BAB III KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM TERPADU SISTEM
A. Deskripsi Subyek Penelitian
2. SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang
a. Identitas SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang Kota Kota Magelang
SDIT Ihsanul Fikri beralamat di Jl. Jeruk Timur V Sanden Kelurahan Kramat Selatan Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah Kode pos 56115. Status tanah milik sendiri dan status bangunan milik sendiri. SDIT Ihsanul Fikri terakreditasi A, dengan jumlah siswa saat ini sejumlah 757 siswa.76
76
Ditinjau dari letaknya, SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang sangat strategis karena terletak di tengah-tengah kota Magelang sehingga mudah untuk dijangkau oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Ditinjau dari sudut pendidikan SDIT Ihsanul Fikri terletak di dalam kota namun jauh dari keramaian sehingga sangat kondusif untuk proses pembelajaran juga terletak dekat daerah persawahan memungkinkan proses pembelajaran dIPAdukan dengan alam sekitar.
b. Visi, Misi dan Motto SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang kota Magelang
1) Visi
Menjadi sekolah Islam unggulan yang mampu menumbuhkan jiwa pemimpin berkepribadian islami, terampil, mandiri, menguasai IPTEK dan berpengetahuan luas serta sehat dan kuat jasmaninya.
2) Misi
a) Menyelenggarakan pendidikan Islam unggulan yang mampu mengintegrasikan nilai – nilai Islam sebagai pondasi dasar bagi pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b) Menyelenggarakan pendidikan untuk melahirkan generasi yang beraqidah lurus, beribadah secara benar, berakhlak mulia, berfikir ilmiah, mandiri, kreatif, disiplin serta berbadan sehat dan bermanfaat bagi umat.
c) Sebagai pioneer dan pusat pengembangan pendidikan Islam unggulan yang berbasis pada sumber Islam dengan metode pembelajaran efektif, kreatif, menyenangkan dan bermanfaat bagi diri sendiri dengan kemaslahatan umat sesuai apa yang telah ditentukan dalam Al Qur‟an dan hadist.
d) Menciptakan suasana kerjasama yang baik antara sekolah, wali murid, masyarakat dan pemerintah.
3) Motto
Gali Potensi Raih Prestasi Menuju Ridho Ilahi
Dari visi dan misi tersebut menunjukkan bahwa SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang berusaha menjadi sekolah Islam unggulan, mengintegrasikan nilai-nilai Islam sebagai pondasi dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menghasilkan generasi yang beraqidah lurus, beribadah secara benar, berakhlak mulia, berfikir ilmiah, mandiri, kreatif, disiplin serta berbadan sehat dan bermanfaat bagi umat.
c. Struktur Organisasi
Kepala Sekolah : Abdul Rozak Sidik, S.Pd.I Waka Bidang Kurikulum : Siwi Widiyastuti, S.Pd. SI
Litbang Kurikulum : Rida Rahmawati Rahayu, S.Psi Admin. Kurikulum : Ari Sulistyana, S.Pd.
Ke-IT-an : Imam Sadzali Cahyo Ari Wibowo, S.Pd.I, Faisal Trie Atmadja, A.Md Ko. Wali kelas pararel 1 : Maliehah, S.H.I.
Ko. Wali kelas pararel 2 : Nurfiyati
Ko. Wali kelas pararel 3 : Sri Rahayu, S.Ag Ko. Wali kelas pararel 4 : Sriningdayanti, S.Pd Ko. Wali kelas pararel 5 : Ariana Puspasari, SP
Ko. Wali kelas pararel 6 : Rosyidah Rizki Yanendri, SH Waka Bidang Tata Usaha : Eny Musana, A.Md
Keuangan : Erry Endah Rahardiyanti, SE, Evik P. Adm. Kepegawaian : Bintari Suharyati, SE
Logistik : Slamet Zaenab
Waka Bidang Kesiswaan : Rosiyanti Diah Winarni, SP. Adm. Kesiswaan : Alfia Rahyuni
Ko. Konseling : Maulina Indrasari, S.Pd Ko. UKS : Sekar Indraswari, S.Si Ko. Ekstra kurikuler : Achmad Widodo
Ko. Intra Kurikuler : Abdur Rochim Siddiq, S.Ag. Waka Bidang Sarpras : Jusixca Tri Marlino, SE
Staf Sarana Prasarana : Abdur Rochim Siddiq, S.Ag77
77
d. Profil Guru dan Karyawan SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang Data Kepegawaian SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang Kota Magelang:
Tabel 3.5
Data Kepegawaian SDIT Ihsanul Fikri
NO STATUS KEPEGAWAIAN L P JUMLAH
1. Guru Tetap Diknas - - -
2. Guru Tetap Depag - 1 1
3. Guru Bantu - - -
4. Guru Tetap Yayasan 12 33 45
5. Guru Kontrak & Tidak Tetap Yayasan
3 12 15
6. Karyawan tetap Yayasan - - -
7. Karyawan Tidak Tetap Yayasan
- - -
JUMLAH 15 46 61
e. KeadaanSiswa
Jumlah Kelas 1 – 6 danJumlah Siswa: Tabel 3.6
Keadaan Siswa SDIT Ihsanul Fikri
Tahun I II III IV V VI Jumlah Jumlah kelas 2008/2009 111 102 113 99 66 51 542 21 2009/2010 112 106 100 112 100 66 596 23 2010/2011 116 110 104 99 111 99 639 24 2012/2013 158 125 119 109 99 96 706 25
f. Keadaan Sarana dan Prasarana
SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang kota Magelang Jl. Jeruk Timur V Sanden Kramat Selatan, Magelang Utara, Kota Magelang memiliki gedung yang berlantai dua dan digunakan untuk:
Tabel 3.7
Sarana Prasarana SDIT Ihsanul Fikri
No Nama Ruang Jumlah
1 R. KBM 24 2 R. Kepala Sekolah 1 3 R. Guru 1 4 R. Laboratorium Komputer 1 5 R. Perpustakaan 1 6 R. UKS 2 7 R. Tata Usaha 1
8 Ruang Sirkulasi / Selasar 4
9 Tempat Bermain / Tempat Olahraga 2
10 Kamar mandi dan WC Guru 4
11 Kamar mandi dan WC Siswa 10
12 Ruang Gudang 5
13 Tempat ibadah 1
3. SD Terpadu Ma’arif Gunungpring Magelang
a. Identitas SD Terpadu Ma’arif Gunungpring Magelang
SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring (SD TEMA) beralamat di Dusun Santren Kelurahan Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Status sekolah swasta, mulai beroprasi tahun 2000. Bentuk sekolah terpadu, nilai akreditasi A (nilai 95) dengan jumlah siswa saat ini sebanyak 618.78
78
Profil Sekolah SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring Magelang Tahun Pelajaran
b. Sejarah Singkat dan Perkembangannya
SD Terpadu Maarif Gunungpring, berdiri dan beroperasi pada tanggal 17 Juli 2000 dari sebuah keprihatinan akan nasib kualitas Sumber Daya Manusia di masa depan. Melalui proses diskusi selama lebih kurang 3 tahun oleh sekelompok kaum muda yang menghimpun diri dalam forum “ Forum Melingkar Duduk Bersila “ maka tercetus gagasan akan pentingnya pembenahan pendidikan dasar di lingkungan Nahdlatul Ulama (Maarif). Prosess tersebut diawali dengan pembenahan Madrasah Ibtidaiyyah . Melalui kajian kurikulum, sarana dan prasarana dan SDM, maka peluang untuk mencapai target peningkatan mutu amat berliku. Akhirnya diputuskan dengan mendirikan SD Terpadu Maarif Gunungpring yang berkedudukan di Santren Gunungpring.
Rintisan SD ini dikuatkan oleh inspirasi mengkombinasikan SD yang berkurikulum Diknas dengan Dinniyah yang telah lebih dulu ada. Kombinasi ini kemudian diberi title “Terpadu” sebagai inisial perpaduan antara aspek umum dan aspek Dinniyah. Konsekuensi dari dua alur ilmu tersebut dilakukan dengan memilah waktu belajar secara khusus, yaitu kurikulum Diknas dilaksanakan pada pagi hari dan Dinniyah pada sore hari, dengan memberikan pembiasaan sholat dhuhur dan ashar secara berjamaah.
Pendiri SD ini adalah para sesepuh dan kaum muda yang tergabung dalam yayasan Lembaga Pendidikan maarif Gunungpring , dengan susunan perintis sbb :
Penasehat/Pembina : Ky. Muhammad Anwar ( Kasepuhan ) Ust. Muhammad Syaafawi ( Rois Madin ) H. Nasrudin ( Tokoh Pendidikan SD ) Untung Iskandar ( Kades Gunungping )
Susilo Dimyati (Tokoh Swadaya Masayarakat) Efendi Yazid ( Tokoh masyarakat )
Panitia Pendiri :
Ketua : Drs. Amron Awaludin
Sekretaris : Ust. Muhammad Cholilurrohman
Bendahara :
Sie Pembangunan : Ust. Zaenal Mustofa Sie Usaha Dana : Drs. Susilo Dimyati
Ust. Muhaimin
Sie Mujadahan : Ust. Nasuha Arif Rahman
Sekolah beroperasi pada taanggal 17 Juli 2000 (Tema Millenium ) dengan menggunakan gedung bersama dengan Madrasah Dinniyah Awwaliyah dan Wustho, Ijin operasional baru diperoleh pada bulan Januari 2001 dengan surat Keputusan Dinas Pendidikan Kabupaten Nomor : 245/I03.28.06/LK/2001 tgl 23 Januari 2001.
Pada tahun awal tercatat 54 siswa sebagai angkatan pertama. Kemudian pada tahun berikutnya semakin meningkat jumlah siswanya selama 7 angkatan, tahun 2011/2012 tercatat siswa sebanyak 544 anak (penambahan rata-rata 50 anak pertahun). Persebaran siswa mencapai 12 kecamatan bahkan sampai Kulonprogo dan Tempel Sleman. Persebaran ini didukung dengan fasilitas antar jemput . Kepemipinan sekolah sejak berdiri hingga saat ini adalah : H. Nasrudin
(2000-2003), Drs. Amron Awaludin (2003-2010), dan Agus Santosa, S.Pd (2010 – sampai sekarang).
c. Visi, Misi dan Motto SD Terpadu Ma’arif Gunungpring
Magelang 1) Visi
“ CERDAS BERKARAKTER SHOLEH “
Terwujudnya peserta didik yang cerdas, berkarakter dan Sholeh baik secara individual maupun sosial.
2) Misi
Belajar Enjoy Sepanjang Hayat”
3) Tujuan
a) Meningkatkan target /daya serap kurikulum dari 100/67 % menjadi 100/70%.
b) Meningkatkan potensi lomba akademik dari 65% menjadi 70% per tahun.
c) Meningkatkan kedisiplinan guru/siswa dari 70% menjadi 80%.
d) Meningkatkan kualitas/kuantitas agamis dari 60% menjadi 75 %.
e) Meningkatkan minat baca guru/siswa dari 50% menjadi 75%.
f) Meningkatkan kualitas/kuantitas ekstrakurikuler dari 40% menjadi 60%.
g) Meningkatkan kemampuan profesional guru dari 60% menjadi 75%.
h) Meningkatkan pemeliharaan/pembangunan ruang kelas dari 70% menjadi 80%.
i) Menyediakan sarana ibadah dari 75% menjadi 80% representatif/fungsional.
j) Pembelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Arab mulai kelas III dari 50% menjadi 60%.
k) Meningkatkan sarana dan kegiatan kesenian grup hadrah, musik, drumband 50 % menjadi 70%.
l) Memberikan pendidikan kepramukaan dari 75% menjadi 90%.
m) Memberikan pendidikan ketrampilan hidup (English for Kids) dari 40% ke 50%.
n) Menciptakan lingkungan 7 K dari 50% menjadi 75%. o) Melaksanakan hari idola siswa Sabtu Dongeng.
p) Meningkatkan jaringan komunikasi melalui internet dari 10% menjadi 15%.
d. Struktur Organisasi
Kepala Sekolah : Agus Santosa, S.Pd
Wakastra : Muhyidin
Waka Dinniyah : Saeful Bahri Koordinator Kegiatan
Kurikulum
:
Weni Masitoh, A.Ma Fitri Haryani, A.Ma Sri Wahyuningsih, S.Pd
Ka Gudep : Sri Wahyuningsih
Koordinator Kegiatan
Ekstrakurikuler : Hamdani, A.Ma
Ka TU : Siti Malikah
Ka UKS : Haryaningsih, S.Pd
Ka Perpustakaan : Siti Mudrikah
Bendahara BOS : Weni Masithoh, A.Ma Bendahara Sarpras : Fitri Haryanti
Bendahara Transportasi : Rahmawati Listiyaningsih bendahara Ekstrakurikuler : Istiqomatul Fitria, S.Pd.I Bendahara SPP : Nurkhotimah
Kepala Urusan Transportasi : Widodo Santoso, BA Kepala Laboratorium : Subarjo, S.Pd.SD79
79Dokumentasi Struktur Organisasi SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring Tahun Pelajaran
e. Profil Guru dan Karyawan SD Terpadu Ma’arif Gunungpring Magelang
Data Kepegawaian SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring Magelang Tahun Ajaran 2013/2014:
Tabel 3.8
Data Kepegawaian SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring
NO STATUS KEPEGAWAIAN JUMLAH
1. Guru Tetap Diknas -
2. Guru Tetap Depag 2
3. Guru Bantu -
4. Guru Tetap Yayasan -
5. Guru Kontrak & Tidak Tetap Yayasan 51
6. Karyawan tetap Yayasan 12
7. Karyawan Tidak Tetap Yayasan
JUMLAH 65
f. Keadaan Siswa
Jumlah Kelas 1 – 6 = 14 Kelas &Jumlah Siswa: Tabel 3.9
Keadaan Siswa SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring N O KELA S BANYAK SISWA KETERANGA N LAKI -LAKI PEREMPUA N JUMLA H 1 I 75 46 121 4 Rombel 2 II 59 66 125 4 Rombel 3 III 54 45 99 3 Rombel 4 IV 50 46 96 3 Rombel 5 V 52 37 89 3 Rombel 6 VI 48 40 88 3 Rombel Jumlah 618 20 Rombel
g. Keadaan Sarana Prasarana
SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring Magelang memiliki sarana dan prasarana beberapa ruang dan fasilitas prasarana
Tabel 3.10
Prasarana SD Terpadu Ma‟arif Gunungpring No Nama barang Jumlah Keadaan Keterangan
1 Komputer 16 baik 4 TU 11 Lab 3 R Guru
2 Printer 7 baik 3 TU 3 R Guru 1 Lab
3 LCD Projektor 1 Baik Hitachi
4 TV 4 baik Akari,Sharp,
Samsung, Sony 5 Sounsistem 4 set baik
6 Kamera 1 baik Sony
7 Handycam 1 baik Sony
8 Laptop 2 baik Dell, acer
9 Tenda 6 baik
10 Tilpun 2 line (0293)587602 dan
585666
11 Internet 1 Baik Speedy
12 Mobil antar jemput
5 baik 2 Hak milik, 3 sewa
13 Handy talky 2 baik
14 Sepeda motor 1 baik Honda
B. Konsep Pengembangan Kurikulum Terpadu Sistem Full Day School
1. SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang
Kurikulum terpadu pada hakekatnya bukan merupakan istilah tersendiri, tetapi ia juga merupakan bagian dari model konsep kurikulum. Kurikulum terpadu merupakan konsep kurikulum yang tidak hanya merupakan sebagai sebuah rencana, yakni sekedar sebuah pengaturan materi/content pelajaran dan bagian dari perencanaan, tetapi telah menjadi satu model konsep kurikulum yang utuh dan memiliki desain yang lengkap.
Pengembangan kurikulum terpadu merupakan suatu upaya rekonstruksi ulang kurikulum yang ada.
Sejalan dengan perkembangan konsep kurikulum terpadu tersebut Bapak Salamun selaku kepala sekolah menjelaskan sebagaii berikut:
”Kurikulum yang dilaksanakan di sekolah ini merupakan perpaduan antara kurikulum Diknas, Kemenag dan dari yayasan Muhammadiyah ketiga-tignya kita gabung. Kalau di SD Negeri hanya digabung, kalau disini kita rinci ada Aqidah Akhlak, Qur‟an Hadits, Fiqih, dan SKI yang ditambahi jamnya. Untuk mata pelajaran bahasa Arab yang berdiri sendiri sejak kelas I. sebetulnya itu termasuk kurikulum Madrasah Ibtidaiyah, disini kita coba mengabungkannya”.80
Disamping itu pemahaman konsep pengembangan kurikulum terpadu menurut Bapak Mustaqim (waka kurikulum) sebagai berikut:
“Suatu konsep kurikulum lama hanya saja munkin ada penyegaran dan perencanaan manajemen kembali, dimana kurikulum terpadu disini adalah semua mapel itu tidak lepas dari pendidikan keislaman dan juga terpadu dengan ilmu-ilmu yang lain, artinya dalam rangka menggali potensi anak yang ada kita berusaha untuk memfasilitasi bakat anak-anak agar terpantau disitu. Sehingga terpadu dengan baik akademis dengan olagraga, musik dll. Pendidikan agama tetap kita laksanakan masuk dengan akademis yang lain. Sebagai contoh guru mata pelajaran matematika harus mengetahui matematika Al Qur‟an, sehingga tidak ada istilahnya dikotomi pendidikan yaitu memisahkan ilmu umum dengan ilmu agama”.81
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan waka kurikulum di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang tentang konsep pengembangan kurikulum terpadu, pengertian yang disampikan oleh bapak Salamun bahwa konsep kurikulum terpadu merupakan pengabungan antara
80
Salamun, Wawancara, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, 08-10-2013. 81
beberapa kurikulum dengan penambahan bidang studi keislaman secara terpisah.
Senada dengan bapak Mustaqim yang mekmaknai konsep pengembangan kurikulum terpadu merupakan pengintegrasian antara ilmu pengetahuan umum dan keagamaan, membangun integritasi pengetahuan (umum dan agama) dengan melandasi pelajaran umum diberi materi landasan agama sehingga tidak ada pendekotomian ilmu umum dan ilmu agama. Di SD ini siswa belajar tidak hanya segi akademis saja, namun juga memfasilitasi dan menyeimbangkan berbagai macam bakat yang dimiliki oleh anak.
Dari hasil wawancara dengan bapak Salamun dan bapak Mustaqim yang memaknai konsep kurikulum terpadu merupakan upaya peintegrasian beberapa kurikulum, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Forgarty bahwa kurikulum terpadu (integrated curriculum) sebagai suatu model kurikulum yang dapat mengintegrasikan skills, themes, concepts, and topics secara inter dan antar disiplin atau penggabungan keduanya. Dengan adanya pemahaman mereka mengenai konsep pengembangan kurikulum terpadu, sebagai lembaga pendidikan Islam maka SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang memberikan alternatif yang khas dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran di Lembaga pendidikan Islam lainnya sesuai dengan visi sekolah.
2. SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang
Sekolah Islam Terpadu menawarkan satu model sekolah alternatif. SIT adalah sekolah yang mencoba mnerapkan pendekatan penyelenggaraan
yang memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai islam.82 Sejalan dengan perkembangan konsep kurikulum terpadu tersebut Ibu Rida Rahmawati Rahayu (waka kurikulum) sebagai berikut:
“Untuk konsep pengembangan kurikulum terpadu, menurut kami memadukan antara konsep dari Diknas dengan dibawah JSIT. Jadi JSIT memiliki kurikulum sendiri, Diknas juga sendiri kemudian kami memadukannya kita bentuk dalam full day school”.83
Dari hasil wawancara dengan waka kurikulum di SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang tentang konsep pengembangan kurikulum terpadu, pengertian yang disampikan oleh Ibu Rida bahwa konsep kurikulum terpadu merupakan pengabungan antara beberapa kurikulum, yaitu kurikulum Diknas dan kurikulum JSIT.
Konsep pengembangan kurikulum terpadu SDIT Ihsanul Fikri, dapat dikategorikan sebagai kurikulum integrasi (integrated curriculum) dan kurikulum antar dan interdisiplin (interdisciplinary curriculum). Ditinjau dari penggabungan antara kurikulum Diknas dengan kurikulum JSIT dapat diktegorikan sebagai integrated curriculum, hal ini seperti pendapat Forgarty mendefinisikan kurikulum terpadu (integrated curriculum) sebagai suatu model kurikulum yang dapat mengintegrasikan skills, themes, concepts, and topics secara inter dan antar disiplin atau penggabungan keduanya.
82
Dokumentasi tentang Standar Mutu Sekolah Islam Terpadu Tahun 2010. 83
Rida Rahmawati Rahayu, Wawancara, SD SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang, 09-10-2013.
Sedangkan dilihat dari pola pemaduan inter bidang studi dengan memasukkan materi keislman pada tiap KD maka dapat dikatakan sebagai interdisciplinary curriculum, menurut Maurer mendefinisikan kurkulum terpadu (interdisciplinary curriculum) sebagai: “the organization and tarnfer of
knowledge under a united or interdisciplinary theme”.
Dalam aplikasinya SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang menerapkan pendekatan penyelengaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua keiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. Tidak da dikotomi antara pelajaran umum dengan pelajaran agama.