• Tidak ada hasil yang ditemukan

Munculnya Pusat Ragam Panganan Mengakibatkan Gaya Hidup Masyarakat Menjadi Lebih Konsumtif

METODE PENELITIAN

DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.8 Fenomena Produksi Penyakit Diabetes di Kecamatan Tanah jawa

4.8.1 Munculnya Pusat Ragam Panganan Mengakibatkan Gaya Hidup Masyarakat Menjadi Lebih Konsumtif

Berdasarkan hasil penelitian terhadap penderita diabetes yang berada di Kecamatan Tanah Jawa adapun fenomena produksi penyakit diabetes yang ada di Kecamatan Tanah Jawa yaitu sebagai berikut.

Penyakit diabetes merupakan penyakit degeneratif yaitu penyakit yang ditimbulkan oleh gaya hidup seseorang yang tidak sehat, disinih kita melihat bahwa perilaku sesorang serta gaya hidupnya sangat mempengaruhi akan timbulnya penyakit diabetes pada sesorang. Dengan mulai banyaknya usaha-usaha panganan yang ada di Tanah Jawa khususnya pada pusat jajanan/panganan simpang tangsi balimbingan, telah mengakibatkan gaya hidup masyarakat mengalami perubahan dengan adanya serta beragamnya aneka jajanan yang ada di pusat panganan tersebut gaya hidup masyarakat menjadi lebih konsumtif terutama terhadap panganan, mereka menjadi lebih sering membeli panganan tersebut dengan tujuan untuk ngemil (gorengan, martabak, kutu bambu dll), ada juga yang membeli panganan tersebut sebagai pengganti dari makanan utama (bakso, sate, mie goreng, burger, mie kuah dll), hal ini apabila dilakukan terlalu sering dengan seiring waktu akan menimbulkan dampak yang tidak sehat bagi tubuh.Berikut tabel yang menunjukkan informasi mengenai makanan dan minnuman yang sering dibeli oleh informan penelitian.

Tabel 9

Aktivitas Informan di Pusat Panganan

No Informan Jumlah Membeli Dalam Seminggu

Jenis Panganan Yang Dibeli

Makanan Minuman

1 EP 2 kali seminggu Gorengan(pisang, risol, molen), martabak bangka.

Bandrek susu

2 MS 5 kali seminggu Gorengan, kue-kuean. Teh manis, teh susu.

3 M 4 kali seminggu Gorengan, martabak, bakso, mie goreng, mie kuah, sate.

Kopi, teh manis, jus buah.

bahkan lebih goreng, banna nugget, goreng pisang,

martabak.

pop ice, kolak dingin, cendol.

F 3 kali seminggu, bahkan lebih

Miso, bakso goreng, gorengan, mie atau nasi gorengn.

Jus buah-buahan, es cendol, es jagung, es dawet.

7 PR 3 kali seminggu Gorengan (pisang, molen, tempe), martabak, bakso.

Es jagung

T 4 kali seminggu Gorengan, mie goreng, bakso, martabak, bakpao, ketela.

Jus buahan, es

jagunghawai, pop ice.

9 PD 2 kali seminggu Gorengan, martabak Es jagung 10 UA Lebih 3 kali seminggu. Gorengan, martabak,

kolding, bakso, mie ayam.

Minuman es jajsjus, teh sisri, es jagung.

Sumber: Hasil olahan data penelitian 2018

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan (penderita diabetes) ditemukan bahwa gaya hidup mereka sudah mengalami perubahan seiring dengan menjamurnya usaha-usaha panganan yang ada di Kecamatan Tanah Jawa tersebut berdasarkan data penelitian tujuh dari sepuluh informan penelitian mengatakan bahwa mereka sering membeli pangan dipusat panganan simpang tangsi balimbingan tersebut dengan alasan untuk cemilan dirumah saat santai dan beristirahat, seperti yang di ungkapkan oleh informan 9 yaitu PD:

“ya beli cemilan untuk teman minum teh manis kalau malam sambil beristirahat kan enak ituh”. (Wawancaradengan PD, pada tanggal 13 juli 2018)

Adapulah informan yang mengatakan sering membeli pangananuntuk pengganti makanan saat tidak selerah makan masakan rumah, seperti yang di ungkapkan oleh informan 6 yaitu F:

“biar ada cemilan dirumah, kadang gak selerah makan nasi di rumah, jadi beli miso atau bakso gituh untuk teman makan”.(Wawancaradengan F, pada tanggal 5 juli 2018)

Kemudian ada juga informan yang mengatakan sering membeli panganan sebagai pengganti makanan pokok (nasi) ketika jam makan tidak teratur 3 kali sehari, seperti yang diungkapkan oleh informan 2 yaitu MS:

“untuk mengganjal perut karena waktu sebelum kena gula bapak, hanya makan 2 kali sehari jadi untuk memenuhi kebutuhan makan, jadi sering ngemil/beli jajanan diluar karena pola makan yang tidak teratur”. (Wawancara dengan MS, pada tanggal 1 juli 2018)

Matriks1.Hasil wawancara tentang alsan sering membeli pangan dipusat panganan simpang tangsi balimbingan.

No Informan Hasil Wawancara

1 EP “ya biar ada cemilan atau teman minum saat lagi santai atau istirahat”.

2 MS “untuk mengganjal perut karena waktu sebelum kena gula bapak, hanya makan 2 kali sehari jadi untuk memenuhi kebutuhan makan, jadi sering ngemil/beli jajanan diluar karena pola makan yang tidak teratur”.

3 M “ya untuk stok makan atau ngemil dimalam hari karena kalau malam sering merasa lapar”.

4 MBS “untuk cemilan aja dirumah kalau sedang pengen”.

5 PS “suka ngemil karna kadang wawak gak selerah makan, jadi harus dipancing pakai itu”.

6 F “biar ada cemilan dirumah, kadang gak selerah makan nasi di rumah, jadi beli miso atau bakso gituh untuk teman makan”.

7 PR “biar ada makanan atau jajanan biar bisa makan rame-rame dirumah”.

8 T “ibu memang suka ngemil dimalam hari, sambil santai istrahat malam setelah tutup jahitan”.

9 PD “ya beli cemilan untuk teman minum teh manis kalau malam sambil beristirahat kan enak ituh”.

10 UA “memang suka jajan, ketika lagi pingin saat dirumah kalau tidak ada cemilan/makanan”.

Dengan semakin banyaknya tempat-tempat panganan dan makanan tersebut pola konsumtif masyarakat juga semakin didukung dengan adanya perkembangan tren-tren baru/kekinian dari panganan atau jajanan yang sedang menjadi primadona di dunia kuliner, dari hasil temuan data di lapangan penderita diabetes lebih cenderung mengikuti pola tren makanan kekinian yang ada dipusat panganan, jika ada suatu jajanan atau panganan baru yang dijual, mereka akan mencoba untuk membeli jajanan atau panganan tersebut, tidak hanya mencoba apabila cita rasanya sesuai dengan selerah mereka, mereka lebih cenderung untuk membelinya lagi atau bisa dikatakan mereka menjadi ketagihan akan panganan tersebut, seperti yang diungkapkan oleh informan 3 yaitu M:

“ya mencoba tapi tidak sampai seringlah, sekedar coba aja dulu, kalau enak ya bakal beli lagi gituh”. (Wawancaradengan M, pada tanggal 4 juli 2018)

Hal yang samajuga diungkapkan oleh informan 8 yaitu T:

“tidak sering, tapi kalau jajanannya enak atau sesuai selera, bisa besoknya untuk beli lagi”. (Wawancaradengan T, pada tanggal 4 juli 2018)

Pada awalnya mereka tidak menyadari bahwa kebiasan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan mereka, sampai pada akhirnya semua kebisan tersebut menjadi salah satu faktor yang meyebabkan mereka terkenan penyakit diabetes.Untuk lebih jelasnya berikut merupakan gambaran pusat ragam panganan di Simpang Tangsi Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa.

Gamabar 4

Lokasi Pusat Panganan Simpang Tangsi Balimbingan

Matriks2.Hasil wawancara tentang aktivitas membeli pangan baru yang sedang hits/ngetren di pusat panganan simpang tangsi.

No Informan Hasil Wawancara

1 EP “iya beli tapi buat nyicipin aja bagaimana rasanya”.

2 MS “tidak terlalu mengerti tren makanan kalau saya, beli makanan yang biasanya aja”.

3 M “ya mencoba tapi tidak sampai seringlah, sekedar coba aja dulu, kalau enak ya bakal beli lagi gituh”.

4 MBS “tidak terlalu tau nenek, kalau cucu nenek mungkin tau soal yang kayak gituh”.

5 PS “tidak terlalu sering, paling yang sering itu anak-anak wawak terus wawak dikasih juga buat ngerasain jajanan itu”.

6 F “enggak tau, anak-anak yang lebih tau biasanya itu kalau makanan-makanan baru”.

7 PR “ya biasanya yang sering minta dibelikan itu anak abang kalau ada yang baru-baru buka disitu”.

8 T “tidak sering, tapi kalau jajanannya enak atau sesuai selera, bisa besoknya untuk beli lagi”.

9 PD “tidak sering dan tidak terlalu mengetahui bapak”.

10 UA tidak terlalu sering, hanya jika kepingin saja, kira-kira seminggu bisa 2 atau 3 kali membeli.