• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM USAHA MIKRO YOP 1 Perencanaan

2. Pelaksanaan 3 Evaluas

Dampak Kondisi Sosial

Ekonomi Masyarakat

Efektivitas

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Untuk Usaha Kecil Menengah

3

METODOLOGI

Mengingat kajian ini dilakukan untuk mengetahui respon komunitas terhadap evaluasi implementasi program usaha mikro yang dilakukan oleh YOP, dan persepsi masyarakat terkait program usaha mikro dalam peningkatkan ekonomi, maka kajian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengevaluasi Program Usaha Mikro di Desa Maluk mulai dari landasan strategi, pelaksanaan, kinerja, capaian program dan tindakan korektif. Pada pendekatan kuantitatif, dilakukan survei terhadap persepsi komunitas penerima manfaat atau debitur terkait program usaha mikro dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

Gabungan dua pendekatan ini diharapkan dapat menyusun strategi baru sebagai Strategi Pengembangan Usaha Mikro YOP Dalam Meningkatkan Modal Sosial Komunitas.

Lokasi dan Waktu

Kajian Strageti Pengembangan Program Usaha Mikro YOP Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dilakukan di sekitar desa yang berdekatan dengan Usaha pertambangan PT. NNT, yaitu di Desa Maluk Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat.

Pemilihan lokasi kajian di Desa Maluk (Lampiran 3) dilakukan secara sengaja, dengan tiga alasan, yaitu:

1. Penduduk Desa Maluk merupakan gabungan dari penduduk asli Suku Samawa (Sumbawa), Suku Lombok dan Suku Jawa yang datang sebagai Penduduk Transmigrasi pada Tahun 1984 dan telah tinggal di Desa Maluk sebelum pertambangan dimulai, dan penduduk pendatang yang datang sebagai pekerja, pedagang atau pengusaha pada saat tambang sudah dimulai. Sehingga pada saat ini sudah bisa dilihat apakah terjadi peningkatan ekonomi atau tidak sejak kegiatan pertambangan PT. NNT beroperasi.

2. Terdapat implementasi Program Usaha Mikro kepada penduduk tersebut; dan 3. Terdapat Program Usaha Mikro untuk tahun-tahun sebelumnya maupun yang

sedang berlangsung, yang secara keseluruhan bisa dikaji perubahannya.

Waktu pelaksanaan kajian dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Agustus 2014. Dalam periode tersebut terdapat program yang telah dan sedang berlangsung sehingga dapat diketahui landasan strategi, pelaksanaan, kinerja, capaian program, tindakan korektif hingga manfaat program dalam menguatkan modal sosial komunitas.

Metode Pengumpulan Data

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui implementasi Program Usaha Mikro YOP di Desa Maluk mulai dari landasan strategi, pelaksanaan, kinerja, capaian program, dan tindakan korektif dalam kurun waktu dua tahun terakhir yaitu tahun 2012 dan 2013.

Adapun pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali informasi lebih dalam yang tertuang dalam bentuk instrumen pertanyaan terstruktur. Kemudian data yang terkumpul digunakan untuk menunjang dalam menginterpretasi data hasil pendekatan kuantitatif.

Pengolahan dan Analisa Data

Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Fokus data yang akan diolah adalah data yang berkaitan dengan kegiatan usaha mikro YOP, laporan keuangan bulanan dan tahunan YOP mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dan termasuk kontrak perjanjian antara YOP dan PTNNT.

Fokus yang akan dianalisis ialah evaluasi implementasi Program Usaha Mikro YOP (landasan strategi, pelaksanaan, kinerja, capaian program dan tindakan korektif). Setiap data akan diberi kode menurut berbagai sub topik dalam analisis data. Jadi diperlukan juga data-data distribusi dana ke setiap debitur atau penerima manfaat, hasil usaha penerima manfaat.

Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi data, yaitu melakukan pemilihan, pemilihan dan penyerdahanaan data. Data-data yang ada diseleksi terlebih dulu, membuat ringkasan dan menggolongkan data.

2. Penyajian data, yaitu mengkonstruksikan data dalam bentuk narasi, matriks, grafik atau bagan, sehingga memudahkan dalam pengambilan kesimpulan. 3. Penarikan kesimpulan, yaitu menghubungkan antar data (fenomena) secara

kualitatif dan berdasarkan landasan teori yang meliputi mencari arti tindakan masyarakat, mencari dan menentukan pola hubungan, penjelasan, alur sebab akibat dan proporsi.

4. Membuat kesimpulan. Dari kesimpulan tersebut, dapat dijadikan dasar untuk merumuskan strategi atau program yang baru atau merekomendasikan menghentikan program tersebut jika dianggap tidak bermanfaat untuk masyarakat.

Metode survei akan digunakan dalam kajian melalui pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yang sama kepada banyak orang (kuesioner), untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis (Prasetyo dan Jannah, 2005). Survei dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait Program Usaha Mikro yang terfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Pemilihan Responden

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Maluk yang menerima manfaat Program Usaha Mikro YOP padan tahun 2012 yang berjumlah 105 orang. Di Antara penerima manfaat tersebut terdapat 19 orang yang berasal dari Desa Maluk. Untuk kegunaan penelitian ini seluruh penerima manfaat dari Desa Maluk menjadi responden ditambah 11 orang lainnya yang masing- masing terdiri dari Desa Mantun (3 orang), Desa Bukit Damai (3 orang) dan Desa Pasir Putih (5 orang). Dengan demikian, total responden yang megisi kuesioner sebagai sumber penelitian ini ada 30 orang yang diambil dengan sengaja (purposive).

Pemilihan Informan

Sebagai informan adalah orang- orang yang berkepentingan terhadap Usaha Mikro YOP yaitu para Pemimpinan PT.NNT, Pengurus dan anggota LSM (YOP), dan masyarakat lainnya penerima manfaat program. Selanjutnya dipilih dengan

pertimbangan bisa menjelaskan kebijakan CSR PTNNT, bisa menjelaskan tentang Program Usaha Mikro YOP dan terlibat dalam implementasi Program Usaha Mikro YOP.

Pengumpulan data

Metode pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan metode survei dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner (lampiran 5). Pertanyaan-pertanyaan yang dijadikan kuesioner merupakan fakta yang ada, pendapat sikap, dan informasi tentang Program Usaha Mikro terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Sedangkan jenis pertanyaan yang akan diajukan merupakan jenis pertanyaan tertutup.

Tabel 1 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Wawancara mendalam dilakukan untuk mendukung hasil survey yang dilakukan. Pemilihan informan disesuaikan dengan pengetahuan mereka terkait program usaha mikro tersebut, baik sebagai penerima manfaat, pemberi program, pelaksana program atau pihak-pihak yang lain yang dinilai memiliki pengetahuan dan mengetahui proses dan dampak dari program tersebut.

Dalam melakukan kajian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer melalui pendekatan kualitatif digambarkan dengan metode triangulasi berupa wawancara mendalam, pengamatan berpartisipasi serta dan Focus Group Discusion (FGD). Pelaksanaan FGD dilakukan dua tahap dengan memisahkan peserta antara antara masyarakat penerima manfaat (debitur) dengan Petugas YOP atau Pegawai SR Dept. PTNNT, untuk memberi kesempatan dan kenyamanan dan kesepmatan yang bebas dalam berdiskusi kepada masyarakat penerima manfaat.

a. Landasan Strategi

b. Pelaksanaan dan

kinerja YOP

c. Capaian program dan

tindakan korektif

Landasan Strategi

Pelaksanaan Program Usaha Mikro

a. Observasi dokumen a. Wawancara mendalam Capaian dan dampak

program Usaha Mikro

b. Wawancara mendalam, pengamatan berpartisipasi, FGD

b. FGD 2 kali, peserta penerima bantuan, Staf YOP, Staf PTNNT, a. Implementasi a. Observasi dokumen a. Wawancara mendalam

b. Dampak

b. Wawancara mendalam, pengamatan berpartisipasi, FGD

b. FGD 2 kali, peserta penerima bantuan, Staf YOP, Staf PTNNT, Pemerintah Desa c. Strategi 3. Data Sekunder da Persepsi Masyarakat Evaluasi Program Strategi Pengembangan Usaha Mikro Variabel yang Diukur/Diamati Konsep 2

Data Sekunder Observasi dokumen

Laporan bulanan dan tahunan YOP, SOP YOP

Data Sekunder Observasi dokumen

Laporan bulanan dan tahunan YOP, SOP YOP, Kontrak Perjanian dengan PTNNT

Data Sekunder dan Data Primer

No Jenis Data Metode Pengumpulan

Data

Sumber data (responden, informan) 1 Data Primer Wawancara mendalam, pengamatan berpartisipasi, FGD Penerima bantuan pembiayaan usaha mikro

Data sekunder didapatkan dari analisis dokumen-dokumen dan pustaka yang berasal dari berbagai sumber yang berhubungan dengan tujuan kajian.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data Program Usaha Mikro terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, dilakukan dengan melihat sebaran frekuensi jawaban responden (penerima manfaat dan non penerima manfaat) atas pertanyaan yang diberikan merujuk pada instrumen penelitian (kuesioner). Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang telah dikumpulkan kemudian mengkomunikasikannya (Bogdan dan Biklen, 1982)

Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner di lapangan terlebih dahulu dilakukan editing, selanjutnya dilakukan pemindahan dari daftar pertanyaan ke lembar tabulasi yang sudah disiapkan. Data yang didapatkan dilakukan editing,

untuk mengecek kelengkapan pengisian kuesioner, setelah itu dijumlahkan.

Mereduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan , pengabstarakan dan transformasi data mentah yang didapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles dan Hubermas, 1992). Reduksi data dilakukan secara terus menerus sampai penelitian selesai dilakukan. Membuat ringkasan untuk hal-hal yang berisi uraian singkat tentang hasil penelaahan terhadap catatan lapangan, pemfokusan dan peringkasan permasalahan-permasalahan penelitian guna menemukan jawaban yang singkat (Miles dan Huberman, 1992). Langkah berikutnya adalah memberi kode-kode mulai dari jenis atau katagori informasi atau data yang diperoleh selama penelitian maupun sumber-sumber informasi.

Sajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang diperoleh selama melakukan penelitian. Data yang berupa kalimat yang berhubungan dengan fokus penelitian akan disusun dengan sistimatis untuk memperoleh kesimpulan-kesimpulan dari temuan-temuan yang didapat selama penelitian. Diakhir analisis data adalah menarik suatu kesimpulan atau verifikasi yang didasarkan pada hasil analisis data, catatan lapangan, observasi, dokumentasi, wawancara mendalam, FGD dan lain-lain yang diperoleh pada saat melakukan penelitian di lapangan.

Perancangan Kebijakan

Perancangan kebijakan atau Program Usaha Mikro yang dilakukan PT.NNT melalui YOP, bersifat Top Down. Untuk membuat kebijakan dalam peningkatan ekonomi masyarakat diperlukan upaya yang berbeda dari yang telah dilaksanakan selama ini. Penyesuaian kebijakan dengan kondisi serta kebutuhan masyarakat sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Metode Perancangan

Metode perancangan kebijakan yang digunakan untuk menyusun strategi peningkatan ekonomi masyarakat melalui Program Usaha Mikro YOP, dapat menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:

Pemetaan ini dilakukan untuk mengetahui isu-isu yang terjadi di masyarakat yang memiliki keterkaitan dengan Program Usaha Mikro YOP dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

2. Pemetaan fakta-fakta empirik

Pemetaan ini dilakukan untuk melihat fakta-fakta apa saja yang terjadi di Desa Maluk terkait implementasi Program Usaha Mikro YOP sehingga mempengaruhi peningkatan ekonomi masyarakat.

3. Focus Group Discusion (FGD)

FGD dilakukan dua tahap. Pada tahap pertama, hanya melibatkan Pegawai YOP dan Karyawan PT.NNT. Tahap kedua, melibatkan masyarakat penerima manfaat program baik yang berhasil maupun tidak berhasil.

4. In-depht Interview

Dilakuakan kepada penerima manfaat program, Staf dan Petgawai YOP, Staff PT.NNT, Kepala Desa Maluk dan Tokoh Masyarakat Desa Maluk

Partisipan Perancangan

Partisipan perancangan akan melibatkan beberapa pihak terkait, diantaranya:

1. Staf Social Responsibility Dept. PT. Newmont Nusa Tenggara; 2. LSM pendamping (Staf YOP)

3. Masyarakat penerima manfaat program di Desa Maluk 4. Pemerintah Desa Maluk Kecamatan Maluk

Proses Perancangan

Diperlukan analisis untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Program Usaha Mikro dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Proses perancangan kebijakan, dimulai dengan identifikasi terhadap persoalan yang ada dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Selanjutnya, dirumuskan strategi kebijakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui Program Usaha Mikro YOP.

Penyusunan program usaha mikro untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dilakukan dengan pendekatan partisipatif, yaitu dengan melibatkan manajemen PTNNT, Staff YOP, Pemerintah Desa, Stakeholder yang ada di Desa Maluk melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion secara terpisah.

Perancanan program dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Penyajian hasil kajian mengenai gambaran perkembangan usaha mikro YOP mulai tahun 2011 sampai dengan 2014. Perkembangan usaha dimulai dari strategi yang digunakan, implementasi program, dan dampak ekonomi pelaksanaan program.

2. Membahas kelemahan dan kekuatan program usaha mikro YOP melalui FGD. 3. Membahas dengan detail rencana-rencana yang ada dan dibuatkan rancangan

4

PROFILE KOMUNITAS