• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR - MENGAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

MODEL- MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BAHASA DAN SASTRA

J. Model Lesson study (LS)

Aplikasi Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra 236 Lesson study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study diciptakan oleh Makoto Yoshida. Lesson study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di jepang dengan jalan menyelidiki menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Sejumlah guru bekerja sama dalam suatu kelompok. Kerja sama ini meliputi: perencanaan, praktik mengajar, dan observasi.

2) Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.

3) Guru yang telah membuat rencana pelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap pelaksanaan mengajar terlaksana.

4) Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelaharan sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.

5) Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

K. Artikulasi

1. Pengertian

Artikulasi adalah model pembelajaran dengan sintaks: penyampaian kompetensi, sajian materi, bentuk kelompok berpasangan sebangku, salah satu siswa menyampaikan materi yang baru diterima kepada pasangannya kemudian bergantian presentase di depan hasil diskusinya, menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan.

2. Langkah-langkah

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.

Aplikasi Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra 237 c. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan

dua orang.

d. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi baru diterima dari guru dan pasangannya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian bergantian peran. Begitu juga kelompok lainnya.

e. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan:

1) semua siswa terlibat (mendapat peran) 2) melatih kesiapan siswa

3) melatih daya serap pemahaman dari orang lain Kekurangan:

1) metode ini hanya untuk mata pelajaran tertentu 2) waktu yang dibutuhkan banyak

3) materi yang diperoleh sedikit. L. Debate

1. Pengertian

Debat adalah model pembelajaran dengan sisntaks: siswa menjadi 2 kelompok kemudian duduk berhadapan, siswa membaca materi bahan ajar untuk dicermati oleh setiap kelompok, sajian presentasi hasil bacaan oleh perwakilan salah satu kelompok kemudian ditanggapi oleh kelompok lainnya begitu seterusnya secara bergantian, guru membimbing membuat kesimpulan dan menambahkannya bila perlu.

2. Langkah-langkah

Langkah-langkah debat adalah:

a. Guru membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra.

Aplikasi Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra 238 b. Guru memberikan tugas kepada ketua kelompok untuk membaca

materi yang akan diperdebatkan.

c. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.

d. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.

e. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap.

f. Dari data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.. M. Role Playing

1. Pengertian

Role Palying atau sosiodrama/dramatisasi. Sintak dari model pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan skenario pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk memelajari skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan skenario yang telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan dan refleksi.

2. Langkah-langkah

a. Guru menyuruh menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.

b. Menunjuk beberapa siswa untuk memelajari skenario yang sudah dipersiapkan dalam beberapa hari sebelum kegiatan belajar-mengajar. c. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.

d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai. e. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan

skenario yang sudah dipersiapkan.

f. Setiap siswa berada dikelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diparagakan.

g. Setelah selesai ditampilkan, setiap siswa diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan kelompok masing-masing.

h. Setiap kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya. i. Guru memberikan kesimpulan secara umum.

j. Evaluasi k. Penutup

Aplikasi Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra 239 3. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

a. Meraik perhatian siswa karena masalah-masalah sosial berguna bagi mereka;

b. Bagi siswa, berperan seperti orang lain, ia dapat merasakan perasaan orang lain, mengakui pendapat orang lain itu, saling pengertian, tenggang rasa, toleransi

c. melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan; d. berpikir dan bertindak kreatif;

e. memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis karena siswa dapat menghayatinya;

f. mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan; g. menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan;

h. merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat;

i. dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Kekurangan:

a. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misalnya terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.

b. Guru harus memahami betul langkah-langkah pelaksanaannya , jika tidak dapat mengacaukan pembelajaran.

c. Memerlukan alokasi waktu yang lebih lama.

N. Taking Stick 1. Pengertian

Sintak pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan tongkat, sajian materi pokok, siswa membaca materi lengkap pada wacana, guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru, tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan petanyaan lagi dan seterusnya, guru membimbing kesimpulan-refleksi-evaluasi.

2. Langkah-langkah

a. Guru menyiapkan sebuat tongkat.

b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan memelajari materi.

Aplikasi Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra 240 c. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan memelajarinya,

siswa menutup bukunya.

d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa. Setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

e. Guru memberikan kesimpulan f. Evaluasi

g. Penutup

3. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan:

a) menguji kesiapan siswa;

b) melatih membaca dan memahami dengan cepat; c) mendorong siswa giat belajar

Kekurangan:

a) membuat siswa senam jantung;

b) guru harus membimbing yang tidak aktif O. Pembelajaran Bersiklus (Cycle Learning)

Ramsey (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi (empiric), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif). Eksplorasi berarti menggali pengetahuan prasyarat, eksplanasi berarti mengenalkan konsep baru dan alternatif pemecahan, dan aplikasi berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda.