• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

4. Model Pembelajaran

a. Definisi model pembelajaran

Model secara harfiah berarti “bentuk”, dalam pemakaian secara umum model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukurannya

yang diperoleh dari beberapa sistem. Sedangkan menurut Suprijono

(2011: 45), model diartikan sebagai bentuk representasi akurat sebagai

proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang

mencoba bertindak berdasarkan model itu.

Pengertian menurut Sagala (2005: 175) sebagaimana dikutip oleh

Indrawati dan Setiawan (2009: 27), mengemukakan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik

untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman

bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Dari beberapa pernyataan di atas disimpulkan bahwa model

pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

b. Fungsi model pembelajaran

Fungsi model pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku

siswa sesuai dengan yang diharapkan, tetapi juga berfungsi untuk

mengembangkan berbagai aspek yang bersangkutan dengan proses

pembelajaran. Selain itu model pembelajaran bermanfaat untuk menyusun

rencana pendidikan siswa, karena memungkinkan kegiatan sesuai dengan

Beberapa fungsi penting yang seharusnya dimiliki suatu model

pembelajaran menurut Joyce & Weil (1980) adalah :

1) Bimbingan, maksudnya suatu model pembelajaran berfungsi

menjadi acuan bagi guru dan siswa mengenai apa yang seharusnya

dilakukan, memiliki desain instruksional yang komprehensif dan

mampu membawa guru dan siswa ke arah tujuan pembelajaran.

2) Mengembangkan kurikulum, maksudnya model pembelajaran

selanjutnya berfungsi untuk dapat membantu mengembangkan

kurikulum pada setiap kelas atau tahapan pendidikan.

3) Spesifikasi alat pelajaran, maksudnya model pembelajaran

berfungsi merinci semua alat pembelajaran yang akan digunakan

guru dalam upaya membawa siswa kepada perubahan-perubahan

perilaku yang dikehendaki.

4) Memberikan perbaikan terhadap pembelajaran. Maksudnya model

pembelajaran dapat membantu meningkatkan aktivitas proses

belajar mengajar sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Macam-macam model pembelajaran

Model pembelajaran merupakan langkah awal yang harus

direncanakan di dalam proses belajar mengajar secara keseluruhan.

Adapun jenis-jenis model pembelajaran menurut Suprijono (2009) dapat

1) Model Pembelajaran Berbasis Langsung (Direct Instruction)

Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan

active teaching yang mengacu pada gaya mengajar dimana guru

terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik

dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas.

Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan

procedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan faktual) serta

berbagai keterampilan. Dalam pembelajaran langsung, guru

menstrukturisasikan lingkungan belajarnya dengan ketat,

memperkenalkan fokus akademis, dan berharap peserta didik

menjadi pengamat, pendengar dan praktisipan yang tekun.

2) Model Pembelajaran Cooperative (Cooperative Learning)

Pembelajaran cooperative dapat diartikan belajar bersama sama,

saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan

memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan

atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Keberhasilan belajar

dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota

kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.

Pembelajaran cooperative merupakan serangkaian strategi yang

khusus dirancang untuk member dorongan kepada peserta didik

3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan

konsep oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah belajar

penemuan atau discovery learning, yakni pembelajaran yang

menekankan pada aktivitas penyelidikan. Proses belajar penemuan

meliputi proses informasi, transformasi dan evaluasi. Pada tahap

informasi, peserta didik memperoleh informasi mengenai materi

yang dipelajari dan memberikan respons. Pada tahap transformasi

peserta didik melakukan identifikasi, analisis, mengubah,

mentransformasikan informasi yang diperoleh. Pada tahap evaluasi

peserta didik menilai sendiri informasi yang telah

ditransformasikan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah

yang dihadapi.

4) Model Pembelajaran Kontekstual (Contextua l Teaching And

Learning)

Contextual teaching and learning atau biasa disebut pembelajaran

kontekstual merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan

mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran

untuk membantu siswa dalam memahami makna yang ada pada

bahan ajar, menghubungkan pelajaran dalam konteks kehidupan

sehari-harinya dengan konteks kehidupan pribadi, sosial dan

kultural.

Jenis-jenis model pembelajaran yang diuraikan di atas, tidak

ada model pembelajaran yang paling baik, karena setiap model

pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan

model pembelajaran harus disesuaikan dengan rumusan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan, analisis kebutuhan dan

karakteristik peserta didik yang dihasilkan dan jenis materi yang

akan diajarkan.

d. Efektifitas pembelajaran

Menurut Sinambela (2006:78), pembelajaran dikatakan efektif apabila

mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran

maupun prestasi siswa yang maksimal. Beberapa indikator keefektifan

pembelajaran :

1) Model pembelajaran di katakan efektif jika peningkatan hasil belajar

siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pemahaman

setelah proses pembelajaran.

2) Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat

termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang

lebih baik serta siswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan.

3) Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional

yang telah ditetapkan.

4) Pengorganisasian materi yang baik

5) Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

e. Indikator model pembelajaran

Ismail yang dikutip oleh Widdiharto (2004: 3) menyebutkan bahwa

model pembelajaran yang baik mempunyai empat ciri khusus sebagai

indikatornya, yaitu :

1) Memiliki teori yang jelas dan masuk akal yang disusun oleh para

pencipta atau pengembangnya. Model pembelajaran mempunyai

teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau

pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya

dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam

menciptakan dan mengembangkannya.

2) Memiliki tujuan yang jelas dan dapat dicapai. Model pembelajaran

mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai,

termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan

3) Dapat memecahkan masalah dalam proses belajar. Model

pembelajaran yang baik harus dapat membantu para pengejar

untuk memecahkan masalah-masalah yang sering muncul dalam

proses belajar.

4) Menguraikan tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model

tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran

mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan sehingga apa

yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam

pelaksanaannya.

5) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan

belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga suasana belajar

dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini

menjadi tujuan pembelajaran.

Dokumen terkait