• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembukaan UUD 1945 Memuat Sendi-Sendi Mutlak bagi Kehidupan Negara

C. Kedudukan Pembukaan UUD

3. Pembukaan UUD 1945 Memuat Sendi-Sendi Mutlak bagi Kehidupan Negara

Dalam Pembukaan UUD 1945 terkandung sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara yang meliputi sebagai berikut.

a. Hakikat dan Sifat Negara

Negara Republik Indonesia sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah ”. . . susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat . . ., kemanusiaan yang adil dan beradab . . . .” Oleh karena itu, hakikat dan sifat negara berdasarkan sifat kodrat manusia yang monodualis (sebagai makhluk individu dan makhluk sosial). Hakikat dan sifat negara tidak hanya mendasarkan atas manusia sebagai individu (seperti negara individualis, liberalis), tetapi negara juga bukan hanya mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk sosial (sebaga- imana dalam negara kelas, komunis), melainkan negara mendasarkan baik individu maupun makhluk sosial atau monodualis.

b. Tujuan Negara

Tujuan negara sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah ”. . . melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial . . . .” Pengertian melindungi seluruh bangsa Indonesia meliputi warga negara perseorangan, keluarga, golongan, suku bangsa Indonesia maupun seluruh rakyat serta seluruh warga negara beserta wilayah teritorial tempat rakyat hidup.

Selain itu, negara berkewajiban memelihara dan meningkatkan kesejahteraan baik jasmaniah maupun rohaniah, dan ketinggian martabat kehidupan umum bagi seluruh warga negara tanpa terkecuali. c. Kerakyatan (Demokrasi)

Demokrasi sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu ”. . . negara Republik Indoensia yang berkedaulatan rakyat . . .” yaitu berdasarkan pada sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Demokrasi Indonesia bukanlah demokrasi yang hanya mendasarkan pada individu (demokrasi liberal) dan demokrasi kelas yang hanya mendasarkan pada makhluk sosial melainkan demokrasi Indonesia adalah demokrasi ”monodualis”. Kedaulatan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 mengandung arti bahwa kedaulatan dari rakyat sebagai asal mula kekuasaan negara, juga kedaulatan dari rakyat sebagai pendukung dan penyelenggara kepentingan.

Cita-cita demokrasi meliputi demokrasi politik dan demokrasi fungsional. Demokrasi politik adalah cita-cita dari rakyat sebagai asal mula (pendukung) kekuasaan negara. Demokrasi fungsional adalah cita-cita penyelenggaraannya harus dilaksanakan dalam negara baik oleh rakyat sendiri maupun oleh negara.

d. Dasar Pemerintahan Negara

Negara pada hakikatnya sebagai lembaga hidup bersama men- dasarkan bahwa setiap orang Indonesia berkedudukan yang sama menurut syarat-syarat tertentu untuk mengambil bagian dalam negara. Pengambilan bagian tersebut diselenggarakan dalam bentuk perwakilan sehingga semua alat perlengkapan pemerintahan negara adalah wakil rakyat (permusyawaratan perwakilan). Dalam per- wakilan tersebut alat perlengkapan pemerintahan negara bekerja sama dengan asas kekeluargaan dan kebersamaan. Sistem kerja sama yang didasarkan pada demokrasi yang berasas kekeluargaan tersebut memberikan pedoman-pedoman bagi pembagian pemerintahan negara dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah.

e. Bentuk Susunan Kesatuan

Pembukaan UUD 1945 alinea II memuat pengertian ”negara yang bersatu”, dalam alinea IV termuat pengertian ”pemerintah negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah” serta sila ketiga Pancasila ”Persatuan Indonesia”. Pengertian negara kesatuan sebagaimana dimaksudkan dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu bersatunya individu-individu sebagai bangsa, sebagai pemenuhan sifat kodrat manusia yaitu makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu, suatu bangsa dalam negara kesatuan tetap mengakui kodrat manusia sebagai individu. Pengertian bangsa dalam negara kesatuan adalah berdasar pada pengakuan manusia baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Demikian pula wilayah dalam negara tetap mengakui keberadaan daerah-daerah.

4. Pembukaan UUD 1945 Memuat Asas, Visi, dan Misi Negara

Merdeka

Pembukaan UUD 1945 mengandung asas, visi, dan misi dalam negara Indonesia merdeka. Secara lebih terinci, asas, misi, dan misi tersebut dijelaskan dalam uraian berikut.

a. Asas Negara

Jika dianalisis alinea pertama Pembukaan UUD 1945 merupakan asas dalam mendirikan negara, yang terdiri atas dua hal. Pertama, kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Kedua, penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi, karena tidak sesuai dengan peri- kemanusiaan dan perikeadilan. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa negara yang didirikan oleh bangsa Indonesia adalah sebuah negara

bangsa (nation state). Negara tersebut berdiri di atas hak yang dimilikinya, yaitu hak untuk merdeka. Hal ini dipertegas dalam alinea keempat yang menyebutkan ”Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia”. Atas dasar asas tersebut, nasionalisme yang dibangun Indonesia pasti bukan nasionalisme yang chauvinistik, melainkan nasionalisme yang berperikemanusiaan dan berperikeadilan.

Nasionalisme yang akan dibangun oleh negara Indonesia adalah nasionalisme yang menjunjung tinggi hak kemerdekaan semua bangsa. Nasionalisme ini bertujuan menjalin hubungan saling meng- hormati dengan kewajiban untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Atas dasar kesadaran itu, penjajahan di muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Berdasarkan prinsip tersebut, dapat diketahui bahwa nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang dijiwai peri- kemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang anti penindasan, baik penindasan bangsa atas bangsa (exploitation de nation par nation) maupun penindasan manusia atas manusia (exploitation de l’homme par l’homme).

b. Visi Negara

Visi bangsa Indonesia dalam mendirikan negara bangsa yang merdeka dengan jelas diungkapkan dalam alinea kedua, yaitu ”negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat bermakna sebagai negara bangsa (nation state) yang bebas dari penjajahan maupun penindasan negara lain, serta berhak menentukan segala kebijakannya berdasarkan kedaulatan yang dimilikinya. Pluralisme yang ada bukanlah untuk mengedepankan kepentingannya sendiri, melainkan untuk saling mendukung guna membangun kekuatan bersama. Kesadaran akan adanya saling ketergantungan antarwilayah yang beragam itu merupakan sumber kekuatan Indonesia. Indonesia akan menjadi negara yang tidak tergantung dan didikte oleh negara atau kekuatan lain.

Dalam rangka menegakkan kemerdekaan dan kedaulatannya, bangsa Indonesia berpegang pada tiga prinsip kemerdekaan yang oleh Bung Karno disebut ”Trisakti”, yaitu berdaulat di bidang politik, ber- dikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Selanjutnya dalam alinea keempat diungkapkan tentang prinsip- prinsip dibentuknya pemerintah sebagai instrumen politik dan tugasnya. Untuk memberikan landasan dan acuan bagi penyelenggara- an pemerintahan dan kehidupan bernegara, disusunlah Undang-

Empat Syarat Tertib Hukum yang Terkandung dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945

Dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 termuat unsur-unsur yang menurut ilmu pengetahuan hukum disyaratkan bagi adanya suatu tertib hukum, yaitu kebulatan dan keseluruhan peraturan-peraturan hukum. Adapun syarat-syarat yang dimaksudkan meliputi empat hal sebagai berikut.

1. Adanya kesatuan subjek (penguasa) yang mengadakan peraturan-peraturan hukum. Hal ini terpenuhi dengan adanya suatu pemerintah Republik Indonesia.

2. Adanya kesatuan asas kerohanian yang menjadi dasar daripada keseluruhan peraturan- peraturan hukum. Hal ini terpenuhi oleh adanya dasar filsafat Pancasila.

3. Adanya kesatuan daerah di mana keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu yang berlaku, terpenuhi oleh penyebutan ”seluruh tumpah darah Indonesia”.

4. Adanya kesatuan waktu di mana keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu berlaku. Hal ini terpenuhi oleh penyebutan ”disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia” yang menyangkut saat sejak timbulnya negara Indonesia sampai seterusnya selama kelangsungan negara Indonesia.

Undang Dasar. Adapun bentuk negara ditetapkan sebagai republik yang berkedaulatan rakyat. Artinya, Indonesia adalah sebuah republik yang bersifat demokratis, sebagai dasar negara adalah Pancasila. c. Misi Negara

Sebagai upaya menjamin terwujudnya visi yang telah ditetapkan, Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan kepada pemerintah untuk melaksanakan dua tugas pokok ke dalam yaitu pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kedua, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan ke- hidupan bangsa. Pembukaan UUD 1945 juga mengamanatkan kepada pemerintah untuk melaksanakan tujuan negara ke luar yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dari tugas yang diamanatkan kepada pemerintah tersebut dengan jelas termaktub bahwa Indonesia, baik sebagai bangsa maupun sebagai wilayah adalah satu kesatuan yang utuh. Kesadaran atas kesatuan yang utuh itulah yang merupakan sumber bagi dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dari uraian di atas, jelas bahwa Pembukaan UUD 1945 mem- berikan acuan mulai dari asas pendirian negara sampai ke dasar dan tatanan penyelenggaraannya. Dalam pelaksanaannya memang akan sangat dipengaruhi oleh jiwa dan semangat penyelenggaranya. Untuk menghindari bias-bias yang dapat menimbulkan ketersesatan dalam pelaksanaannya diperlukan pemahaman yang mendalam, jujur dan sungguh-sungguh.