• Tidak ada hasil yang ditemukan

Onomatope yang Didahului kata mak [ma ʔ ] Bunyi Benda

Dalam dokumen PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN BAHAS (2) (Halaman 183-186)

JAVANESE ONOMATOPOEIA PRECEDED BY THE WORD MAK: LEXICAL MEANING STUDY

5. Bunyi Peristiwa Alam Sekitar

4.1 Onomatope yang Didahului kata mak [ma ʔ ] Bunyi Benda

4.1.1 Benda Keras

Jenis onomatope yang didahului kata mak [maʔ] bunyi benda yaitu tiruan bunyi yang dihasilkan oleh bunyi-bunyi benda yang ber- wujud keras. Benda-benda yang meng hasilkan bunyi-bunyi berwujud keras seperti berikut ini. (4) Tembok bangunan tuwa kuwi gempal mak

bleg [maʔ bləg] nibani kebon mburi omah. ‘Tembok bangunan tua itu rubuh seke- tika menjatuhi kebun belakang rumah.’ (5) Omah tuwa kuwi ambruk mak breg [maʔ

brəg] amarga udan angin.

‘Rumah tua itu runtuh seketika karena hujan angin.

(6) Omah tuwa kuwi ambruk mak brug [maʔ brug].

‘Rumah tua itu roboh seketika hancur.’ (7) Tembok mburi omah mak prul [maʔ prul]

kesenggol grobak.

‘Tembok belakang rumah sebagian pecah berkeping tersenggol gerobak.’

Contoh (4)—(7) menggambarkan bunyi benda keras berupa bangunan rumah jatuh atau roboh ke tanah. Bunyi bleg [bləg] pada mak bleg [maʔ bləg] menggambarkan sebuah bunyi benda berat jatuh. Bunyi breg [brəg] pada mak breg [maʔ brəg] contoh (5) menggambarkan sebuah bunyi benda, seperti, bangunan rumah besar roboh seketika atau onomatope menggambarkan beberapa bangunan roboh bersamaan.

Bunyi brug [brug] pada mak brug [maʔ brug] contoh (6) menggambarkan sebuah bangunan rumah besar yang roboh seketika. Kata prul [prul] pada mak prul [maʔ prul] contoh (7) meng gambarkan sebuah tembok bangunan rumah tua tiba-tiba rontok disebabkan terkena benda bergerak. Onomatope setipe mak yang menggambarkan bunyi benda keras tampak pada contoh berikut ini.

(8) Watu saka Gunung Merapi mak gludhug

[maʔ gluḍug] ngenani omah warga ndesa Cangkringan.

‘Batu dari Gunung Merapi keluar menge- nai rumah warga desa Cangkringan.’ (9) Watu sing digawa Supri tiba mak glodhag

[maʔ gloḍag] ana ing jobin.

‘Batu yang dibawa Supri jatuh di lantai.’ (10) Amarga dalane lunyu grobak sapi mak

gledheg [maʔ glEḍEg] ana jurang.

‘Karena jalan licin gerobak sapi itu ter- peleset masuk jurang.’

(11) Pager omahku saka pring ambruk mak kropyak [maʔ kropyak].

‘Pagar bambu rumahku roboh .’

4.1.1.1 Benda Keras Bergesek dengan Daun Kering

Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang di- hasil kan dari suara benda berwujud daun- daunan. Bunyi kata mak [maʔ] berasal dari benda berwujud daun-daunan seperti berikut ini. (12) Landake dioyak mlayu blusuk ana grumbul

mak kresek [maʔ krəsək].

‘Landaknya dikejar masuk ke semak- semak.’

(13) Blarake sempal mak krosak [maʔ krosak]. ‘Daun kelapa kering jatuh menimpa semak-semak yang kering.’

(14) Pang-pang wit gede kuwi mak perketek [maʔ pərkətək] merga kanggo pancatan. ‘Ranting-ranting pohon besar itu patah

karena untuk tumpuan memanjat.’

Kata mak pada kresek [krəsək] , krosak [krosak], dan perketek [pərkətək] pada contoh kalimat (12)— (14) menggambarkan bunyi seperti benda keras bergesek pada daun kering. Pada contoh (12) bunyi kresek [krəsək] pada mak kresek [maʔ krəsək] menjelaskan benda keras berupa binatang landak menginjak daun-daun kering seperti sampah. Kata [krosak] pada mak krosak [maʔ krosak] contoh (13) berupa onomatope benda keras, yaitu batu

menjatuhi daun kering. Kata perketek [pərkətək] pada mak perketek [maʔ pərkətək] kalimat (14) menggambarkan bunyi atau suara ranting pohon yang ‘kretek-kretek’ karena untuk tumpuan memanjat.

4.1.1.2 Benda Keras Membentur Benda Keras Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang dihasilkan dari benda keras membentur benda keras. Bunyi yang dihasilkan benda keras membentur benda keras dengan mak [maʔ] seperti berikut ini.

(15) Gelas tiba mak krompyang [maʔ krompyaŋ]. ‘Gelas jatuh ke lantai.’

(16) Krikil diuncalke ana dhuwur gendeng mak kletek [maʔ klɛtɛk].

‘Bunyi batu kecil dilempar di atas genteng.’

(17) Sirahe Dimas dithuthuk Ade muni mak klothak [maʔ kloṭak].

‘Kepala Dimas dijitak Ade dengan kuat atau keras.’

(18) Sendhok dicemplungke gelas mak kluthik [maʔ kluṭik].

‘Bunyi sendok dimasukkan gelas.’ (19) Mangan sega katutan krikil mak klethuk

[maʔ kləṭuk].

‘Makan nasi kecampuran batu kecil.’ Pada contoh (15)—(19) onomatope yang didahului kata mak [

maʔ] terdapat dalam bunyi

krompyang [krompyaŋ], kletek [klɛtɛk] , klothak [kloṭak], kluthik [kluṭik], dan klethuk [kləṭuk]. Bunyi krompyang [krompyaŋ]pada contoh (15) adalah onomatope benda berupa gelas jatuh dan pecah. Contoh (16) onomatope kletek [klɛtɛk] pada mak kletek [maʔ klɛtɛk] menggambarkan onomatope berupa benda kerikil jatuh ke tempat barang keras. Pada contoh (17) bunyi klothak [kloṭak] pada mak klothak [maʔ kloṭak] bermakna kepala dijitak dengan tangan yang dikepalkan. Pada contoh (18) bunyi kluthik [kluṭik] pada mak kluthik [maʔ kluṭik] menggambarkan bunyi “thik”, se perti, sendok dimasukkan ke gelas. Bunyi

klethuk [kləṭuk] pada mak klethuk [maʔ kləṭuk] pada contoh (19) menggambarkan bunyi memamah benda keras saat kita makan.

4.1.2 Benda Ringan

Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang di- hasilkan dari benda ringan. Onomatope yang didahului kata mak yang berasal dari benda ringan seperti berikut ini.

(20) Woh jambu tiba pendhak esuk unine mak pok [maʔ pOk].

‘Buah jambu setiap pagi jatuh.’

(21) Adhik nguncalke krikil mak pluk [maʔ pluk] pas ana blumbang.

‘Adhik melempar batu kecil tepat masuk kolam.’

(22) Adhik nguncalke watu mak blung [maʔ bluG] pas ana kali Code.

‘Adhik melempar batu tepat masuk sungai Code.’

(23) Udanne deres mak krotog [maʔ krOtOk]. ‘Hujannya lebat sekali.’

Contoh (20)—(23) menggambarkan ono- matope yang didahului kata mak [maʔ] bunyi benda ringan yang memiliki makna yang berbeda. Kata pok [ pOk] pada mak pok [maʔ pOk] contoh (20) menggambarkan onomatope buah jambu jatuh ke tanah. Kata pluk [pluk] pada mak pluk [maʔ pluk] contoh (21) dan blung [bluG] pada mak blung [maʔ bluG] contoh (22) berupa onomatope benda ringan, yaitu batu kerikil yang dilempar di kolam. Kata krotog [krOtOk] pada mak krotog [maʔ krOtOk] contoh (23) berupa onomatope air hujan yang jatuh secara bersamaan.

4.1.3 Benda Lunak

Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan onomatope dari benda lunak. Tiruan bunyi yang didahului kata mak [maʔ] berasal dari benda lunak ialah seperti berikut ini.

(24) Onde-onde glundung saka meja tiba mak puk [maʔ puk] ana jobin.

‘Kue onde-onde menggelinding dari meja jatuh membentur lantai.’

(25) Adhik midhak sega ana jobin mak plenyek [maʔ plənyɛk].

‘Adik menginjak nasi di atas lantai.’ (26) ‘Anggone mlaku kepleset menyak blethokan

mak plenyok [maʔ plənyOk].

‘Ketika berjalan terpeleset menginjak tepat pada tempat yang berlumpur.’ (27) Anton dibalang nganggo lendhut mak ceprot

[maʔ cəprOt] kena sirahe.

‘Anton dilempar memakai tanah liat mengenai kepalanya.’

Contoh (24)—(27) menggambarkan ono- matope yang didahului kata mak [maʔ] benda lunak yang memiliki makna yang berbeda. Kata puk [puk] pada mak puk [maʔ puk] contoh (24) menggambarkan onomatope benda lunak yang jatuh ke lantai. Kata plenyek [plənyɛk] pada mak plenyek [maʔ plənyɛk] contoh (25) dan plenyok

[plənyOk] pada mak plenyok [maʔ plənyOk] contoh

(26) berupa onomatope benda lunak berair. Kata ceprot [maʔ] pada mak ceprot [maʔ cəprOt] contoh (27) merupakan onomatope barang lunak cair yang muncrat seketika.

4.1.4 Benda Cair

Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang di- hasilkan dari benda cair. Tiruan bunyi yang didahului kata mak [maʔ] yang berasal dari benda cair seperti berikut ini.

(28) Wong ngangsu pikulanne tugel banyune wutah mak pyuh [maʔ pyuh].

‘Orang yang mengambil air pikulannya patah airnya tumpah.’

(29) Bar olahraga, kringete mak pyoh [maʔ pyOh].

‘Habis olahraga, keringatnya keluar semua.’

(30) Kambile tiba mak pyah [maʔ pyah]. ‘Kelapa muda jatuh membelah keluar

airnya.’

(31) Pralon banyu mburi omah disumpeli gombal malah mak crut [maʔ crut] ngenani klambi. ‘Pipa air belakang rumah disumbat kain malah keluar airnya mengenai baju.’ (32) Kambil diplathok mak crot [maʔ crOt]

muncrat banyune.

‘Kelapa dibelah airnya keluar.’

Contoh (28)—(32) menggambarkan ono- matope yang didahului kata mak [maʔ] benda cair yang memiliki makna leksikal yang ber- beda. Kata pyuh [pyuh] pada mak pyuh [maʔ pyuh] contoh (28) menggambarkan onomatope benda cair yang jatuh dan pecah seketika. Kata pyoh [pyOh] pada mak pyoh [maʔ pyOh] contoh (29) berupa onomatope benda cair seketika pecah atau orang ketika berhenti setelah meng gerakkan badannya dan seketika keluar keringatnya. Kata pyah [pyah] pada mak pyah [maʔ pyah] contoh (30) merupakan onomatope barang cair ketika jatuh air keluar seketika. Kata crut [crut] pada mak crut [maʔ crut] contoh (31) meng gambarkan onomatope benda cair yang keluar dari bungkusnya, seperti sayur yang dibungkus memakai daun. Kata crot [crOt] pada mak crot [maʔ crOt] contoh kalimat (32) bermakna onomatope benda cair seketika muncrat dari tempatnya atau jatuh saat dipegang.

4.1.5 Benda Tajam

Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang di- hasilkan dari benda berwujud benda tajam. Tiruan bunyi yang didahului kata mak [maʔ] berasal dari benda tajam seperti berikut ini. (33) Semangka disundhuk nganggo lading mak

clep [maʔ cləp].

‘Buah semangka ditusuk memakai pisau.’ (34) Pathok ditancepke ana lemah mak blus [maʔ

blus].

(35) Weteng wedhus sing kembung dicoblos nganggo paku mak cus [maʔ cus].

‘Perut kambing yang kembung ditusuk dengan paku.’

(36) Wesi panas kuwi dicemplungke ana banyu mak nyos [maʔ nyOs].

‘Besi panas itu dimasukkan ke dalam air.’ Contoh (33)—(36) merupakan contoh ono matope yang didahului kata mak [maʔ] yang berasal dari benda tajam. Kata clep [cləp] pada mak clep [maʔ cləp] kalimat (33) dan blus

[blus] pada mak blus [maʔ blus] kalimat (34) menggambarkan onomatope berupa benda tajam yang menancap seketika ketika ditusuk- kan. Kata cus [cus] pada mak cus [maʔ cus] kalimat (35) menggambarkan onomatope yang memiliki makna leksikal benda tajam ketika ditancapkan ke benda lembek berair berbunyi ‘cus’. Kata nyos [nyOs] pada mak nyos [maʔ nyOs] kalimat (36) menggambarkan onomatope benda tajam yang dibakar kemudian dicelupkan ke air.

4.2 Onomatope yang Didahului Kata mak

Dalam dokumen PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN BAHAS (2) (Halaman 183-186)