• Tidak ada hasil yang ditemukan

• Kegiatan monitoring terhadap Rencana Aksi ini dilakukan untuk mengukur terlaksananya berbagai kegiatan pada setiap strategi sesuai indikator yang telah ditetapkan pada Bab 3 dan Bab 4.

• Kegiatan monitoring dilakukan melalui pengumpulan data dari laporan bulanan dan laporan khusus

• Laporan bulanan dikumpulkan dari semua fasyankes, unit kegiatan dan LSM pelaksana kegiatan rutin. Laporan ini dikomunikasikan menggunakan format baku, yang dikirim dalam bentuk kertas dan secara elektronik melalui website Sistem Informasi HIV DAN AIDS (SIHA).

• Laporan khusus dikumpulkan dari fasyankes, unit kegiatan dan LSM pelaksana untuk informasi tentang kegiatan yang belum termuat dalam laporan bulanan fasyankes.

• Semua laporan dikompilasi dan dianalisa secara berjenjang di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional.

• Hasil monitoring Rencana Aksi berupa analisa hasil laporan bulanan dirumuskan setiap triwulan dibahas dan dipublikasikan dalam Laporan Triwulan.

• Hasil monitoring digunakan untuk sosialisasi, advokasi, pengawasan program dan motivasi memacu peningkatan kinerja dalam pelayanan pengendalian HIV DAN AIDS di setiap tingkat pemerintahan.

6.2

Evaluasi

• Kegiatan evaluasi terhadap Rencana Aksi ini dilakukan untuk mengukur terlaksananya semua strategi dan tercapainya sasaran pengendalian HIV DAN AIDS, dalam menurunkan infeksi baru HIV, menurunkan infeksi baru HIV pada bayi, menurunkan kematian akibat HIV dan AIDS dan mengurangi kematian ODHA akibat TB sesuai sasaran/target yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya.

• Kegiatan evaluasi dilakukan melalui pengumpulan data baik dari analisa hasil monitoring, surveilans yang direncanakan dalam Bab 3 dan Bab 4 (sero sentinel tahunan, STBP 5-10 tahunan) maupun dari survei khusus untuk pengumpulan data yang belum terkumpul.

• Hasil evaluasi Rencana Aksi dibahas dalam evaluasi tiap akhir tahun dipublikasikan dalam Laporan Tahunan.

• Hasil evalusi digunakan untuk pengawasan program, sosialisasi, advokasi dalam perencanaan dan pembuatan atau perubahan kebijakan pengendalian HIV DAN AIDS di setiap tingkatan pemerintahan.

Penutup

Rencana Aksi Nasional Pengendalian HIV DAN AIDS Sektor Kesehatan Tahun 2015- 2019 disusun berdasarkan perkembangan masalah HIV DAN AIDS terkini di Indonesia. Rencana Aksi Nasional Pengendalian HIV DAN AIDS Sektor Kesehatan Tahun 2015-2019 ini dibuat dengan merujuk pada pedoman strategi global yang dikembangkan oleh WHO dan peraturan pemerintah RI dengan memperhatikan prioritas nasional dalam pencapaian MDG’s.

Dalam Rencana Aksi Nasional Pengendalian HIV DAN AIDS Sektor Kesehatan Tahun 2015-2019 ini memuat strategi dan kegiatan-kegiatan program, sehingga diharapkan Rencana Aksi Nasional ini menjadi acuan dasar bagi pengelola program baik di Tingkat Pusat, Propinsi maupun Kabupaten/Kota dalam menyusun dan merencanakan kegiata- kegiatan upaya pengendalian HIV DAN AIDS di wilayahnya masing-masing.

Daftar Pustaka

1. Australia Government AusAID. Impacts of HIV/AIDS 2005 – 2025 in Papua New Guinea, Indonesia and East Timor: Final Report of Epidemiological Modelling and Impact Study. AusAID, 2006.

2. Direktorat Bina Kesehatan Ibu Ditjen Bina Nutrisi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Aksi Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) Tahun 2013 – 2017. Jakarta, 2013.

3. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Aksi Nasional TB – HIV Pengendalian Tuberkulosis 2011 – 2014. Jakarta, 2011.

4. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Stop TB Terobosan Menuju Akses Universal: Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010 – 2014. Jakarta, 2011. 5. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia. Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku. Jakarta, 2011.

6. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa. Jakarta, 2011.

7. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Laporan Perkembangan HIV DAN AIDS Triwulan I Tahun 2013”. Jakarta, 2013.

8. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Laporan Perkembangan HIV DAN AIDS Triwulan I Tahun 2012”. Jakarta, 2012.

9. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Laporan Perkembangan HIV DAN AIDS Triwulan II Tahun 2012”. Jakarta, 2012.

10. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Laporan Perkembangan HIV DAN AIDS Triwulan III Tahun 2012”. Jakarta, 2012.

11. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Laporan Perkembangan HIV DAN AIDS Triwulan IV Tahun 2012”. Jakarta, 2012.

12. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Monitoring dan Evaluasi Program Pengendalian HIV dan AIDS. Jakarta, 2009.

13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Aksi Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan 2009 – 2014. Jakarta, 2009.

14. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Road Map To Reduce HIV – AIDS related morbidity and mortality and maximize the prevention benefits of scaling up

access to ARVs: Rapic Scalling – Up of HIV Testing and Treatment in High Burden Districts 2013 – 2015. Jakarta, 2013.

15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penerapan Layanan Komprehensif HIV – IMS Berkesinambungan. Jakarta, 2012.

16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 451/MENKES/SK/XII/2012 tentang Rumah Sakit Rujukan bagi Orang Dengan HIV dan AIDS.

17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 021/MENKES/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.

18. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Review of the Health Sector Response to HIV and AIDS in Indonesia 2011 Report. Jakarta, 2011.

19. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku Nasional Tahun 2007, 2011 dan Tahun 2009, 2013.

20. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku Tanah Papua Tahun 2006, 2013.

21. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Kajian Paruh Waktu Strategi dan Rencana Aksi Nasional HIV dan AIDS 2010-2014

22. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1278/MENKES/SK/XII/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kolaborasi Pengendalian Penyakit TB dan HIV.

23. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1507/MENKES/SK/X/2005 tentang Pedoman Pelayanan konseling dan Testing HIV dan AIDS Secara Sukarela (Voluntary Counseling and Testing).Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1190/MENKES/SK/X/2004 tentang Pemberian Gratis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Obat Anti Retro Virat (ARV) untuk HIV/AIDS.

24. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 567 Tahun 2006 tentang Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Napza.

25. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia. Kajian Satuan Biaya Implementasi Program Penanggulangan AIDS di Indonesia. Jakarta, 2012.

26. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak

27. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.

28. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.

29. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 08/PER/MENKO/KESRA/I/2010 tentang Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS Tahun 2010 – 2014.

30. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

31. Peraturan Menteri Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 2 Tahun 2007 tentang Kebijakan Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS Melalui Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Suntik.

32. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika

33. Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pelayanan Darah.

34. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

35. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintahan Propinsi dan pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

36. Peraturan Pemerintah RI Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.

37. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional. 38. Peraturan Presiden RI Nomor 76 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Paten Oleh

Pemerintah Terhadap Obat Antiviral dan Antiretroviral.

39. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.Keputusan Presiden RI Nomor 36 Tahun 1994 Tentang Komisi Penanggulangan AIDS.

40. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Nomor HK.02.03/D/III.2/823/2013 tentang Alokasi Pembiayaan Logistik Program Pengendalian HIV DAN AIDS dan IMS.

41. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor 129 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Pengendalian HIV DAN AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS).

42. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor GK/MENKES/001/I/2013 tentang Layanan Pencegahan Penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) Dari Ibu ke Anak (PPIA)

43. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 451 tahun 2013 tentang Rumah Sakit Rujukan HIV

44. The World Bank. The Global HIV Epidemics among People Who Inject Drugs. Washington D. C., 2013.

45. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba. 46. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 47. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 48. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

49. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Kesehatan Nasional. 50. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS

51. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

52. United Nations Programme on HIV/AIDS. Global Report: UNAIDS Report on The Global AIDS Epidemic 2013. UNAIDS, 2013.

53. Location, Location, Connecting People Faster to HIV Services. UNAIDS, 2013. 54. Treatment 2015. UNAIDS, 2013.

Dokumen terkait