KAJIAN PUSTAKA
B. Acuan Teoritik 1.E-Learning 1.E-Learning
6. Multi Representasi
a. Pengertian Multi Representasi
Menurut Waldrip dalam jurnal yang ditulis oleh Siska Desy Fatmaryanti dan Sarwanto, Representasi merupakan sesuatu yang mewakili, menggambarkan atau menyimbulkan obyek atau proses.59 Multirepresentasi berarti menerjemahkan ulang konsep yang sama dengan format yang berbeda, termasuk verbal, gambar, grafik dan matematik.60
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa multi representasi yaitu suatu pengulangan konsep dalam presentasi yang berbeda-beda, baik presentasi verbal, gambar, grafik maupun matematik.
b. Macam-macam Representasi
Banyak tipe representasi yang dapat dimunculkan dalam pembelajaran fisika. Tipe-tipe tersebut antara lain:61
(1) Deskripsi verbal, Untuk memberikan definisi dari suatu konsep, verbal adalah satu cara yang tepat untuk digunakan. Kemampuan representasi bahasa atau verbal adalah kemampuan menerjemahkan sifat-sifat yang
59 Siska Desy Fatmaryanti, Sarwanto, “Profil Kemampuan Representasi Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo” (JPFK, Volume 1, Nomor 1, Maret 2015) h. 19 60 Winda Muzdalifah, Fakhruddin, M. Rahmad, “Efektivitas Penerapan Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Fisika Siswa MAN 1 Pekanbaru” h. 4
61 Kartini Hutagaol, “Multi Representasi Dalam Pembelajaran Matematika” (KNPM V, Himpunan Matematika Indonesia, Juni 2013) h. 134
diselidiki dan hubungannya dalam masalah matematika ke dalam representasi verbal atau bahasa. (2) Gambar/diagram, Suatu konsep akan menjadi lebih jelas ketika dapat kita representasikan dalam bentuk gambar. Gambar dapat membantu memvisualisasikan sesuatu yang masih bersifat abstrak. (3) Grafik, Penjelasan yang panjang terhadap suatu konsep dapat kita representasikan dalam satu bentuk grafik. Oleh karena itu kemampuan membuat dan membaca grafik adalah keterampilan yang sangat diperlukan. Grafik balok energi (energy bar chart), grafik balok momentum (momentum bar chart), merupakan grafik yang sering digunakan dalam merepresentasi konsep-konsep fisika. Soedarso (1999) mengemukakan bahwa grafi k memungkinkan penyampaian ide yang kompleks secara lebih sederhana, sekaligus dapat mengikhtisarkan suatu informasi. Artinya grafik dapat digunakan untuk meringkas penyajian materi, tanpa menghilangkan isi konsep dari bahan ajar yang disiapkan. (4) Matematik, Untuk menyelesaikan persoalan kuantitatif, representasi matematik sangat diperlukan. Namun penggunaan representasi kuantitatif ini akan banyak ditentukan keberhasilannya oleh penggunaan representasi kualitatif secara baik. Pada proses tersebutlah tampak bahwa siswa tidak seharusnya menghapalkan semua rumus-rumus atau persamaan-persamaan matematik.
c. Manfaat Multi Representasi
Setidaknya ada lima alasan penting mengapa multi representasi sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran fisika, yaitu:62
(1) Pembelajaran multi representasi membantu pembelajar yang memiliki latar belakang kecerdasan yang berbeda (multiple intelligences). Karena representasi yang dibuat berbeda-benda memberikan kesempatan belajar yang optimal bagi setiap jenis kecerdasan. (2) Kuantitas dan konsep-konsep yang bersifat fisik seringkali dapat divisualisasikan dan dipahami lebih baik dengan menggunakan representasi. (3) Membantu mengonstruksikan representasi lain yang lebih abstrak. (4) Penalaran kualitatif seringkali terbantu dengan menggunakan representasi kongkret. (5) Representasi matematik yang abstrak dapat digunakan untuk penalaran kuantitatif dimana representasi matematik dapat digunakan untuk mencari jawaban kuantitatif terhadap soal.
7. Materi Hukum Newton a. Hukum I Newton
Hukum INewton menyatakan bahwa jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-mula diam akan terus diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan konstan.63
∑F = 0
62 Irwandani, “Multi Representasi Sebagai Alternatif Pembelajaran Dalam Fisika” h. 2 63 Marthen Kanginan, “Fisika Untuk SMA Kelas X” (Jakarta: Erlangga, 2002) h. 157
b. Hukum II Newton
Hukum II Newton menyatakan bahwa percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda itu dan berbanding terbalik dengan massanya serta arah percepatan sama dengan arah gayanya. secara matematis dapat ditulis:64
a ∑ Dimana: a = Percepatan (m/s2)
F = Gaya (N) m = Massa (Kg) c. Hukum III Newton
Hukum III Newton menyebutkan bahwa ketika benda pertama mengerjakan gaya ke benda kedua, maka benda kedua tersebut akan memberikan gaya yang sama besar ke benda pertama namun berlawanan arah atau gaya aksi dan reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda.65
F aksi = - F reaksi d. Ayat Al-Qur’an Tentang Hukum Newton
Hukum I Newton berbunyi: “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”
64 Tim Abdi Guru, “IPA Terpadu Untuk SMP/ MTs Kelas VIII”, (Jakarta: Erlangga, 2007) h. 222. 65 Ahmad Zaelani, Cucun Cunayah, dan Etsa Indra Irawan, “1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan” (Bandung: Yrama Widya, 2008) h. 76.
Atau biasa disebut kelembaman benda dan secara matematis dituliskan ∑F = 0. Jadi jika benda tersebut ingin bergerak, harus ada gaya yang mengenainya. Itu juga diajarkan dalam Islam. Untuk membuat suatu pergerakan atau kemajuan dalam hidup, dibutuhkan pula gaya. Dorongan dari diri sendiri atau dari orang lain. Sebagaimana fiman Allah dalam surat Ar-Ra’d (13) : 11.66
ْمِﮭِﺳُﻔْﻧَﺄِﺑ ﺎﻣ اوُرﱢﯾَﻐُﯾ ﻰﱠﺗَﺣ ٍم ْوَﻘِﺑ ﺎﻣ ُرﱢﯾَﻐُﯾ ﻻ َﷲ ﱠنِإ
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai mereka merubahnya sendiri.
Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir ayat tersebut menjelaskan bahwa tidaklah penduduk suatu negeri dan tidaklah penghuni rumah yang berada dalam ketaatan kepada Allah, kemudian mereka beralih kepada kemaksiatan terhadap Allah melainkan Allah mengalihkan dari mereka apa yang mereka cintai kepada apa yang mereka benci.67 Secara tidak langsung ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memang Maha Kuasa dapat merubah nasib semua orang dan semua kaum. Akan tetapi, hidup tidak akan berubah jika kita tidak berusaha merubahnya. Benda tidak akan bergerak jika tidak dikenai gaya. Hukum II Newton berbunyi: “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang berkerja dalam satu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan masa benda”. Secara matematis dinyatakan
66 Departemen Agama RI, “Al-Qur’an dan Terjemahan”, (Bandung: PT Cordoba Internasional Indonesia, 2012) h. 250.
67 Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, “Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2”, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999) h. 906.
∑F= m . a. Hukum ini juga menyatakan bahwa,” Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja dalam suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya”. Berarti, semakin besar gaya yang kita berikan maka pergerakan benda semakin besar. Begitu juga pergerakan hidup, semakin besar gaya yang kita berikan pada hidup kita, maka pergerakan dan kemajuan hidup kita akan lebih cepat. Sebagai, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Jatsiyah (45) : 22.68
ىز ْﺟُﺗِﻟ َو ﱢقَﺣْﻟﺎِﺑ َضْرَ ْﻷا َو ِتاوﺎﻣﱠﺳﻟا ُﷲ َقَﻠَﺧ َو
ﻻ ْمُھ َو ْتَﺑَﺳَﻛ ﺎﻣِﺑ ٍسْﻔَﻧ ﱡلُﻛ
َنوُﻣَﻠْظُﯾ
Artinya: Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai apa yang dikerjakannya dan mereka tidak akan dirugikan.
Berdasarkan tafsir Al-Mishbah ayat tersebut menjelaskan tentang perlunya memberi balasan terhadap kebaikan dan kejahatan yang dilakukan oleh
manusia.69 Secara tidak langsung ayat tersebut menjelaskan bahwa jika kita
memberi gaya yang besar untuk beramal kebaikan maka semakin besar pula
balasan kebaikan yang kita peroleh. Allah maha adil dan bijaksana. Benda
akan bergerak lebih cepat jika diberi gaya yang lebih. Begitu pula hidup, akan lebih cepat begerak dan maju jika diberikan gaya yang lebih besar.
68 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 500.
Dalam melakukan aksi, pasti akan ada reaksi yang berlawanan. Seperti bunyi Hukum III Newton: “Untuk setiap aksi ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah”. Atau secara sistematis dinyatakan, ∑Faksi = – ∑Freaksi. Hukum ini terbukti benar. Begitu juga dalam hidup. Allah akan memberikan kita balasan sesuai dengan apa yang telah kita kerjakan.
Sebagaimana janji Allah dalam Q.S Al-Zalzalah ayat 7 dan 8 yang berbunyi:70
Artinya: (7) Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (8) Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwasannya manusia akan melihat amal
perbuatannya sekecil apapun amal itu.71
Allah pun berjanji dalam Q.S. Ar-Rahman (55) : 60.72
ُنﺎَﺳْﺣِ ْﻹا ﱠﻻِإ ِنﺎَﺳْﺣِ ْﻹا ُءاَزَﺟ ْلَھ
Artinya: Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)
70 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 599.
71 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Mishbah Volume 15”, (Jakarta: Lentera Hati, 2002) h. 455. 72 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 533.
Berdasarkan tafsir Al-Mishbah ayat tersebut menjelaskan tentang sebab anugerah besar didapatkan, yakni anugerah kenikmatan surga itu didapatkan
dengan kita menjalankan amal-amal kebaikan.73 Ayat tersebut dapat diartikan
bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari interaksi.
Jika kita ingin dapatkan reaksi yang baik maka kita juga harus berikan aksi yang baik pula, mari kita bersama-sama berlomba-lomba dalam kebaikan.
Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah QS. Al-Baqoroh ayat 148:74
ﱠنِإ ۚ ﺎًﻌﯿِﻤَﺟ ُ ﱠﷲ ُﻢُﻜِﺑ ِتْﺄَﯾ اﻮُﻧﻮُﻜَﺗ ﺎَﻣ َﻦْﯾَأ ۚ ِتاَﺮْﯿَﺨْﻟا اﻮُﻘِﺒَﺘْﺳﺎَﻓ ۖ ﺎَﮭﯿﱢﻟَﻮُﻣ َﻮُھ ٌﺔَﮭْﺟِو ﱟﻞُﻜِﻟَو
ﱢﻞُﻛ ٰﻰَﻠَﻋ َ ﱠﷲ
ﺮﯾِﺪَﻗ ٍءْﻲَﺷ
ٌ◌
Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan bahwa untuk tiap-tiap umat ada agamanya masing-masing yang disukainya, sekiranya Allah menghendaki niscaya Allah akan menjadikan satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji terhadap pemberian-Nya, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan dimana saja kita berada karena Allah akan mengumpulkan kita
73 M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Mishbah Volume 15”. Op.Cit. h. 532. 74 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 23.
semua.75Segala perbuatan baik itu ada yang langsung dibalaskan di dunia, dan ada juga yang ditangguhkan untuk dibayarkan di akhirat. Jika kita berbuat sesuatu semua ada balasannya. Kata-kata itu mengingatkan kita juga dengan hukum newton III "apa yang kita lakukan (aksi), suatu saat sikap itu akan kembali lagi kepada kita (reaksi)".
Selain itu, penjelasan mengenai Hukum Newton I, II dan III dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d : 2, Al-Baqarah 74, Al Anbiya : 31 dan Luqman : 10
a) Ar Ra’d (13) : 2
َسْﻣﱠﺷﻟا َرﱠﺧَﺳ َو ۖ ِشْرَﻌْﻟا ﻰَﻠَﻋ ٰى َوَﺗْﺳا ﱠمُﺛ ۖ ﺎَﮭَﻧ ْوَرَﺗ ٍدَﻣَﻋ ِرْﯾَﻐِﺑ ِتا َوﺎَﻣﱠﺳﻟا َﻊَﻓَر يِذﱠﻟا ُ ﱠﷲ
ُرﱢﺑَدُﯾ ۚ ﻰًّﻣَﺳُﻣ ٍلَﺟَ ِﻷ ي ِرْﺟَﯾ ﱞلُﻛ ۖ َرَﻣَﻘْﻟا َو
َنوُﻧِﻗوُﺗ ْمُﻛﱢﺑَر ِءﺎَﻘِﻠِﺑ ْمُﻛﱠﻠَﻌَﻟ ِتﺎَﯾ ْﻵا ُلﱢﺻَﻔُﯾ َرْﻣَ ْﻷا
Artinya: Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang
kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.76
Ayat tersebut menjelaskan bahwa matahari dan bulan masing-masing
berjalan menuju batas akhir yang ditentukan.77
75 Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, “Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1”, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999) h. 249.
76 Departemen Agama RI, “Al-Qur’an dan Terjemahan”, (Bandung: PT Cordoba Internasional Indonesia, 2012) h. 249.
b) Al-Baqarah (2) : 74
َﯾ ﺎَﻣَﻟ ِةَرﺎَﺟِﺣْﻟا َنِﻣ ﱠنِإ َو ۚ ًة َوْﺳَﻗ ﱡدَﺷَأ ْوَأ ِةَرﺎَﺟِﺣْﻟﺎَﻛ َﻲِﮭَﻓ َكِﻟ َٰذ ِدْﻌَﺑ ْنِﻣ ْمُﻛُﺑوُﻠُﻗ ْتَﺳَﻗ ﱠمُﺛ
ُرﱠﺟَﻔَﺗ
ۚ ُءﺎَﻣْﻟا ُﮫْﻧِﻣ ُجُر ْﺧَﯾَﻓ ُقﱠﻘﱠﺷَﯾ ﺎَﻣَﻟ ﺎَﮭْﻧِﻣ ﱠنِإ َو ۚ ُرﺎَﮭْﻧَ ْﻷا ُﮫْﻧِﻣ
ۗ ِ ﱠﷲ ِﺔَﯾْﺷَﺧ ْنِﻣ ُطِﺑْﮭَﯾ ﺎَﻣَﻟ ﺎَﮭْﻧِﻣ ﱠنِإ َو
َنوُﻠَﻣْﻌَﺗ ﺎﱠﻣَﻋ ٍلِﻓﺎَﻐِﺑ ُ ﱠﷲ ﺎَﻣ َو
Artinya: Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih
keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.78
Ayat Tersebut Menjelaskan bahwa tak ada sesuatu apapun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi manusia tidak memahami tasbih mereka.79
c) Al-Anbiyaa (21) : 31
َﺗْﮭَﯾ ْمُﮭﱠﻠَﻌَﻟ ًﻼُﺑُﺳ ﺎًﺟﺎَﺟِﻓ ﺎَﮭﯾِﻓ ﺎَﻧْﻠَﻌَﺟ َو ْمِﮭِﺑ َدﯾِﻣَﺗ ْنَأ َﻲِﺳا َوَر ِض ْرَ ْﻷا ﻲِﻓ ﺎَﻧْﻠَﻌَﺟ َو
َنوُد
Artinya: Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh
supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. 80
78 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 11.
79 Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, “Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2”, Op.Cit. h. 154. 80 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 324.
Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menjadikan gunung-gunung yang kokoh, gunung-gunung yang menghujam ke bumi, mengokohkannya dan memberatinya sehingga bumi tidak bergoyang dan bergerak, termasuk manusia yang berada di atasnya.81
d) Luqman (31) : 10
ﱠﺳﻟا َقَﻠَﺧ
ْنِﻣ ﺎَﮭﯾِﻓ ﱠثَﺑ َو ْمُﻛِﺑ َدﯾِﻣَﺗ ْنَأ َﻲِﺳا َوَر ِضْرَ ْﻷا ﻲِﻓ ٰﻰَﻘْﻟَأ َو ۖ ﺎَﮭَﻧ ْوَرَﺗ ٍدَﻣَﻋ ِرْﯾَﻐِﺑ ِتا َوﺎَﻣ
ٍمﯾِرَﻛ ٍج ْوَز ﱢلُﻛ ْنِﻣ ﺎَﮭﯾِﻓ ﺎَﻧْﺗَﺑْﻧَﺄَﻓ ًءﺎَﻣ ِءﺎَﻣﱠﺳﻟا َنِﻣ ﺎَﻧْﻟَزْﻧَأ َو ۚ ٍﺔﱠﺑاَد ﱢلُﻛ
Artinya: Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. 82Melalui ayat ini Allah menerangkan kekuasaan-Nya yang besar atas penciptaan langit, bumi, perkara yang ada di dalam keduanya, dan perkara yang ada diantara keduanya. Allah menetapkan gunung-gunung di bumi sebagai pasaknya agar bumi tidak menggoyangkan penghuninya.83
Ayat-ayat diatas menjelaskan bahwa alam semesta yang senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala dalam seluruh
81 Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, “Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3”, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000) h. 295.
82 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 411.
dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang. Hal ini sesuai dengan hukum Newton yang membahas mengenai gerak suatu benda.
C. Penelitian Yang Relevan
Sebagai acuan dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pengembangan media pembelajaran berbasis multi representasi bermuatan Sains keIslaman dengan output instagram adalah sebagai berikut:
1. Suhandi dan Wibowo melakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan pendekatan multirepresentasi dalam menanamkan pemahaman kosep usaha-energi di kalangan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Fisika Umum, kesimpulan dari hasil penelitian adalah pendekatan multirepresentasi yang digunakan dalam program pembelajaran konseptual interaktif memiliki efektivitas yang tergolong tinggi dalam menanamkan pemahaman konsepual usaha-energi di kalangan para mahasiswa. Oleh karena itu pendekatan ini nampaknya layak dipertimbangkan untuk digunakan dalam perkuliahan bidang-bidang Fisika lainnya, maupun dalam pembelajaran Fisika di jenjang pendidikan formal lainnya.84
2. Yuliastuti, Pujayanto, dan Ekawati mengembangkan media pembelajaran IPA Terpadu berbasis E-Learning dengan Moodle untuk siswa sekolah menengah pertama pada tema pengelolaan sampah, penelitian yang dilakukan menghasilkan produk berupa E-Learning dengan Moodle yang
dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran bagi guru dan siswa dalam pembelajaran IPA Terpadu dengan tema pengelolaan sampah.85 3. Aristya Putra dan Sudarti mengembangkan sistem E-Learning untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa pendidikan Fisika. Pengembangan E-Learning tersebut terbukti mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa, dengan hasil uji validasi adalah 3, 44 (cukup valid) dan hasil nilai rata-rata mahasiswa dalam keterampilan berpikir kritis setelah proses menggunakan sistem E-learning masuk ke katogori sedang, yaitu 68 dengan nilai gain ternormalisasi adalah 0,5.86 4. Kosasi Merancang E-Learning untuk meningkatkan motivasi belajar guru
dan siswa, hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi E-Learning dapat memotivasi komunitas guru dan siswa untuk dapat saling berkolaborasi antara satu dengan yang lainnya antara lain dengan membuat komentar-komentar yang berisi pembahasan materi pelajaran dan diskusi mengenai tugas sekolah.87
5. Irwandani dan Juariah mengembangkan media pembelajaran berupa komik fisika berbantuan sosial media instagram sebagai alternatif pembelajaran. Media pembelajaran berbantuan media sosial instagram bisa dijadikan
85 Nurwita Yuliastuti, Pujayanto, Elvin Yusliana Ekawati, “Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis E-Learning Dengan Moodle Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Tema Pengelolaan Sampah” (Jurnal Pendidikan Fisika (2014) Vol. 2 No. 1 Halaman 15) h. 18. 86 Pramudya Dwi Aristya Putra, Sudarti, “Pengembangan Sistem E-Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Fisika” (Jurnal Fisika Indonesia No: 55, Vol XIX, Edisi Mei 2015) h. 48.
alternatif pembelajaran fisika karena sifatnya yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Dari validasi terhadap produk yang dikembangkan diperoleh penilaian dari ahli desain sebesar 83.00%, ahli bahasa sebesar 84%, ahli materi fisika sebesar 87.00%, ahli media sebesar 87.00%, dan penilaian dari pengguna mendapat 91.00%. Sehingga pengembangan media pembelajaran meme komik fisika berbantuan sosial media instagram dinyatakan layak untuk diteruskan.88
Beda penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aristya Putra dan Yuliastuti adalah terletak pada output-nya, yakni sosial media Instagram. Beda penelitian yang penulis lakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Irwandani dan Juariah adalah terletak pada materi dan media yang dibuat, penulis mengambil materi kelas VIII yaitu Hukum Newton dan media yang penulis buat adalah media pembelajaran berbasis multi representasi. Selain itu, beda penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian sebelum-sebelumnya adalah terletak pada materi yang terintegrasi Al-Qur’an. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk melihat kemenarikan dari media pembelajaran yang dibuat.
D. Desain Media
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang penulis lakukan di SMP Global Madani Bandar Lampung, SMP IT Ar-Raihan Bandar Lampung dan SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung diperoleh data bahwa dibutuhkan media
pembelajaran yang dapat menjelaskan materi fisika dengan berbagai presentasi agar siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dapat mempelajari fisika dengan mudah. Media pembelajaran selanjutnya yang dibutuhkan oleh sekolah yakni media pembelajaran yang menggunakan TIK dan dapat mewujudkan visi Islam Sekolah, yakni media pembelajaran yang terintegrasi nilai keIslaman.
Penelitian pengembangan ini akan menghasilkan produk sebagai berikut:
1. Media pembelajaran berbasis multi representasi bermuatan Sains keIslaman dengan Output Instagram pada materi Hukum Newton.
2. Media pembelajaran berbasis multi representasi bermuatan Sains keIslaman dengan Output Instagram ini dilengkapi gambar, video animasi dan video mengenai ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi Hukum Newton. 3. Media pembelajaran berbasis multi representasi bermuatan Sains keIslaman
dengan Output Instagram ini dibuat menggunakan program Corel Draw X5 untuk pembuatan representasi matematik, Anime Video Pro untuk membuat video animasi agar dapat digunakan untuk menjelaskan presentasi gambar dan Sparkol Video Scrabe untuk ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi Hukum Newton. Kemudian gambar, video animasi dan video mengenai ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi Hukum Newton di upload ke media sosial instagram. Tiap gambar dan video yang di upload ke instagram diberi caption untuk menjelaskan presentasi verbal.
4. Mengaitkan materi pada media pembelajaran berbasis multi representasi yang
menggunakan output instagram dengan kandungan Al-Qur’an.