• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paket pembelajaran merupakan suatu kumpulan dari perangkat-perangkat pembelajaran yang membantu pendidik dalam mengeksplorasi kegiatan atau aktivitas yang dilakukan selama proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran itu sendiri merupakan suatu alat atau perlengkapan yang digunakan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran dapat digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran di kelas, laboratorium, maupun di luar kelas. Macam-macam perangkat pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1. Silabus

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa silabus merupakan suatu acuan dalam menyusun kerangka pembelajaran untuk setiap bidang studi. Silabus disusun dan dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang disesuaikan dengan pola pembelajaran.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu rencana kegiatan atau proses pembelajaran melalui tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP itu dikembangkan berdasarkan silabus yang digunakan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran dari peserta didik dalam upayanya untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik dalam suatu satuan pendidikan memiliki kewajiban untuk menyusun RPP secara lengkap berdasarkan panduan yang diberikan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara sistematis, efisien,

menantang, serta memotivasi peserta didik untuk ikut berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan kretivitas peserta didik.

3. Buku atau modul

Buku atau modul merupakan suatu materi pelajaran yang disajikan secara tertulis, sehingga diharapkan pembaca dapat memahami dan mencerna sendiri materi yang disajikan melalui tulisan-tulisan tersebut. Melalui buku atau modul diharapkan pembaca dapat memahami bahan belajarnya secara mandiri.

4. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar kerja peserta didik merupakan suatu panduan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk melakukan kegiatan pencermatan suatu permasalahan. LKPD dapat disusun berdasarkan panduan tertutup yang disesuaikan dengan pedoman yang ada. Melalui LKPD, maka diharapkan peserta didik dapat lebih mengeksplorasi kemampuan kreativitasnya.

5. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan suatu alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai perantara dari pembuat pesan kepada penerima pesan agar pesan tersebut dapat membawa pesan-pesan tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

6. Instrumen penilaian

Instrumen penilaian mempunyai tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan yang dialami oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang telah diikutinya.

Dari penjelasan diatas, maka peneliti menjadikan perangkat-perangkat pembelajaran tersebut untuk disusun sebagai suatu paket pembelajaran yang kemudian dikoneksikan dengan kain Cual Bangka Belitung. Dalam pengembangan tersebut digunakan model pengembangan Plomp sebagai dasar atau acuan dalam proses pembuatannya.

I. Model Pengembangan Plomp

Model pengembangan Plomp terdiri dari beberapa fase pengembangan. Berikut adalah fase dalam model pengembangan Plomp:

1. Fase Investigasi Awal (Preliminary Investigation/Preliminary Research)

Pada tahap pertama dalam penelitian pengembangan yang dirancang oleh Plomp, maka tahap Preliminary Research merupakan penelitian pendahuluan yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan dan untuk menganalisis konteks yang terkait, dapat juga berupa tinjauan literatur, serta dapat berupa pengembangan kerangka konseptual atau teoritis untuk penelitian.

Pada tahap ini, maka peneliti mengumpulkan data-data atau informasi yang terdapat di lapangan, kemudian mengidentifikasi permasalahan tersebut. Pengumpulan data ini dimaksudkan agar memperkuat latar belakang masalah, tujuan penelitian, serta manfaatnya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi dan observasi.

2. Fase Desain (Design)

Plomp juga menjelaskan beberapa tahap penelitian pengembangan atau tahap prototyping merupakan tahap dari desain iteratif yang terdiri dari iterasi yang dijadikan penelitian dalam jumlah kecil dan evaluasi formatif sebagai kegiatan penelitian

penting dengan tujuan untuk meningkatkan dan menyempurnakan fase intervensi. Pada tahap ini, maka peneliti melakukan proses mendesain paket pembelajaran secara lengkap. Untuk mendesain sebuah paket pembelajaran, maka yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu mendesain materi pembelajaran yang hendak dibahas, kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun konsep paket yang akan dibuat dalam bentuk dokumen teks dengan penulisan yang bersifat naratif untuk mengungkapkan tujuan proyek pengembangan paket.

3. Fase Realisasi/konstruksi (Realization/construction)

Dalam fase ini, maka membuat rencana kerja dalam bentuk desain yang lebih spesifik, sehingga akan terbentuk suatu desain pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Dalam fase ini, maka dapat dihasilkan suatu produk kurikulum maupun desain pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran.

4. Fase tes, evaluasi, dan revisi (test, evaluation, and revision)

Plomp juga menjelaskan tentang cara untuk mengevaluasi dan menilai paket dari hasil pengembangan. Dalam tahap evaluasi, maka digunakan untuk menyimpulkan apakah hasil tersebut memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Tahap ini merangkum beberapa rekomendasi untuk perbaikan produk. Pada tahap ini, maka dilakukan validasi oleh ahli produk dan ahli materi. Validasi diperlukan untuk menilai apakah rancangan produk yang telah dihasilkan sudah sesuai dan layak atau belum. Kegiatan validasi desain dilakukan dengan meminta dosen, serta ahli di bidang produk yang sedang dikaji untuk disesuaikan dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Kegiatan yang dilakukan pada tahap validasi yaitu sebagai berikut:

a. Meminta pertimbangan ahli dan praktisi tentang kelayakan digunakannya paket pembelajaran yang telah dibuat. Untuk tahap ini, maka diperlukan instrumen berupa lembar validasi dan paket pembelajaran yang kemudian diserahkan kepada validator.

b. Melakukan proses analisis terhadap hasil validasi yang telah diserahkan oleh validator. Berikut adalah beberapa pertimbangan analisis yang digunakan:

1) Validasi tanpa revisi, maka kegiatan selanjutnya jika memungkinkan adalah uji coba lapangan.

2) Validasi dengan sedikit revisi, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan proses revisi kemudian dilakukan uji coba lapangan jika memungkinkan.

3) Tidak valid, maka dilakukan revisi sehingga akan dibuat prototype yang baru kemudian dilakukan validasi kembali. Proses validasi akan dilakukan secara berulang agar diperoleh paket pembelajaran yang sesuai.

5. Fase Implementasi (implementation)

Setelah dilakukan evaluasi dan diperoleh produk yang valid, praktis, dan efektif, maka produk dapat diimplementasikan untuk wilayah yang lebih luas. Dengan kata lain, produk pengembangan yang telah dihasilkan pada fase sebelumnya akan diimplementasikan dalam ruang lingkup yang lebih besar.

Dokumen terkait