KAJIAN PUSTAKA A.Hal-Hal Teoritik
5. Motivasi Belajar Siswa
Dalam proses pembelajaran keberhasilan belajar dapat ditentukan
oleh motivasi belajar yang dimiliki siswa tersebut. Motivasi belajar
yang tinggi cenderung meningkatkan prestasi siswa, begitupun
sebaliknya siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah maka
prestasinya cenderung rendah. Melihat hal ini bisa dikatakan bahwa
salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi.
Dalam Wina Sanjaya (2008, 250), Woodwort (1955) mengatakan
for seeking certain goals”. Suatu motive adalah suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan. Demikian motivasi adalah dorongan yang dapat
menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian tujuan
tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukan seseorang dalam
upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung dari motive yang dimiliki. Hal ini seperti diungkapakan Arden (1957) “motives as internal condition arouse sustain, direct and determain the instensity of learning effort, and also define the set satisfying or unsatisfyng consequences of goal”.
Motive dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Motivasi merupakan penjelmaan dari motive yang dapat
dilihat dari perilaku yang ditunjukan seseorang. Hilgard (dalam Wina
Sanjaya 2008, 250) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan
yang terdapat dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang
melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Mc.Donald (dalam Sardiman 2008, 73), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Pengetian yang dikemukaan Mc.Donald menganding tiga
elemen penting :
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy pada
membawa beberapa perubahan energi di dalam system
“neurophysiologgikal” yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu
muncul dari dalam diri manusia penampakkannya akan
menyangkut kegiatan fisik.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya “feeling”, afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan , afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkahlaku
manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi
merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan. Motivasi yang
muncul dari dalam diri manusia dirangsang /didorong oleh adanya
unsur lain, dalam hal ini tujuan yang merupakan kebutuhan.
Motivasi adakah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa
bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu dan menjaga
mereka agar terus bergerak (Jeanne Ellis, 2008).
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang
mimiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan penggerak/dorongan yang berasal dari
dalam diri untuk melakukan sesuatu sehingga dapat mencapai tujuan
tertentu.
Beberapa fungsi motivasi dalam proses pembelajaran dalam Wina
Sanjaya (2008, 251) yakni :
a. Mendorong siswa untuk beraktivitas
Perilaku setiap orang (siswa) disebabkan karena motivasi.
Motivasi yang dimiliki menjadikan siswa termotivasi untuk
melakukan aktivitas guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya semangat seseorang
untuk bekerja atau beraktivitas sangat ditentukan oleh besar
kecilnya motivasi orang yang bersangkutan.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah
Tingkah laku yang ditunjukan setiap individu pada dasarnya
diarahkan untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Anak-anak akan merasa tidak
senang saat aktivitasnya terganggu, karena dia merasa hal itu
dapat menghambat pencapaian tujuan. Dengan demikian,
motivasi tidak hanya dapat menggerakkan seseorang untuk
beraktivitas, tetapi melalui motivasi juga orang tersebut akan
mengarahkan aktivitasnya secara bersungguh-sungguh untuk
Martinis Yamin (2006, 85-86) membedakan motivasi belajar
menjadi dua yakni :
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan dorongan belajar yang tumbuh
dari dalam subyek belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang dapat dilalui dengan belajar.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang
tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara
mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri atau
dorongan kegiatan belajar yang berasal dari luar individu.
Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel
(1989, 94) diantaranya : belajar demi memenuhi kebutuhan;
belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan; belajar
demi memperoleh hadiah material yang disajikan; belajar demi
meningkatkan gengsi; belajar demi memperoleh pujian dari
orang yang penting seperti orang tua dan guru; belajar demi
tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat/golongan administratif.
Ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah (Sardiman, 1986, 92-95) yakni sebagai
a. Memberi angka
Angka yang dimaksud merupakan simbol dari nilai
kegiatan belajar siswa. Namun, ada kemungkinan bahwa siswa
belajar hanya untuk mengejar nilai. Oleh karena itu, langkah
yang harus dilakukan guru adalah bagaimana memberikan
angka-angka yang dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada
para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga
keterampilan dan afeksinya.
b. Hadiah
c. Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik
persaingan individual maupun persainga kelompokdapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Ego –involvement
Salah satu bentuk motivasi yang cukup penting yakni
menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertarukan harga diri.
e. Memberi ulangan
Ulangan yang diberikan guru akan menjadikan siswa giat
Namun, sebagai guru hendaklah tidak terus-menerus
memberikan ulangan karena akan membosankan bagi siswa.
f. Mengetahui hasil
Setelah mengetahui hasil pekerjaan siswa, maka akan
menimbulkan semangat belajar terlebih jika terjadi kemajuan.
Semakin mengetahui hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar dengan suatu
harapan hasilnya terus meningkat.
g. Pujian
Pujian yang tepat dan diberikan kepada siswa yang tepat
maka akan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa sehingga
dapat menimbulkan semangat belajar.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada motivasi untuk belajar dari
dalam diri anak didik itu memang, sehingga hasilnya akan lebih
baik.
j. Minat
Minat merupakan alat motivasi pokok karena muncul
dengan alasan adanya kebutuhan. Proses belajar pun akan
k. Tujuan yang diakui
Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Hal ini
disebabkan oleh pemahaman mengenai tujuan yang harus
dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan,
maka akan timbul gairah untuk belajar.