• Tidak ada hasil yang ditemukan

BARANG / JASA PEMBORONGAN / JASA LAINNYA

4. PENUNJUKAN LANGSUNG

4.3. TATA CARA PENUNJUKAN LANGSUNG:

4.3.1. Pelaksanaan penunjukan langsung dilakukan oleh Panitia Pengadaan/Tim Internal sesuai batas nilai kewenangannya.

4.3.2. Paket pengadaan dengan nilai setinggi-tingginya

Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) atau setinggi-tingginya US$2,500.00 (dua ribu lima ratus dolar Amerika Serikat) dapat dilakukan secara tunai atau cara lain tanpa perikatan Kontrak.

4.3.3. Lebih besar dari Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) atau lebih besar dari US$2,500.00 (dua ribu lima ratus dolar Amerika Serikat) harus dilakukan dengan Kontrak.

4.3.4. Dalam hal menggunakan kartu pengadaan (procurement card), dapat dilakukan sampai dengan nilai Rp50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah) atau sampai dengan nilai US$5,000,00 (lima ribu dolar Amerika Serikat) tanpa Kontrak.

4.3.5. Urutan proses penunjukan langsung dengan nilai lebih besar dari Rp50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah) atau lebih besar dari US$5,000.00 (lima ribu dolar Amerika Serikat) mulai dari permintaan penawaran mengikuti tata cara pelelangan, kecuali: 1. Pemberian penjelasan dilakukan hanya apabila dianggap

perlu.

2. Dilakukan negosiasi harga dan bila diperlukan sebelum negosiasi harga dilakukan Klarifikasi dan negosiasi aspek lainnya. Negosiasi tidak boleh mengubah sasaran pekerjaan.

3. Tidak disediakan masa sanggah.

4. Tata waktu disesuaikan dengan kebutuhan.

5. Tidak diperlukan pengumuman hasil pengadaan kecuali merupakan kelanjutan dari proses pelelangan ulang yang gagal atau merupakan kelanjutan dari proses pemilihan langsung yang gagal.

4.3.6. Pengadaan barang/jasa spesifik:

1. Penentuan kebutuhan barang/jasa spesifik ditetapkan dalam suatu kebijakan tertulis oleh Kontraktor KKS dan telah disetujui BPMIGAS.

2. Pengguna barang/jasa yang bersangkutan harus membuat spesifikasi teknis lengkap dan analisis teknis bahwa barang/jasa tersebut tidak dapat digantikan oleh barang/jasa lain dan/atau berdasarkan peraturan hanya boleh disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa tertentu.

3. Dilaksanakan kepada penyedia jasa tunggal untuk jasa spesifik, atau kepada penyedia barang spesifik sepanjang dilaksanakan oleh pabrikan/kantor cabang/unit usaha/agen tunggal/agen/distributor yang berstatus agen dari merek/ jenis barang spesifik tersebut, dengan syarat:

a. Dibuktikan dengan perjanjian keagenan atau surat penunjukan dari pabrikan atau pihak yang diberi kewenangan oleh pabrikan, dan/atau surat keterangan dari Instansi yang berwenang;

b. Penawaran harga harus didukung dengan daftar harga yang dikeluarkan oleh prinsipal yaitu pabrikan atau yang mewakili pabrikan.

5. PROCARD

5.1. Pengadaan dengan procurement card (procrad) adalah pengadaan barang/jasa secara penunjukan langsung dengan menggunakan media procard sebagai sarana pembayaran tanpa harus menerbitkan surat perjanjian/ Kontrak, surat pesanan, atau

purchase order (PO).

5.2. Tatacara mengenai pengadaan dengan Procard dapat dilihat pada lampiran MP- 001.

6. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT): 6.1. Pengadaan secara elektronik (e-Procurement) merupakan

pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan jaringan elektronik (jaringan internet atau intranet) atau electronic

data interchange (EDI). Metoda pelaksanaan e-Procurement terdiri dari e-Bidding dan e-Reverse Auction (e-RA).

6.2. Tatacara pengadaan secara elektronik dapat dilihat pada lampiran MP- 002, dengan ketentuan:

6.2.1. Pemanfaatan e-Procurement harus tetap memberikan kesempatan berusaha bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil dan memberdayakan perusahaan nasional serta mengutamakan penggunaan produksi dan kompetensi dalam negeri.

6.2.2. Pelaksanaannya harus tetap menerapkan konsep transparansi dan persaingan usaha secara sehat.

6.3. e-BIDDING:

6.3.1. e-Bidding merupakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan cara penyampaian informasi dan/atau data pengadaan dari Kontraktor KKS maupun dari Penyedia Barang/Jasa, dimulai dari pengumuman sampai dengan pengumuman hasil pengadaan, dilakukan melalui media elektronik antara lain menggunakan media internet, intranet dan/atau electronic data

interchange (EDI).

6.3.2. e-Bidding dapat dilaksanakan untuk pengadaan dengan nilai lebih besar dari Rp50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah) atau lebih besar dari US$5.000,00 (lima ribu dolar Amerika Serikat).

6.3.3. Dalam hal menggunakan metoda pelelangan umum atau pelelangan terbatas, pengumuman juga dilakukan di papan pengumuman resmi Kontraktor KKS dan/atau media massa sesuai ketentuan yang berlaku.

6.3.4. Untuk nilai sampai dengan Rp20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah) atau sampai dengan nilai US$2,000.000.00 (dua juta dolar Amerika Serikat), dokumen-dokumen tertentu dapat disyaratkan untuk diserahkan dalam sampul tertutup, antara lain surat penawaran harga dan surat jaminan penawaran.

6.3.5. Untuk nilai lebih besar dari Rp20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah) atau lebih besar dari US$2,000,000.00 (dua juta dolar Amerika Serikat), surat penawaran teknis dan harga serta surat jaminan penawaran harus diserahkan dalam sampul tertutup selambat-lambatnya pada waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam IKPP/ITB.

6.3.6. Bagi peserta pengadaan yang ditetapkan sebagai calon pemenang diwajibkan untuk menyerahkan seluruh kelengkapan dokumen yang disyaratkan.

6.3.7. Urutan proses mulai dari pengumuman sampai dengan penunjukan pemenang mengikuti tata cara pelelangan atau pemilihan langsung atau penunjukan langsung.

6.4. e-REVERSE AUCTION (e-RA):

6.4.1. e-Reverse Auction merupakan proses pelelangan dimana pada tahap pembukaan penawaran harga dilanjutkan dengan upaya penurunan harga melalui media elektronik bagi penawaran yang memenuhi persyaratan.

6.4.2. Dapat digunakan untuk pengadaan barang/jasa dengan nilai lebih besar dari Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) atau lebih besar dari US$100,000. (seratus ribu dolar Amerika Serikat).

6.4.3. Tidak boleh digunakan untuk pengadaan jasa tenaga kerja. 6.4.4. Dilakukan melalui metoda pelelangan umum, pelelangan

terbatas atau pemilihan langsung, dengan sistim pemasukan dokumen penawaran dua sampul atau dua tahap.

6.4.5. Urutan proses sejak pengumuman sampai dengan penunjukan pemenang, mengikuti tata cara pelelangan dengan ketentuan: 1. Penawaran yang telah lulus evaluasi tahap administrasi,

teknis, dan penawaran harganya memenuhi persyaratan diberikan kesempatan berkompetisi secara ‘real-time’, dengan cara memasukkan penawaran harga lebih dari satu kali dan bersifat menurun dalam suatu jangka waktu yang telah ditentukan melalui media elektronik (online);

2. Semua peserta lelang wajib menyerahkan penawaran harga terakhir hasil e-RA secara tertulis beserta pernyataan TKDN dalam bentuk berkas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan e-RA. Peserta yang tidak menyerahkan penawaran dianggap mengundurkan diri dan jaminan penawaran dicairkan;

3. Penetapan rangking/urutan penawaran didasarkan pada harga evaluasi (HE) berdasar TKDN yang dinyatakan dalam penawaran tertulis tersebut pada angka 6.4.5. angka 2. di atas.

6.4.6. Penyedia Barang/Jasa peserta e-Procurement harus menanda-tangani pernyataan bahwa akan mematuhi ketentuan dan prosedur e-procurement yang ditetapkan oleh Kontraktor KKS.

7. SWAKELOLA

7.1. Swakelola merupakan pekerjaan yang pelaksanaannya direncanakan, dikerjakan dengan menggunakan tenaga dan peralatan sendiri dan diawasi sendiri atau pelaksanaannya dikuasakan kepada pihak lain.

7.2. Jenis-jenis pekerjaan yang dapat dilakukan secara swakelola oleh Kontraktor KKS sendiri, antara lain namun tidak terbatas pada pekerjaan penyelenggaraan pendidikan dan latihan, kursus, penataran, seminar, lokakarya;

7.3. Pelaksanaan swakelola dapat dikuasakan kepada instansi pemerintah, lembaga ilmiah, perguruan tinggi, kelompok masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional. Swakelola tidak dapat dikuasakan kepada Badan Usaha.

Jenis pekerjaan yang dapat dikuasakan kepada: 1. Instansi pemerintah, antara lain:

a. Pemetaan lokasi, pengawalan bahan peledak, pengelolaan menara kontrol bandara;

b. Pengamanan wilayah kerja; c. Sertifikasi dan verifikasi TKDN.

2. Lembaga pemerintah, lembaga ilmiah dan perguruan tinggi, antara lain:

a. Seleksi penerimaan pekerja;

b. Penelitian, studi, sertifikasi dan interpretasi geologi dan pertambangan minyak dan gas bumi;

c. Penelitian, studi dan pengembangan sesuai bidang spesifikasinya;

3. Kelompok masyarakat, antara lain menyerahkan pelaksaan pekerjaan tertentu kepada kelompok masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat setempat.

4. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) nasional yang terdaftar di Departemen Dalam Negeri, antara lain pelaksanaan jasa peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan di bidang pendidikan, penyuluhan, penerapan dan penyebarluasan teknologi sederhana atau madya yang tepat guna untuk kepentingan masyarakat.

7.3.2. Swakelola dengan cara dikuasakan, dilaksanakan dengan surat kuasa yang dilengkapi dengan uraian kewajiban dan hak masing-masing pihak.