• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODA DAN TATA CARA PENGADAAN JASA KONSULTANSI

SHORT LIST

5.1. Panitia Pengadaan/Tim Internal menyusun Daftar Penyedia Jasa Terseleksi (DPT)/Short List berdasarkan hasil proses prakualifikasi.

5.2. DPT berisi daftar penyedia jasa konsultansi yang mempunyai kualifikasi dan sub bidang usaha yang sama dan telah lulus prakualifikasi atau konsultan perorangan yang memiliki keahlian

5.3. Tata cara penyusunan DPT / Short List sebagai berikut: 5.3.1. Menggunakan Metoda Pelelangan :

1. Panitia Pengadaan/Tim Internal mengumumkan rencana pelelangan;

2. Peserta yang mendaftar sekurang-kurangnya 3 (tiga). Apabila calon peserta yang mendaftar kurang dari 3 (tiga), dilakukan pelelangan ulang;

3. Panitia Pengadaan/Tim Internal melaksanakan prakualifikasi terhadap calon peserta pengadaan yang mendaftar dengan cara meneliti dan menilai data kualifikasi calon peserta dimaksud;

4. Peserta yang lulus penilaian prakualifikasi dicantumkan dalam DPT / Short List.

5.3.2. Menggunakan Metoda Pemilihan Langsung :

1. Panitia Pengadaan/Tim Internal mengundang calon peserta; 2. Peserta yang diundang sekurang-kurangnya 3 (tiga). Apabila calon peserta yang mendaftar kurang dari 3 (tiga), Panitia Pengadaan/Tim Internal mengundang peserta lain; 3. Panitia Pengadaan/Tim Internal melaksanakan prakualifikasi

terhadap calon peserta pengadaan yang mendaftar dengan cara meneliti dan menilai data kualifikasi calon peserta dimaksud;

4. Peserta yang lulus penilaian prakualifikasi dicantumkan dalam DPT / Short List.

5.3.3. Menggunakan Metoda Penunjukan Langsung:

Panitia Pengadaan/Tim Internal mengundang satu penyedia jasa konsultansi/konsultan perorangan.

6. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

Pemasukan dokumen penawaran dilakukan dengan sistim 2 (dua) sampul, kecuali jasa konsultansi perorangan dapat menggunakan sistim 1 (satu) sampul, disampaikan kepada Panitia Pengadaan/Tim Internal sesuai dengan tempat dan jadwal waktu yang ditetapkan.

7. SISTIM EVALUASI PENAWARAN

Evaluasi penawaran jasa konsultansi menggunakan sistim evaluasi kualitas atau sistim evaluasi kualitas teknis dan harga atau sistim evaluasi harga terendah. Sistim evaluasi penawaran dicantumkan dalam Dokumen Pengadaan.

7.1. SISTIM EVALUASI KUALITAS

Sistim evaluasi kualitas adalah evaluasi berdasarkan nilai terbaik penawaran teknis dan dilanjutkan dengan Klarifikasi serta negosiasi teknis dan harga.

Pengadaan jasa konsultansi dengan sistim evaluasi kualitas digunakan bagi pekerjaan jasa konsultansi yang permasalahan- nya kompleks, memerlukan teknologi tinggi, memerlukan inovasi atau jasa konsultansi dengan lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK. Dalam hal ini, kualitas usulan merupakan faktor yang menentukan hasil pekerjaan (outcome) secara keseluruhan.

Urutan proses sebagai berikut :

7.1.1. Pembukaan dokumen penawaran sesuai tata cara pembukaan dokumen penawaran untuk sistim 2 (dua) sampul sebagaimana diatur pada BAB XI. angka 8.11.;

7.1.2. Evaluasi persyaratan administrasi dan penawaran teknis: 1. Dilakukan evaluasi kelengkapan administrasi sesuai yang

dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;

2. Evaluasi kelengkapan administrasi, sesuai dengan tata cara evaluasi administrasi sebagaimana diatur pada BAB XI. angka 9.7.;

7.1.3. Evaluasi Penawaran Teknis 1. Klarifikasi Teknis

Klarifikasi dilakukan untuk memperoleh kepastian dan/atau kejelasan teknis, guna pencapaian hasil kerja yang optimal, dengan memperhatikan bobot pekerjaan dan tenaga ahli yang akan mengerjakan serta pertimbangan kebutuhan perangkat pendukung yang proposional. Klarifikasi tidak boleh mengubah sasaran kerangka acuan kerja;

Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi antara lain: a. Lingkup dan sasaran pencapaian jasa konsultansi; b. Cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja; c. Kualifikasi tenaga ahli;

d. Organisasi pelaksanaan; e. Program alih pengetahuan; f. Jadwal pelaksanaan pekerjaan; g. Jadwal penugasan personil; h. Fasilitas penunjang;

i. Persentase komitmen TKDN jasa. 2. Penilaian penawaran teknis

a. Dilakukan dengan cara memberikan nilai angka (merit

point) pada unsur-unsur pokok yang terdapat pada dokumen penawaran teknis dengan memperhatikan bobot yang diberikan pada unsur-unsur tersebut.

b. Unsur-unsur pokok yang dinilai dan pembobotannya:

Unsur Pokok Bobot (%)

Pengalaman Konsultan 10-20 Pendekatan dan Metodologi 20-45 Kualifikasi Tenaga Ahli 45-60 Jumlah 100

Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas berdasarkan jenis pekerjaan jasa yang akan dilaksanakan. Untuk jasa studi analisa perlu diberikan penekanan kepada pengalaman konsultan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.

c. Pengalaman konsultan:

x Penilaian dilakukan atas pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir.

x Pengalaman kerja di Indonesia dan/atau lokasi proyek di Indonesia mendapat nilai tambah.

x Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi nama proyek/kegiatan, lingkup dan data proyek/kegiatan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai dan waktu (bulan dan tahun) pelaksanaan.

x Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah proyek/ pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh konsultan. Hal tersebut dimaksudkan untuk

mengetahui pengalaman dan mengukur

kemampuan/kapasitas konsultan yang

bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Pengalaman konsultan harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa sebelumnya yang menunjuk kinerja konsultan yang bersangkutan. x Unsur-unsur yang dinilai, antara lain pengalaman

melaksanakan proyek/ pekerjaan sejenis,

pengalaman melaksanakan proyek/ kegiatan di Indonesia dan/atau di luar negeri, kemampuan manajerial dan fasilitas yang dimiliki, kapasitas perusahaan dengan antara lain memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap.

d. Pendekatan dan Metodologi

Dimaksudkan untuk menilai pemahaman konsultan atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam KAK, pemahaman atas tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja. Unsur yang dinilai, antara lain :

x Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi pengertian terhadap tujuan proyek, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK) dan pengenalan lapangan;

x Kualitas Metodologi, penilaian terutama meliputi:  ketepatan menganalisa masalah dan langkah

pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK;

 konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja;

 apresiasi terhadap inovasi;

 interpretasi terhadap KAK khususnya mengenai data yang tersedia, jumlah bulan kerja

(man-months) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu pelaksanaan, laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, dan kebutuhan fasilitas penunjang.

x Hasil kerja (deliverable).

Penilaian meliputi antara lain: analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis dan laporan-laporan yang diusulkan dalam penawaran;

x Konsultan yang mengajukan gagasan baru guna meningkatkan kualitas hasil kerja (output) seperti tersebut dalam KAK meskipun berakibat perubahan KAK, diberikan nilai lebih.

e. Kualifikasi Tenaga Ahli

Penilaian dilakukan terhadap tenaga ahli konsultan yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang ditetapkan dalam KAK.

Unsur yang dinilai:

x Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan foto copy ijazah;

x Jenis keahlian (spesialisasi) yang dibuktikan dengan sertifikat, harus sesuai dengan persyaratan dalam KAK;

x Pengalaman kerja profesional sesuai persyaratan dalam KAK, didukung dengan referensi dari pengguna jasa;