• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Sumberdaya (Dukungan Pelaksanaan Program)

Dalam dokumen Visi Misi GKPA 2016 2041 (Halaman 51-53)

5. Dasar Teologis

5.4. GKPA Mewujudnyatakan Panggilannya

5.4.5. Optimalisasi Sumberdaya (Dukungan Pelaksanaan Program)

Dalam merealisasikan tugas panggilan-Nya, GKPA membutuhkan manajemen (Yak. 4:14-17). Yang dimaksud manajemen adalah keseluruhan upaya yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, dan perbaikan dari berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan sesuai dengan kaidah serta tata nilai yang ada. Sumber daya yang menjadi perhatian adalah “manusia”, teknologi (perangkat lunak dan keras), dana, lahan, informasi, sarana prasarana, dan jejaring kerja. Semua itu menjadi faktor pendukung utama dalam melaksanakan visi misi GKPA. Semua harus diperhatikan, sebab jikalau salah satu terputus akan mengganggu yang lain. Semua sumber daya saling terkait. Dalam pelaksanaannya sumber daya manusialah faktor utama dan yang paling strategis dalam melaksanakan suruhan dan panggilan gereja itu. Itulah sebabnya perlu diprogramkan usaha dan cara untuk meningkatkan peran dan partisipasi aktif seluruh warga jemaat GKPA.

5.4.5.1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (Kualitas dan Kuantitas)

Faktor sumber daya manusia adalah faktor yang sangat penting dan strategis (Ams. 1:7, 9:10). Para pelayan GKPA dan juga warga jemaat tanpa terkecuali sebagai bagian dari tubuh Kristus di dunia ini terpanggil dalam merealisasikan visi misi GKPA (bd. 1Ptr. 2:9). Agar hal ini tercapai diperlukan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dengan menjalankan fungsi tujuh P (Perencanaan, Penerimaan, Pengembangan,

Pembudayaan, Pendayagunaan, Pemeliharaan dan Purna Bakti).

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu perhatian yang serius, begitu juga dalam memberdayakan potensi jemaat. Diperlukan perencanaan SDM, analisis rancang bangun pelayanan GKPA. Rekrutmen dan seleksi pelayan serta pegawai (1Kor. 9:13). Dalam peningkatan SDM ini harus tetap bersifat teologis alkitabiah di dalam takut akan Tuhan sebagai pemilik dan kepala Gereja.

5.4.5.2. Meningkatkan pengelolaan dana

Gereja sebagai organisasi pada umumnya membutuhkan dana dalam menjalankan semua kegiatan operasionlanya. Sumber dana tersebut berasal dari persembahan jemaat, bantuan mitra, hasil usaha dan lain-lain. Dana tersebut harus dikelola dengan sebaik-baiknya sebagai perwujudan tugas dan panggilannya (Mt. 25:21). Dalam pengelolaan tersebut ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

 Pengadaan dana bagi pelaksanaan tugas panggilan gereja (1Kor. 16:1)  Manjemen keuangan.

Perencanaan keuangan gereja dilaksanakan berdasarkan penghayatan terhadap Firman Allah sebagaimana tertulis dalam Lukas 14:28-30 tentang perlunya perencanaan anggaran, baik untuk penerimaan ataupun pengeluaran (belanja). Dalam pengelolaannya diperlukan sistim administrasi yang efisien dan efektif sebagai alat dalam menjalankan siklus akuntansi (Luk. 16:1 dst), sehingga segala transaksi dapat dipertanggungjawabkan melalui laporan keuangan yang diakui oleh publik, khususnya warga jemaat (Flp. 4:10-20; Mt. 25:12). Untuk mengurangi tingkat ketidakefisienan pengelolaan keuangan diperlukan juga pengawasan baik yang bersifat reguler maupun insidental.

5.4.5.3. Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana

Gereja di dalam menunaikan tugas dan panggilan-Nya di dunia ini membutuhkan sarana prasarana. Yang dimaksud sarana di sini terdiri dari bangunan, tanah atau lahan, serta peralatan-peralatan kerja. Sedangkan prasarana meliputi metode administrasi, rapat-rapat, sinode dan sidang-sidang dalam berbagai kepengurusan.

Sarana dan prasarana dibutuhkan sebagai faktor penunjang pelaksanaan program. Pengadaan dan pengelolaannya penting untuk menunjang keberhasilan visi misi GKPA. Dalam setiap program perlu jelas upaya pengadaan, pemeliharaan atau perawatan serta peningkatan mutu seluruh sarana prasarana tesebut.

5.4.5.4. Meningkatkan dan mengelola Organisasi

Dalam rangka mencapai visi GKPA perlu ada aktivitas pengorganisasian. Pengorganisasian ini merupakan proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi- fungsi, personalia, atau daya, dana, sarana dan faktor-faktor fisik lainnya agar kegiatan dapat dilaksanakan, disatukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan bersama GKPA. Pengorganisasian yang ada selama ini perlu terus menerus ditingkatkan dan dibenahi, supaya seluruh petugas dan warga jemaat menjadi satu kekuatan yang kompak serta harmonis dalam mengemban tugas tanggungjawabnya kepada Yesus Kristus Raja Gereja.

Pengorganisasian pada dasarnya telah diatur dalam Tata Gereja dan Tata Laksana GKPA, demikian juga dengan peraturan lainnya seperti, seksi, badan, dll. Oleh karena itu, untuk menjalankan misi Allah di dunia ini, setiap warga, para pelayan dan petugas di GKPA wajib berpedoman kepada Tata Gereja dan Tata Laksana GKPA serta peraturan lainnya. Jika Tata Gereja dan Tata Laksana, peraturan badan seksi dan peraturan lainnya ternyata membutuhkan peninjauan, hal itu dapat dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada. Visi dan misi GKPA yang telah ditetapkan juga membutuhkan evaluasi agar tetap relevan dengan semangat ecclesia reformata semper reformanda.

5.4.5.5. Meningkatkan Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Pengawasan

Gereja juga merupakan sebuah organisasi. Gereja bertugas untuk bersekutu, bersaksi dan melayani. Untuk menjalankan ketiga tugas pokok ini, gereja memerlukan perencanaan

yang matang, pelaksanaan yang saling berkoordinasi dan evaluasi yang berfungsi memperbaiki kualitas dari ketiga unsur utama tersebut secara terus-menerus. Allah seperti yang kita ketahui dalam sejarah kehidupan dan perjalanan bangsa Israel selalu menguji bangsa-Nya; apakah mereka setia pada perencanaan yang mereka sepakati bersama sejak zaman nenek moyang mereka. Jika mereka setia pada kesepakatan mereka bersama Allah maka bangsa itu akan sejahtera. Begitu juga sebaliknya (Kej. 1:31; 11:4; Kel. 41:35-36; Yer. 22:16; Ams. 6:6-8; Neh. 2:11-20; 1Taw. 22:1-19; Luk. 14:25-33; 2Tim. 4:7-8).

GKPA selaku gereja terlibat dalam misi Allah di dunia ini. Misi Allah adalah menghadirkan Kerajaan Allah dalam sejarah dunia ini yang memuncak pada peristiwa kelahiran, penderitaan, kematian, kebangkitan Yesus dan terus berlangsung sampai pada kedatangan-Nya kali kedua. Misi Allah ini mencakup beberapa aspek, seperti:

 pemulihan seluruh ciptaan,

 aspek pembebasan manusia dari segala belenggu ketidakadilan, kemiskinan, penindasan, penderitaan dan kebodohan.

 aspek perdamaian serta rekonsiliasi dengan Allah dan sesama manusia,

 aspek solidaritas dalam pergumulan kehidupan manusia.

Penginjilan adalah bagian integral dari misi Allah. Gerejalah yang mendapat mandat untuk pemberitaan firman Allah ini. GKPA adalah bagian dari perwujudan gereja Kristus untuk terlibat menjalankan misi Allah di dunia ini, yaitu di tengah-tengah realitas dan konteks tertentu. Untuk inilah GKPA perlu memperlengkapi warga jemaat dalam menjalankan panggilan dan suruhan-Nya.

BAB II

Dalam dokumen Visi Misi GKPA 2016 2041 (Halaman 51-53)