• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERUSAKAN PADA KERTAS

C. Kerusakan Pada Kertas

1. Noda Pada Kertas

Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan noda )stain( pada kertas. a. Kandungan lignin pada kertas surat kabar dapat menimbulkan noda

kekuningan hingga kecoklatan dikarenakan produsen kertas tidak melakukan proses bleaching untuk menghasilkan selullosa yang tinggi.

Gambar 9. Noda coklat surat kabar

b. Tanning adalah warna kecoklatan pada kertas yang langsung terkena radiasi cahaya. Sebenarnya penyerapan cahaya tidak secara langsung

akan memutus rantai ikatan selullosa melainkan adanya bahan tambahan atau aditif seperti Fe2+, pewarna dan kotoran yang akan menyerap energi cahaya sehingga terjadi oksidasi. Reaksi oksidasi inilah yang menyebabkan rantai selullosa putus menjadi glukosa. Noda ini biasanya terjadi pada kertas yang terkena langsung radiasi sinar atau apabila dilihat pada buku kuno maka bagian luar buku akan terlihat lebih coklat dibandingkan bagian dalam buku.

Gambar 10. Noda tanning

c. Foxing, sampai saat ini istilah tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya hanya saja karakter warna yang terjadi pada kertas dalah bintik coklat hingga kehitaman yang menyebar tidak merata. Ada pendapat yang mengatakan bahwa foxing terjadi karena pertumbuhan jamur pada kertas yang timbul dari lingkungan dan adanya sisa besi yang timbul dalam proses pembuatan kertas.

d. Noda pulau

Kotoran yang terjadi pada noda pulau terjadi karena kondisi lembab yang terjadi hanya pada sedikit pada bagian kertas.

Gambar 12. Noda pulau pada kertas

2. Vandalisme

Vandalisme pada koleksi terjadi karena ulah manusia yang menyebabkan kerusakan hingga menghancurkan koleksi. Vandalisme terjadi oleh perbuatan yang tanpa disengaja karena kurangnya ilmu pelestarian dan dengan disengaja oleh maksud tertentu. Seorang pamong atau preservator yang sengaja merawat koleksi kertas dapat juga melakukan vandalism karena kurangnya pengetahuan dalam merawat koleksi. Sebagai contoh menyatukan kertas menggunakan solatape plastik yang bersifat asam, seorang konservator membleaching gambar dengan konsentrasi yang tinggi sehingga terjadi hilangnya warna bahkan gambar pada kertas, dan lain-lain.

Gambar 13. Solatape pada kertas

3. Tinta

Kerusakan lain yang terjadi pada kertas terutama koleksi berwarna, lithograph, tuisan tangan adalah tinta yang digunakan. Tinta iron gall yang dibuat dari campuran tanning )galls(, gum Arabic dan air biasa dipakai pada abad ke-12 oleh bangsa Eropa. Sejalan waktu gum Arabic atau besi sulfate akan mengalami oksidasi sehingga membuat tulisan menjadi lebar )bold( kecoklatan, reaksi selanjutnya menyebabkan tulisan tembus hingga kebagian belakang hingga membakar kertas )berlubang(. Fenomena ini sering disebut dengan kertas menjadi asam karena mengalami korosi tinta.

Gambar 13. Korosi tinta

4. Serangga

Dampak kerusakan yang terjadi pada koleksi sebenarnya lebih diketahui oleh seorang staff yang memakai atau berhubungan langsung dengan koleksi. Sehingga seorang staff memiliki tanggung jawab untuk melakukan inspeksi dan memonitor secara rutin. Serangga dan binatang yang biasa merusak koleksi kertas adalah ngengat, kecoa, silverfish, kutu buku, rayap, ulat buku dan tikus. Berikut dampak yang ditimbulkan oleh serangga kertas:

a. Kecoa )Periplaneta Americana(

Kecoa Amerika biasanya paling bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi pada sampul buku. Mereka dapat mencompang-campingkan sampul dari bagian pinggir hingga ke punggung buku dikarenakan rahang yang kuat. Setelah makan mereka biasa mengeluarkan cairan coklat yang merupakan veromon untuk menarik kecoa lain datang pada tempat yang sama. Betina kecoa menghasilkan 6-14 oteka selama hidupnya dan didalam oteka terdapat 14-16 telur.

Gambar 15. Kecoa dan kerusakannya

b. Silverfish (lepisma saccharina(

Serangga primitif, mengkilap, tanpa sayap, dan memiliki 3 antena pada bagian belakang. Silverfish biasa memakan kertas dan cover dengan kerusakan atau lubang yang acak dan tidak merata. Koleksi

dengan kandungan kanji dan tinta tinggi terutama pada jilidan buku memiliki kecenderungan menarik mereka untuk datang. Serangga ini paling senang memakan kertas yang tua jika dibandingkan kertas baru.

Gambar 16. Silverfish dan kerusakannya

c. Ulat buku )Stegobium paniceum)

Ulat buku merupakan lifecycle kumbang rokok, Mexican drugstore yang berbentuk larva. Kumbang dewasa biasanya menaruh larva pada punggung badannya kemudian ketika menemukan makanan maka larva tersebut akan jatuh pada kertas atau buku. Ciri kerusakan yang terjadi pada ulat buku adalah lubang kecil hingga besar bergantung ukuran badan mereka dan menembus dari ujung sisi hingga ke ujung yang lain, seperti terowongan.

d. Kutu buku )Liposcelis bostrychophila)

Kutu buku merupakan serangga yang sangat kecil dengan ukuran 2 mm dan lebih mudah ditemukan jika dibandingkan serangga kertas yang lain. Serangga ini dapat dilihat ketika kertas terdapat jamur yang sangat banyak, kehadirannya sudah pasti dapat ditemukan. Kerusakan yang terjadi pada kertas akibat kutu buku sebenarnya tidak berdampak langsung dikarenakan ia lebih suka memakan jamur jika dibandingkan kertasnya. Kutu buku tidak memiliki pejantan dan betina dapat bertelur tanpa proses kawin, jika temperatur di atas 250C populasi mereka akan meningkat tajam.

e. Rayap )termite(

Rayap memiliki tiga jenis yaitu rayap tanah, rayap kayu kering dan rayap kayu basah. Timbulnya rayap yang memakan koleksi dikarenakan proses pencarian makanan dimana pada dasar tanah tidak ditemukan lagi makanan yang ada )habis(. Sehingga dengan membuat lorong mereka naik ke atas membangun rumah sekunder dimana selullosa kertas menjadi makanannya. Ketika ditemukan sumber selullosa baru maka akan terbentuk koloni baru. Rayap terdiri dari 4 anggota yaitu ratu, raja, prajurit dan pekerja yang memiliki tugas masing-masing. Kerusakan yang ditimbulkan oleh rayap sangat parah dan dapat menghancurkan koleksi hingga habis.

Gambar 18. Kutu buku dan kerusakannya