Sistem hukum dan peradilan nasional merupakan dua unsur terpenting dalam upaya menciptakan keadilan nasional. Keadilan nasional ini merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. Oleh karena itu, mewujudkan sistem hukum dan peradilan nasional yang baik mutlak diperlukan dalam upaya menciptakan tujuan keadilan nasional. Bagaimanakah hakikat sistem hukum dan peradilan nasional tersebut? Simak uraian berikut ini!
1. Pengertian Sistem Hukum Nasional
Sebelum sampai pada pengertian sistem hukum nasional, ada baiknya jika Anda pahami terlebih dahulu tentang pengertian sistem dan hukum. Hal ini dimaksudkan agar Anda lebih mudah untuk memahaminya. a. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri atas komponen- komponen atau unsur-unsur yang satu sama lain berbeda. Akan tetapi, unsur-unsur dalam sistem tersebut saling berkaitan dalam suatu pola atau model yang mantap sehingga dapat diterapkan secara konsisten. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan susunan, yang setiap unsur di dalamnya tidak diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat menurut fungsinya terhadap keseluruhan kesamaan susunan tersebut.
b. Pengertian Hukum
Hukum memiliki bidang cakupan yang sangat luas. Oleh karena itu, untuk mendefinisi- kan hukum merupakan sesuatu yang sangat sulit. Menurut seorang ahli hukum dari Belanda, L.J. Van Apeldoorn, tidak mungkin hukum itu didefinisikan karena hukum mempunyai banyak sekali segi dan bentuk. Meskipun demikian, bagaimanapun sulitnya hukum harus didefinisikan. Akibatnya, ada bermacam-macam pengerti- an hukum, tergantung dari sudut pandangnya. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian hukum menurut para pakar di bidangnya.
Sumber: www.acm-apeldoorn.nl
▼Gambar 2.2 L.J. Van Apeldoorn
1) Leon Duguit
Menurut pakar hukum dari Prancis ini, hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat yang harus diindahkan oleh masyarakat sebagai jaminan kepentingan bersama dan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.
2) E. Utrecht
Pengertian hukum menurut ahli hukum dari Belanda, E. Utrecht adalah himpunan petunjuk hidup berupa perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Hal itu karena pelanggaran terhadap himpunan petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.
3) C.S.T. Kansil
Pakar hukum tata negara Indonesia ini menyatakan bahwa hukum itu mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia supaya keamanan dan ketertiban terpelihara.
4) J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto
Hukum itu adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, serta terhadap pelanggaran-pelanggaran dikenai tindakan-tindakan hukum tertentu.
(Sumber: M. Rosid Kusnan, 2008: 1–2)
Dengan demikian, sistem hukum dalah sistem yang logis, tetap dan bersifat tertutup serta menunjukkan keputusan-keputusan hukum yang benar/tepat biasanya dapat diperoleh dengan alat-alat logika dari peraturan-peraturan hukum yang telah ditentukan sebelumnya. Hukum nasional adalah hukum yang berlaku dalam batas-batas wilayah suatu negara. Oleh karena itu, sistem hukum nasional dapat diartikan sebagai keseluruhan aturan yang berlaku dalam suatu negara (Indonesia) yang satu sama lain berbeda, tetapi saling berkaitan sehingga membentuk suatu mekanisme yang teratur. Keterkaitan antara aturan-aturan hukum yang berbeda-beda tersebut salah satunya adalah mempunyai tujuan sama, yaitu tujuan dibentuknya hukum secara umum. Apa tujuan dibentuknya hukum? Simak informasi berikut ini.
Pendapat Para Ahli Hukum tentang Tujuan Hukum
1. L.J. Van Apeldoorn, menyatakan bahwa tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.
2. Jeremy Bentham, menyatakan bahwa tujuan hukum adalah mewujudkan kebahagiaan sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang.
2. Pengertian Sistem Peradilan Nasional
Apakah yang dimaksud dengan sistem peradilan nasional? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peradilan berasal dari kata adil, artinya segala sesuatu mengenai perkara pengadilan. Kata nasional dalam hal ini mengandung pengertian dalam lingkup negara Indonesia. Adapun pengertian sistem, Anda telah memahaminya pada materi sistem hukum nasional. Dengan demikian, pengertian sistem peradilan nasional adalah keseluruhan perkara pengadilan dalam suatu negara yang satu sama lain berbeda, tetapi saling berkaitan atau berhubungan sehingga terbentuk suatu mekanisme dan dapat diterapkan secara konsisten.
Dalam sistem peradilan nasional (di Indonesia) banyak unsur yang terlibat di dalamnya. Beberapa pihak di antaranya penyidik, penuntut umum, hakim, penasihat hukum, dan pencari keadilan. Negara Indonesia sebagai negara hukum mempunyai tugas menjalankan suatu sistem peradilan yang jujur, adil, dan bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Adapun asas yang harus digunakan dalam sistem peradilan di negara Indonesia adalah sederhana, cepat, dan biaya murah.
Tujuan penyelenggaraan peradilan nasional adalah menegakkan hukum dan keadilan. Perihal penyelenggaraan peradilan nasional (di Indonesia) antara lain diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila demi terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia. Selanjutnya, dijelaskan bahwa penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
Anda telah memahami tentang pengertian sistem hukum nasional dan tujuan dibentuknya hukum. Berdasarkan pemahaman Anda tentang materi tersebut, coba Anda buat satu kesimpulan tentang tujuan dibentuknya hukum secara umum. Tuliskan hasil kesimpulan Anda pada buku tugas dan kumpulkan kepada guru untuk dinilai.
3. O. Notohamidjojo, menyatakan bahwa tujuan hukum ada tiga sebagai berikut. a. Mendatangkan tata dan damai dalam masyarakat (segi reguler).
b. Mewujudkan keadilan (segi keadilan).
c. Menjaga supaya manusia diperlakukan sebagai manusia (segi memanusiakan manusia).
4. Van Kan, menyatakan bahwa tujuan hukum adalah menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingan-kepentingan itu tidak diganggu.
5. Soebekti, berpendapat bahwa hukum mengabdi kepada tujuan negara. Oleh karena itu, tujuan hukum adalah untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan seluruh rakyat.