• Tidak ada hasil yang ditemukan

BARANG / JASA PEMBORONGAN / JASA LAINNYA

10. NEGOSIASI HARGA PENAWARAN

10.1. Upaya negosiasi harus dilakukan apabila setelah evaluasi harga, termasuk penghitungan HE TKDN (apabila diterapkan) dan/atau penghitungan normalisasi harga, diketahui bahwa:

10.1.1. Harga penawaran dari penawaran peringkat I (pertama) sampai

dengan peringkat III (ketiga) atau harga penawaran peringkat I (pertama) lebih tinggi dibanding HPS/OE. Negosiasi bertujuan

untuk mendapatkan harga yang lebih rendah atau setinggi-tingginya sama dengan HPS/OE.

10.1.2. Harga penawaran peringkat penawaran I (pertama) telah lebih rendah dibanding HPS/OE namun masih lebih tinggi dibanding harga penawaran terendah yang wajar. Negosiasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan harga yang lebih rendah lagi dan mendekati harga penawaran terendah.

10.2. Negosiasi dilakukan oleh Panitia Pengadaan/Tim Internal.

10.3. Sebelum negosiasi dilakukan, kepada Penyedia Barang/Jasa diberitahukan tempat dan waktu pelaksanaan negosiasi.

10.4. METODA NEGOSIASI: 10.4.1. Langsung

1. Dilakukan tawar menawar secara lisan dan langsung antara Panitia Pengadaan/Tim Internal dengan Wakil Penyedia Barang/Jasa yang dinegosiasi dan memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dalam negosiasi. Negosiasi langsung dengan salah satu Penyedia Barang/Jasa yang dinegosiasi dapat dilakukan dalam beberapa tahap sampai dicapai kesepakatan atau tidak tercapai kesepakatan;

2. Negosiasi langsung dapat diakhiri dengan negosiasi tertulis. 10.4.2. Tertulis

1. Wakil Penyedia Barang/Jasa menyampaikan dalam sampul tertutup penawaran harga tertulis, bertanggal, bermeterai cukup dan ditandatangani oleh pejabat Penyedia Barang/Jasa yang memiliki kewenangan dan disampaikan pada waktu yang telah ditentukan. Penyampaian penawaran hanya dapat dilakukan satu kali.

2. Panitia Pengadaan/Tim Internal membuka penawaran di hadapan Wakil Penyedia Barang/Jasa yang dinegosiasi, dan membuat berita acara negosiasi.

10.5. PELAKSANAAN NEGOSIASI

10.5.1. Pada dasarnya negosiasi dilaksanakan secara bertahap. Dalam keadaan tertentu dengan pertimbangan untuk mempercepat proses pengadaan dapat dilakukan negosiasi secara bersamaan.

10.5.2. Dalam hal harga penawaran peringkat penawaran I (pertama) telah lebih rendah dibanding HPS/OE namun masih lebih tinggi dibanding harga penawaran terendah dilakukan negosiasi hanya kepada penawaran peringkat I (pertama).

10.5.3. Negosiasi bertahap.

1. Negosiasi harga dilakukan kepada Penyedia Barang/Jasa dengan penawaran peringkat I (pertama) dan apabila diperlukan sampai dengan peringkat III (ketiga) menurut urutan HE-TKDN atau menurut hasil penghitungan normalisasi harga.

2. Negosiasi harga dilakukan pertama-tama kepada penawaran peringkat I (pertama). Bila tercapai kesepakatan harga dan hasil negosiasi adalah di bawah atau sama dengan nilai HPS/OE, maka tidak dilakukan negosiasi kepada Penyedia Barang/Jasa yang lain.

3. Jika negosiasi terhadap penawar peringkat I (pertama) tidak mencapai kesepakatan karena hasil negosiasi masih lebih tinggi daripada nilai HPS/OE, maka diteruskan kepada penawar peringkat II (kedua) dan seterusnya sampai dengan penawar peringkat III (ketiga).

4. Negosiasi dapat dilakukan secara langsung atau tertulis. 10.5.4. Negosiasi bersamaan

1. Negosiasi bersamaan dapat dilaksanakan dalam hal:

a. Terjadi penurunan harga di pasar nasional ataupun internasional lebih besar dari 10% (sepuluh persen) dari HPS/OE; atau

b. Terjadi kenaikan harga di pasar nasional ataupun internasional lebih dari 10% dibanding HPS/OE, di pasar

nasional maupun internasional dan/atau semua harga penawaran besarnya lebih dari 10% di atas HPS/OE; atau c. Terjadi kelangkaan barang/jasa tertentu di pasar nasional

maupun internasional yang apabila tidak segera tersedia akan mengakibatkan tertundanya kegiatan operasional Kontraktor KKS; atau

d. Pelaksanaan negosiasi bertahap pada pelelangan yang menggunakan sistim pemasukan penawaran 2 tahap tidak menghasilkan kesepakatan harga, karena harga penawaran masih lebih tinggi dibanding HPS/OE; atau e. Pelaksanaan negosiasi bertahap pada lelang ulang tidak

mencapai kesepakatan, karena harga penawaran masih lebih tinggi dibanding HPS/OE; atau

f. Dalam hal jumlah Penyedia Barang/Jasa yang mampu mengerjakan pekerjaan tersebut diyakini terbatas dan pelaksanaan negosiasi bertahap tidak mencapai kesepakatan.

Khusus untuk kondisi dalam huruf a, b dan c di atas perlu diambil keputusan sesegera mungkin untuk menghindari hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang/jasa yang mutlak diperlukan dan/atau menghindari gagalnya atau tertundanya kegiatan operasional utama Kontraktor KKS. Pelaksanaannya harus dilengkapi dengan penjelasan yang mendukung bahwa telah terjadi kondisi tersebut.

2. Pelaksanaan negosiasi bersamaan:

a. Untuk nilai pengadaan lebih dari Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah) atau lebih dari US$10,000,000.00 (sepuluh juta dolar Amerika Serikat) harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pimpinan tertinggi Kontraktor KKS;

b. Dilakukan secara tertulis kepada 3 (tiga) penawar peringkat I (pertama) sampai dengan peringkat III (ketiga) menurut HE TKDN atau hasil normalisasi;

c. Panitia Pengadaan/Tim Internal membuka penawaran harga di hadapan Wakil Penyedia Barang/Jasa yang dinegosiasi secara bersamaan;

10.6. Dalam hal menggunakan strategi Kontrak Harga Satuan, dapat dilakukan negosiasi:

10.6.1. Terhadap keseluruhan harga paket, dalam hal paket dalam kontrak tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan utuh. 10.6.2. Terhadap harga per jenis barang/jasa, dalam hal kontrak

tersebut meliputi jenis-jenis barang/jasa yang tidak terikat sebagai satu kesatuan utuh, seperti penggunaan kontrak Call

Off Order, Perjanjian Harga dan lain-lain.

10.7. Hasil negosiasi harga tidak boleh mengurangi komitmen persentase TKDN, mengubah lingkup kerja dan spesifikasi penawaran teknis. Dalam sistim dua tahap, hasil negosiasi harga tidak boleh mengurangi komitmen persentase TKDN, mengubah lingkup kerja dan/atau spesifikasi teknis yang telah disepakati pada tahap evaluasi teknis dan/atau negosiasi teknis.

10.8. Hasil negosiasi hanya dapat disepakati apabila harga penawaran telah mencapai lebih rendah atau sama dengan nilai HPS/OE. 10.9. Jika hasil negosiasi terhadap penawaran peringkat pertama

sampai dengan peringkat ketiga masih lebih tinggi dibanding HPS/OE, maka:

10.9.1. Dilakukan analisa atas HPS/OE. Apabila HPS/OE dinilai tidak sesuai dengan kondisi pasar pada saat tersebut, dapat dilakukan koreksi/penyesuaian atas HPS/OE dengan penambahan setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dan didukung dengan analisa pasar sebagaimana disyaratkan pada tatacara penyusunan HPS/OE.

10.9.2. Penawar dengan harga hasil negosiasi yang paling rendah dan dinilai wajar dan lebih rendah dibanding HPS/OE yang telah dikoreksi dapat ditetapkan sebagai calon pemenang.

10.10. Apabila telah diperoleh kesepakatan harga, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk menyampaikan harga penawaran dan TKDN baru berikut rinciannya, dan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan atau Wakil Penyedia Barang/Jasa di atas meterai dengan nilai yang cukup.

10.11. Apabila tidak ada satupun harga hasil negosiasi yang lebih rendah atau sama dengan HPS/OE atau HPS/OE yang telah dikoreksi, maka negosiasi dinyatakan gagal.

10.12. Dalam pelaksanaan negosiasi harga, dibuat berita acara negosiasi harga yang ditandatangani oleh Panitia Pengadaan/Tim Internal dan Wakil Penyedia Barang/Jasa yang dinegosiasi.