• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Subjek dan Objek

1) Subjek penelitian subjek dalam penelitian ini adalah wisatawan yang sedang berwisata di Candi Ratu Boko, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.

2) Objek dalam penelitian ini adalah electronic word of mouth, daya tarik wisata, dan keputusan berkunjung wisatawan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Januari 2019.

2. Lokasi penelitian ini adalah Candi Ratu Boko, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.

D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : a. Variabel Independen

Variabel independen (Martono, 2014:61) merupakan variabel yang memengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

1) Electronic word of mouth (X1) 2) Daya tarik wisata (X2)

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Variabel dependen ( Martono , 2014:61 ) merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan berkunjung wisatawan (Y).

2. Definisi Variabel

Definisi variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi : a. Electronic Word Of Mouth

Menurut Henning – Theurau et al yang dikutip oleh Putri (2018) Electronic word of mouth adalah bentuk komunikasi pemasaran berisi tentang pernyataan positif ataupun negatif yang dilakukan oleh pelanggan potensial, maupun mantan pelanggan tentang suatu produk atau perusahaan, yang tersedia bagi banyak orang melalui media internet.

b. Daya Tarik Wisata

Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 (dalam http://www.kemenpar.go.id), daya tarik wisata adalah segala

sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

c. Keputusan Berkunjung Wisatawan

Keputusan berkunjung juga dapat dianalogikan sebagai keputusan pembelian yang memiliki berbagai macam keleluasaan, keputusan berkunjung sama dengan membeli produk intangible, yaitu produk yang tidak dapat diraba namun dapat dirasakan memiliki nilai pembelian yang besar pembelian tersebut juga bersifat spontan, wisatawan atau pengunjung harus mengunjungi daerah wisata secara langsung ke objek wisata yang diinginkan

perjalanan untuk dapat sampai ke tempat tujuan wisata juga merupakan bagian dari produk wisata yang harus dibeli (Pangestuti, dkk. 2017).

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

Pengukuran variabel dalam penelitian dibagi menjadi 5 pengukuran, yaitu :

Sangat Setuju (SS) skor 4

Setuju (S) skor 3

Tidak Setuju (TS) skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

E. Definisi Operasional

1. Electronic Word of Mouth

Electronic word of mouth adalah bentuk komunikasi pemasaran berisi tentang pernyataan positif ataupun negatif yang dilakukan oleh pelanggan potensial, maupun mantan pelanggan tentang suatu produk atau perusahaan, yang tersedia bagi banyak orang melalui media internet. Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan salah satu teori dari jurnal penelitian saja. Tetapi penulis menggunakan empat dimensi yang telah dielaborasi dari penelitian Jeonga dan Jang (2011) dan Henning – Thurau et al (2004) yang telah dikutip oleh Putri

(2018). Hal ini dikarenakan dimensi – dimensi yang telah dielaborasi dirasa sesuai dengan Electronic word of mouth di media sosial Instagram terhadap keputusan berkunjung. Adapun empat dimensi yang telah dielaborasi dari penelitian Jeonga dan Jang (2011) dan Henning – Thurau et al (2004) yang telah dikutip oleh Putri (2018) adalah :

a. Concern for other consumers

Keinginan membantu teman atau saudara dalam membuat keputusan berkunjung.

b. Expressing positive feelings

Seorang wisatawan yang telah melakukan kunjungan ke suatu tempat dan puas akan tempat yang dikunjunginya, maka dia berkeinginan kuat untuk berbagi pengalaman positifnya kepada orang lain. Maka hal tersebut dapat dikatakan sebuah pengalaman berwisata yang positif.

c. Helping the company

Jika konsumen atau wisatawan telah merasa menerima rasio yang lebih tinggi dari perusahaan maka kemudian membantu perusahaan dengan merekomendasikan penawaran nya melalui internet adalah salah satu cara menyamakan kedudukan.

d. Platform assistance

Perilaku electronic word of mouth positif berdasarkan dua cara:

1) Frekuensi kunjungan user pada media electronic word of mouth positif.

2) Jumlah komentar yang ditulis oleh user pada kolom komentar.

2. Daya Tarik Wisata

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 (dalam http://www.kemenpar.go.id) daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Menurut Maryani (1991:11) dimensi daya tarik wisata adalah : a. What to see

Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi wisatawan.

What to see meliputi pemandangan alam, kegiatan, kesenian dan atraksi wisata.

b. What to do

Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lama ditempat itu.

c. What to buy

Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang ke tempat asal.

d. What to arrive

Di dalamnya termasuk bagaimana kita mengunjungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.

e. What to stay

Bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara selama dia berlibur. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel non berbintang dan sebagainya.

3. Keputusan Berkunjung Wisatawan

Keputusan berkunjung juga dapat dianalogikan sebagai keputusan pembelian yang memiliki berbagai macam keleluasaan, keputusan berkunjung sama dengan membeli produk intangible, yaitu produk yang tidak dapat diraba namun dapat dirasakan, memiliki nilai pembelian yang besar, pembelian tersebut juga bersifat spontan, wisatawan atau pengunjung harus mengunjungi daerah wisata secara langsung ke objek wisata yang diinginkan, Perjalanan untuk dapat sampai ke tempat tujuan wisata juga merupakan bagian dari produk wisata yang harus dibeli. (Pangestuti, dkk. 2017).

Menurut Sumarwan (dalam Riantika, 2016) dimensi keputusan berkunjung wisatawan adalah

a. Pengenalan kebutuhan

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.

Faktor yang mempengaruhi pengenalan kebutuhan, yaitu:

1) Waktu

2) Perubahan situasi 3) Pemilikan produk 4) Konsumsi produk 5) Perbedaan individu 6) Pengaruh pemasaran b. Pencarian informasi

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Dua jenis pencarian informasi, yaitu:

1) Pencarian internal 2) Pencarian eksternal c. Evaluasi alternatif

Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Jika konsumen berada dalam kondisi keterlibatan tinggi terhadap

produk, maka proses evaluasi alternatif akan memiliki tahapan- tahap seperti, pembentukan kepercayaan, pembentukan sikap, dan keinginan berperilaku.

d. Pembelian

Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih, maka selanjutnya akan melakukan pembelian. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, bagaimana cara membayar. Proses pembelian terdiri atas dua tahap, yaitu:

1) Mencari informasi

Konsumen akan mencari informasi mengenai produk dari berbagai sumber seperti koran, majalah, radio, televisi, internet dan sumber lain.

2) Mengambil dana

Selain perlu mencari informasi mengenai produk yang akan dibeli, konsumen juga perlu mengetahui dari mana dana yang akan dipakai untuk membeli produk tersebut.

e. Konsumsi

Setelah konsumen membeli atau memperoleh produk dan jasa, akan diikuti proses konsumsi atau penggunaan produk.

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Candi Ratu Boko yang menggunakan media sosial Instagram.

Sugiyono (2012) menegaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 100 responden dari populasi pengunjung Candi Ratu Boko yang menggunakan media sosial Instagram.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan nonprobabilitas dengan metode purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif (Sugiyono,2014:122). Peneliti menggunakan pertimbangan bahwa responden adalah pengguna media sosial Instagram yang sedang berkunjung di Candi Ratu Boko.

H. Sumber Data

Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung ke lapangan, seperti jawaban responden tentang minat berkunjung ke Candi Ratu Boko. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner oleh responden, yaitu pengunjung objek wisata candi Ratu Boko

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung, berupa keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian adalah dari buku – buku referensi, jurnal ilmiah dan browsing melalui Internet.

I. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah kuisioner. Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk mengetahui informasi secara tertulis dari responden dalam laporan mengenai kunjungan di objek wisata Candi Ratu Boko.

J. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan sejauh mana alat ukur yang digunakan mengukur variabel yang akan diukur (Martono, 2014:219) rumus yang akan digunakan adalah Product Moment :

Keterangan :

r = Koefisien korelatif

∑xy = Jumlah hasil perkalian x dan y

∑x = Jumlah nilai variabel x

∑y = Jumlah nilai variabel y

∑x2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel x

∑y2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel y n = Banyaknya sampel

Kriteria uji validitas adalah :

Jika r hitung ≥ r tabel, dan bernilai positif, maka pertanyaan (indikator)

Jika r hitung < r tabel, dan bernilai positif, maka pertanyaan (indikator) tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan, ketepatan, atau konsistensi suatu kuisioner. Reliabilitas yaitu ketetapan hasil penelitian apabila hasil penelitian diulang dua kali atau lebih (Martono, 2014:217). Untuk itu penelitian menggunakan alat bantu program SPSS for windows. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60

Rumus yang digunakan :

A =

𝒌.𝒓 𝟏+(𝒌−𝟏).𝒓

Keterangan :

A = Koefisien reliabilitas

K = Jumlah item reliabilitas r = Rata-rata korelasi antar item 1 = Bilangan konstanta

Kriteria uji reliabilitas adalah :

Reliabilitas uji coba ≥ 0,60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas yang baik.

Reliabilitas uji coba < 0,60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas yang kurang baik.

K. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan menggunakan alat bantu berupa software komputer program SPSS. SPSS (Statistical Package for Social Sciences) adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk menganalisis sebuah data penelitian ini adalah SPSS versi 22. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata- rata (mean), standar deviasi, varian maksimum, minimum (Ghozali 2011:19). Analisis ini digunakan untuk menganalisa data satu persatu berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang diberikan selama penelitian berlangsung.

a. Deskriptif Responden

Deskriptif responden berisi tentang perhitungan yang menjadi klasifikasi kuesioner secara umum seperti jenis kelamin, usia,

pekerjaan, pendidikan terakhir, media sosial yang digunakan.

Deskripsi responden dilakukan dalam frekuensi (%).

b. Deskriptif Variabel

Untuk menggambarkan atau mendapatkan gambaran tentang variabel, dimensi dan indikator melalui rata-rata (mean) pada variabel electronic word of mouth, daya tarik wisata, dan keputusan berkunjung. Prosedur yang digunakan sebagai berikut:

1) Menghitung nilai mean untuk setiap variabel/obyek/item

2) Membuat kategori nilai mean dengan pengkategorian skor yang telah dibuat. Dalam mengkategorikan masing-masing variabel, langkah yang digunakan adalah dengan menggunakan interval kelas sesuai rumus Sturges (Saputra, 2018:36)

C1=

𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒K

Keterangan:

C1 = Interval

Range = Selisih antara batas atas dengan atas bawah K = Banyaknya kelas

Maka interval kelasnya:

C1 =

𝟒−𝟏

𝟒

= 𝟎, 𝟕𝟓

2. Analisa regresi linear berganda

Analisis regresi linier berganda yaitu regresi yang digunakan untuk menguji hubungan lebih dari satu variabel bebas (Riantika, 2016:54).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = α + b

1

x

1

+ b

2

x

2

Keterangan :

Y = variabel independen (keputusan berkunjung) α = konstanta

b1 = koefisien regresi electronic word of mouth b2 = koefisien regresi daya tarik wisata

x1 = variabel electronic word of mouth x2 = variabel daya tarik wisata

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Pengamatan data yang normal akan memberikan nilai ekstrim rendah dan ekstrim tinggi yang sedikit dan kebanyakan mengumpul di tengah. Demikian juga nilai rata-rata, modus dan median relatif dekat.Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini dengan uji normal P Plot. Kriteria uji normalitas ini adalah:

1) Angka sig. Uji Kolmogrow-Smirnov ≥ 0,05 maka berdistribusi dengan normal.

2) Angka sig. Uji Kolmogrow-Smirnov < 0,05 maka berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2006, 91-106) pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas dan terikat. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Jika ada

korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas adalah dengan variance inflation factor (VIF), korelasi pearson antara variabel-variabel bebas, atau dengan melihat eigenvalues dan condition index (CI). Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, nilai VIF semua variabel independen lebih kecil dari 10,00 dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index. Nilai tolerance semua variabel independen lebih besar dari 0,10. Jika nilai tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tetapi apabila nilai tolerance ˂ 0,1 dan VIF ˃ 10, maka terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dimana varians dari residual tidak sama satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam regresi. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki residual suatu periode pengamatan ke pengamatan yang lain, sehingga model tersebut dapat dikatakan homoskedastisitas. Salah satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran varian residual heteroskedastisitas berarti penyebaran titik data populasi pada bidang regresi membentuk pola tertentu yang teratur.

Gejala ini ditimbulkan dari peruahan situasi yang tidak tergambarkan

dalam model regresi, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Retnani, 2016:55).

4. Uji Hipotesis a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen (Putri, 2018) .

Bentuk pengujiannya adalah

1) Menentukan Rumusan Hipotesis

H0 : Electronic word of mouth dan daya tarik wisata secara berganda tidak berpengaruh terhadap keputusan berkunjung.

Hα : Electronic word of mouth dan daya tarik wisata secara berganda berpengaruh terhadap keputusan berkunjung.

2) Menentukan level of significance (a) = 5%

3) Menentukan Ftabel df pembilang = k – 1 df penyebut = n – k – 1 keterangan :

k = Jumlah variabel

n = Jumlah observasi / sampel pembentuk regresi

4) Kriteria pengujian

Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak 5) Menarik kesimpulan

a) Jika H0 diterima dan Ha ditolak maka Electronic word of mouth dan daya tarik wisata secara berganda tidak berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan.

b) Jika H0 ditolak dan Ha diterima maka Electronic word of mouth dan daya tarik wisata secara berganda berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan secara individual dalam menerangkan variabel terikat (Putri, 2018:55). Langkah – langkah uji t sebagai berikut : 1) Menentukan uji hipotesis

H0 : Electronic word of mouth dan daya tarik wisata secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan berkunjung.

Hα : Electronic word of mouth dan daya tarik wisata secara parsial berpengaruh terhadap keputusan berkunjung.

2) Menentukan daerah kritis

Daerah kritis ditentukan oleh nilai t tabeldengan derajat bebas yaitu n-k dan taraf α sebesar 5%. Dengan perhitungan

3) Menentukan nilai t hitung

Nilai t hitung untuk koefisien a,b,c, dapat dirumuskan sebagai berikut :

t

= 𝑆𝑎

𝑎

4) Kriteria pengujian

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak 5) Menarik kesimpulan

a) Jika H0 diterima dan Ha ditolak maka Electronic word of mouth dan daya tarik wisata secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan.

b. Jika H0 ditolak dan Ha diterima maka Electronic word of mouth dan daya tarik wisata secara parsial berpengaruh terhadap keputusan berkunjung wisatawan.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Apabila yang digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan adalah nilai R square. Namun apabila analisis yang

Adjusted R Square. Hasil perhitungan Adjusted R Square dapat dilihat pada output model summary. Pada kolom Adjusted R Square dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat. Menghitung koefisien determinasi dapat menggunakan rumus berikut :

R

2

= =

𝑏1𝑥1𝑌+𝑏∑𝑌22 𝑥2𝑌

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi b = Koefisien regresi x = Variabel independen Y = Variabel dependen

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Profil Candi Ratu Boko

Situs Ratu Baka atau Candi Ratu Boko adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira kira 3 km disebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, 18 km disebelah timur kota Yogyakarta atau 50 km barat daya kota Surakarta, Jawa Tengah. Situs Ratu Baka terletak disebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut, dengan luas keseluruhan kompleks adalah sekitar 25 ha.

Nama “Ratu Baka” berasal dari legenda masyarakat setempat.

Ratu Baka yang secara harfiah berarti “raja bangau” adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat tentang Loro Jonggrang.

Pemerintah pusat sekarang memasukan kompleks situs Ratu Boko dalam otoritas khusus, bersama – sama dengan pengelolaan Candi Borobudur dan Candi Prambanan ke dalam satu BUMN yang bernama PT Taman Wisata Candi. Candi Ratu Boko telah terdaftar dalam warisan dunia UNESCO, dan telah ditata ulang pada beberapa tempat untuk dapat dijadikan tempat pendidikan dan kegiatan budaya.

Tarif tiket masuk ke objek wisata Candi Ratu Boko terdiri atas :

1. Tarif wisatawan nusantara dengan rentan usia 10 tahun keatas adalah Rp 40.000 per orang dan usia 3 sampai dengan 10 tahun adalah Rp 20.000 per orang. Termasuk premi asuransi Rp 500 per orang.

2. Tarif khusus wisatawan nusantara bagi rombongan pelajar serta mahasiswa per grup (lebih dari 20 orang) adalah Rp. 20.000 per orang, dengan ketentuan menyerahkan surat pengantar dari sekolah/universitas kepada pihak pengelola Candi Ratu Boko, tarif tiket sudah termasuk premi asuransi Rp. 500 per orang.

3. Tarif paket wisata Candi Ratu Boko :

a. Paket terusan Candi Ratu Boko – Prambanan (fasilitas shuttle di Prambanan dan Ratu Boko) dengan tarif tiket untuk rentan usia 10 tahun keatas adalah Rp 75.000 per orang, dan untuk usia 3 sampai dengan usia 10 tahun adalah Rp 35.000 per orang.

b. Paket terusan Candi Ratu Boko – Borobudur dengan tarif tiket untuk usia 10 tahun keatas: Rp 75.000 per orang dan untuk usia 3 sampai dengan usia 10 tahun: Rp 35.000 per orang.

c. Paket terusan Candi Ratu Boko – Ramayana (ramayana kelas II) dengan tarif tiket untuk usia 10 tahun keatas adalah Rp 150.000 per orang dan untuk usia 3 sampai dengan usia 10 tahun adalah Rp 135.000 per orang.

B. Daya Tarik Wisata Candi Ratu Boko

Salah satu situs purbakala yang menawarkan daya tarik yang mempesona adalah Candi Ratu Boko. Dilihat dari segi bangunan – bangunan Candi yang merupakan reruntuhan sebuah Kerajaan, tentunya mengandung nilai sejarah yang tinggi, selain dari segi bangunan – bangunan Candi yang memiliki nilai sejarah, terdapat pula daya tarik dari objek wisata Candi Ratu Boko dimana terdapat Prasasti yang berumur 792 M yang dinamakan dengan Prasasti Abhayagiriwihara yang memiliki arti

Salah satu situs purbakala yang menawarkan daya tarik yang mempesona adalah Candi Ratu Boko. Dilihat dari segi bangunan – bangunan Candi yang merupakan reruntuhan sebuah Kerajaan, tentunya mengandung nilai sejarah yang tinggi, selain dari segi bangunan – bangunan Candi yang memiliki nilai sejarah, terdapat pula daya tarik dari objek wisata Candi Ratu Boko dimana terdapat Prasasti yang berumur 792 M yang dinamakan dengan Prasasti Abhayagiriwihara yang memiliki arti

Dokumen terkait