• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produksi merupakan suatu proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output, sehingga output berupa barang dan/atau jasa itu dapat dikonsumsi atau didayagunakan lebih lanjut. Hubungan antara input dan output dalam suatu proses produksi dapat diterangkan dalam model fungsi produksi.

Fungsi produksi Cobb-Douglas dapat digunakan untuk menganalisis kinerja dari sektor-sektor produksi yang menyusun sistem perekonomian regional NTT baik untuk periode waktu jangka pendek maupun jangka panjang, agar memberikan informasi yang bermanfaat bagi perencanaan pembangunan bagi sektor-sektor produksi secara efektif dan efisien.

Dalam studi ini, sektor-sektor produksi di NTT hanya dikaji berdasarkan dua jenis input modal, K, dan tenaga kerja, L, sehingga fungsi produksi Cobb-Douglas dapat dibangun menggunakan model berikut:

Q = γKαLβ

di mana: Q adalah output total dari sektor-sektor produksi di NTT, K dan L adalah input modal dan tenaga kerja dari sektor-sektor produksi di NTT, serta koefisien intersep γ (baca: gamma) mengukur tingkat efisiensi, α (baca: alpha) dan β (baca: beta) masing-masing adalah elastisitas output dari modal dan tenaga kerja.

Apabila fungsi produksi Cobb-Douglas di atas diberikan pembatasan di mana α + β = 1, yang berarti menetapkan skala output yang konstan (constant returns to scale), maka berbagai informasi yang berkaitan dengan pengukuran produktivitas dan sumbangan relatif (relative share) dari input modal dan tenaga kerja terhadap output dari sektor-sektor produksi di NTT dapat diketahui. Analisis ini dilakukan dengan mengacu pada beberapa langkah berikut:

1. Menetapkan fungsi produksi Cobb-Douglas dengan pembatasan berada dalam kondisi skala output yang konstan (constant returns to scale). Beberapa asumsi yang diperlukan di sini adalah:

Fungsi produksi Cobb-Douglas yang digunakan merupakan fungsi homogen berderajat satu (linearly homogeneous) dalam dua faktor produksi (input) yaitu: modal (K) dan tenaga kerja (L).

Karena spesifikasi dari fungsi produksi Cobb-Douglas membutuhkan bahwa: 0 < α < 1, maka berarti: α - 1 = 0. Dengan demikian sepanjang range penggunaan input tertentu, produktivitas marjinal (marginal productivity = MP) dan produktivitas rata-rata (average productivity = AP) akan menurun apabila penggunaan input ditingkatkan. Dalam hal ini berarti produktivitas marjinal (MP) dan produktivitas rata-rata (AP) memiliki slope negatif sepanjang range penggunaan input itu.

Pasar input dan pasar output (komoditas) keduanya diasumsikan berada dalam pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang, sehingga input produksi dibayar berdasarkan produktivitas marjinal (MP) dari input itu.

2. Berdasarkan asumsi dalam point 1 di atas, maka fungsi produksi Cobb-Douglas akan menjadi:

Q = γKα

Lβ

Selanjutnya karena ada pembatasan bahwa: α + β = 1, berarti: β = 1 - α, sehingga fungsi produksi Cobb-Douglas dapat ditulis kembali sebagai berikut:

Q = γKα

L1-α

di mana γ adalah konstanta positif (γ > 0), dan α dibatasi pada 0 < α < 1.

3. Melakukan manipulasi matematik untuk fungsi produksi Cobb-Douglas dalam point 2 di atas, sehingga dapat ditulis kembali sebagai berikut:

Q = γKα

L1-α = γKα

L-αL = γ(K/L)α

L= Lγ(K/L)α

di sini (K/L) adalah rasio input modal (K) terhadap input tenaga kerja (L), yang biasa dikenal sebagai: capital-labor ratio.

4. Menentukan fungsi produktivitas rata-rata dari input tenaga kerja (APL) dan input modal (APK), di mana dalam hal ini produktivitas rata-rata (AP) diukur melalui output total dibagi dengan banyaknya input yang digunakan. Dengan demikian APL = Q/L dan APK = Q/K. Manipulasi secara matematik sederhana terhadap fungsi Cobb-Douglas dalam point 3 di atas, akan menghasilkan fungsi produktivitas rata-rata tenaga kerja (Q/L) sebagai berikut:

Q = Lγ(K/L)α

Q/L = γ(K/L)α

Tampak bahwa produktivitas rata-rata tenaga kerja (APL) merupakan fungsi dari capital-labor ratio.

Manipulasi lebih lanjut secara matematik sederhana terhadap fungsi Cobb-Douglas di atas, akan menghasilkan fungsi produktivitas rata-rata modal (Q/K) sebagai berikut:

Q/K = (Q/L) x (L/K) = γ(K/L)α

x (K/L)-1 Q/K = γ(K/L)α-1

APK = γ(K/L)α-1

Catatan: (L/K) = 1/(K/L) = (K/L)-1 = labor-capital ratio.

Tampak bahwa produktivitas rata-rata dari input modal (APK) juga merupakan fungsi dari capital-labor ratio.

5. Menentukan fungsi produktivitas marjinal dari input tenaga kerja (MPL) dan input modal (MPK), di mana dalam hal ini produktivitas marjinal (MP) diukur melalui penambahan output total (∆Q) yang diperoleh melalui penambahan satu unit input (∆I) tertentu dengan menetapkan input (I) yang lain konstan. Dengan demikian MPL = ∆Q/∆L dan MPK = ∆Q/∆K.

Manipulasi secara matematik sederhana terhadap fungsi Cobb-Douglas dalam point 2 di atas, akan menghasilkan fungsi produktivitas marjinal dari input tenaga kerja (∆Q/∆L) sebagai berikut: Q = γKα L1-α MPL = ∆Q/∆L = γKα (1 - α) L1-α -1 MPL = γ(1 - α) Kα L-α = γ(1 - α) (K/L)α MPL = γ* (K/L)α Catatan: γ* = γ(1 - α) = konstanta.

Tampak bahwa produktivitas marjinal dari input tenaga kerja (MPL) juga merupakan fungsi dari capital-labor ratio. Produktivitas marjinal dari tenaga kerja (MPL)

mengukur penambahan output total (∆Q) yang disebabkan oleh penambahan penggunaan input tenaga kerja (∆L) sebesar satu unit dengan menetapkan penggunaan input modal (K) konstan.

Manipulasi secara matematik sederhana terhadap fungsi Cobb-Douglas dalam point 2 di atas, juga akan menghasilkan fungsi produktivitas marjinal dari input modal (∆Q/∆K) sebagai berikut: Q = γKαL1-α MPK = ∆Q/∆K = γαKα-1 L1-α = γαKα-1 L-(α-1) MPK = γα(K/L)α-1 MPK = γ** (K/L)α-1 Catatan: L1-α = L-(α-1) dan γ** = γα = konstanta.

Tampak bahwa produktivitas marjinal dari input modal (MPK) juga merupakan fungsi dari capital-labor ratio. Produktivitas marjinal dari modal (MPK) mengukur penambahan output total (∆Q) yang disebabkan oleh penambahan penggunaan input modal (∆K) sebesar satu unit dengan menetapkan penggunaan input tenaga kerja (L) konstan.

6. Menggunakan Euler’s theorem, yang menyatakan bahwa jika Q = f(K, L) adalah linear homogen, maka: (K)(MPK) + (L)(MPL) = Q, akan membantu kita untuk mengukur sumbangan relatif (relative share) dari input modal dan tenaga kerja dalam meningkatkan output total. Suatu informasi ekonomi yang menarik dapat diperoleh secara langsung melalui koefisien α dan (1 - α) dalam fungsi produksi Cobb-Douglas berderajat satu (linearly homogeneous) di atas. Jika input tenaga kerja dan input modal diasumsikan dibayar berdasarkan produktivitas marjinal dari masing-masing input itu, yang berarti dalam hal ini: MPL = w dan MPK = r, maka kita dapat

mengukur sumbangan relatif dari input tenaga kerja (L) dan input modal (K) terhadap output total (Q), sebagai berikut:

Sumbangan relatif (relative share) dari input tenaga kerja (L) terhadap output total (Q):

Sumbangan relatif dari input K dan L Æ (K)(MPK) + (L)(MPL) = Q Sumbangan relatif dari input L Æ (L)(MPL) / Q

(L)(MPL) / Q = (MPL) / (Q/L) = MPL / APL = γ(1 - α)(K/L)α / γ(K/L)α = (1-α)

Catatan: lihat fungsi MPL = γ(1 - α)(K/L)α dalam point 5 dan fungsi APL = γ(K/L)α

dalam point 4 di atas.

Kita dapat juga menginterpretasikan koefisien (1 - α) dalam fungsi produksi Cobb-Douglas berderajat satu (linearly homogeneous) sebagai elastisitas parsial dari output berkaitan dengan input tenaga kerja. Hal ini tampak dari persamaan di atas, di mana: EL = (%∆Q) / (%∆L) = (∆Q/Q) / (∆L/L) = (∆Q/∆L) / (Q/L) = MPL / APL = (1-α). Elastisitas output dari tenaga kerja (output elasticity of labor), EL, mengukur persentase perubahan dalam output (%∆Q) relatif terhadap persentase perubahan dalam input tenaga kerja (%∆L), dengan menetapkan penggunaan input modal (K) konstan.

Sumbangan relatif (relative share) dari input modal (K) terhadap output total (Q): Sumbangan relatif dari input K dan L Æ (K)(MPK) + (L)(MPL) = Q

Sumbangan relatif dari input K Æ (K)(MPK) / Q

(K)(MPK) / Q = (MPK) / (Q/K) = MPK / APK = γα(K/L)α-1 / γ(K/L)α-1 = α

Catatan: lihat fungsi MPK = γα)(K/L)α-1

dalam point 5 dan fungsi APK = γ(K/L)α-1

Kita dapat juga menginterpretasikan koefisien α dalam fungsi produksi Cobb-Douglas berderajat satu (linearly homogeneous) sebagai elastisitas parsial dari output berkaitan dengan input modal. Hal ini tampak dari persamaan di atas, di mana: EK = (%∆Q) / (%∆K) = (∆Q/Q) / (∆K/K) = (∆Q/∆K) / (Q/K) = MPK / APK = α. Elastisitas output dari modal (output elasticity of capital), EK, mengukur persentase perubahan dalam output (%∆Q) relatif terhadap persentase perubahan dalam input modal (%∆K), dengan menetapkan penggunaan input tenaga kerja (L) konstan.

7. Menggunakan koefisien γ yang tersisa dalam pembahasan fungsi produksi Cobb-Douglas berderajat satu, kita akan mampu mengukur tingkat efisiensi dari sistem produksi pada waktu tertentu. Koefisien γ ini sering disebut sebagai parameter efisiensi (efficiency parameter), merupakan suatu indikator yang menyatakan pengaruh dari faktor-faktor produksi lain yang tidak mampu dijelaskan oleh penggunaan input modal dan input tenaga kerja. Sebagai misal, pengaruh kemajuan teknologi, efektivitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, perbaikan sistem produksi, dan lain-lain, mampu dijelaskan melalui parameter efisiensi γ yang ada dalam fungsi produksi Cobb-Douglas berderajat satu di atas. Menggunakan parameter efisiensi γ, kita mampu membandingkan tingkat efisiensi dari sistem produksi pada dua titik waktu yang berbeda, misalnya: sebelum melakukan program perubahan struktur produksi (waktu tertentu) dan sesudah menerapkan program perubahan struktur produksi itu (selama periode waktu tertentu). Nilai koefisien γ yang meningkat (bertambah besar) setelah periode waktu tertentu, mengindikasikan bahwa efisiensi sistem produksi telah meningkat. Manajemen harus mengupayakan perbaikan sistem produksi terus-menerus, dan efektivitas dari program-program yang ada dapat diukur melalui parameter efisiensi γ dalam fungsi produksi Cobb-Douglas berderajat satu yang nilainya terus-menerus meningkat.

Ringkasan tentang penggunaan fungsi produksi Cobb-Douglas berderajat satu (linearly homogeneous Cobb-Douglas production function) dalam pengukuran produktivitas sistem produksi dari sektor-sektor produksi yang menyusun sistem perekonomian regional Nusa Tenggara Timur ditunjukkan dalam Tabel II.1.

Tabel II.1 Ringkasan Penggunaan Fungsi Produksi Cobb-Douglas Berderajat Satu dalam Pengukuran Produktivitas dari Sektor-sektor Produksi di NTT

No. Indikator Pengukuran Fungsi C-D Berderajat Satu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Output total (Q)

Produktivitas rata-rata tenaga kerja (APL) Produktivitas rata-rata modal (APK) Produktivitas marjinal tenaga kerja (MPL) Produktivitas marjinal modal (MPK)

Sumbangan relatif tenaga kerja terhadap output Sumbangan relatif modal terhadap output Parameter efisiensi Q = γKα L1 - α APL = γ(K/L)α APK = γ(K/L)α - 1 MPL = (1 - α)γ(K/L)α MPK = αγ(K/L)α - 1 1 - α α γ

Pembatasan-pembatasan pada parameter C-D γ > 0 and 0 < α < 1

Dari Tabel II.1, kita mengetahui bahwa semua indikator pengukuran produktivitas sektor-sektor produksi di Nusa Tenggara Timur dapat diukur menggunakan fungsi Cobb-Douglas (C-D) berderajat satu dengan jalan membangun fungsi dari capital-labor ratio, K/L. Dengan demikian fungsi Cobb-Douglas berderajat satu dapat diduga menggunakan fungsi capital-labor ratio, K/L, sebagai berikut: Q/L = γ(K/L)α , di mana Q/L = APL adalah produktivitas tenaga kerja. Pembatasan perlu dikenakan pada parameter, yaitu: γ > 0 (positif) and 0 < α < 1 (positif lebih kecil dari satu).