BAB VIII QUASI EXPERIMENTAL
8.3. Non Equivalent Control Group
8.3.1 Pengertian Studi Riset Non Equivalent Control Group
Non equivalent control group design adalah hampir sama dengan pre test- post test control kelompok design, hanya pada studi ini kelompok uji coba maupun kelompok pengendali tidak dipilih secara acak. Dalam studi ini, baik kelompok uji coba maupun kelompok pengendali dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui acak. Dua kelompok yang diberi tes awal, Selanjutya diberikan tindakan dan terakhir diberikan tes akhir. Menurut Carmen G Loiselle (2010), studi riset non equivalent control group design adalah riset yang memakai control group, tetapi tanpa randomisasi.
Gambar 8. 5 Control Group Tanpa Randomisasi
Kelompok tindakan maupun kelompok pengendali dipilih secara non acak, selanjutnya sebelum dan sesudah tindakan dilaksanakan pengukuran atau observasi terhadap kedua kelompok tersebut. Berikut contoh dari non equivalent control group design.
Gambar tersebut di atas memiliki kesamaan seperti gambar atau studi riset berikut ini :
Gambar 8. 6 Study Group dan Control Group
Control Group
Before
Compare
Control Group
After
NR O X O
76
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok (study group dan control group), namun kedua kelompok terebut dipilih secara non acak. Study group mendapatkan tindakan, sementara control group tidak mendapatkan tindakan sedangkan pengukuran atau observasi pada kedua kelompok dilaksanakan dua kali sebelum dan setelah tindakan. Selanjutnya hasil pengukuran tersebut dibandingkan melalui uji statistik.
Gambar 8. 7 Hasil Pengukuran Melalui Uji Statistik
Non Equivalent Control Group Design adalah studi riset ini sering dipakai dalam riset. Dalam studi ini, subjek riset atau partisipan riset tidak dipilih secara acak untuk dilibatkan dalam kelompok uji coba dan kelompok pengendali. Dalam studi ini, ada dua kelompok subjek, satu mendapat tindakan dan satu kelompok sebagai kelompok pengendali. Keduanya memperoleh tes awal dan tes akhir. Perbedaan dengan kelompok non-ekuivalen, bahwa kelompok tidak dipilih secara acak. Studi kelompok non-ekuivalen ini dinamakan juga sebagai untreated control group design with pre test and post test. Studi riset ini dikategorikan sebagai studi Quasi experimental.
Studi tersebut tidak memakai random assignment sehingga ada kelemahan jika dibandingkan studi uji coba yang sebenarnya. Namun demikian, studi ini dilaksanakan dengan jadwal tindakan dan pengamatan yang sangat cermat. Studi ini memberikan landasan yang kuat dalam memberikan alasan untuk mengendalikan ancaman yang berhubungan dengan kebenaran internal.
a.
Post test Only, Non-Equivalent Control Group DesignStudi ini pada dasarnya sama dengan studi secara acak dengan tes akhir dan kelompok pengendali di atas tadi. Perbedaannya hanyalah terletak pada teknik yang digunakan di dalam upaya mengekuivalenkan/menyamakan kelompok uji coba dengan kelompok pengendali. Pada studi ini, bukan kegiatan randomisasi yang digunakan, melainkan memakai kelompok yang sudah ada, tetapi subjek yang dikenai tes akhir terbatas pada subjek-subjek yang dapat dijodohkan.
b.
Pre test-Post test, Non-Equivalent Control Group DesignStudi ini pada dasarnya sama dengan studi secara acak pre test-post test dan kelompok pengendali diatas tadi. Perbedaannya hanyalah terletak pada teknik yang digunakan di dalam upaya mengekuivalenkan/menyamakan kelompok uji coba dengan kelompok
77
pengendali. Pada studi ini, bukan kegiatan randomisasi yang digunakan, melainkan memakai kelompok yang sudah ada, akan tetapi subjek yang dikenai pratest dan pascates terbatas pada subjek- subjek yang dapat dijodohkan.
8.3.2 Karakteristik Non Equivalent Control Group Design Karakteristik non equivalent control group design yaitu:
a.
Variabel-variabel riset dan kondisi uji coba diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan pengendali, memanipulasi langsung, maupun acak (rambang).b.
Adanya kelompok pengendali sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok uji coba.c.
Riset ini memusatkan diri pada pengontrolan variasi untuk memaksimalkan variasi variabel yang berhubungan dengan hipotesis riset, meminimalkan variasi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil uji coba, tetapi tidak menjadi tujuan riset. Disamping itu, riset ini meminimalkan variasi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta pelokaisan subjek dalarn kelompok-kelompok dilaksanakan secara acak.d.
Kebenaran internal (internal validity) mutlak diperlukan pada studi riset uji coba untuk mengetahui apakah manipulasi uji coba yang dilaksanakan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.e.
Kebenaran eksternalnya (external validity) berhubungan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan riset dan berhubungan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.f.
Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel tindakan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.8.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Non Equivalent Control Group
Design
Dalam riset uji coba terdapat keunggulan jika dibandingkan dengan riset lainnya.
a.
Ekperimen di rancang untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel- variabel ekstra yang tidak beruhubungan dengan variabel yang sedang diamati.b.
Riset uji coba memiliki efisiensi yang tinggi. Riset uji coba dapat dilaksanakan pada populasi yang terbatas sehingga tidak membutuhkan banyak subjek untuk terlibat dalam kegiatan uji coba. Sebuah uji coba yang diketahui memiliki pengaruh yang kuat membutuhkan partisipan78
yang tidak terlalu¶ besar sehingga akan meringankan kerja uji coba. 8.3.4 Langkah-Langkah Non Equivalent Control Group Design
Pada umumnya, riset uji coba dilaksanakan dengan menempuh langkah- langkah sebagai berikut:
a.
Melaksanakan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.b.
Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.c.
Melaksanakan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis riset, menentukan variabel, dan merancang definisi operasional dan definisi istilah.d.
Membuat rencana riset yang didalamnya mencakup kegiatan :1)
Mengidentifikasi variable luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan munculnya kontaminasi kegiatan uji coba.2)
Menentukan cara mengontrol.3)
Memilih studi riset yang tepat.4)
Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek riset.5)
Membagi subjek dalam kelompok pengendali maupun kelompok uji coba.6)
Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melaksanakan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan.Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.