Risnandar
Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Telkom, Bandung rnd@politekniktelkom.ac.id
Abstrak
Penelitian ini akan menganalisis Sistem Informasi Manajemen (SIM) dari website kampus politeknik yang ada di Indonesia, yang terdiri dari 26 website politeknik negeri dan 9 website politeknik swasta. Analisis yang dilakukan terhadap informasi layanan web untuk mengumpulkan fakta-fakta yang relevan mengenai sistem pendidikan dikaitkan dengan layanan web tersebut. Aspek utama yang dievaluasi meliputi desain dan kreativitas, konten, navigasi, scripting, dan aspek teknis lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 35 website tersebut menyediakan layanan web yang memungkinkan dapat mengakses ke web portal dan situs internet lainnya. Website-website tersebut terdaftar dengan domain *.ac.id dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendesain website tersebut adalah HTML. Sebagian besar website jarang menggunakan Content Management System (CMS) dan tidak memiliki sistem database dalam webservice-nya. Analisis terhadap desain dan kreativitas termasuk konten dan aspek navigasi sudah cukup baik. Namun, sebagian scripting dan aspek teknis kurang optimal, terutama dari sisi keamanan website. Secara keseluruhan, analisis terhadap layanan informasi dari 35 website tersebut menampilkan informasi penting seputar kampus yang meliputi profil kampus, struktur organisasi, visi-misi, fasilitas, kegiatan akademik, pendaftaran mahasiswa baru, dan karir. Hanya sebagian kecil saja yang tidak menyediakan fasilitas webmail.
Kata kunci : SIM, politeknik, webservice 1. Pendahuluan
Informasi pendidikan di berbagai website politeknik tidak dapat berbagi informasi antara website politeknik yang satu dengan yang lainnya karena terdapat berbeda bentuk dan format. Oleh
karena itu, pengembangan aplikasi secara online
harus menjadi pertimbangan, terutama website informasi pendidikan di perguruan tinggi yang berhaluan politeknik. Pada dasarnya faktor birokrasi internal sudah terorganisasi dengan baik
dan dapat menggunakan model web service yang
khas dalam manajemen informasi pendidikan di Indonesia. Analisis desain web memungkinkan bagi
webmaster yang ada di politeknik untuk
mengembangkan web service berdasarkan standar
tertentu dalam pembangunan system informasi
karena webmaster bertanggung jawab secara
langsung terhadap bentuk dan isi dari website. Masalahnya adalah bahwa informasi yang ditampilkan oleh website kampus politeknik
berjenis website statis dan menggunakan Web
Authoring Tools dalam menulis program. Sehingga, melalui tulisan ini dapat dipelajari dan dianalisa terhadap desain yang diciptakan oleh webmaster dari sekitar 30 website politeknik di bawah Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional. Hasil yang diperoleh dari analisis menunjukkan bahwa manajemen informasi pendidikan telah mematuhi peraturan administratif internal kampus politeknik. Kementerian Pendidikan Nasional [1] telah mengatur pemanfaatan teknologi informasi dalam menyajikan sistem informasi pendidikan di perguruan tinggi. Hasil analisis dalam tulisan ini dapat digunakan sebagai standar untuk informasi pelayanan dan manajemen dalam website politeknik.
2. Landasan Teori
2.1. Web Service
Web service yang dapat mempromosikan dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan arsitektur pada web service itu sendiri dapat menggunakan teknologi .NET (dot net) dan untuk
116 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom
Bandung, 9 Oktober 2010
service yang didefinisikan dalam penelitian ini
sebagai modul software yang mampu
berkomunikasi dengan modul software lain dengan
tugas dan fungsi secara umum dan dapat diakses
melalui internet di dengan standar XML (Extensible
Markup Language) dan SOAP (Simple Object
Access Protocol).
Web service memainkan peranan penting untuk memecahkan masalah pada website yang tidak dapat berbagi sumber daya di antara fungsi yang ada, yang disebabkan oleh sistem operasi yang beraneka ragam, bahasa pemrograman yang
digunakan untuk membuat sistem database, dan
format informasi yang berbeda. Namun, sistem operasi yang berbeda tidak menjadi masalah karena sistem informasi di internet dapat ditampilkan pada browser pada sistem operasi apa pun juga. Program yang digunakan untuk mengimplementasikan informasi yang dapat dibuat dari bahasa pemrograman yang berbeda, seperti HTML, ASP, PHP, CGI, Perl, atau JSP, yang dapat menampilkan halaman web itu sendiri. Sebaliknya, walaupun bahasa pemrograman yang berbeda dapat ditampilkan pada halaman web, tetapi informasi dan dokumen tidak dapat diperoleh dan diunduh secara langsung dari bahasa pemrograman yang berbeda untuk ditampilkan pada browser. Akibatnya, XML digunakan sebagai sarana untuk menerjemahkan berbagai bahasa pemrograman supaya dapat digunakan dengan bahasa pemrograman lain. Dengan demikian perlu disediakan web service yang dapat diterapkan sebagai standar umum bagi penyedia layanan informasi di dalam website [2].
2.2. Framework Web Service
Meskipun web service memainkan peranan yang lebih penting dalam berbagai sektor pada
website, sebagian besar webmaster kurang
menyadari akan manfaat dan pentingnya web service, termasuk menangani permasalahan
troubleshooting. Hal ini menjadi penyebab masalah awal dalam pengembangan web service pada sistem informasi pendidikan. Web service yang akan dikembangkan perlu memahami prinsip web service, yaitu untuk desain, kreativitas, dan pemeliharaan. Ada pun standar web service yang sesuai dengan standar IBM
di antaranya : Service-Oriented Architecture (SOA), adanya pengembang web service, dan manajemen sistem web service.
2.2.1. Arsitektur Web Service
Arsitektur web service terdiri dari manajemen sistem pada Web Sphere Application Server, Web Service dengan SOAP, WSDL dan XML, sistem
keamanan, J2EE, keamanan Web Sphere dan WS-
Security, manajemen web service dan berbagai
produk yang saling terkait, dan pengalaman dalam membangun infrastruktur web service.
2.2.2. Pengembang Web Service
Pengembang web service harus memiliki kemampuan dalam hal pengetahuan tentang SOAP, XML, UDDI, WSDL yang digunakan untuk menggambarkan layanan, SOA, UML, pengetahuan untuk mengembangkan arsitektur untuk e-business, dan berbagai arsitektur web service dari berbagai referensi.
3. Pendidikan Vokasi Perguruan Tinggi
Pengelolaan informasi pendidikan vokasi perguruan tinggi di Indonesia sudah memiliki kriteria yang sama dari sisi status hukum dan perundangan dalam dunia pendidikan. Perguruan tinggi vokasi ini ini dikategorikan berdasarkan kelompok teknik, sekolah tinggi kejuruan, politeknik, teknologi pertanian, seni, dan sebagainya. Dengan demikian, informasi layanan di website pendidikan vokasi di perguruan tinggi, diklasifikasikan menjadi 4 bagian [3], di antaranya : 1) Bagian manajemen sumber daya; 2) Bagian perencanaan dan kerjasama; 3) Bagian pengembangan pendidikan; dan 4) Bagian layanan akademik. Pendidikan vokasi di perguruan tinggi di Indonesia idelanya lebih menekankan semua pada pengembangan sumber daya TIK lokal, TIK untuk penilaian kinerja manajemen, pengawasan, dan
media kegiatanbelajar mengajar dengan sistem on-
line. Selain itu, pendidikan vokasi di perguruan
tinggi yang memiliki daya saing memiliki akuntabilitas dan manajemen pendidikan yang baik dalam hal mengumpulkan data, interkoneksi jaringan pendidikan vokasi satu dengan yang lainnya, dan interkoneksi pendidikan vokasi dengan
dunia kerja. Di masa depan, webservice akan
digunakan secara teknis dalam website perguruan
tinggi, sehingga webmaster harus menyadari akan
pentingnya fungsi dan peran webservice dalam pemanfaatannya di pendidikan vokasi di perguruan tinggi.
4. Standar Desain Website Pendidikan Vokasi
Informasi manajemen pendidikan vokasi di perguruan tinggi telah dipublikasikan melalui website yang sudah menyediakan link data antar institusi perguruan tinggi. Meskipun kerangka informasi manajemen pendidikan vokasi di perguruan tinggi sebagian belum memenuhi semua standar desain website pendidikan vokasi, berdasarkan analisis website pendidikan vokasi di perguruan tinggi Indonesia sudah memenuhi
Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010
117
layanan informasi manajemen pendidikan vokasi di masa depan, tetapi belum ada website yang
memiliki standar internasional. American
Association of Webmasters, [4] menetapkan sistem penilaian dan kriteria untuk desain web dalam 4 kategori yaitu: 1) Desain dan Kreativitas; 2) Konten; 3) Navigasi; dan 4) Scripting dan Teknis.
6. Hasil dan Pembahasan
Website politeknik telah menyumbang sebanyak 2,55 % website dari sekitar 1.293 PTS yang terdiri dari 407 Akademi, 9 Politeknik, 571 Sekolah Tinggi, 44 Institut, dan 262 Universitas. dan 77 PTN yang terdiri dari 2 Akademi, 26 Politeknik, 4 Sekolah Tinggi, 10 IKIP, 4 Institut, dan 31 Universitas. Untuk bahasa pemrograman yang digunakan, dari 35 website politeknik, sebanyak 77,3% menggunakan HTML, 23,9% menggunakan PHP, 2,2% menggunakan ASP, dan sisanya 176,6% menggunakan JSP/CGI Perl. Yang menggunakan Dreamweaver sebanyak 9,0%, Ms. Frontpage sebanyak 3,4%. Yang lainnya Flash, Namo, dan paket Net Obyek sebanyak 0,4%.
Content Management System (CMS) hanya 22,7% dan mayoritas tidak suka menggunakan CMS sebesar 77,3%. PHP Nuke sebesar 8,6%, Mambo sebesar 7,3%, Joomla 1,7%, dan yang lainnya sebesar 2,6%. Moodle sekitar 1,3%, Xoops sekitar 0,9%, dan
Post Nuke program sebesar 0,4%.
Aplikasi database yang digunakan menunjukkan sekitar 24,2% menggunakan database dan sisanya 75,8% tidak menggunakan database. Database MySQL digunakan sebesar 22,9%, sedangkan database lain dan Ms. Access dan SQL sekitar 0,4%.
Sekitar 87,6% tidak RSS feed dan hanya 12,4% yang menggunakannya. RSS feed paling besar digunakan sekitar 10,3%, CSS sekitar 1,7%, dan XML sekitar 0,4%.
Hasil analisis jumlah dan persentase layanan informasi di website politeknik, dari 35 website politeknik menggunakan layanan informasi sekitar 44,93% yang sering di-update. Jenis informasi studi
meliputi : perkuliahan sebesar 80,70%, struktur organisasi politeknik sebesar 65,70%, layanan pendidikan sebesar 45,05%, manajemen sumber daya sebesar 33,06%, pengembangan pendidikan sebesar 24,45%, dan perencanaan serta kerja sama sebesar 20,06%.
7. Kesimpulan
Web service memiliki peranan yang penting bagi website politeknik. Namun, komponen informasi yang ada di website juga harus memperhatikan informasi seputar manajemen sumber daya, perencanaan dan kerjasama, pengembangan pendidikan, dan layanan akademik. Web master dan web desainer direkomendasikan untuk mengikuti standar konten webmaster internasional yang terdiri dari : desain dan kreativitas, konten, navigasi, dan script serta teknis.
REFERENCES
[1] Kemdiknas Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
[2] Gottschalk and others. Introduction to Web
Services Architecture.IBM System Journal.
2002. 14(2): 170-177.
[3] IBM. Web Services Education Overview. New
York: IBM Corporation. Available online: http:www.ibm.com 2004.
[4] Office of the Vocational Education
Commission. Regulations and Rules Governing
Educational Institution Administration B.E.
2549. Bangkok: Office of the Vocational
118 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom
Bandung, 9 Oktober 2010