MOMENT PANDUAN OBSERVASI

1 Gambaran Umum Situasi sekolah

Aktivitas Harian

2 Situasi Pembela-jaran di Sekolah

Pembelajaran KBM didalam Jam pela-jaran

3 Aktivitas Pembe-lajaran full day school

Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan pelajaran dan kediniyahan

LAMPIRAN 4 PANDUAN DOKUMENTASI No FOKUS DOKUMEN YG DIKUMPULKAN 1 Gambaran Umum Sekolah Profil sekolah

Data dan struktur 2 Pembelajaran Proses

Hasil

Jadwal Kegiatan Harian, prota, promes, silabus, dan RPP.

Hasil raport siswa

3 Situasi Pembelajaran di Sekolah

LAMPIRAN 5

CATATAN WAWANCARA Hari, tanggal : Selasa, 08 Oktober 2013

Tempat : Ruang tamu Pukul : 07.20 WIB

Narasumber : Bapak Salamun, S.Ag, M.Pd.I

Jenis Data : Konsep pengembangan kurikulum terpadu sistem full day school

Peneliti : Bagaimana gambaran umum sekolah tentang letak, sejarah berdiri, pendiri yayasan, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, pembagian guru, keadaan jumlah guru, karyawan, dan siswa, serta sarana prasarana dalam menunjang pembelajaran?

Narasumber : “Kalau ditinjau dari sekolah ini berdiri, sekolah berdiri sudah lama. Didirikan tahun 1966 jadi yang mendirikan adalah ayahnya pak Malik Fajar pada akhir tahun 2000an. Karena mengalami pada titik nadhir, muridnya sedikit tinggal 60 an, dari perhatian pengurus pimpinan daerah Muhammadiyah, komite dll membuat trobosan baru yaitu merevilitasi sekolah ini untuk menjadi sekolah pilihan bukan ekolah pinggiran. Kita mencoba manajemen baru dl dtempatnyaa di Karang kidul kemudian ditarik kesini di coba dengan pengelolaan baru kemudian direvitalisasi sehingga kalau dulu pendaftaran hanya 10-11 siswa langsung sekitar 40an siswa, kemudian kita coba dengan trobosan-trobosan yang lain sehingga tiap tahun mengalami peningkatan.

Kalau kita kembali ke visi memang tentunya disini disebutkan paling tidak menjadi sekolah yang unggul khususnya sekolah unggul, sekolah model bagi SD Islam pada umumnya.

LAMPIRAN 5

dasar dan menengah yang mengurus pendidika, selain itu ada komite sekolah. Dari Dinas sifatnya koordinasi untuk komando dari majelis. Disekolah kami mempunyai struktur terdiri empat wakil, yaitu: waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarana prasarana dan waka al Islam Kemuhammadiyahan. KTU, bendahara pemasukan dan pengeluaran, koordinator perpustakaan, koordinator lab komputer dan bahasa”.

Peneliti : Langkah-langkah apakah yang diambil kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah sebagai full day school agar dapat berjalan dengan baik dan lancar?

Narasumber : “Kita secara prinsip dari awalkita membangun komunikasi dengan orang tua berkitan dengan kegiatan pembelajaran sehingga paling tidak pulangya sampai sore. Sehingga ada kewajiban membayar lebih untuk makan dan snack karena meamng anak tidak boleh jajan dilar untuk meminimalisr artinya dari sisi kandungan gizi.

Peneliti : Bagaimana bentuk pengembangan kurikulum?

Narasumber : ”Kurikulum yang dilaksanakan di sekolah ini merupakan perpaduan antara kurikulum Dinas, Kemenag dan dari Yayasan Muhammadiyah ketiga-tignya kita gabung. Kalau di SD Negeri hanya digabung, kalau disini kita rinci ada Aqidah Akhlak, Qur‟an Hadits, Fiqih, dan SKI yang ditambahi jamnya. Untuk mata pelajaran Bahasa Arab yang berdiri sendiri sejak kelas I. sebetulnya itu termasuk kurikulum Madash Ibtidaiyah, disini kita coba mengabungkannya”

Peneliti : Siapa saja yang terkait dalam perumuskan dan perencanaan kurikulum di sekolah?

Narasumber : “Dalam perencanaan kurikulum biasanya kita gabung dari komite sekolah, wali murid, dosen. Kita mengundang dewan pendidikan, karena kita satu garia dengan Unversitas

LAMPIRAN 5

Muhammadiyah Magelang (UMM) dosen-dosen FKIP dan dosen-dosen PAI kita undang agar memberikan sumbang saran untuk pegembangan kurikulum”.

Peneliti : Apa makna penamaan kelas dengan nama-nama surat dalam al Qur‟an?

Narasumber : “Untuk penamaan kelas dulu pernah menggunakan nama-nama tokoh ilmuan. Pada awal masuk guru punya rasa ingin tahu dari tokoh tersebut sehingga guru mengeahui tentang tokoh tersebut. Pernah juga menggunakan namatokoh-tokoh mmuhammadiyah, kemudian diawal disampaikan kepad siswa di depan kelas. Untuk yang sekarang menggunakan nama surah al Qur‟an, guru mau tidak mau mempelajari sirohnya dan asbabul nuzul hal ini sebagai acuan untuk guru dan murid agar mau mempelajarinya”.

LAMPIRAN 6

CATATAN WAWANCARA Hari, tanggal : Kamis, 03 Oktober 2013

Tempat : Ruang tamu Pukul : 09.55 WIB

Narasumber : Bapak Mustaqim, S.Pd.I, M.Pd

Jenis Data : Konsep, model desain dan implementasi pengembangan kurikulum terpadu sistem full day school

Peneliti : Bagaimana konsep pengembangan kurikulum terpadu?

Narasumber : “Suatu konsep kurikulum lama hanya saja mungkin ada penyegaran dan perencanaan manajemen kembali, dimana kurikulum terpadu disini adalah semua mapel itu tidak lepas dari pendidikan keislaman dan juga terpadu dengan ilmu-ilmu yang lain, artinya dalam rangka menggali potensi anak yang ada kita berusaha untuk memfasilitasi bakat anak-anak agar terpantau disitu. Sehingga terpadu dengan baik akademis dengan olagraga, musik dll. Pendidikan agama tetap kita laksanakan masuk dengan akademis yang lain. Sebagai contoh guru mata pelajaran Matematika harus mengetahui Matematika Al Qur‟an, sehingga tidak ada istilahnya dikotomi pendidikan yaitu memisahkan ilmu umum dengan ilmu agama.”

Peneliti : Apa landasan dalam pengembangan kurikulum?

Narasumber : “Berlandaskan peraturan pemerintah yang ada, dalam hal ini Peratura Pemerintah kita jadikan pedoman, kemudian kita padukan dari Kemenag dan Yayasan Muhammadiyah untuk dijadikan satu konsep kurikulum.”

Peneliti : Bagaimana konsep pengembangan kurikulum dalam sistem full day school?

LAMPIRAN 6

Narasumber : “Untuk konsep ppengembangan kurikulum terpadu dengan mengguakan sistem full day school kita gunakan untuk memfasilitasi anak-anak mengembangkan potensi anak yang ada ini semua membutuhkan waktu dan disinilah pengembangan kurikulum di SD Mutual menggunakan full day, kita hanya memanajemen waktu saja dengan sebaik-baiknya dari pagi sampai sore. Ini dapat untuk menapung potensi-potensi atau kemampuan anak.”

Peneliti : Bagaimana bentuk kurikulum awal yang dikembangkan sebelum dikembangkan seperti saat ini?

Narasumber : “Sebelumnya memang bisa dikatakan konvensional biasa-biasa saja manut aturan yang ada, tapi tidak ada inovasi dan tidak ada penataan kembali sehingga tidak seperti sekarang. Ikut kurikulum dari Diknas daan Kemenag hanya sja dulu kurang pemanduanya saja kemudian kita olah menjadi full day. Dulu pulang jam 12.00 kemudian ada manajemen baru sampe sore. Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada masalah dan masyarakat menyambut baik.”

Peneliti : Siapa saja pihak yang terkait dalam perencanaan kurikulum? Narasumber : “Di tempat kami, semua stakeholder kita libatkan dalam hal ini

ada komite sekolah, perwakilan guru, kepala sekolah, kita juga undang dari yayasan majelis pendidikan, dari UPT Dinas Pendidikan Magelang Selatan ditambah wali murid yang berkompeten dalam perencanaan kurikulum.”

Peneliti : Adakah isu-isu strategis dalam mengembangkan kurikulum? Narasumber : “Sebetulnya memang disini kita dipacu dan dimotivasi untuk

selalu berinovasi agar tidak monoton saja dan juga isu-isu strategis yang bikin kita selalu memutar otak untuk berfikir adalah perubahan kurikulum yang ada dan selalu mengupdate manajemen kurikulum yang ada.”

LAMPIRAN 6

Peneliti : Bagaimana desain pengembangan kurikulum terpadu dengan menggunakan sistem full day school?

Narasumber : “Pengembangannya diawali dengan kegiatan mangaji pagi dilanjutkan tugas pagi ditambah pelajaran akademik diselingi shalat Duhaa, setelah shalat Duhur nanti ada makan siang dilanjutkan pelajaran sampai pukul 14.00, diteruskan dengan kegiatan ekstrakurikuler untuk menggali bakat anak-anak ada yang ikut pencita ilmu pengetahuan alam, kelompok pencinta ilmu matematika, renang dll. Sesuai dengan jadwal anak sudah terbiasa.”

Peneliti : Bagaimana implementasi kurikulum di lapangan?

Narasumber : “Implementasi sampai sakarang berjalan dengan baik, hanya saja hampir setiap saat kita perlu berubah. Di SD Mutual tiap tahun kita adakan workshop untuk feedback atau refresh

berkaitan kurikulum tahun ini, apakah penerapanya sudah bagus di lapangan, ada atau tidak kendala. Semua pihak terlibat.”

Peneliti : Apa saja kegiatan out door learning?

Narasumber : “Untuk kegiatan out door learning memang banyak kita manfaatkan pada even-even tertentu. Misalnya yang berkaitan dengan peringatan hari-hari nasional contohnya tentang pahlawan anak-anak kita ajak ke museum, peringatan hari Kartini dll. Kalaupun ada kegiatan out door learning yang lain kita kembalikan pada gur masing-masing. Misalnya untuk pelajaran IPS dan PKn materi tentang KPU dan DPRD, maka kita ajak langsung kesana jadi mereka tahu secara langsung. Tentang ekonomi masyarakat kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan mengunjungi pasar dan bank. Sekarang kegitan out door penting untuk kita galakkan sudah berjalan pada even-even tertentu.”

LAMPIRAN 6

Peneliti : Bagaimana bentuk evaluasi kurikulum?

Narasumber : “Untuk evaluasi kurikulum kita masih minim, bisa dikatakan i tahun sekali. Setiap Desember kita mengadakan workshop keluarga besar, yayasn dan Dinas terkait kita undang. Bentuknya masih workshop untuk mengetahui apakah sudah layak, kekurangannya diman untuk bisa kita tindak lanjuti.” Peneliti : Kebutuhan apa saja sebagai dasar pertimbangan dalam

pengembangan kurikulum di SD Mutual?

Narasumber : “Kebutuhan dasar tentunya untuk guru kita betul-betul perketat, kita adakan tes wawancara keagamaan, membaca al Qur‟an. Untuk murid diadakan tes tiap tahunya. Setiap perkembangan dites masuk, tiap tahun dites berkala untuk mengetahui terjadi kenaikan atau tidak, signifikan atau tidak. Ini menjadi pertimbangan dalam mengembangkan kurikulum sedangkan untuk pengembangan sekolah harus selalu kreasi, kreatif, inovatif dan mengupdate informasi-informasi yang ada.”

Peneliti : Bagaimana SD Mutual dalam merumuskan tujuan, isi dan strategi pembelajaran?

Narasumber : “Untuk merumuskan tujuan dan silabus kita bentuk tim pengkaji perangkat pembelajaran dan administrasi. Dari kurikulum sudah membentuk juknisnya secara umum tapi pada prakteknya nanti kita adakan seperti KKG guru mapel dri kelas I-VI dijadikan satu, semuanya membahas dari silabus, SK, KD diurut dari kelas I-VI jadi betul-betul urut, bekala, berjenjang dan anak-anak tahapannya sangat teraturuntuk mapel juga sama.”

Peneliti : Bagaimana SD Mutual dalam merancang sebuah silabus, pengembangan bahan ajar dan sumber-sumber material lainnya?

LAMPIRAN 6

Narasumber : “Dalam merancang sebuah silabus kita juga awali dari workshop. Tadi kita singung tentang silabus dan RPP meskipun banyak perkembangan perubahan seperti sekarang ini tapi untuk masalah ini kita kaji bersama apalagi kita guru mapel harus bemusyawarah terkait dengan Kdnya di dalam kelas/luar kelas dibahas dalam suatu forum. Untuk KKG per mapel setiap hari sabtu dipimpin langsung oleh bapak kepala sekolah diawali dengan pembinaan-pembinaan dilanjutkan apabila waktunya cukup membentuk kelompok masing-masing guru matapeljaran, apabila tidak cukup dilanjutkan di kantor.” Peneliti : Bagaimana pelaksanaan full day school di S SD Mutual?

Narasumber : “Di SD Mutual ini sampai sekarang menurut kami bisa dikatakn cocok dilihat dari masukan-masukan dari orang tua, masyarakat, yayasan bersifat membangun untuk yang negatif belum ada. Ini merupakan indikator dari masyarakat bahwa full day SD Mutual sesuai dengan keinginan masyarakat atau kebutuhan pasar.”

LAMPIRAN 7

CATATAN WAWANCARA Hari, tanggal : Kamis, 03 Oktober 2013

Tempat : Ruang tamu Pukul : 10.58 WIB

Narasumber : Ibu Herlian Ardivianti, S.S

Jenis Data : Implementasi pengembangan kurikulum terpadu sistem full day school

Peneliti : Bagaimankah kebijakan agar pembelajaran efektif &efisien? Narasumber : “Penentuan kebijakan sekolah salah ssatunya dapat dilakukan

oleh pemimpin pendidikan dalam sekolah yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah yang mengedepnkan akhlaq mulia dan keteladanan perilaku akan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan nyaman yang nantinya menunjang terciptanya kondisi pembelajaran yang efektif dan efesien. Kebijakan kepala sekolah yang inovatif dan visioner akan sangat berperan dalam aktivitas pembelajaran. Kurikulum memiliki peran yang strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, agar pembelajarandi sekolah dapat efektif dan efeien diperlukan pelaksanaan dan pengembangan kurikulu yang produktif, demokratis, kooperatif, inovatif, dan efektif. Profesionalitas tenaga pendidik yang akan menerapkan model dan metode pembelajaran kreatif dan inovatif diperlukan untuk melayni peserta didik saat proses pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan benar-benar bejalan efektif dan efisien.”

Peneliti : Metode pembelajaran apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran?

LAMPIRAN 7

Narasumber : “Metode pembelajaran yang akan dipilih dan diterapkan disesuaikann dengan karakteristik peserta didik. Hal ini diperlukan agar selama proses belajar mengajar dapat berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beberapa metode yang sering digunakan guru disini agar pembelajaran lebih efektif dan efisien diantaranya metode ceramah plus, metode diskusi, metode demonstrasi, metode eksperimental, metode karya wisata (studu tour), dan metode pemecahan masalah (problem solving).”

Peneliti : Bagaimana bentuk pelaksanaan full day school di sekolah ini? Narasumber : “SD Mutual menerapkan pola pembelajaran (baik akademik

maupun non akademik) selama sehari penuh. Proses pembelajaran akademis dimulai sejak pukul 06.30-14.00 WIB. Pukul 06.30-07.30 untuk kegiatan tadarus al Qur‟an dan hafalan surat pendek dan hadits, pukul 07.30-14.00 untuk kegiatan belajar mengajar, pukul 14.15-15.45 untuk kegatan les mata pelajaran dan setelah pukul 13.00-selesai digunakan untuk kegiatn ekstrakurikuler yang memiliki durasi waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. Sistem full day school di SD Mutual tidak hanya menitik beratkan pada potensi akademis semata, tetapi juga sisi religiusitas dan ketrampilan/bakat anak yang lain. Peserta ddik tidak hanya diberi bekal ilmu pengetahuan dan penguasaan IT saja, tetapi juga dari sisi keagamaan, misalnya pemantauan pelaksanaan salat duha dan duhur setiap hari, tadarus al Qur‟an, hafalan surat pendek dan hadits, pelaksanaan wudhu, infaq dll. Selain itu potensi anaknon akademikpun diberi ruang longgar untuk bisa disalurkan lewat ekstrakurikuler yang beragam setelah proses KBM berakhir.”

LAMPIRAN 7

Peneliti : Bagaimana tanggapan anda tentang penerapan full day school?

Narasumber : “Menurut saya, full day school memiliki banyak manfaat bagi anak sejak usia dini. Proses pembelajaran yang diterima anak berlangsung secara aktif, kreatif, transformatif, sekaligus intensif. Peserta didik dapat mengaplikasikan seluruh kemampuannya baik akademik maupun non akademik tersalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler baik ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

peserta didik memperoleh pendidikan umum yang antisipatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan ke-Islamansecara layak dan proposional, dan pendidikan kepribadian yang antisipatif terhadap perkembangan sosial budaya. Perkembangan bakat, minat dan kecerdasan anak terantisipasi sejak didni melalui pemantauan psikologis. Pengaruh negatif kegiatan anak di luar sekolah dapat dikurangi seminimal mungkin, karena waktu pendidikan anak di sekolah lebih lama, terencana, dan terarah.”

Peneliti : Bagaimana bentuk penilaian yang anda rancang untuk menilai hasil belajar siswa?

Narasumber : “penilaian yang saya lakukan meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomootor. Dengan mengunakan instrumen penilaia yang disesuaikan sesuai dengan aspek yang akan dinilai.”

LAMPIRAN 8

CATATAN WAWANCARA Hari, tanggal : Selasa, 01 Oktober 2013

Tempat : Ruang kepala sekolah Pukul : 09.52 WIB

Narasumber : Bapak Abdul Rozak Sidik, S.Pd.I

Jenis Data : Konsep pengembangan kurikulum terpadu sistem full day school

Peneliti : Bagaimana gambaran umum sekolah tentang letak, sejarah berdiri, pendiri yayasan, visi, misi, tujuan, struktur organisasi,

Dokumen terkait