• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal Kepercayaan ketiga

Dalam dokumen KATEKISMUS GEREJA KERASULAN BARU (Halaman 61-64)

Pengakuan Iman

2.4 Pengakuan Iman Kerasulan Baru

2.4.3 Pasal Kepercayaan ketiga

Saya percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang tunggal, yang kudus, yang umum dan yang rasuli, persekutuan orang-orang kudus, pengampunan dosa-dosa, ke-bangkitan orang-orang mati dan kehidupan yang kekal.

Pasal Kepercayaan ketiga dimulai dengan pengakuan kepercayaan kepada Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi ketiga Allahan. Hakikat ilahi Roh Kudus, ke-satuan-Nya dengan Bapa dan Putra, juga diungkapkan di dalam Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel: “(Kami percaya) kepada Roh Kudus, Tuhan dan Pemberi ke-hidupan yang berasal dari Bapa dan Putra yang dengan Bapa dan Putra bersama-sama disembah dan dimuliakan, yang dikatakan oleh para nabi”. Oleh karena itu para percayawan mengakui Roh Kudus dan keilahian-Nya.

Salah satu karya Roh Kudus adalah gereja. Gereja bukanlah sesuatu yang ber-asal atau dibuat oleh manusia, melainkan lebih dari itu adalah lembaga ilahi. Gereja adalah kumpulan orang-orang yang telah dibaptis, yang mengarahkan kehidupan mereka untuk mengikuti Kristus dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan

mere-2 Pengakuan Iman

ka. Tujuan Gereja Kristus, di satu sisi adalah supaya keselamatan dan persekutuan abadi dengan Allah Tritunggal dapat dicapai manusia, disisi lain, untuk memulia-kan dan menyembah Allah.

Gereja Yesus Kristus memiliki sisi yang tidak kelihatan dan sisi yang kelihatan. Dalam hal ini gereja menggambarkan dua kodrat Yesus Kristus, yang adalah manu-sia yang sejati dan yang sekaligus juga Allah yang sejati. Sisi gereja yang tidak ke-lihatan (lihat juga 6.3) tidak dapat dipahami oleh akal manusia, tetapi dapat dicapai melalui kepercayaan dan pengalaman, sebagai contoh di dalam sakramen-sakra-men dan di dalam firman Allah yang dikhotbahkan, yaitu di dalam semua tanda keselamatan dan kedekatan ilahi. Sisi gereja yang kelihatan menunjuk pada manu-sia sejati Yesus Kristus. Seperti Manumanu-sia Yesus, gereja adalah bagian dari sejarah umat manusia, meskipun Manusia Yesus tanpa dosa, namun tidaklah demikian de-ngan sisi gereja yang kelihatan. Karena orang-orang yang aktif di dalam gereja ber-dosa, gereja ambil bagian dalam dosa manusia. Jadi, kesalahan dan kekurangan dari sejarah manusia juga ada di dalam gereja.

Dalam Apostolikum hanya dibicarakan tentang “Gereja yang kudus dan am (umum).” Istilah “gereja yang tunggal, yang kudus, yang umum dan yang rasuli” diambil dari Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel. Rumusan ini menjadikan jelas kriteria penting dari Gereja Kristus: gereja adalah “tunggal”, “kudus”, “umum”, dan “rasuli”.

Gereja adalah “tunggal”: Kenyataan bahwa gereja Yesus Kristus adalah tunggal, berdasarkan pengakuan kepada Allah yang tunggal. Allah, Bapa, adalah Pencipta. Yesus Kristus adalah satu-satunya kepala gereja. Ia adalah satu-satunya Tuhan. Sa-tu-satunya Roh Kudus bekerja di dalam gereja dan memenuhi para percayawan de-ngan pengetahuan akan kebenaran.

Gereja adalah “kudus”: Kekudusan ini telah diberikan kepada gereja oleh Allah. Hal-hal yang kudus dinyatakan – misalnya di dalam sakramen-sakramen – dan Roh Kudus bekerja di dalamnya.

Gereja adalah “umum” (Yunani: “katolik”): Keumuman atau kekatolikan gereja menunjuk bahwa gereja mencakup semua, dengan kata lain, bahwa gereja jauh me-lampaui segala sesuatu yang dapat dialami oleh manusia. Kehendak umum dari Allah untuk menyelamatkan terdapat pada ungkapan langsung di dalam gereja dan karena itu mencakup kedua dunia, baik dunia ini maupun dunia yang akan datang, baik yang lampau maupun sekarang. Gereja bahkan mencapai masa yang akan da-tang dan mengalami kerampungannya didalam ciptaan yang baru.

Gereja adalah “rasuli”: Kerasulan dari gereja memiliki aspek yang berhubungan dengan isi dan aspek yang berhubungan dengan pribadi. Pertama, gereja adalah ra-Layout Buku Katekismus v8 NEW UPDATE (22092016):ra-Layout 1 9/23/16 8:13 PM Page 75

2.4 Pengakuan Iman Kerasulan Baru

65 suli karena Injil perihal kematian, kebangkitan dan kedatangan Kristus kembali diberitakan di dalam gereja, seperti yang dikhotbahkan oleh para Rasul awal. Ke-dua, gereja adalah rasuli karena jawatan rasuli sesuai dengan sejarah ternyata di da-lam para Rasul yang bekerja di dada-lam gereja pada masa sekarang .

Dalam kenyataan sejarahnya, gereja tidak akan sepenuhnya dapat memenuhi standar ketunggalan, kekudusan, keumuman, dan kerasulannya. Hal ini, antara lain, juga karena orang-orang yang aktif di dalamnya tunduk pada dosa. Meskipun ada kekurangan-kekurangan ini, Gereja Kristus tidaklah tetap tidak kelihatan atau tidak dapat dicapai. Gereja ini dapat dialami paling jelas di mana ada jawatan Rasul, pem-berian ketiga sakramen untuk yang hidup dan yang mati, demikian juga pemberi-taan yang benar perihal firman. Disinilah pekerjaan kelepasan3Tuhan untuk mem-persiapkan pengantin perempuan Kristus untuk perjamuan kawin di surga di-dirikan.

Meskipun semua percayawan mengambil bagian dalam kekudusan gereja, na-mun pengertian yang lebih sempit “persekutuan orang-orang kudus” memiliki sua-tu dimensi eskatologis. Persekusua-tuan ini terdiri dari mereka yang terbilangkan pada pengantin perempuan Kristus, jadi mereka baru akan ternyata pada saat kedatang-an Kristus kembali. Tetapi, dalam pengertikedatang-an ykedatang-ang lebih luas, “persekutukedatang-an orkedatang-ang- orang-orang kudus” juga memiliki suatu dimensi masa sekarang: Persekutuan ini terdiri dari semua, yang menjadi bagian dari gereja Kristus. Pada akhirnya “persekutuan orang-orang kudus” akan ternyata dalam kesempurnaan yang penuh di dalam cipta-an ycipta-ang baru.

Kesempatan untuk “pengampunan dosa-dosa”, yang telah diciptakan oleh kur-ban Kristus, juga merupakan obyek pengakuan. Pembebasan mendasar dari kuasa dosa terjadi melalui Baptisan Kudus dengan air, di mana dosa asal dihapuskan.

Pasal Kepercayaan ketiga berakhir dengan dua harapan eskatologis, yaitu ber-kenaan dengan “kebangkitan orang-orang mati dan kehidupan yang kekal”. Ke-percayaan pada kebangkitan Yesus dan kebangkitan orang-orang mati yang didasar-kan atasnya adalah keyakinan iman Kristen yang penting. “Kebangkitan orang-orang mati” mengacu pada kenyataan bahwa mereka yang telah mati di dalam Kristus akan menerima tubuh yang dimuliakan, yang melaluinya mereka dapat am-bil bagian dalam kemuliaan Allah (1 Kor. 15:42–44).

3 Istilah “pekerjaan kelepasan Tuhan” secara umum dipahami sebagai tindakan keselamatan Yesus yang telah diakhiri. Jika istilah ini digunakan di sini, ini mengacu pada bagian gereja, yang di dalamnya para Rasul aktif untuk memberikan karunia-karunia keselamatan yang berguna untuk persiapan para sulung, pengantin pe-rempuan Kristus.

2 Pengakuan Iman

Pasal Kepercayaan ketiga diakhiri dengan suatu pandangan pada “kehidupan yang kekal” yang berarti persekutuan yang tiada henti dengan Allah didalam cipta-an ycipta-ang baru.

Dalam dokumen KATEKISMUS GEREJA KERASULAN BARU (Halaman 61-64)