• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMBILAN SKENARIO GEREJA KRISTEN PROTESTAN ANGKOLA DI MASA MENDATANG

Dalam dokumen Visi Misi GKPA 2016 2041 (Halaman 76-80)

Kecenderungan-kecenderungan global (internasional), nasional dan lokal seperti telah diuraikan di bab V di satu sisi menimbulkan dampak negatif atau ancaman namun di sisi lain juga membawa dampak positif berupa banyaknya peluang bagi Gereja Kristen Protestan Angkola. Untuk mengembangkan daya antisipatif ke depan bagi Gereja Kristen Protestan Angkola perlu dipilih metodologi yang mampu melahirkan strategi yang paling relevan untuk jangka panjang. Metode yang banyak dipakai oleh lembaga-lembaga global dalam menyusun strategi jangka panjang adalah metode skenario (Ringland G., 2002). Skenario bukan merupakan alat prediction (prediksi kepastian masa depan). Skenario adalah alat prevention (pencegahan), dimana kemungkinan masa depan yang buruk, harus dicermati dan dihindari, sedangkan masa depan yang positif dianggap sebagai peluang untuk dimanfaatkan. Selain itu juga mampu mengidentifikasi kekuatan penggerak (driving forces) dan pertanyaan- pertanyaan krusial (focal concern) yang dapat memengaruhi perubahan masyarakat di masa depan.

Metode skenario dirasakan lebih mampu memberikan horison berjangkauan jauh ke depan dibanding dengan metode analisis TOWS yang lebih menggambarkan keadaan saat ini. Dengan metode skenario bisa dibuat matriks pilihan keberadaan Gereja Kristen Protestan Angkola di masa depan. Secara lebih jelas akan ada 9 (sembilan) pilihan, yaitu:

Diagram 3. Skenario Masa Depan Gereja Kristen Protestan Angkola

PENGEMBANGA N GKPA

Positif Status Quo Negatif

Positif

1. UNGGUL

MELAYANI

2. EKSIS 3. MARTIR

Status Quo 4. LAMBAN 5. STAGNAN 6. MENGECIL

Negatif 7. MUNDUR 8. DARURAT 9. TUTUP

Penjelasan secara rinci masing-masing skenario di atas adalah :

1. Menjadi lembaga Gereja yang UNGGUL MELAYANI (prospek pengembangan GKPA positif dan tren perubahan global & nasional positif). Artinya secara internal upaya yang dilakukan GKPA berjalan positif dan kondisi eksternal, tren perubahan global, nasional & lokal, memberikan dukungan secara positif dengan berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh GKPA. Tren perubahan global, nasional dan lokal bisa saja tidak sepenuhnya positif, namun dapat diidentifikasi suatu kecenderungan total yang positif dan dimanfaatkan peluangnya secara positif pula. Pengembangan GKPA adalah menunjuk kepada upaya pengembangan lembaga secara positif mulai dari visi, misi, strategi, pengelolaan sumberdaya, penerapan nilai-nilai sampai kepemimpinan. Menjadi lembaga yang UNGGUL MELAYANI artinya GKPA akan mampu menjalankan tugas dan panggilannya dan menjadi lembaga berkarakter positif (memenuhi kriteria lembaga gereja yang berkualitas unggul) serta kompeten dalam menguatkan dan membawa pembaruan lingkungan sekitarnya. GKPA juga akan mampu menjadi pelopor, motivator, inovator dan fasilitator seluruh JEMAAT dan SESAMANYA dalam meningkatkan kualitas hidup sebagai umat Kristen dan Indonesia pada umumnya.

2. Menjadi lembaga yang EKSIS (prospek pengembangan GKPA positif dan tren perubahan global & nasional sama seperti sekarang). Artinya secara internal upaya yang dilakukan GKPA berjalan positif dan kondisi eksternal, tren perubahan global, nasional &

lokal, berjalan seperti sekarang (status quo) dengan lebih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh GKPA. Tren perubahan global, nasional dan lokal bisa saja tidak sepenuhnya positif, namun dapat diidentifikasi suatu kecenderungan total yang positif dan dimanfaatkan peluangnya secara positif pula. Menjadi lembaga yang EKSIS artinya GKPA mampu menjalankan tugas dan panggilannya dengan semua pengembangan positif yang ada pada dirinya.

3. Menjadi MARTIR (prospek pengembangan GKPA positif dan tren perubahan global, nasional & lokal negatif). Upaya pengembangan internal GKPA yang berjalan positif tidak dibarengi dengan faktor eksternal yang justru memiliki tren negatif. Segala upaya pemberdayaan lembaga menghadapi ancaman yang sangat kuat dan nyaris tak ada peluang positif, sehingga menghasilkan skenario MARTIR. Dalam kondisi ini GKPA selalu siap maju untuk mencapai visinya dengan konsekuensi bisa menjadi martir demi menjalankan “misi”nya.

4. Menjadi LAMBAN (prospek pengembangan GKPA hanya seperti sekarang sedangkan tren perubahan global, nasional & lokal positif). Secara kelembagaan upaya yang dilakukan GKPA hampir tidak signifikan, hanya melakukan hal-hal rutin saja, sedangkan tren perubahan global, nasional & lokal positif. Skenario ini dapat terjadi bila secara kelembagaan reformasi GKPA tidak terjadi. Tren kondisi eksternal yang mengarah kepada banyak aspek positif hanya menjadi kesia-siaan yang akhirnya membuat STAGNAN dan tidak ada kemajuan yang berarti.

5. Menjadi STAGNAN (prospek pengembangan GKPA seperti sekarang dan tren perubahan global, nasional & lokal juga seperti sekarang). Ini adalah skenario yang menggambarkan situasi sekarang dan tidak ada perubahan berarti ke masa depan. Ada konflik terus dibiarkan berlarut tanpa ada rekonsiliasi yang berarti. Situasi dan kondisi eksternalpun tidak ada perubahan-perubahan yang berarti.

6. Menjadi MENGECIL (prospek pengembangan GKPA seperti sekarang dan tren perubahan global, nasional & lokal negatif). Ini adalah skenario buruk yang bisa terjadi karena faktor internal tidak melakukan apapun dan faktor ekternal memiliki tren negatif. Eksistensi GKPA bisa terancam karena tidak ada upaya sama sekali untuk menghadapi situasi yang banyak ancaman. Ada banyak bukti bahwa organisasi Gerejapun bisa tutup karena faktor internal yang tidak melakukan apa-apa sementara faktor eksternal semakin mengancam.

7. Menjadi MUNDUR (prospek pengembangan GKPA seperti negatif dan tren perubahan global, nasional & lokal positif). Ini adalah skenario dimana faktor internal justru mengarah ke negatif sedangkan faktor eksternal memiliki tren positif. GKPA mengalami kemunduran yang nyata karena semata-mata hanya ditopang oleh kondisi eksternal yang masih memiliki aspek positif (peluang-peluang). Namun semua peluang yang dimiliki GKPA menjadi sia-sia dan GKPA kehabisan energi karena kondisi internal yang terus mengarah ke negatif. Kemunduran menjadi bagian hidup GKPA.

8. Menjadi DARURAT (prospek pengembangan GKPA negatif dan tren perubahan global, nasional & lokal kondisinya seperti sekarang). Ini adalah skenario yang akan terjadi apabila GKPA secara internal mengalami perkembangan negatif sedangkan faktor ekternal kondisinya seperti sekarang (masih ada peluang meski terbatas). Bercermin dari kondisi yang saat ini berlangsung, maka GKPA bisa mengalami kehancuran apabila tidak memanfaatkan sama sekali peluang yang ada dan terus sibuk dengan dirinya sendiri. Peluang-peluang yang terbatas bisa menjadi ancaman serius karena bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak internal untuk kepentingan dirinya dan mengakibatkan GKPA secara kelembagaan semakin negatif dan mengarah ke tutup.

9. Menjadi TUTUP (prospek pengembangan GKPA negatif dan tren perubahan global, nasional & lokal juga negatif). Ini adalah skenario terburuk yang bisa terjadi karena faktor internal maupun ekternal sama-sama memiliki tren negatif dan eksistensi GKPA akan menjadi benar-benar hilang secara cepat. Sejarah membuktikan bahwa organisasi Gerejapun bisa TUTUP. Di Alkitab Perjanjian Baru juga diungkapkan beberapa jemaat di Asia Kecil (sekarang Turki) tidak dapat bertahan dan tutup oleh karena kondisi seperti skenario empat ini (internal yang lemah dan kondisi eksternal yang negatif).

Di masa depan GKPA bisa memasuki variasi kondisi kesembilan alternatif skenario di atas. Namun secara keseluruhan dapat dilihat kecenderungan yang sangat umum dan mengarah ke satu skenario tertentu. Diharapkan dengan analisis yang tepat dan cermat terhadap kecenderungan faktor-faktor internal dan eksternal, maka GKPA dapat mengupayakan secara serius perbaikan-perbaikan internal dan memanfaatkan kecenderungan positif eksternal, sehingga akan memiliki skenario satu ke arah menjadi lembaga gereja yang

UNGGUL MELAYANI dalam kualitas pengelolaan lembaga dan kinerjanya serta mampu memancarkan dampak positif bagi lingkungannya.

Untuk dapat mengarahkan semua sumberdaya dan upaya menuju skenario UNGGUL MELAYANI, maka tahap berikutnya dibutuhkan analisis isu-isu (persoalan-persoalan) strategis yang dapat dipakai sebagai bekal prioritas pergumulan utama guna menyusun VISI, MISI, Tata Nilai dan Strategi Utama GKPA menuju 2041.

BAB VII

Dalam dokumen Visi Misi GKPA 2016 2041 (Halaman 76-80)