• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Hakikat Negara dan Bentuk-Bentuk Kenegaraan

1) Negara Konfederas

Konfederasi adalah negara yang terdiri atas persatuan beberapa negara yang berdaulat. Persatuan tersebut di antaranya dilakukan demi mempertahankan kedaulatan dari negara-negara yang masuk ke dalam konfederasi tersebut. Pada tahun 1963, Malaysia dan Singapura pernah membangun suatu konfederasi, yang salah satunya dimaksudkan untuk mengantisipasi politik luar negeri yang agresif dari Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Malaysia dan Singapura mendirikan konfederasi lebih karena alasan pertahanan. Dalam konfederasi, aturan-aturan yang ada di dalamnya hanya berefek pada tiap-tiap pemerintah, tidak mempengaruhi warga negara. Artinya, meskipun terikat dalam perjanjian pemerintah tetap berdaulat dan berdiri sendiri tanpa intervensi satu negara terhadap negara lainnya di dalam konfederasi.

Menurut Miriam Budiardjo, konfederasi pada hakikatnya bukan negara, baik ditinjau dari sudut ilmu politik maupun dari sudut hukum internasional. Keanggotaan suatu negara ke dalam suatu konfederasi tidak menghilangkan ataupun mengurangi kedaulatan setiap negara yang menjadi anggota konfederasi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan skema berikut.

Negara A

Warga negara A Warga negara B

Negara B Negara C

Warga negara C Konfederasi

Apa yang dapat Anda pahami setelah memperhatikan skema tersebut? Skema tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada gambar tersebut terdapat garis putus-putus yang melambangkan ’rantai komando’ dari konfederasi menuju pemerintah negara A, B, dan C. Garis tersebut menunjukkan hirarki yang kurang tegas antara kedua ’negara’ tersebut (tanpa petunjuk panah plus garis putus-putus). Dapat dilihat misalnya, garis ’komando’ hanya beranjak dari konfederasi menuju pemerintah negara A, B, dan C, tetapi tidak pada warga negara di ketiga negara. Garis ’komando’ langsung terhadap warga negara di tiap-tiap negara dilakukan oleh pemerintah masing-masing. Kesediaan pemerintah ketiga negara berdaulat untuk bergabung ke dalam konfederasi lebih disebabkan oleh motivasi sukarela daripada kewajiban. Pengaruh konfederasi terhadap ketiga negara berdaulat hanya bersifat kecil saja. Mengenai ’lingkaran’ yang melingkupi tiap- tiap pemerintah dan negara bagian mengindikasikan kedaulatan yang tetap ada di tiap-tiap negara anggota konfederasi.

2) Kesatuan

Pada negara kesatuan pemerintah pusat atau nasional me- megang kedudukan tertinggi dan memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan sehari-hari. Tidak ada bidang kegiatan pemerintah yang diserahkan konstitusi kepada satuan-satuan pemerintahan yang lebih kecil (dalam hal ini, daerah atau provinsi). Dalam negara kesatuan, pemerintah pusat (nasional) bisa melimpahkan banyak tugas (melimpahkan wewenang) kepada kota-kota, kabupaten-kabupaten, atau satuan-satuan pemerintahan lokal. Akan tetapi, pelimpahan wewenang ini hanya diatur oleh undang-undang yang dibuat parlemen pusat, bukan diatur di dalam konstitusi. Pelimpahan wewenang tersebut bisa saja ditarik sewaktu-waktu.

Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerah- kan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi. Hal ini selanjutnya disebut sebagai desentralisasi. Meskipun demikian, kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan pemerintah pusat. Dengan demikian, baik kedaulatan ke dalam maupun kedaulatan ke luar berada pada pemerintah pusat. Miriam Budiardjo menulis bahwa yang menjadi hakikat negara kesatuan adalah kedaulatannya tidak terbagi dan tidak dibatasi. Hal ini dijamin di dalam konstitusi. Meskipun daerah diberi kewenangan untuk mengatur sendiri wilayahnya, bukan berarti pemerintah daerah itu berdaulat, sebab pengawasan dan kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan pemerintah pusat.

Salah satu keuntungan negara kesatuan adalah adanya keseragaman undang-undang. Aturan yang menyangkut ’nasib’ daerah secara keseluruhan hanya dibuat oleh parlemen pusat. Akan tetapi, penanganan setiap masalah yang muncul di daerah kemungkinan akan lama diselesaikan karena harus menunggu instruksi dari pusat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan skema berikut ini.

Pemerintah Daerah A

Penduduk Daerah A Penduduk Daerah B Penduduk Daerah C

Pemerintah Daerah C Pemerintah Daerah B

Pemerintah Pusat

Sumber: http://www.setabasri01.wordpress.com

Gambar 1.11 Skema negara kesatuan.

Dari skema di atas, diketahui bahwa ada sebagian kewenang- an yang didelegasikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Dengan kewenangan tersebut pemerintah daerah mengatur penduduk yang ada di dalam wilayahnya. Meskipun demikian, pengaturan pemerintah daerah terhadap penduduk di wilayahnya lebih bersifat ‘instruksi dari pusat’ daripada improvisasi dan inovasi pemerintah daerah itu sendiri. Dalam negara kesatuan, pemerintah pusat secara langsung mengatur tiap-tiap penduduk yang ada di setiap daerah. Misalnya, pemerintah pusat berwenang menarik pajak dari penduduk daerah, mengatur kepolisian daerah, mengatur badan peng- adilan, membuat kurikulum pendidikan yang bersifat nasional, me-relay stasiun televisi dan radio pemerintah ke seluruh daerah, bahkan menunjuk gubernur kepala daerah.

Secara umum bentuk negara kesatuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Kedaulatan negara mencakup kedaulatan ke dalam dan ke luar yang ditandatangani pemerintah pusat.

b) Negara hanya memiliki satu UUD, satu kepala negara, satu dewan menteri, dan satu dewan perwakilan rakyat.

c) Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Contoh negara kesatuan, yaitu Indonesia, Filipina, Belanda,

3) Federasi

Negara federasi ditandai adanya pemisahan kekuasaan negara antara pemerintahan nasional dengan unsur-unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi, republik, kawasan, atau wilayah). Pembagian kekuasaan ini dicantumkan ke dalam konstitusi (undang-undang dasar). Sistem pemerintahan federasi sangat cocok untuk negara-negara yang memiliki kawasan geografis luas, keragaman budaya daerah tinggi, dan ketimpang- an ekonomi cukup tajam.

Hirarki negara federasi dapat dijelaskan sebagai berikut.

Negara Bagian A Negara Bagian B Negara Bagian C Negara Federasi Penduduk Negara Bagian A Penduduk Negara Bagian B Penduduk Negara Bagian C Sumber: http://www.setabasri01.wordpress.comGambar 1.12 Skema negara federasi.

Dalam negara federasi, kedaulatan hanya milik pemerintah federal, bukan milik negara-negara bagian. Meskipun demikian, wewenang negara-negara bagian untuk mengatur penduduk di wilayahnya lebih besar daripada pemerintah daerah di negara kesatuan. Wewenang negara bagian di negara federasi telah ter- cantum secara rinci dalam konstitusi federal. Misalnya, meng- adakan pengadilan sendiri, memiliki undang-undang dasar sendiri, memiliki kurikulum pendidikan sendiri, mengusahakan kepolisian negara bagian sendiri, bahkan melakukan perdagangan langsung dengan negara luar.

Meskipun negara bagian memiliki wewenang konstitusi yang lebih besar daripada negara kesatuan, kedaulatan tetap berada di tangan pemerintah federal yaitu dengan monopoli hak untuk mengatur angkatan bersenjata, mencetak mata uang, dan melakukan politik luar negeri (hubungan diplomatik). Kedaulatan ke dalam dan ke luar di dalam negara federasi tetap menjadi hak pemerintah federal bukan negara-negara bagian.

Secara umum negara federasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a) Setiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, tetapi

kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian.

b) Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat.

c) Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke luar dan sebagian ke dalam.

d) Setiap negara bagian berwenang membuat UUD sendiri selama tidak bertentangan dengan pemerintah pusat. e) Kepala negara memiliki hak veto (pembatalan keputusan)

yang diajukan oleh parlemen (senat dan kongres). Contoh negara serikat, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Jerman, Brasil, dan Malaysia.

Perbedaan Negara Federasi dengan Konfederasi dan Kesatuan 1. Perbedaan Negara Federasi dengan Konfederasi

Perbedaan antara federasi dengan konfederasi dapat dijelaskan sebagai berikut. Negara-negara yang menjadi anggota suatu konfederasi tetap merdeka sepenuhnya atau berdaulat. Sebaliknya, negara-negara yang tergabung ke dalam suatu federasi kehilangan kedaulatannya, kedaulatan hanya ada di tangan pemerintahan federasi. Misalnya, di Amerika Serikat terdapat 50 negara bagian. Negara-negara bagian ini tidaklah berdaulat sendiri-sendiri. Kedaulatan hanya ada di tangan pemerintah federasi yang dikenal sebagai United States of America (Amerika Serikat) dengan ibu kotanya di Washington D.C.