• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

G. Motivasi

Dengan = volume kubus

= panjang rusuk/ sisi kubus

G. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Kata “motif” dapat diartikan sebagai upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata motif maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak (Sardiman, 2007: 73). Menurut Mc. Donald (dalam Djamarah, 2011:148) motivations is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Anita E.Woolfolk motivation is general process by which behavior is initiated and directed toward a goal. Motivasi adalah proses umum dimana perilaku dimulai dan diarahkan kepada tujuan. Dari pengertian-pengertian menurut para ahli motivasi merupakan suatu upaya perubahan energi dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan. 2. Fungsi Motivasi

Menurut Sardiman (2007) ada tiga fungsi motivasi. Tiga fungsi motivasi antara lain :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi seperti halnya seorang pendidik memberikan sesuatu hal yang menimbulkan munculnya rasa penasaran dan ingin tahu siswa. Rasa itu akan menimbulkan motivasi di dalam diri siswa untuk mencari tahu tentang suatu itu. Oleh karena itu, motivasi sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan serta mempengaruhi sikap yang harus dilakukan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini siswa mulai menentukan arahnya dalam belajar mulai dari membedah nilai-nilai yang ada. Sehingga motivasi yang mereka miliki memberikan arah apa yang harus mereka kerjakan sesuai dengan tujuan.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

3. Macam-macam Motivasi

Dalam proses belajar mengajar, motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sangat diperlukan untuk mendorong siswa. Peranan motivasi instrinsik cukup besar dalam membimbing siswa dalam belajar. Biasanya

seorang guru memanfaatkan motivasi ekstrinsik untuk meningkatkan minat siswa agar lebih bersemangat meski terkadang tidak tepat (Djamarah, 2011:158).

Selain itu, guru juga mempunyai cara lain untuk meningkatkan motivasi siswanya. Cara-cara tersebut antara lain:

a. Memberi Angka

Angka merupakan alat motivasi yang cukup untuk memberikan rangsangan kepada siswa untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi. Namun, angka bukanlah hasil belajar yang sejati karena hasil belajar hanya menyentuh aspek kognitifnya saja sehingga perlu adanya penilaianya dari aspek afektifnya sehingga akan membuat siswa yang lain yang mempunyai kemampuan yang kurang dari yang lain bisa termotivasi (Djamarah, 2011:160).

b. Hadiah

Hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada oranglain baik berupa benda maupun yang lain. Hadiah biasanya memberikan motivasi yang besar bagi siswa apalagi saat kenaikan kelas. Ketika siswa mengetahui akan mendapatkan hadiah mereka akan termotivasi untuk mendapatkannya (Djamarah, 2011:159).

c. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong siswa dalam belajar baik individu maupun kelompok dapat

meningkatkan prestasi. Ini juga akan mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi aktif (Sardiman, 2007:93).

d. Ego-Involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Usaha yang dikerjakan dalam penyelesaian tugas adalah simbol dari kebanggaan dan harga diri (Sardiman, 2007:93).

e. Memberi Ulangan

Ulangan bisa dijadikan sebagia alat motivasi. Biasanya jika siswa mengetahui bahwa akan diadakan ulangan siswa akan termotivasi untuk belajar agar mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, ulangan strategi yang cukup baik untuk memotivasi siswa dalam belajar (Djamarah, 2011:163).

f. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin siswa tahu akan hasil yang didapat meningkat makan motivasi pada dirinya akan meningkat (Sardiman, 2007:94).

g. Pujian

Setiap orang pasti senang untuk dipuji terlebih para siswa. Pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa mereka dan bergairah untuk

melakukan sesuatu. Namun, pujian harus diberikan secara merata agar tidak timbul rasa kecemburuan antara satu dengan yang lain (Djamarah, 2011:164).

h. Hukuman

Hukuman dianggap dibagai sesuatu yang negatif, akan tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak dapat menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, penggunaan hukuman haruslah digunakan dengan sebaik-baiknya (Sardiman, 2007:94).

i. Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar merupaakn potensi yang tersedia di dalam diri siswa. Potensi ini harus ditumbuh suburkan dengan menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan kreatif. Oleh karena itu, perlunya motivasi ekstrinsik didalamnya agar hasrat untuk belajar itu menjelma menjadi perilaku belajar (Djamarah, 2011:166).

j. Minat

Motivasi muncul karena adanya minat, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat sebagai alat motivasi yang pokok. Hal ini akan memperlancar proses belajar. Ada beberapa cara untuk membangkitkan minat, antara lain:

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. 3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. 4) Menggunakan berbagai macam bentuk pengajaran.

4. Upaya untuk Meningkatkan Motivasi

Menurut De Decce dan Grawford (dalam Djamarah, 2011:169) ada empat guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara memelihara pemeliharaan dan meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain:

a. Menggairahkan anak didik b. Memberikan harapan realistis c. Memberikan insentif

d. Mengarahkan perilaku anak didik. 5. Indikator Motivasi Belajar

Dalam kamus besar bahasa indonesia, indikator adalah alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan (Depdikbud, 1991). Ada beberapa indikator siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, hal ini dapat dikenali melalui proses belajar di kelas maupun di rumah. Indikator motivasi menurut Slameto (2010) adalah:

a. Rasa suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

b. Keseriusan dalam melakukan aktivitas di kelas

c. Adanya kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas

d. Penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri

e. Partisipasi siswa dalam suatu aktivitas

Indikator motivasi belajar siswa menurut Sudjana (2012) dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

a. Perhatian siswa terhadap pelajaran

b. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya

c. Tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas-tugas belajaranya d. Reaksi yang di tunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru e. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan f. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan

Fokus dalam penelitian ini menggunakan dua macam motivasi yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan b. Kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas

c. Rasa suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh

d. Keseriusan siswa dalam melakukan aktivitas pelajaran di kelas e. Partisipasi siswa dalam suatu aktivitas

Dokumen terkait