BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA
1. Kondisi Aktual Indikator-indikator Utama pengembangan Usaha
1.2. Analisis Kondisi Pasar Potensial
1.3.2. Pasar Sasaran Untuk Usaha Yang Akan Datang
Pasar sasaran Mulya Tani Lestari untuk usaha yang akan datang ialah, perusahaan-perusahaan industri yang mampu
memproduksi Crumb rubber menjadi barang-barang
konsumsi. Seperti Negara Jepang, Amerika Serikat, China, Singapura, India, dan Korea. Dimana Negara-negara tersebut merupakan Negara tujuan ekspor dari pabrik-pabrik karet yang
saat ini sudah beroperasi. Mempelajari dari usaha-usaha sejenis yang sudah beroperasi, maka pasar sasaran untuk usaha yang akan datang ialah perusahaan-perusahaan industri yang
memproduksi Crumb rubber menjadi barang-barang siap
konsumsi yang berada di Negara Jepang, Amerika Serikat, China, Singapura, India, dan Korea.
2.1.4. Identifikasi Profil Pasar Sasaran Untuk Usaha Saat ini
a. PT.Gajah Ruku
Pabrik Karet yang berada di Palembang, yang membutuhkan karet
mentah sebagai bahan dasar untuk produksi Crumb rubber atau
b. PT.Waras
Pabrik Karet yang berada di Propinsi Jambi, yang membutuhkan karet mentah sebagai bahan dasar untuk produksi Crumb rubber.
c. PT.Kirana Windu
Pabrik Karet yang berada di Propinsi Jambi, yang membutuhkan karet mentah sebagai bahan dasar untuk produksi Crumb rubber.
2.2. Analisis Pola Perilaku Pasar Sasaran Untuk Usaha Saat ini
a. PT.Gajah Ruku
Pola perilaku PT.Gajah Ruku yang selama ini telah menjadi pasar aktual dari usaha Mulya Tani Lestari adalah sebagai berikut: PT.Gajah Ruku melakukan pembelian saat membutuhkan karet
mentah sebagai bahan produksi Crumb rubber. Pembelian dilakukan
kapan saja usaha Mulya Tani Lestari mengirimkan karet mentah. Sedangkan untuk kuantitas pembelian, PT.Gajah Ruku biasanya menerima berapapun jumlah yang dikirim usaha Mulya Tani Lestari. Untuk saat ini karet mentah yang biasa dikirim Mulya Tani Lestari pada PT.Gajah Ruku sebanyak 100-150 ton perbulan. Adapun cara pembayaran yang dilakukan oleh PT.Gajah Ruku biasanya dilakukan setelah usaha Mulya Tani Lestari mengirimkan sejumlah karet mentah
dan telah melalui proses penimbangan, pengecekan kadar air, serta kualitas karet mentah. Pembayaran akan dilakukan secara tunai. Dengan menggunakan jasa Perbankkan, PT.Gajah Ruku akan mentransfer sejumlah uang yang sesuai dengan nominal yang tertera dalam kwitansi jual-beli karet mentah.
Beberapa pihak yang terlibat atau mempengaruhi pasar sasaran
dalam pengambilan keputusan pembelian. Seperti initiator, pada
PT.Gajah Ruku yang berperan sebagai pengambil inisiatif untuk melakukan pembelian adalah pemilik dari PT.Gajah Ruku itu sendiri.
Influencer, yang menjadi pengaruh dalam pengambilan keputusan
PT.Gajah Ruku adalah perilaku dari pasar ekspor. Sedangkan untuk
decider, buyer, dan evaluator, adalah PT.Gajah Ruku itu sendiri, dan
untuk user adalah konsumen akhir yang mengkonsumsi barang jadi
dari hasil produksi karet mentah.
b. PT.Waras
Pola perilaku untuk PT.Waras cenderung tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dibanding dengan pola perilaku dari PT.Gajah Ruku. PT.Waras akan melakukan pembelian saat membutuhkan karet mentah sebagai bahan dasar produksi. Pembelian dilakukan kapan saja usaha Mulya Tani Lestari mengirimkan karet
mentah. Sedangkan untuk kuantitas pembelian, PT.Waras akan menerima berapapun jumlah yang dikirim usaha Mulya Tani Lestari. Adapun cara pembayaran yang dilakukan oleh PT.Waras, sama dengan perusahaan-perusahaan lainnya, dilakukan setelah usaha Mulya Tani Lestari mengirimkan sejumlah karet mentah dan telah melalui proses penimbangan, pengecekan kadar air, serta kualitas karet mentah. Pembayaran akan dilakukan secara tunai. Dengan menggunakan jasa Perbankkan, PT.Waras akan mentransfer sejumlah uang yang sesuai dengan nominal yang terdapat dalam kwitansi jual-beli.
Beberapa pihak yang terlibat atau mempengaruhi pasar sasaran dalam pengambilan keputusan pembelian. Seperti initiator,
pada PT.Waras yang berperan sebagai pengambil inisiatif untuk melakukan pembelian adalah pemilik dari PT.Waras itu sendiri.
Influencer, yang menjadi pengaruh dalam pengambilan keputusan
PT.Waras adalah perilaku dari pasar ekspor. Sedangkan untuk
decider, buyer, dan evaluator, adalah pemilik PT.Waras itu sendiri.
Dan untuk user adalah konsumen akhir yang mengkonsumsi barang
c. PT. Kirana Windu
Pola perilaku PT.Kirana Windu juga cenderung tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibanding dengan pola perilaku dari PT.Gajah Ruku dan PT.Waras. PT.Kirana Rindu akan melakukan pembelian saat membutuhkan karet mentah sebagai bahan dasar produksi di Pabrik tersebut. Pembelian dilakukan kapan saja usaha Mulya Tani Lestari mengirimkan karet mentah. Sedangkan untuk jumlah pembelian, PT.Kirana Windu akan menerima berapapun jumlah yang dikirim usaha Mulya Tani Lestari. Sedangkan untuk cara pembayaran yang dilakukan oleh PT.Kirana Windu, sama dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan tersebut akan melakukan pembayaran setelah usaha Mulya Tani Lestari mengirimkan sejumlah karet mentah dan telah melalui proses penimbangan, pengecekan kadar air, serta kualitas karet mentah. Pembayaran akan dilakukan secara tunai, dengan menggunakan jasa Perbankkan, PT.Kirana Windu akan menstransfer sejumlah uang yang sesuai dengan nominal yang tertera dalam kwitansi jual-beli.
Beberapa pihak yang terlibat atau mempengaruhi pasar sasaran dalam pengambilan keputusan pembelian. Seperti initiator,
pada PT.Kirana Windu yang berperan sebagai pengambil inisiatif untuk melakukan pembelian adalah pemilik dari PT.Kirana Windu itu
sendiri. Influencer, yang menjadi pengaruh dalam pengambilan
keputusan PT.Kirana Windu adalah perilaku dari pasar ekspor.
Sedangkan untuk decider, buyer, dan evaluator, adalah PT.Kirana
Windu itu sendiri. Dan untuk user adalah konsumen akhir yang
mengkonsumsi barang jadi dari hasil produksi karet mentah.
3. Analisis Industri dan Persaingan 3.1. Pesaing Dari Usaha Sejenis
Setiap usaha tentunya memiliki pesaing-pesaing dari usaha yang sejenis dalam cakupan daerah pemasarannya, demikian juga dengan usaha Mulya Tani Lestari. Dimana cakupan pemasaran usaha Mulya Tani Lestari meliputi Propinsi Lampung sebagai daerah pembelian karet mentah, dan Propinsi Sumatra Selatan (Palembang) dan/atau Jambi sebagai daerah penjualan.
Adapun pesaing dari usaha-usaha yang sejenis antara lain usaha Tani Subekti, usaha Tani Rudi, usaha Tani Boni, usaha Tani Andi, dan beberapa usaha lain yang belum dapat diidentifikasi. Usaha-usaha tersebut sangat mempengaruhi terhadap kinerja usaha Mulya Tani Lestari karena secara geografis usaha tersebut berada tidak jauh dari
berada di Palembang dan/atau Jambi. Strategi-strategi yang dapat dilakukan relatif sama.
3.2. Profil Usaha-usaha Sejenis Untuk Usaha Saat ini a. Usaha Tani Subekti
Usaha tersebut berada tidak jauh dari usaha Mulya Tani Lestari. Adapun beberapa keunggulan yang dimiliki usaha tersebut dibanding Mulya Tani Lestari antara lain: memiliki Lapak yang lebih luas, Agen yang lebih banyak, serta terkadang berani membeli karet mentah dari petani dengan harga yang lebih tinggi. Sehingga jangkauan pembelian lebih luas dan kuantitas yang diperoleh relatif lebih besar dibanding usaha Mulya Tani Lestari. Namun untuk penjualan usaha yang dilakukan relatif sama.
b. Usaha Tani Rudi
Beberapa keunggulan usaha Tani Rudi dibandingkan dengan usaha Mulya Tani Lestari antara lain: memiliki lapak yang lebih luas, serta memiliki jumlah Agen yang lebih banyak dibanding dengan usaha Mulya Tani Lestari.
c. Usaha Tani Boni
Usaha Tani Boni secara geografis letaknya paling dekat dengan usaha Mulya Tani Lestari dibanding dengan usaha-usaha lain
yang sejenis. jarak usaha tersebut dengan Mulya Tani Lestari kurang-lebih hanya tiga kilo meter. Sedangkan secara kepemimpinan, usaha tersebut dimiliki oleh seorang Sarjana Pertanian yang masih muda. Sehingga lebih memahami strategi-strategi dalam pengolahan karet mentah, dalam memperkirakan kadar air dan lain sebagainya. Serta lebih produktif dibanding dengan pemilik-pemilik usaha tani yang sejenis, karena usianya yang lebih muda dibanding dengan pemilik-pemilik lainnya. Usaha tersebut juga memiliki lapak yang lebih luas dibanding dengan usaha Mulya Tani Lestari.
d. Usaha Tani Andi
Usaha Tani Andi memiliki keunggulan yang tidak jauh berbeda dibanding dengan usaha-usaha lain, yakni: memiliki lapak yang lebih luas, serta Agen yang lebih banyak dibanding dengan usaha Mulya Tani Lestari.
3.3. Keketatan Persaingan
Berdasarkan pasar persaingan, persaingan dalam usaha tersebut
tergolong dalam pasar persaingan sempurna. Dimana dalam usaha tersebut terdapat banyak pesaing dan dalam jarak yang tidak terlalu jauh, dengan persaingan yang sangat ketat. Dimana setiap usaha memiliki keungulan dan strategi-strategi pemasaran dalam melakukan penjualan dan pembelian karet mentah.
Adapun keketatan persaingan terletak pada harga dan kualitas karet mentah. Setiap usaha memiliki kualitas karet mentah yang berbeda-beda. Kualitas karet mentah tersebut dapat diciptakan dengan mengurangi kadar air dan bersih dari kotoran-kotoran, seperti pasir dan lain-lain. Dengan kualitas karet mentah yang lebih baik maka dapat menjual karet mentah ke pabrik dengan harga yang lebih tinggi.
3.4. Analisis Posisi Usaha Dalam Peta Persaingan
Berdasarkan persaingan antar usaha yang sangat ketat, dimana setiap usaha memiliki strategi-strategi dan keungulan dalam menarik minat para petani untuk melalukan penjualan kepada usaha tani tersebut dan strategi untuk menjual karet mentah kepada pabrik karet sehingga mampu menjual karet mentah dengan harga yang lebih tinggi. Usaha
Mulya Tani Lestari dapat digolongkan sebagai Market Chalenger.
Dimana usaha tersebut masih terus melakukan pengembangan-pengembangan pada usahanya. Dalam usaha jual-beli karet mentah
semua usaha memiliki kedudukan yang sama, tidak terdapat marker
leader dalam usaha tersebut.
Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan usaha Mulya Tani Lestari saat ini dengan cara memperluas daerah pembelian karet mentah. Seperti yang saat ini tengah dilakukan oleh usaha Mulya Tani Lestari, dimana usaha tersebut mulai melakukan perluasan daerah cakupan
pembelian pada Kabupaten Bandar Jaya, Lampung Tengah, serta meningkatkan kualitas karet mentah sebelum melakukan penjualan ke pabrik karet. Dengan pengembangan-pengembangan yang terus dijalankan serta pengembangan yang akan dilakukan pada tahun 2012 mendatang, untuk menjadi usaha yang memproduksi karet mentah
menjadi Crumb rubber maka besar peluang bagi usaha Mulya Tani
Lestari untuk dapat menjadi Market Leader khususnya untuk Propinsi
Lampung.
4. Rencana Program Manajemen Pemasaran
4.1. Kondisi Aktual dan Ideal Program Manajemen Pemasaran
Setelah memahami sebagian besar usaha Mulya Tani Lestari dan keberadaan usaha Mulya Tani Lestari. Maka dapat diidentifikasi beberapa program-program pemasaran yang saat ini telah diterapkan atau dilaksanakan oleh usaha Mulya Tani Lestari dari berbagai segi antara lain:
a. Program Manajemen Pemasaran
Usaha Mulya Tani Lestari pada saat ini tidak melakukan suatu program pemasaran untuk usahanya. Usaha tersebut hanya membeli karet mentah dari para petani dan kemudian menjualnya ke pabrik karet yang berada di Propinsi Sumatra Selatan (Palembang) dan/atau Propinsi Jambi tanpa melakukan suatu program pemasaran.
Idealnya pada usaha ini melakukan program pemasaran agar pasar aktual untuk usaha ini lebih luas. Sehingga usaha ini memiliki beberapa alternatif atau pilihan untuk menjual karet mentah, sehingga dapat menjual karet mentah pada pabrik yang menawarkan harga lebih tinggi.
b. Program Produk atau Jasa
Untuk saat ini usaha Mulya Tani Lestari tidak beroperasi dalam sistem produksi. Usaha tersebut hanya membeli karet mentah dari para petani dan menjualnya ke pabrik karet.
Idealnya usaha Mulya Tani Lestari juga dapat memproduksi karet mentah menjadi Crumb Rubber.
c. Program Distribusi
• Lokasi Usaha saat ini
Lokasi usaha untuk usaha yang telah beroperasi saat ini cukup stategis karena lokasi mudah untuk ditempuh, serta berada tidak jauh dengan para petani dan agen, sehingga para petani dan agen mudah untuk melakukan penjualan karet mentah kepada Mulya Tani Lestari. Sedangkan lokasi usaha untuk usaha yang akan datang tidak strategis. Karena usaha tersebut berada dekat pemukiman penduduk, sehingga tidak memungkinkan usaha Mulya Tani Lestari untuk
memproduksi karet mentah menjadi Crumb Rubber. Karena
limbah dari pengolahan akan sangat menggangu warga sekitar dan akan mendapat banyak gangguan dari lingkungan sekitar.
Idealnya lokasi usaha tersebut berada cukup jauh dari pemukiman penduduk, agar bebas dari gangguan lingkungan sekitar.
• Supplier
Pada usaha Mulya Tani Lestari saat ini, supplier
berada tidak jauh dari tempat usaha. Adapun yang menjadi
supplier tetap dari usaha Mulya Tani Lestari adalah
kelompok tani dari Pak Bowo, dimana kelompok tani tersebut memiliki 200 anggota. Serta memiliki sepuluh agen yang bertugas untuk membeli karet mentah dari para petani.
Idealnya supplier yang dimiliki seharusnya memiliki
cakupan yang lebih luas tidak hanya satu kelompok tani dan memiliki agen yang lebih banyak, sehingga usaha Mulya Tani Lestari dapat memperoleh karet mentah lebih banyak. • Cakupan daerah penjualan
Penjualan karet mentah untuk saat ini hanya terpusat pada pabrik karet yang berada di Palembang. Idealnya untuk
daerah cakupan penjualan seharusnya usaha Mulya Tani Lestari memiliki cakupan penjualan yang lebih luas. Tidak hanya terpaku pada pabrik karet yang saat ini menjadi konsumen aktual dari usaha Mulya Tani Lestari.
d. Program Promosi
Usaha Mulya Tani Lestari tidak perlu melakukan program promosi. Karena dalam melakukan penjualan, berapapun jumlah karet mentah yang akan dijual oleh usaha Mulya Tani Lestari, pabrik akan membelinya.
e. Program Penetapan Harga
Dalam program penetapan harga usaha Mulya Tani Lestari dan demikian juga dengan usaha-usaha lain yang sejenis. Selama ini tidak memiliki wewenang untuk melakukan penetapan harga. Karena harga karet hanya mengikuti siklus perekonomian dunia. Sehingga selama ini dalam program penetapan harga usaha Mulya Tani Lestari hanya bersifat pasif dan menyerahkan tinggi-rendahnya harga pada pabrik yang melakuakan pembelian.
Contohnya jika pabrik menetapkan membeli karet mentah dengan harga Rp.20.000-25.000 per kg sesuai dengan kualitas karet mentah, maka usaha Mulya Tani Lestari akan membeli karet mentah
dari para petani dengan harga Rp.18.000-24.000 per kg, sesuai dengan kualitas karet mentah tersebut.
Kondisi idealnya pada usaha Mulya Tani Lestari dan demikian juga dengan usaha-usaha lain yang sejenis untuk program penetapan harga tidak dapat menentukan kondisi ideal atau tidak ada program penetapan harga.
f. Program Teknik Pemasaran Khusus
Usaha Mulya Tani Lestari selama ini tidak memiliki program teknik pemasaran khusus. Selama ini usaha tersebut hanya bersifat pasif dalam pemasaran seperti usaha-usaha lain yang sejenis hanya membeli dan menjualnya kembali tanpa ada teknik-teknik yang mempengaruhi kuantitas penjualan.
Idealnya pada usaha Mulya Tani Lestari dan pada usaha-usaha lainnya yang sejenis tidak perlu ada teknik pemasaran khusus, karena seberapapun kuantitas yang dihasilkan pabrik akan membelinya sesuai dengan harga keret yang sedang berlaku.
g. Kekayaan Intelektual yang Dimiliki Saat ini
Usaha Mulya Tani Lestari untuk saat ini tidak memiliki kekayaan intelektual yang dapat dipertahankan. Karna usaha tersebut hanya membeli karet mentah dari petani dan menjualnya kembali.
Idealnya sebuah usaha mestinya memiliki kekayaan intelektual yang dapat dipertahankan. Namun tidak demikian dengan usaha Mulya Tani Lestari karena usaha tersebut tidak menciptakan suatu produk sehingga tidak perlu menciptakan kekayaan intelektual yang perlu untuk dipatenkan.
4.2. Rencana Program Manajemen Pemasaran Juli-Oktober 2011
Rencana program pemasaran Juli-Oktober 2011 disusun untuk mendukung pencapaian tujuan pengembangan usaha Juli-Oktober 2011 yaitu program produk dan jasa, serta program distribusi. Rencana ini disusun dengan memperhitungkan gap antara program pemasaran aktual
dengan idealnya, serta kondisi internal dan eksternal usaha Mulya Tani
Lestari.
a. Program Manajemen Pemasaran
Dalam rencana program pemasaran pada usaha Mulya Tani Lestari yang akan dilakukan guna mencapai kondisi idealnya pada bulan Juli-Oktober 2011 adalah memperluas pasar aktual untuk usaha saat ini. Mulya Tani Lestari diharapkan dapat memperluas pasar aktual untuk usaha saat ini, tidak hanya pada satu pabrik karet agar saat melakukan penjualan karet mentah dapat menjual kepada pabrik karet yang menawarkan harga yang lebih tinggi. Serta
melakukan survey pasar untuk usaha yang akan datang, sehingga
memperoleh pasar potensial. b. Program Produk
Dalam rencana program produk pada usaha Mulya Tani Lestari yang dapat dilakukan guna mencapai kondisi idealnya pada bulan Juli-Oktober adalah mempersiapkan usaha untuk mempelajari proses produksi karet mentah menjadi Crumb rubber.
c. Program Distributor • Lokasi usaha
Guna mencapai kondisi idealnya sebaiknya usaha
Mulya Tani Lestari dapat menentukan lokasi baru untuk usahanya yang bebas dari gangguan masyarakat sekitar. Sehingga usaha tersebut dapat beroperasi dengan baik dan aman tanpa gangguan untuk memproduksi karet mentah menjadi Crumb rubber.
• Supplier
Usaha Mulya Tani Lestari dapat memperluas dan
memperbanyak supplier. Sehingga dapat memperoleh karet
mentah dengan kuantitas yang lebih besar. Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam memperluas atau
dengan semakin meningkatnya jumlah agen maka besar kemungkinan untuk memperoleh jumlah karet mentah yang lebih banyak.
• Cakupan daerah penjualan
Perluasan daerah cakupan penjualan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi pabrik-pabrik karet yang ada di Pulau Sumatra. Sehingga usaha Mulya Tani Lestari dapat melakukan penjualan pada pabrik karet lain, yang memberikan penawaran harga yang lebih tinggi.
d. Program Promosi
Rencana program promosi pada usaha Mulya Tani Lestari dirasa tidak perlu untuk dilakukan. Karena tidak ada gap yang perlu
dicapai pada kondisi aktual dan idealnya. e. Program Penetapan Harga
Rencana program penetapan harga pada usaha Mulya Tani Lestari dirasa tidak perlu untuk dilakukan. Karena tidak ada gap
yang perlu dicapai pada kondisi aktual dan idealnya. f. Program Teknik Pemasaran Khusus
Program teknik pemasaran khusus dirasa tidak perlu untuk dilakukan pada usaha Mulya Tani Lestari.
g. Kekayaan Intelektual
Program penciptaan kekayaan intelektual dirasa tidak perlu untuk diterapkan pada usaha tersebut. Karena usaha tersebut tidak melakukan proses produksi dan tidak menciptakan suatu produk. Sehingga tidak perlu untuk menciptakan kekayaan intelektual.
5. Rencana Program Manajemen Operasi Juli-Oktober 2011
Rencana program operasi pada bulan Juli-Oktober 2011 disusun untuk mendukung pencapaian tujuan pengembangan usaha Juli-Oktober 2011
yaitu program produksi karet mentah menjadi Crumb Rubber. Rencana ini
disusun dengan memperhitungkan gap antara program operasi aktual dengan
idealnya, serta kondisi internal dan eksternal usaha Mulya Tani Lestari.
5.1. Kondisi Aktual dan Ideal Program Manajemen Operasi
Untuk saat ini pada usaha Mulya Tani Lestari tidak melakukan program produksi. Usaha tersebut hanya membeli karet mentah dari petani dan menjualnya kembali kepada pabrik karet. Idealnya usaha tersebut dapat memproduksi karet mentah menjadi Crumb Rubber.
5.2. Rencana Program Manajemen Operasi
Pada program operasi yang akan dilakukan pada usaha Mulya Tani Lesatari pada bulan Juli-Oktober 2011 guna mencapai gap pada kondisi
aktual dengan kondisi idealnya adalah mempelajari proses produksi karet
6. Rencana Program Manajemen Sumber Daya Manusia Juli-Oktober 2011
Rencana program sumber daya manusia pada bulan Juli-Oktober 2011 disusun untuk mendukung pencapaian tujuan pengembangan usaha Juli-Oktober 2011. Yaitu menambah jumlah karyawan dan memperbaiki kemampuan para karyawan sesuai dengan tugas masing-masing. Rencana ini
disusun dengan memperhitungkan gap antara program sumber daya manusia
aktual dengan idealnya, serta kondisi internal dan eksternal usaha Mulya
Tani Lestari.
6.1. Kondisi Aktual dan Idel Program Manajemen Sumber Daya Manusia
Karyawan yang dimiliki oleh usaha Mulya Tani Lestari saat ini adalah satu orang karyawan sebagai sekretaris dan sepuluh orang sebagai agen. Kemampuan yang dimiliki oleh sekretaris saat ini adalah membuat surat-surat yang dibutuhkan oleh usaha tersebut. Sedangkan untuk agen, kemampuan yang dimiliki adalah membeli karet mentah dari para petani dengan kuantitas sebanyak mungkin dan kualitas yang baik, serta mampu memperkirakan kadar air yang terkandung dalam karet mentah tersebut.
Idealnya usaha Mulya Tani Lestari dapat memiliki lebih banyak agen dan dengan kemampuan yang lebih baik agar mampu memperoleh karet mentah dengan kuantitas yang lebih besar dan dengan kualitas yang baik.
6.2. Rencana Program Manajemen Sumber Daya Manusia
Guna pencapaian gap pada kondisi aktual dan kondisi idealnya
usaha Mulya Tani Lestari perlu menambahan jumlah karyawan dan memberi kemampuan khusus untuk para karyawan agar mampu
memproduksi karet mentah menjadi Crumb rubber. Guna pencapaian
pengembangan usahanya adapun beberapa program sumber daya manusia yang harus dilakukan antara lain: merekrut karyawan baru yang sesuai dengan job description yang dibutuhkan dan memberi pelatihan
kepada karyawan dengan mendatangkan tenaga staf ahli terkait proses produksi Crumb rubber.
7. Rencana Program Manajemen Keuangan Juli-Oktober 2011
Rencana program keuangan pada bulan Juli-Oktober 2011 disusun untuk menjamin ketersediaan dana untuk pelaksanaan program administrasi keuangan, pemasaran, operasi, sumber daya manusia, dan keuangan agar