• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Motivasi Belajar

Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga pengerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Motif-motif itu memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku kita. Juga kegiatan kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari mempunyai motif-motif tertentu pula (Rohmah, 2012:239).

Menurut Suryabrata (Siregar, Eveline dan Hartini Nara, 2010:49), motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Hamalik (2013:175), motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Berikut ini adalah fungsi motivasi:

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.

2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perkerjaan.

Menurut Hamalik (2013:175), motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu:

1. Motif-motif bawaan

Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir sehingga motivasi tersebut ada tanpa dipelajari. Misalnya makan, minum, kerja, istirahat dan lain-lain. 2. Motif-motif yang dipelajari

Motif-motif yang timbul karena dipelajari. Misalnya dorongan untuk mempelajari pengetahuan tertentu.

Berdasarkan pengertian motivasi, pokok dari motivasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Sardiman, 2008:89-91):

1. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar. Dorongan berasal dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu. Misalnya seseorang senang membaca sehingga tidak perlu disuruh untuk membaca maka ia akan membaca.

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Misalnya seorang siswa belajar untuk ujian besok agar mendapatkan nilai bagus dan mendapat hadiah dari orang tuanya.

Menurut teori kebutuhan, setiap manusia bertindak senantiasa didorong untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan tersebut, pada diri manusia senantiasa menuntut pemenuhan. Pemenuhan kebutuhan dimulai dari tingkatan yang paling dasar dan secara hierarkis menuju kepada kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut Maslow, jika kebutuhan yang lebih rendah tingkatannya telah dapat dipenuhi, maka kebutuhan yang berada di tingkatan

atasnya akan muncul dan minta dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan yang menuntut pemenuhan tersebut dipandang sebagai motivator aktif. Sementara kebutuhan di tingkatan atasnya menjadi strongest need. Oleh karena itu kebutuhan-kebutuhan manusia tersebut secara berjenjang dan secara terus-menerus minta dipenuhi.

Menurut Maslow (Imron, 1996:88), ada lima kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan-kebutuhan tersebut, menurut Maslow haruslah terpenuhi. Sebab, kebutuhan yang telah lama tidak terpenuhi, tidak dapat menjadi active motivator. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dan tidak bisa menjadi

active motivator, maka usaha manusia hanya bertahan pada level sebelumnya dan tidak ada peningkatan. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan demikian ini sangat penting guna meningkatkan motivasi seseorang termaksud dalam motivasi belajar. 1 2 5 4 3

Keterangan:

1. Kebutuhan Fisiologis (sandang pangan)

Kebutuhan fisiologi adalah kebutuhan akan makan dan minum, pakaian dan tempat tinggal.

2. Kebutuhan rasa aman dan terjamin

Yang dimaksud rasa aman disini tidak saja secara fisik, tetapi juga secara psikis atau mental. Aman secara fisik misalnya saja terhindar dari gangguan kriminalitas, teror, gangguan binatang buas, gangguan orang lain, gangguan dari bangunan dan tempat yang tidak aman. Aman secara psikis misalnya tidak banyak kena marah, tidak dimutasikan sembarangan, tidak mudah didemosikan (penurunan pangkat), tidak banyak diejek, tidak direndahkan harga dirinya dan sebagainya. Sementara rasa terjamin misalnya saja ada penghasilan ketika sakit dan sebagainya. Kebutuhan rasa aman dan rasa terjamin ini sangat penting bagi seseorang, karena hal demikian dapat menjadi faktor motivasi, termaksud motivasi belajar

3. Kebutuhan sosial

Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia butuh agar dianggap sebagai warga komunitas sosialnya yaitu manusia. Kebutuhan sosial ini juga mengandung arti bahwa ia harus diterima oleh orang lain. Kebutuhan sosial sangat penting bagi manusia yang sedang belajar. Seseorang tidak akan dapat belajar dengan baik jika merasa atau mempresepsi dirinya ditolak oleh sekitarnya.

4. Kebutuhan ego

Kebutuhan ego adalah kelanjutan dari kebutuhan sosial. Kepercayaan dan rasa tangung jawab yang diberikan orang lain akan memberikan motivasi dalam diri seseorang untuk dapat melakukan yang terbaik. Jika kebutuhan ini diterapkan dalam belajar dan pembelajaran, maka siswa haruslah diberikan banyak tugas-tugas yang menantang tetapi masih dalam kerangka kemampuan dirinya. Dengan tugas-tugas yang diberikan, maka siswa akan termotivasi untuk belajar.

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Yang dimaksud kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk membuktikan dirinya dan menunjukkan dirinya kepada orang lain. Oleh karena itu, pada tahapan pemenuhan tertinggi ini, seseorang mengembangkan semaksimal mungkin potensi yang dimiliki. Pemenuhan kebutuhan tertinggi ini membutuhkan suasana yang kondusif dari lingkungan, sehingga seseorang dapat bebas mengaktualisasikan dirinya. Pada seorang siswa, ekspresi dari seluruh totalitasnya bisa tercurah dengan baik manakala terdapat suasana yang kondusif untuk akualisasi belajar dari pembelajar baik dalam kelas maupun luar kelas.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan motivasi adalah dorongan atau penggerak dari diri individu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

2. Motivasi Belajar

Motivasi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya kegiatan belajar (Purma Atmaja Prawira, 2012:320).

Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman (Noer Rohmah, 2012:241). Motivasi ini tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi.

Menurut Winkels dalam Ali Imron (1996:87-88), mengemukakan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajar.

Menurut Siregar, Eveline dan Hartini Nara (2011:51), secara umum terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar. Pertama, motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai tujuan.

Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan atau daya penggerak dari dalam maupun luar individu sehingga individu melakukan kegiatan belajar dan tercapaiannya tujuan belajar.

E. Minat Belajar

Dokumen terkait