• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. NIAT MEMBELI PRODUK KOSMETIK

Dalam mendefinisikan niat membeli, para ahli biasanya memisahkan

pengertian niat dan pengertian membeli terlebih dahulu, baru kemudian

menggabungkan definisi niat dan membeli menjadi satu (Peter & Olson,2000

; Sheth,1999 ; Sollomon,2006). Oleh karena itu, peneliti membahas

pengertian niat dan pengertian membeli terlebih dahulu

1. Pengertian Niat

Niat berarti (1) tujuan suatu perbuatan, (2) kehendak akan

melakukan sesuatu, (3) janji untuk melakukan sesuatu jika cita-cita atau

harapan terkabul (Poerwadarminta,1991). Niat juga didefinisikan sebagai

kemungkinan subjektif individu yang memiliki tujuan untuk melakukan

sesuatu (Sheth,1999 ; Engel, 1994).

Pengertian niat tersebut sedikit berbeda dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Bandura ( dalam Puspita, 2001) yang menyatakan

bahwa niat merupakan kebulatan tekad untuk melakukan aktivitas yang

dipengaruhi oleh komponen kognitif. Pendapat tersebut didukung oleh

teori pembentukan tingkah laku pada manusia yang didasarkan atas

hubungan timbal balik antara keyakinan (belief), sikap (attitude), dan

pendapat dan pandangan individu terhadap suatu objek. Sikap termasuk

aspek afektif yang mangarah pada perasaan terhadap objek yang telah

dievaluasi, sedangkan intensi merupakan aspek konatif yang

menunjukkan niat seseorang dalam bertindak ketika berhadapan langsung

dengan objek. (Fishbein & Ajzen ,1975).

Niat juga sering diartikan sebagai minat oleh beberapa ahli

(Swasta, 2000 ; Kasali, 1993). Padahal niat berasal dari kata intention

dan minat berasal dari kata interest. Arti dari masing-masing istilah

sangat berbeda yaitu intention merupakan intensi atau kehendak,

sedangkan interest merupakan perhatian. Dari dua istilah tersebut, niat

yang paling sering digunakan untuk memprediksi perilaku membeli

( buying / purchase intention) (Mowen, 1990 ; Cacciopo &Petty,1987;

Sicilia, 2004).

Besarnya kemungkinan terjadinya suatu perilaku dapat diprediksi

melalui niat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Dengan kata

lain, tindakan atau perilaku seseorang ditentukan oleh seberapa besar

niatnya (Fishbein & Ajzen, 1975; Sheth, 1999; Engel, 1994).

Maka dapat disimpulkan bahwa niat merupakan kehendak

individu untuk melakukan sesuatu yang dipengaruhi oleh komponen

kognitif dan afektif.

2. Pengertian Niat Membeli

Beberapa ahli mengemukakan mengenai pengertian membeli

oleh individu (Dharmanesta, 1999; Kertaya, 2006; Poerwodarminata,

1991). Perilaku membeli ini dilakukan setelah seseorang melakukan

beberapa tahap pengambilan keputusan.

Berdasarkan pengertian niat dan membeli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa niat membeli adalah kehendak individu untuk

melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan sebelum keputusan

membeli benar-benar dilakukan.

3. Niat Membeli sebagai Salah Satu Tahap Pengambilan Keputusan untuk Membeli

Niat membeli muncul melalui proses pengambilan keputusan

untuk membeli. Ada beberapa tahap pengambilan keputusan membeli

yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi dan evaluasi alternatif.

Tahap-tahap tersebut ada di setiap teori yang dikemukakan oleh beberapa

ahli (Shifman & Kanuk ,2007; Kotler, 2000). Namun demikian,

tahapan-tahapan tersebut mengalami modifikasi seperti penambahan pemilihan

produk sebagai tahap keempat (Solomon, 2006) dan evaluasi setelah

pembelian produk sebagai tahap kelima dalam proses pengambilan

keputusan (Hoyer, 2008). Tahap-tahap pengambilan keputusan tersebut

adalah :

a. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan terjadi ketika seseorang merasakan

adanya perbedaan antara kenyataan dirinya dengan keinginan

Kebutuhan konsumen tersebut muncul dari faktor internal dan

eksternal. Informasi mengenai suatu produk, kondisi ekononi,

periklanan, dan budaya merupakan faktor yang berasal dari luar

individu. Sedangkan faktor internal seperti motivasi, sikap dan

karakteristik pribadi dapat pula mempengaruhi keputusan

pembelian seseorang.

b. Pencarian informasi

Proses pencarian informasi merupakan proses yang

dilakukan oleh konsumen dalam mencari data-data/ informasi yang

mendukung untuk membuat keputusan yang layak. Proses ini

dimulai ketika konsumen merasakan adanya kebutuhan yang harus

dipenuhi dengan mengkonsumsi barang atau membeli produk.

Sumber informasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu internal dan

eksternal. Internal meliputi persepsi dan memory, sedangkan

sumber eksternal meliputi media, pengalaman, interpersonal,

agen/pedagang.

c. Evaluasi Alternatif

Konsumen merespon informasi yang telah didadapatkan

lalu mengevaluasi merek mana yang paling sesuai dengan

kebutuhannya dan membuat penilaian akhir.

d. Pemilihan Produk / Keputusan Membeli

Konsumen membentuk niat untuk membeli produk yang

e. Evaluasi Pasca Pembelian Produk

Setelah membeli produk, konsumen mengalami tingkat

kepuasan maupun ketidakpuasan tertentu. Jika konsumen merasa

puas terhadap produk tersebut, maka konsumen akan melakukan

pembelian ulang.

Maka dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap pengambilan

keputusan terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, pemilihan produk dan evaluasi pasca

pembelian produk.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Membeli

Beberapa ahli mengemukakan niat membeli dipengaruhi oleh

Faktor internal (psikologis) dan faktor eksternal (sosial budaya, dan

pribadi/ demografi) (Kotler, 2000; Hoyer & Maclnnis, 2008; Sollomon,

2006).

a. Faktor Internal

Yaitu faktor yang berpengaruh terhadap cara konsumen

mengambil keputusan. Faktor internal ini merupakan psikologis

konsumen seperti motivasi, persepsi, kepribadian dan sikap dalam diri

individu terhadap objek sikap. Sikap individu terhadap objek meliputi

dua hal dua hal yaitu sikap terhadap iklan dan sikap terhadap merek.

Faktor ini digunakan oleh pemasar, khususnya untuk mempengaruhi

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal mempengaruhi pengenalan konsumen

terhadap kebutuhan atas produk melalui usaha para pemasar dan sosial

budaya. Hal tersebut merupakan masukan yang dapat mempengaruhi

apa yang akan dibeli dan bagaimana mereka menggunakan produk

yang mereka beli. Adapun faktor eksternal meliputi :

1) Sosial budaya

Sosial budaya merupakan faktor yang paling luas

mempengaruhi perilaku konsumen. Seperti keluarga, sub

budaya konsumen dan kelas sosial. Ketika membeli suatu

barang, konsumen biasanya akan melihat apakah produk yang

akan dibeli sesuai dengan kelas sosialnya atau tidak. Orang

yang prestise-nya tinggi atau berasal dari keluarga dengan

status sosial menengah keatas biasanya akan cenderung

membeli produk-produk yang bermerek.

2) Pribadi atau demografis

Usia, pekerjaan dan jenis kelamin mempengaruhi

seseorang dalam membeli atau memilih produk. Perempuan

akan cenderung memilih produk feminism, sedangkan laki-laki

3) Usaha para pemasar

Usaha para pemasar ini bertujuan untuk memberikan

informasi dan membujuk konsumen untuk membeli dan

menggunakan produknya. Usaha pemasar dilakukan dengan

menggunakan bauran pemasaran khusus yang terdiri dari

produk itu sendiri (kemasan dan ukuran), iklan di media

massa, pemasaran langsung, penjualan personal dan usaha

promosi lainya.

Dari penjelasan di atas mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi niat membeli, maka dapat disimpulkan bahwa faktor

internal (kepribadian, persepsi, dan sikap konsumen terhadap iklan

dan merek) dan faktor eksternal (demografis, sosial budaya dan usaha

pemasar) akan mempengaruhi niat membeli individu dalam membeli

suatu produk. Pada penelitian ini, variabel yang akan dikontrol yaitu

faktor demografis. Sedangkan faktor yang tidak dikontrol yaitu sosial

budaya dan kepribadian konsumen.

Dokumen terkait