• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Informan dan Temuan Data Profil Informan penelitian

METODE PENELITIAN

DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.7 Profil Informan dan Temuan Data Profil Informan penelitian

Informan 1

Nama : EP

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 38 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan Terakhir : SMA Pekerjaan : Wiraswasta Status : Menikah

Infroman ini merupakan seorang ayah yang berprofesi sebagai juru masak di warung nasi/mie goreng yang ia kelola bersama keluarganya, adapun kegiatan yang biasa dilakukan informansehari-harinya yaitu pada pagi hari berbelanaja dan menyiapkan bumbu masakan untuk jualannya, pada siang harinya beres-beres warung menyapu dan menyusun peralatan serta bumbu masakan, dan pada sore harinya sekitar jam 4 sore warung mulai buka samapai jam 10 malam.

Istrinya berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah dasar swasta di Kecamatan Tanah Jawa, informan telah mempunyai 3 orang anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan, anak pertamanya baru menginjak pendidikan taman kanak-kanak (TK) kemudian anak kedua dan ketiganya tergolong dalam bayi dibawah lima tahun (balita).

Informansudah 6 tahun menderita penyakit diabetes, informan mengetahui terkena penyakit diabetes yaitu ketika informan mengecek kadar gula darah dengan alat yang ia miliki, alat tersebut kepunyaan dari almarhum ibundanya,awal sebelum informan mengecek kadar gula darahnya informan sering mengalami pusing disertai tubuh lemas, kemudian sering merasa lapar dan haus padahal sudah banyak makan dan minum, dan yang paling mencolok perhatiaanya yaitu intensitas buang air kecil menjadi semakin sering bisa sampai 7 kali dalam sehari bahkan lebih, dengan merasakan gejala-gejala tersebut informan mencari dan menggunakan alat pengukur gula darah tersebut dan di dapatkan hasil gula darahnya yaitu berkisar pada 300 mg/dl. Kemudian setelah mendapatkan hasil tesnya yang menunjukan bahwa kadar gula darahnya tidak normal untuk lebih memastikan informan memeriksakan dirinya ke praktik bidan yang tidak jauh dari rumahnya dan di dapatkan hasil bahwa informan terkena penyakit diabetes (gula).

Untuk tingkat kondisi penyakit diabetes yang di derita informan tergolong dalam kategori sedang, karena setelah 6 tahun menderita diabetes penyakit tersebut belum menimbulkan adanya penyakit komplikasi lain yang membahayakan, dampak yang diakibatkan setelah terkena penyakit diabetes yang dialami informan yaitu kondisi tubuh yang sering merasa lemas dan tidak bisa bekerja terlalu berat, kemudian pandangan matanya sudah mulai kabur, dan yang

paling kelihatan yaitu berat badan yang menurun sebelum terkena diabetes berat badan informan yaitu sekitar 80 kg kemudian setelah terkena diabetes berat badan informan turun menjadi 70kg.

Jenis pengobatan yang dipilh serta digunakan oleh informan yaitu berupa jenis pengobatan tradisional dengan menggunakan ramuan herbal adapun ramuan yang digunakan yaitu berupa rebusan yang terdiri dari Teh MHS, daun salam, dan tumbuhan kumis kucing. Rebusan tersebut diminum 3 kali dalam sehari apabila tubuh mulai merasakan gejala seperti lemas, pusing dan pandangan mata mulai kabur atau dengan kata lain kagar gula darah naik. Biaya yang dihabiskan informan untuk membuat ramuan yaitu sekitar Rp. 50.000, informan mengetahui cara membuat ramuan tersebut yaitu dari almarhum ibunya karena beliau telah lebih dulu menderita diabetes dan meninggal dikarenakan diabetes yang sudah parah dan menimbulkan komplikasi.

Informan 2

Nama : MS

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 67 tahun

Agama : Katolik

Suku : Batak

Pendidikan Terakhir : STM

Pekerjaan : Pensiunan PTPN dan Mantan Kepala Desa Status : Menikah

Informan ini merupakan pensiunan karyawan dari PTPN dan setelah pensiun dari PTPN tersebut informan dipilih menjadi Pangulu atau Kepala Desa, pada saat menjadi kepala desa waktu yang dihabiskan oleh informan paling

banyak yaitu di kantor kepala desa mengurus urusan desa, pada saat sudah tidak menjabat kepala desa lagi waktu yang lebih banyak dihabiskan oleh informan yaitu dirumah saja, mencari keringat-keringat kecil membenahi perkarangan rumah dan sebagainya.istrinya hanya seorang ibu rumah tangga, beliau hanya tinggal bersama istrinya dirumah karena anak-anaknya sebagian sudah berumah tangga dan lainnya merantau dan sudah bekerja, untuk biaya hidup informan mengandalakan dari uang pensiunan dan kiriman dari anak-anaknya.

Informan sudah 12 tahun menderita penyakit diabetes, informan mengetahui mederita penyekit diabetes yaitu awalnya ketika informan memeriksakan ke dokter tentang penyakitnya yaitu sering bisulan dan kalau sudah pecah lama kering dan bahkan lukanya bisa melebar tidak seperti bisul pada umumnya yang kalau sudah pecah bisa cepat kering dan sembuh, dari hasil pemeriksaan darah oleh dokter didapatkan hasil bahwa informan menderita penyakit diabetes pada saat itu hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar gula darah informan sebesar 500 mg/dl (sangat tinggi).

Untuk tingkat kondisi penyakit diabetes yang diderita informan tergolong dalam kategori parah karena penyakit diabetes tersebut sudah menimbulkan komplikasi yaitu pada tahun 2016 informan terkena penyakit paru-paru (TBC) dan menjalani pengobatan selama 6 bulan dengan mengonsumsi pil ada sekitar 4 dengan ukuran yang besar dan juga supaya sembuh total informan diberikan suntikan untuk penyakit TBC pada waktu itu. Kemudian dampak yang ditimbulkan setelah terkena diabetes yaitu informan sering mengalami kaki sering kebas dan mati rasa kalau pakai sandal bisa gak terasa apabila sendalnya lepas sendiri, pandangan mata kabur dan sering mengalami pusing, dan kalau sudah ada

luka akan lama sembuh atau kering. kemudian berat badan menurun drastis sebelum terkena diabetes berat badan informan 80 kg pada saat ini berat badan informan seberat 70kg, pada awalnya dulu terkena diabetes berat badan informan pernah turun sampai 60kg.

Jenis pengobatan yang digunakan yaitu lebih ke pengobatan tradisional dengan menggunakan obat-obatan herbal/alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, kemudian juga menggunakan obat-obat dari apotik untuk mengontrol gula darah, untuk pengobatan diabetesnya tersebut informan mengatakan sudah kemana-mana melakukan dan mencoba pengobatan, hingga saat ini informan cukup menggunakan obat herbal atau obat kampung buatan sendiri, yang resepnya di dapat dari tempat pengobatan tradisional yang pernah informan datangi. Waktu dulu untuk sekali berobat informan bisa menghabiskan dana sebesar Rp. 300.000 bahkan bisa sampai Rp. 600.000 untuk jumlah kunjungan dalam sebulan ke pengobatan pada saat itu tidak menentu informan mengatakan bahwa dalam sebulan bisa sampai 3 kali kunjungan.

Informan 3

Nama : M

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 49 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Agen dan Tukang Potong Lembu Status : Menikah

Informan ini merupakan seorang ayah yang berprofesi sebagai agen dan juga tukang potong lembu, bentuk pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sehari-harinya yaitu tergantung dari ada tidaknya pesanan seperti ada orang yang mencari lembu untuk dipotong atau untuk dipelihari informan akan mencarikan lembu ditempat-tempat toke atau peternakan yang dikenalnya, kemudian selain menjual lembu informan juga menerima kalau ada orang yang menawarkan lembu untuk dijual, selain itu informan juga punya keahlian memotong lembu atau hewan lainnya, jadi kalau ada acara pesta pernikahan atau semacamnya informan akan dipanggil/dibayar untuk memotong hewan tersebut.Informan memiliki seorang istri dan telah memiliki dua orang anak, anak yang pertama perempuan sudah menikah, dan yang kedua laki-laki sudah bekerja dan memiliki usaha ternak lembu dan kambing, istrinya membuka usaha warung di rumahnya.

Informan sudah 7 tahun menderita diabetes, informan bisa mengetahui terkena diabetes yaitu pada saat dia memeriksakan dirinya ke rumah sakit (RS.Balimbingan), pada saat itu informan merasakan sering merasa mengantuk dan pusing, intensitas buang air kecil semaking sering serta pandangan mata yang menjadi kabur.Dari hasil pemeriksaan di rumah sakit diketahui bahwa informan menderita diabetes terlihat kadar gula darah yang mencapai 300 mg/dl.

Untuk tingkat kondisi penyakit diabetes yang diderita informan tergolong dalam kategori sedang karena informan mengatakan terkadang saja bisa kumat diabetesnya dan kalau sudah kumat bawaanya ngantuk dan pengen tidur. Untuk penyakit diabetesnya tersebut belum ada menimbulkan komplikasi namun setelah informan menderita diabetes giginya perlahan mulai habis dan copot, kemudian

berat badan informan mengalami penurunan sebelum terkena diabetes berat badan informan 80 kg pada saat ini berat badan informan seberat 75kg.

Jenis pengobatan yang digunakan oleh informan yaitu berupa pengobatan tradisional yaitu pada pengobatan yang dibuka oleh Bapak Wagirin, pengobatan ini memberikan obat berupa ramuan herbal dari tumbu-tumbuhan yang diracik sendiri berdasarkan pengetahuan atau resep turun-temurun, selain dengan obat tradisional informan juga menggunakan obat dari apotik yaitu Diamicron (Gliclazied) adalah obat yang digunakan untuk menurunkan gula darah.Biaya yang dihabiskan informan untuk sekali berobat di pengobatan Bapak Wagirin yaitu pada kisaran Rp. 100.000 sampai Rp. 300.000.

Informan 4

Nama : MBS

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 73 tahun

Agama : Islam

Suku : Batak

Pendidikan Terakhir : SR (SD)

Pekerjaan : Ibu Runah Tangga Status : Menikah

Informan merupakan seorang ibu rumah tangga, suaminya bekerja sebagai supir truk di salah satu toko bahan bangunanyang ada di Kecamatan Tanah Jawa, informan memiliki 7 orang anak 3 laki-laki dan 4 perempuan, anak yang tinggal dirumah yaitu anak ke 6(sudah menikah) dan anak ke 7(lajang). Adapun kegiatan sehari-hari informan yaitu menyiapkan segala keperluan dirumah seperti memasak dan menyapu itupun dibantu oleh anaknya, untuk bagian mencuci dan menjemur

pakain dikerjakan oleh anaknya karena informan tergolong sudah tua dan tidak bisa kerja terlalu berat.

Informan sudah 9 tahun menderita penyakit diabetes, informan mengetahui terkena penyakit diabetes yaitu ketika informan terkena luka melepuh yang tidak kunjung sembuh di kaki karena tersiram air mendidih pada saat itu yang merawat luka melepuh informan adalah Bidan yang bekerja di Rumah Sakit Balimbingan yaitu ibu Suryani melihat keadaan luka yang tidak kunjung sembuh beliau memutuskan untuk melakukan periksa darah dan setelah diperiksa hasilnya menunjukkan bahwa informan terkena diabetes pada saat itu kadar gula darah informan setelah diperiksa yaitu sekitar 140 md/dl.

Untuk tingkat kondisi penyakit diabetes yang diderita informan tergolong dalam kategori ringan yang mana penyakit diabetes yang diderita informan hanya sekali saja parah pada saat luka melepuh di kaki yang dialami informan tidak kunjung sembuh, setelah pengobatan luka melepuh tersebut selesai, informan tidak sering mengalami penyakit lain yang sering ditimbulkan oleh penyakit diabetes apabila gula darah meningkat seperti (bisulan,gatal-gatal dll), hanya saja setelah menderita diabetes informan menjadi sering lemas dan mengantuk serta tidak kuat untuk kerja berat (banyak kerja), kemudian berat badan informan juga menurun yang awalnya 60 kg saat ini berat badan informan sekitar 45 kg.

Jenis pengobatan yang digunakan informan merupakan jenis pengobatan Modern yaitu berupa pengobatan melalui Bidan yang bekerja di Rumah Sakit Blaimbingan dan Puskesmas yang ada di Kecamatan Tanah Jawa. Untuk biaya pengobatan yang dihabiskan oleh informan yaitu Rp. 700.000 / 4 bulan,

sebenarnya biaya pengobatan yang dilakukan oleh informan lebih dari harga tersebut, namun karena sudah lama dan menjadi langganan serta masih ada hubungan keluarga dengan Bidan maka biaya pengobatan tersebut menjadi lebih murah daripada harga normal.

Informan 5

Nama : PS

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 51 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Wiraswasta Status : Menikah

Infroman ini merupakan seorang ibu yang berprofesi sebagai juru masak di sebuah warung yang telah ia kelola selama 20 tahun, warung yang informan kelola berupa warung nasi/mie goreng. Suami informan membuka usaha doorsmer motor serta mengolah kebun milik pribadi, informan memiliki 4 orang anak 2 laki-laki dan 2 perempuan, anak pertamanya sudah menikah dan yang, anak kedua sudah bekerja sebagai guru honor, anak ketiga masih duduk dibangku perkuliahan dan anak yang keempat masih duduk di bangku kelas 6 SD. Adapun kegiatan rutin yang dilakukan informan yaitu pagi hari sekitar pukul 8 pagi berbelanja untuk keperluan warung, setelah itu menyiapkan dan membuat bumbu dan bahan pendudukung (kerupuk, sambal teri, acar dll) di warung, kemudian membersikan dan mempersiapkan warung untuk berjualan baru sekitar jam 11 warung mulai

beroprasi sampai jam 2 malam. Untuk urusan rumah yang mengerjakan adalah anak perempuannya yg merupakan anak kedua informan.

Informan sudah 6 tahun menderita penyakit diabetes, informan mengetahui menderita penyakit diabetes yaitu pada saat memeriksakan kondisi badannya yang sering pusing dan lemas, serta susah untuk bergerak, jadi pada saat itu informan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Djasemen Saragih dan didapati hasil bahwa informan terkena diabetes dengan kadar gula darah pada saat itu sekitar 700 mg/dl dan pada tahun 2014 informan mengatakan sudah menerima suntikan insulin.

Untuk tingkat kondisi penyakit yang diderita oleh informan tergolong dalam kategori parah karena penyakit tersebut sudah menimbulkan komplikasi yaitu berupa penyakit jantung, lambung, liver dan limpah.Adapun gejala atau keluhan yang sering dirasakan oleh informan sehari-hari yaitu pusing, mual, lemas, kaki kebas dan sering kaku, serta tidak selera makan.Kemudian penyakit diabetes informan juga berdampak pada berat badannya informan mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis yaitu sebelum terkena diabetes berat badan informan berada pada kisaran 75 kg setelah menderita diabetes berat badan informan turun menjadi 65 kg.

Jenis pengobatan yang digunakan oleh informan berupa jenis pengobatan modern yaitu pengobatan di rumah sakit adapun rumah sakit yang telah dikunjungin oleh informan yaitu Rumah Sakit Djasemen Saragih, Rumah Sakit Balimbingan, Rumah Sakit Tentara. Informan juga mengatakan pernah berobat ke pengobatan Tianse (obat cina) yang perpaketnya bisa mencapai Rp. 5.000.000

pada tahun 2014, saat informan tidak lagi berobat ke Tianse dan lebih memilih melanjutkan pengobatan ke rumah sakit, adapun obat yang rutin di gunakan oleh informan yaitu Soman obat untuk daya tahan tubuh dan diabetes harganya perbotol berada pada kisaran Rp. 220.000.

Informan 6

Nama : F

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 53 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Karyawan PTPN Balimbingan (Kepala Gudang) Status : Menikah

Informan ini merupakan seorang ibu yang berprofesi sebagai kepala gudang di perkebunan milik PTPN Balaimbingan, suaminya juga berprofesi sebagai karyawan di perkebunan dengan jabatan mandor besar, informan memiliki 4 orang anak yaitu 2 perempuan dan 2 laki-laki. Anak pertamanya sudah menikah dan ikut dengan suami, kemudian anak kedua sudah bekerja dan punya rumah sendiri, anak ketiganya saat masih duduk di bangku perkuliahan di salah satu universitas negeri di Medan dan anak terakhirnya baru menginjak pendidikan di sekolah menengah pertama di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Tanah Jawa. Adapun pekerjaan yang dilakukan oleh informan sebagai kepala gudang yaitu mengecek barang masuk dan keluar, kemudian membukukan atau membuat laporan tentang barang baik yang masuk dan keluar, bisa dikatakan pekerjaan yang dilakukan lebih banyak dilakukan diatas meja dan di dalam ruangan

kantorhal ini tidak seperti karyawan biasa yang bekerja di lapangan. Untuk jam kerja yang dilakukan oleh informan yaitu mulai dari jam 6:30 pagi sampai dengan jam 3 sore.

Informan sudah 3 tahun menderita penyakit diabetes, awal informan mengetahui menderita penyakit diabetes yaitu pada saat memeriksakan luka lecet dikakinya yang diakibat karena memakai sepatu yang sempit saat jalan-jalan liburan kerja, meskipun sudah dilakukan pengobatan pertama, namun luka tersebut tidak kunjung sembuh dan semakin melebar dan bernanah saat itu pelebaran luka meluas sampai menguasai setengah dari lebar kaki informan. Pada saat itu informan memeriksakan luka tersebut ke Rumah Sakit Balimbingan dan yang menangani saat itu yaitu Dokter Jeni, untuk memastikan penyebab luka tidak kunjung sembuh dokter menganjurkan untuk tes darah dahulu, kemudian setelah dilakukan tes darah didapati hasil yang menunjukan bahwa saat itu kadar gula darah milik informan yaitu berada pada kisaran 400 mg/dl dan informan dinyatakan positif terkena diabetes.

Untuk tingkat kondisi penyakit diabetes yang diderita oleh informan tergolong cukup parah karena setelah terkena diabetes informan sering merasakan kepala pusing, badan yang selalu lemas meskipun tidak kerja berat, pandangan mata yang mulai kabur, serta sering merasakan kebas di tangan dan kaki. Penyakit diabetes tersebut juga telah menyebabkan terjadinya penyakit lain (komplikasi) yaitu berupa gangguan lambung, pankreas dan pencernaan. Setelah terkena diabetes berat badan informan juga mengalami penurunan yang drastis yang mana sebelum terkenan diabetes berat badan informan berada pada kisaran 64 kg saat ini setelah terkena diabetes berat badan informan turun pada kisaran 50 kg.

Jenis pengobatan yang dilakukan oleh informan untuk penyakit diabetesnya tersebut yaitu dengan menggunakan pengobatan modern Rumah Sakit Balimbingan dan praktek Dokter Lami. untuk rumah sakit biaya yang digunakan informan ditanggung oleh BPJS/Perkebunan, sedangkan pengobatan praktek Dokter Lami informan menggunakan biaya pribadi karena tidak termasuk dalam tanggungan Perkebunan adapun biaya yang dikeluarkan untuk menebus obat pada praktek Dokter Lami yaitu sekitar Rp. 50.000 untuk sekali berobat dengan jangka waktu 15 hari atau bisa dikatakan informan melakukan pengobatan sebulan 2 kali.Selama melakukan pengobatan adapun obat yang diterima oleh informan yaitu Metformin dan glimepiride untuk obat diabetesnya kemudian librozym dan omeprazole untuk obat gangguan pencernaan dan lambung.

Informan 7

Nama : PR

Jenis Kelamin : laki-laki

Usia : 47 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Status : Menikah

Informan berprofesi sebagai pegawai negri sipil (PNS) di kantor Camat Kecamatan Tanah Jawa, istrinya juga berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di kantor PLN Tanah Jawa, informan mempunya 3 orang anak, 1 perempuan dan 2 laki-laki. Anaknya yang pertama sudah menginjak bangku pada sekolah menengah atas (SMA) sedangkan anak kedua dan ketiga menginjak bangku pada

sekolah menengah pertama (SMP). Adapun kegaiatan yang dilakukan informan sehari-harinya yaitu dari pagi sampai sore bekerja di kantor camat membuat laporan atau terkadang tugas lapangan atau rapat di kantor Bupati Pematang Raya, kalau sudah pulang kerja informan lebih sering berada dirumah menonton tv dan istirahat pada malam hari untuk melanjutkan aktivitasnya di esok hari.

Informan sudah 6 tahun menderita penyakit diabetes, awal informan mengetahui menderita penyakit diabetes yaitu ketika memeriksakan dan mengobati kakinya yang hampir busuk akibat bisul yang awalnya kecil menjadi besar dan membuat kakinya terus berair serta mengelurkan nanah, informan melakukan pemeriksaan darah di Laboratorium Klinik Gatot Subroto pada saat itu biaya yang harus dibayar informan untuk satu kali pemeriksaan yaitu sebesar Rp.

440.000 setelah keluar hasil laboratorium didapati hasil bahwa kadar gula darah pasien sebesar 700 mg/dl positif terkena diabetes dan kadar gulanya tergolong sangat tinggi.

Untuk saat ini tinkat kondisi penyakit diabetes yang diderita oleh informan tergolong dalam kategori sedang, karena efek yang ditimbulkan oleh penyakit diabetes ini tidak terlalu parah dialami oleh informan dalam aktivitas sehari-harinya, kemudian yang biasanya dirasakan oleh informan akibat diabetes yang dideritanya yaitu badan lemas dan tidak bertenaga.Untuk komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit diabetes informan mengatakan belum menderita penyakit komplikasi yang diakibatkan oleh dibetes, namun informan mengatakan juga bila dulu hampir terkena penyakit paru-paru namun segera cepat diobati sehingga tidak menjadi penyakit. Adapun efek atau perubahan yang paling terlihat yang dialami informan yaitu berupa penurunan berat badan yang derastis, sebelum

terkena diabetes berat badan informan mencapai 92 kg kemudian setelah terkena diabetes saat ini berat badan informan berada pada kisaran 74 kg, informan juuga mengatakan bahwa pada masa-masa awal terkena diabetes berat badannya turun sampai 60 kg.

Jenis pengobatan yang dilakukan oleh informan untuk penyakit diabetesnya tersebut yaitu dengan menggunakan pengobatan modern berupa pengobatan atau perawatan dari Rumah Sakit Umum Djasemen Saragih, dan pengobatan dari Praktek Dokter Ferry M.Simatupang. untuk biaya pengobatan yang dihabiskan untuk sekali berobat ke pengobatan praktek dokter informan mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 250.000 dalam jangka waktu 2 hari sekali, sedangkan untuk biaya pengobatan di rumah sakit ditanggung oleh BPJS, informan mengatakan hanya membayar biaya kamar sebesar Rp. 250.000.Selain itu informan juga mengatakan pernah melakukan pengobatan ke pengobatan cina, saat itu informan membeli salep Chitin Chitosan untuk luka yang diakibatkan diabetes untuk harganya salepnya mencapai Rp. 490.000.informan juga mengatakan kalau saat ini ia mengonsumsi QNC Jelly Gamat yaitu obat penyembuh luka diabetes, obat diabetes dan obat penurun gula darah tinggi untuk harganya per botol berkisar Rp. 550.000.

Informan 8

Nama : T

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 34 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Penjahit Status : Menikah

Informan ini merupakan seorang ibu yang berprofesi sebagai penjahit pakaian, suaminya berprofesi sebagai petani, informan mempunya 2 orang anak, anak pertamanya laki-laki dan saat ini sudah duduk di kelas 3 di salah satu sekolah dasar swasta yang ada di Kecamatan Tanah Jawa, anak keduanya perempuan saat ini umurnya sudah 4 tahun. Adapun kegiatan yang dilakukan

Informan ini merupakan seorang ibu yang berprofesi sebagai penjahit pakaian, suaminya berprofesi sebagai petani, informan mempunya 2 orang anak, anak pertamanya laki-laki dan saat ini sudah duduk di kelas 3 di salah satu sekolah dasar swasta yang ada di Kecamatan Tanah Jawa, anak keduanya perempuan saat ini umurnya sudah 4 tahun. Adapun kegiatan yang dilakukan