JAVANESE ONOMATOPOEIA PRECEDED BY THE WORD MAK: LEXICAL MEANING STUDY
5. Bunyi Peristiwa Alam Sekitar
4.1 Onomatope yang Didahului kata mak [ma ʔ ] Bunyi Benda
4.1.1 Benda Keras
Jenis onomatope yang didahului kata mak [maʔ] bunyi benda yaitu tiruan bunyi yang dihasilkan oleh bunyi-bunyi benda yang ber- wujud keras. Benda-benda yang meng hasilkan bunyi-bunyi berwujud keras seperti berikut ini. (4) Tembok bangunan tuwa kuwi gempal mak
bleg [maʔ bləg] nibani kebon mburi omah. ‘Tembok bangunan tua itu rubuh seke- tika menjatuhi kebun belakang rumah.’ (5) Omah tuwa kuwi ambruk mak breg [maʔ
brəg] amarga udan angin.
‘Rumah tua itu runtuh seketika karena hujan angin.
(6) Omah tuwa kuwi ambruk mak brug [maʔ brug].
‘Rumah tua itu roboh seketika hancur.’ (7) Tembok mburi omah mak prul [maʔ prul]
kesenggol grobak.
‘Tembok belakang rumah sebagian pecah berkeping tersenggol gerobak.’
Contoh (4)—(7) menggambarkan bunyi benda keras berupa bangunan rumah jatuh atau roboh ke tanah. Bunyi bleg [bləg] pada mak bleg [maʔ bləg] menggambarkan sebuah bunyi benda berat jatuh. Bunyi breg [brəg] pada mak breg [maʔ brəg] contoh (5) menggambarkan sebuah bunyi benda, seperti, bangunan rumah besar roboh seketika atau onomatope menggambarkan beberapa bangunan roboh bersamaan.
Bunyi brug [brug] pada mak brug [maʔ brug] contoh (6) menggambarkan sebuah bangunan rumah besar yang roboh seketika. Kata prul [prul] pada mak prul [maʔ prul] contoh (7) meng gambarkan sebuah tembok bangunan rumah tua tiba-tiba rontok disebabkan terkena benda bergerak. Onomatope setipe mak yang menggambarkan bunyi benda keras tampak pada contoh berikut ini.
(8) Watu saka Gunung Merapi mak gludhug
[maʔ gluḍug] ngenani omah warga ndesa Cangkringan.
‘Batu dari Gunung Merapi keluar menge- nai rumah warga desa Cangkringan.’ (9) Watu sing digawa Supri tiba mak glodhag
[maʔ gloḍag] ana ing jobin.
‘Batu yang dibawa Supri jatuh di lantai.’ (10) Amarga dalane lunyu grobak sapi mak
gledheg [maʔ glEḍEg] ana jurang.
‘Karena jalan licin gerobak sapi itu ter- peleset masuk jurang.’
(11) Pager omahku saka pring ambruk mak kropyak [maʔ kropyak].
‘Pagar bambu rumahku roboh .’
4.1.1.1 Benda Keras Bergesek dengan Daun Kering
Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang di- hasil kan dari suara benda berwujud daun- daunan. Bunyi kata mak [maʔ] berasal dari benda berwujud daun-daunan seperti berikut ini. (12) Landake dioyak mlayu blusuk ana grumbul
mak kresek [maʔ krəsək].
‘Landaknya dikejar masuk ke semak- semak.’
(13) Blarake sempal mak krosak [maʔ krosak]. ‘Daun kelapa kering jatuh menimpa semak-semak yang kering.’
(14) Pang-pang wit gede kuwi mak perketek [maʔ pərkətək] merga kanggo pancatan. ‘Ranting-ranting pohon besar itu patah
karena untuk tumpuan memanjat.’
Kata mak pada kresek [krəsək] , krosak [krosak], dan perketek [pərkətək] pada contoh kalimat (12)— (14) menggambarkan bunyi seperti benda keras bergesek pada daun kering. Pada contoh (12) bunyi kresek [krəsək] pada mak kresek [maʔ krəsək] menjelaskan benda keras berupa binatang landak menginjak daun-daun kering seperti sampah. Kata [krosak] pada mak krosak [maʔ krosak] contoh (13) berupa onomatope benda keras, yaitu batu
menjatuhi daun kering. Kata perketek [pərkətək] pada mak perketek [maʔ pərkətək] kalimat (14) menggambarkan bunyi atau suara ranting pohon yang ‘kretek-kretek’ karena untuk tumpuan memanjat.
4.1.1.2 Benda Keras Membentur Benda Keras Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang dihasilkan dari benda keras membentur benda keras. Bunyi yang dihasilkan benda keras membentur benda keras dengan mak [maʔ] seperti berikut ini.
(15) Gelas tiba mak krompyang [maʔ krompyaŋ]. ‘Gelas jatuh ke lantai.’
(16) Krikil diuncalke ana dhuwur gendeng mak kletek [maʔ klɛtɛk].
‘Bunyi batu kecil dilempar di atas genteng.’
(17) Sirahe Dimas dithuthuk Ade muni mak klothak [maʔ kloṭak].
‘Kepala Dimas dijitak Ade dengan kuat atau keras.’
(18) Sendhok dicemplungke gelas mak kluthik [maʔ kluṭik].
‘Bunyi sendok dimasukkan gelas.’ (19) Mangan sega katutan krikil mak klethuk
[maʔ kləṭuk].
‘Makan nasi kecampuran batu kecil.’ Pada contoh (15)—(19) onomatope yang didahului kata mak [
maʔ] terdapat dalam bunyi
krompyang [krompyaŋ], kletek [klɛtɛk] , klothak [kloṭak], kluthik [kluṭik], dan klethuk [kləṭuk]. Bunyi krompyang [krompyaŋ]pada contoh (15) adalah onomatope benda berupa gelas jatuh dan pecah. Contoh (16) onomatope kletek [klɛtɛk] pada mak kletek [maʔ klɛtɛk] menggambarkan onomatope berupa benda kerikil jatuh ke tempat barang keras. Pada contoh (17) bunyi klothak [kloṭak] pada mak klothak [maʔ kloṭak] bermakna kepala dijitak dengan tangan yang dikepalkan. Pada contoh (18) bunyi kluthik [kluṭik] pada mak kluthik [maʔ kluṭik] menggambarkan bunyi “thik”, se perti, sendok dimasukkan ke gelas. Bunyiklethuk [kləṭuk] pada mak klethuk [maʔ kləṭuk] pada contoh (19) menggambarkan bunyi memamah benda keras saat kita makan.
4.1.2 Benda Ringan
Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang di- hasilkan dari benda ringan. Onomatope yang didahului kata mak yang berasal dari benda ringan seperti berikut ini.
(20) Woh jambu tiba pendhak esuk unine mak pok [maʔ pOk].
‘Buah jambu setiap pagi jatuh.’
(21) Adhik nguncalke krikil mak pluk [maʔ pluk] pas ana blumbang.
‘Adhik melempar batu kecil tepat masuk kolam.’
(22) Adhik nguncalke watu mak blung [maʔ bluG] pas ana kali Code.
‘Adhik melempar batu tepat masuk sungai Code.’
(23) Udanne deres mak krotog [maʔ krOtOk]. ‘Hujannya lebat sekali.’
Contoh (20)—(23) menggambarkan ono- matope yang didahului kata mak [maʔ] bunyi benda ringan yang memiliki makna yang berbeda. Kata pok [ pOk] pada mak pok [maʔ pOk] contoh (20) menggambarkan onomatope buah jambu jatuh ke tanah. Kata pluk [pluk] pada mak pluk [maʔ pluk] contoh (21) dan blung [bluG] pada mak blung [maʔ bluG] contoh (22) berupa onomatope benda ringan, yaitu batu kerikil yang dilempar di kolam. Kata krotog [krOtOk] pada mak krotog [maʔ krOtOk] contoh (23) berupa onomatope air hujan yang jatuh secara bersamaan.
4.1.3 Benda Lunak
Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan onomatope dari benda lunak. Tiruan bunyi yang didahului kata mak [maʔ] berasal dari benda lunak ialah seperti berikut ini.
(24) Onde-onde glundung saka meja tiba mak puk [maʔ puk] ana jobin.
‘Kue onde-onde menggelinding dari meja jatuh membentur lantai.’
(25) Adhik midhak sega ana jobin mak plenyek [maʔ plənyɛk].
‘Adik menginjak nasi di atas lantai.’ (26) ‘Anggone mlaku kepleset menyak blethokan
mak plenyok [maʔ plənyOk].
‘Ketika berjalan terpeleset menginjak tepat pada tempat yang berlumpur.’ (27) Anton dibalang nganggo lendhut mak ceprot
[maʔ cəprOt] kena sirahe.
‘Anton dilempar memakai tanah liat mengenai kepalanya.’
Contoh (24)—(27) menggambarkan ono- matope yang didahului kata mak [maʔ] benda lunak yang memiliki makna yang berbeda. Kata puk [puk] pada mak puk [maʔ puk] contoh (24) menggambarkan onomatope benda lunak yang jatuh ke lantai. Kata plenyek [plənyɛk] pada mak plenyek [maʔ plənyɛk] contoh (25) dan plenyok
[plənyOk] pada mak plenyok [maʔ plənyOk] contoh
(26) berupa onomatope benda lunak berair. Kata ceprot [maʔ] pada mak ceprot [maʔ cəprOt] contoh (27) merupakan onomatope barang lunak cair yang muncrat seketika.
4.1.4 Benda Cair
Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang di- hasilkan dari benda cair. Tiruan bunyi yang didahului kata mak [maʔ] yang berasal dari benda cair seperti berikut ini.
(28) Wong ngangsu pikulanne tugel banyune wutah mak pyuh [maʔ pyuh].
‘Orang yang mengambil air pikulannya patah airnya tumpah.’
(29) Bar olahraga, kringete mak pyoh [maʔ pyOh].
‘Habis olahraga, keringatnya keluar semua.’
(30) Kambile tiba mak pyah [maʔ pyah]. ‘Kelapa muda jatuh membelah keluar
airnya.’
(31) Pralon banyu mburi omah disumpeli gombal malah mak crut [maʔ crut] ngenani klambi. ‘Pipa air belakang rumah disumbat kain malah keluar airnya mengenai baju.’ (32) Kambil diplathok mak crot [maʔ crOt]
muncrat banyune.
‘Kelapa dibelah airnya keluar.’
Contoh (28)—(32) menggambarkan ono- matope yang didahului kata mak [maʔ] benda cair yang memiliki makna leksikal yang ber- beda. Kata pyuh [pyuh] pada mak pyuh [maʔ pyuh] contoh (28) menggambarkan onomatope benda cair yang jatuh dan pecah seketika. Kata pyoh [pyOh] pada mak pyoh [maʔ pyOh] contoh (29) berupa onomatope benda cair seketika pecah atau orang ketika berhenti setelah meng gerakkan badannya dan seketika keluar keringatnya. Kata pyah [pyah] pada mak pyah [maʔ pyah] contoh (30) merupakan onomatope barang cair ketika jatuh air keluar seketika. Kata crut [crut] pada mak crut [maʔ crut] contoh (31) meng gambarkan onomatope benda cair yang keluar dari bungkusnya, seperti sayur yang dibungkus memakai daun. Kata crot [crOt] pada mak crot [maʔ crOt] contoh kalimat (32) bermakna onomatope benda cair seketika muncrat dari tempatnya atau jatuh saat dipegang.
4.1.5 Benda Tajam
Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] juga dapat menggambarkan bunyi yang di- hasilkan dari benda berwujud benda tajam. Tiruan bunyi yang didahului kata mak [maʔ] berasal dari benda tajam seperti berikut ini. (33) Semangka disundhuk nganggo lading mak
clep [maʔ cləp].
‘Buah semangka ditusuk memakai pisau.’ (34) Pathok ditancepke ana lemah mak blus [maʔ
blus].
(35) Weteng wedhus sing kembung dicoblos nganggo paku mak cus [maʔ cus].
‘Perut kambing yang kembung ditusuk dengan paku.’
(36) Wesi panas kuwi dicemplungke ana banyu mak nyos [maʔ nyOs].
‘Besi panas itu dimasukkan ke dalam air.’ Contoh (33)—(36) merupakan contoh ono matope yang didahului kata mak [maʔ] yang berasal dari benda tajam. Kata clep [cləp] pada mak clep [maʔ cləp] kalimat (33) dan blus
[blus] pada mak blus [maʔ blus] kalimat (34) menggambarkan onomatope berupa benda tajam yang menancap seketika ketika ditusuk- kan. Kata cus [cus] pada mak cus [maʔ cus] kalimat (35) menggambarkan onomatope yang memiliki makna leksikal benda tajam ketika ditancapkan ke benda lembek berair berbunyi ‘cus’. Kata nyos [nyOs] pada mak nyos [maʔ nyOs] kalimat (36) menggambarkan onomatope benda tajam yang dibakar kemudian dicelupkan ke air.
4.2 Onomatope yang Didahului Kata mak