• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUSRENBANG RPJM DESA

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa i (Halaman 175-182)

Berkaitan dengan pelaksanaan Musrenbang Desa pembahasan RPJM-DESA …………....…… Kecamatan ………..… Kabupaten/Kota ……….. provinsi ……… , maka pada hari ini

Hari dan Tanggal : ……… J a m : ……… Tempat : ………

Telah diselenggarakan Musrenbang RPJM-DESA yang dihadiri oleh wakil-wakil dari kelompok dusun dan tokoh masyarakat serta unsur lain yang terkait di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir terlampir.

Materi atau topic yang dibahas dalam musyawarah ini serta yang bertindak selaku unsure pimpinan rapat dan nara sumber sebagai berikut:

Materi atau Topik

……….. ……….. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber

Pimpinan Rapat: ……….……… dari ……… Sekretaris/Notulis: ………….……… dari ……… Nara Sumber: 1. ……….……… dari ……… 2. ……….……… dari ……… 3. ……….……… dari ……… 4. ……….……… dari ……… 5. ……….……… dari ……… Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terkait dokumen RPJM-DESA selanjutnya seluruh peserta musyawarah menyetujui serta memutuskan beberapa hal yang berketetapan menjadi Keputusan Akhir dari Musrenbang Desa, yaitu;

……….. ……….. Keputusan diambil secar musyawarah dan mufakat.

Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

……….. tanggal ………

Pimpinan Musrenbang Notulen/Sekretaris

(__________________) (________________) Mengetahui,

Kepala Desa

(__________________)

Mengetahui dan Menyetujui, Wakil dari Peserta Musrenbang RPJM Desa

No. Nama Alamat Tanda Tangan

enyusunan Rancangan Akhir RPJM Desa dilakukan untuk mem-finalisasi rancangan awal yang telah disusun berdasarkan hasil kesepakatan dalam forum musrenbang desa. Rancangan Akhir RPJM Desa sebagai hasil final dari proses teknokratis, aspiratif-politis, dan partisipatif dengan melibatkan berbagai pihak agar dokumen yang dihasilkan benar-benar telah melalui uji-konsultasi publik dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Hasil kesepakatan penyusunan dokumen Rancangan Awal RPJM Desa yang telah dibahas bersama dalam forum musrenbang desa menjadi acuan untuk difinalisasi sebagai dokumen Rancangan Akhir RPJM Desa. Penyusunan Dokumen Rancangan Akhir RPJM Desa merupakan tahapan akhir kegiatan dari proses teknis perencanaan yang muatan isinya hampir sama dengan Rancangan Awal RPJM Desa dengan beberapa penambahan atau perbaikan seperlunya, setelah dibahas bersama seluruh stakeholder

melalui forum Musrenbang RPJM Desa.

Dokumen Rancangan Akhir RPJM Desa merupakan draft yang akan menjadi acuan bagi tim perencana untuk menyusun Rancangan Akhir RPJM Desa peka konflik. Dokumen ini menjadi landasan bagi pemerintah desa untuk menetapkan pengambilan keputusan dalam bentuk rancangan peraturan desa (perdes) sebagai sebuah proses politis untuk menjadikan RPJM Desa sebagai arahan dan kebijakan pembangunan untuk 5 (lima) tahun ke depan.

Pengertian

Penyusunan rancangan akhir RPJM Desa merupakan serangkaian kegiatan penulisan kembali dokumen RPJM Desa berdasarkan hasil kajian desa, konsultasi dan pembangasan dengan komponen masyarakat serta musrenbang desa yang telah dilakukan meliputi, penetapan kerangkan isi dokumen, drafting, perumusan bidang/topik bahasan, analisis topik dan penetapan usulan program pembangunan desa selama 5 (lima) tahun.

Tujuan

Penyusunan Rancangan Akhir RPJM Desa dimaksudkan untuk memfinalisasi penyajian (informasi/data) dokumen perencanan secara tertulis terkait arah kebijakan, strategi, dan prioritas pembangan 5 (lima) tahun ke depan yang telah disepakati dalam kegiatan musrenbang RPJM Desa. Secara khusus pengkajian ini bertujuan:

 mengidentifikasi kerangka acuan (outline) penulisan RPJM Desa;  finalisasi rumusan tema/bidang/topik pembahasan sesuai dengan

hasii kajian profil desa, dinamika konflik, kajian RPJM Desa dan analisis keuangan desa ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Menyusun dokumen Rancangan Akhir RPJM Desa yang akan ditetapkan dalam bentuk peraturan desa.

Hasil yang Diharapkan

Dokumen Rancangan Akhir RPJM Desa berisi informasi/data lengkap yang mencakup hal-hal berikut:

 Gambaran umum kondisi dan prediksi desa

Rumusan visi dan misi desa

Isu strategis dan prioritas pembangunan desa  Strategi pembangunan desa

 Perkiraan kemampuan keuangan desa dan ketersediaan biaya pembangunan selama 5 (lima) tahun.

Prinsip-Prinsip Pelaksanaan

Rancangan Akhir RPJM Desa sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah desa lengkap.

 Rancangan Akhir RPJM Desa telah mengakomodasi berbagai kepentingan dan aspirasi yang berkembangan dalam masyarakat.  Rancangan Akhir RPJM Desa telah melalui proses kajian desa dan

analisis konflik, sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.

Telah melalui konsultasi publik dan kesepakatan musrenbang RPJM Desa yang dibangun pada tahap sebelumnya.

 Penyusunan Rancangan Akhir RPJM Desa secara teknis dilakukan oleh Tim/Kelompok Kerja.

Metode

Pemaparan. Kelompok Kerja.

 Penulisan Rancangan Akhir RPJM Desa.

Langkah-Langkah

1. Persiapkan dokumen Rancangan Awal RPJM Desa yang telah disepakati dalam forum Musrenbang RPJM Desa;

2. lakukan telaah materi yang tertuang dalam Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang RPJM Desa;

3. lakukan verifikasi kelengkapan teknis dari hasil kesepakatan Musrenbang desa, seperti program, lokasi, indikator, volume, standar satuan dan harga, kriteria yang digunakan, dan format teknis lainnya;

4. periksa kembali dokumen RPJM Desa untuk memastikan perbaikan rancangan RPJM Desa berdasarkan hasil kesepakatan musrenbang;

5. konfirmasikan ulang tentang prioritas program/kegiatan desa yang akan dilaksanakan oleh SKPD di tingkat kabupaten/kota yang direncanakan;

6. formulasikan (tuliskan) kembali, jika ditemukan beberapa substansi materi dokumen berdasarkan masukan dari berbagai pihak; dan

7. Finalisasikan secara teknis sebagai dokumen akhir RPJM Desa.

Informasi dan Bahan Pendukung

 Rancangan Awal RPJM Desa

Naskah berita acara kesepakatan hasil musrenbang RPJM Desa.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Dalam penyusunan dokumen Rancangan Akhir RPJM Desa perlu diperhatikan sinkronisasi antardokumen perencanaan. Rancangan Akhir RPJM Desa dapat digunakan sebagai lampiran kelengkapan Naskah Akademik Rancangan Perda RPJM Desa. Selanjutnya Rancangan Akhir RPJM Desa lengkap dan telah disahkan dalam bentuk perdes menjadi satu-satunya dokumen perencanaan jangka menengah desa.

Keterlibatan BPD, lembaga swadaya, kelompok rentan dan pihak lainnya dalam beberapa tahapan teknis penyusunan dokumen RPJM Desa sangat penting untuk mengawal proses dan substansi yang harus diperjuangkan, hingga menjadi sebuah keputusan bersama antara pemerintah desa dan masyarakat yang mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Disamping itu, agar terjadi sinergisitas antara pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan ketidakkonsistenan baik secara substansi perencanaan maupun proses yang harus dilalui. Keterlibatan sejak awal dari BPD, lembaga swadaya, swasta, kelompok perempuan, dan kelompok rentan dalam penyusunan RPJM Desa dapat mempercepat proses penyusunan dan mendekatkan kebutuhan perencanaan yang bersifat teknokratis-adminitratif dengan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat. Hal ini juga dapat mengurangi resistensi dari berbagai pihak atau kelompok terhadap rencana pembangunan yang ditetapkan.

eraturan desa (perdes) merupakan salah satu bentuk peraturan desa yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan masyarakat desa yang digunakan dalam penetapan perdes RPJM Desa sebagai instrumen legalitas perencanaan pembangunan yang telah melalui proses penyusunan teknokratis, penggalian aspirasi dan kebutuhan serta persetujuan dalam musrenbang desa. Penetapan perdes RPJM Desa merupakan tahapan terakhir dari keseluruhan proses penyusunan RPJM Desa. Dimana, hasil Rancangan Akhir RPJM Desa lengkap ditetapkan menjadi kebijakan pembangunan dalam bentuk perdes RPJM Desa. tahapan ini menjadi momen penting bagi BPD untuk mengambil peranan dalam pengambilan keputusan melalui proses legislasi. RPJM Desa sebagai dokumen pembangunan akan memiliki kekuatan mengikat bagi semua pihak dan menjadi dokumen resmi pembangunan untuk 5 (lima) tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan pembahasan secara komprehensif oleh BPD melalui mekanisme atau tata tertib pembahasan dengan melibatkan masyarakat. Selanjutnya, perdes RPJM Desa yang telah disahkan akan menjadi acuan dokumen perencanaan jangka menengah desa yang telah berketetapan hukum. Rancangan perdes yang telah disetujui bersama antara Kepala Desa dan BPD dibahas kemudian ditetapkan menjadi perdes. Sejak rancangan perdes disetujui bersama, maka rancangan perdes tersebut sah menjadi perdes. Kalimat pengesahan beserta tanggal jatuh sahnya, harus dibubuhkan pada halaman terakhir perdes sebelum pengundangan naskah perdes dalam Lembaran Desa.

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa i (Halaman 175-182)