• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Kegiatan KBM online di Sekolah Vokasi IPB Prodi Teknologi dan Manajemen

Dalam dokumen New Normal (Halaman 149-163)

Produksi Perkebunan Pada Masa Covid dan New Normal

Lili Dahliani11 Pengantar

Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi dunia ketika tiba-tiba muncul wabah Covid-19, yang awalnya muncul secara lokal di Wuhan–China, lalu merebak dan memporak-porandakan tidak hanya perekonomian dunia tetapi juga hampir segala aspek kehidupan manusia di bumi. Data global per 17 Agustus 2020 menunjukkan 21.8 juta orang di dunia terkonfirmasi wabah Covid-19 dan 773 ribu orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan untuk data Indonesia menunjukkan ada sekitar 142 ribu orang yang tersebar di 34 provinsi positif Covid-19 dan 6229 orang diantaranya meninggal dunia (Muhyiddin dan Tribun news, 2020). Virus corona atau covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona baru, yaitu novel coronavirus/nCov.

Virus ini mirip dengan keluarga virus yang menyebabkan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan sejumlah influenza biasa. [1]. Dampak yang ditimbulkan COVID-19 terjadi pada seluruh bidang mulai dari kesehatan, kehidupan sosial dalam masyarakat, ekonomi (pengang-guran, banyaknya PHK), hukum, hingga politik, budaya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penyakit Covid-19 telah menggerakkan pihak berwenang (para pemimpin: presiden, menteri, ketua pemerintahan, dan lain sebagainya) untuk mengambil tindakan dan keputusan dengan menerapkan sistem dirumah saja (stay at home) yakni masyarakat Indonesia diharuskan untuk diam dan bekerja dirumah masing-masing. Kebijakan dan aturan ini juga berlaku bagi pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kampus IPB khususnya Sekolah Vokasi termasuk meniadakan kuliah tatap muka diganti menjadi KBM daring (online). Menurut [2], formulasi model perkuliahan dalam jaringan (daring) merupakan sistem pembelajaran jarak jauh yang menggunakan bantuan teknologi, terutama teknologi

11 Dr. Lili Dahliani, Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan, Sekolah Vokasi IPB

informasi (IT), informatika. Mahasiswa dan dosen tidak perlu melakukan tatap muka selama proses pembelajaran berlangsung, semua materi dan tugas pembelajaran dilakukan secara online

Beberapa penelitian terkait dengan KBM online telah dilakukan oleh [3] dan [4]. Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa kuliah online belum efektif sebagai media perkuliahan, karena kuliah online belum mampu menggantikan pertemuan secara langsung antara dosen dan mahasiswa. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara efektivitas kuliah online dalam website www.unikom.ac.id terhadap prestasi akademik mahasiswa unikom. Perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh kuliah online terhadap prestasi akademik mahasiswa sebesar 10,24% dan 89,76% di pengaruhi oleh faktor lain di luar kuliah online [3].

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa sistem perkuliahan daring memiliki kontribusi positif untuk menekan disparitas kualitas perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Beberapa indikasinya di antaranya adalah 1) meminimalisir keterbatasan akses pendidikan tinggi yang berkualitas, karena perguruan tinggi yang ada di daerah terpencil dapat mengakses pendidikan tinggi berkualitas yang ada di kota-kota besar. 2) memutus keterbatasan fasilitas yang selama ini dianggap sebagai salah satu kendala rendahnya kualitas pendidikan tinggi. Sistem kuliah daring tidak membutuhkan fasilitas yang super canggih dan mahal, cukup menggunakan PC, notebook, tablet, ataupun smartphone, yang saat ini harganya cukup terjangkau oleh masyarakat. 3) menghi-langkan keterbatasan pemahaman terhadap materi tertentu. Sistem kuliah daring memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dari pada sistem konvensional, karena materi ditampilkan secara digital dan dalam bentuk animasi. 4) Sistem kuliah daring memberikan akses yang luas terhadap sumber daya pendidikan, khususnya yang ada di perguruan tinggi tekemuka [2]. Hasil penelitian [4] menyimpulkan bahwa E-learning berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu belajar mahasiswa FKIP UNINUS Bandung. Semakin intensif e-learning dimanfaatkan, maka mutu belajar mahasiswa FKIP UNINUS akan semakin meningkat.

Berdasarkan kesimpulan beberapa penelitian di atas tentang penyelenggaraan KBM online menunjukkan hasil yang beragam.

Mengacu kepada kebijakan pemerintah untuk menerapkan pembatasan sosial pada masa pandemi Covid-19, penelitian yang dilakukan oleh [2]

menjadi relevan karena pada saat perkuliahan dilakukan secara daring,

mahasiswa dan dosen tidak melakukan tatap muka selama proses pembelajaran berlangsung dan semua materi dan tugas pembelajaran dilakukan secara online. Berbeda dengan Universitas Terbuka (UT) yang sejak semula sudah disiapkan dan didesain untuk menerapkan sistem belajar jarak jauh menggunakan media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video, computer/internet, siaran radio, dan televisi), perkuliahan online dimasa pandemi covid harus dijalankan karena situasi dan kondisi bersifat darurat kesehatan (force majeure). Kondisi ini merupakan keadaan yang terjadi di luar kemampuan manusia sehingga bersifat

“keterpaksaan” harus dijalani. Kondisi force majeure ini menuntut kreativitas semua pihak yang terkait dengan metode KBM dalam mendesain bahan kuliah dan metode penyampaian materi kuliah agar efektif. Kajian ini memaparkan tentang upaya yang dilakukan agar pelaksanaan KBM secara online dapat dilakukan sesuai dengan pencapaian capaian pembelaran (learning outcome) yang diharapkan.

Permasalahan KBM Online dari Rumah

Kebijakan Work from Home (WFH) diberlakukan semenjak wabah COVID-19 melanda Indonesia, tidak terkecuali Bogor yang merupakan salah satu kota dengan status zona merah. Sekolah Vokasi IPB terutama warga program studi (prodi) Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan (TMP) dalam rangka mendukung kebijakan terkait pandemi COVID-19 melaksanakan KBM online, tanpa tatap muka. Metode KBM di sekolah vokasi termasuk prodi TMP sebelum pandemi Covid-19 dirancang, didesain dan disiapkan secara offline terutama untuk mata kuliah-mata kuliah yang melatih ketrampilan motorik baik saat penjelasan teori maupun praktikum. Metode KBM yang diterapkan lebih kepada pertimbangan bahwa tujuan sekolah vokasi adalah program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga yang dapat menetapkan keahlian dan ketrampilan di bidangnya, siap kerja dan mampu bersaing secara global.

Secara umum pendidikan vokasi (program diploma) bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional dalam menerapkan, mengem-bangkan, dan menyebarluaskan teknologi. Sekolah vokasi secara khusus, diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja tertentu sehingga dapat langsung diserap sebagai tenaga kerja di industri, dunia kerja baik di lembaga pemerintah maupun swasta serta berwiraswasta secara mandiri. Hal ini menjadikan beban KBM pada program pendidikan vokasi disusun lebih mengutamakan

beban mata kuliah ketrampilan dibandingkan dengan beban mata kuliah teori. Keterampilan melakukan sesuatu diperoleh jika dilakukan secara terus menerus dan dievaluasi peningkatannya setiap waktu tertentu.

Proses penilaian kompetensi ketrampilan yang bersifat motorik lebih objektif dilakukan secara offline dibanding dengan online.

Mengingat Situasi dan kondisi yang dihadapi saat pandemic Covid-19, mengharuskan prodi TMP merubah metode KBM yang semula offline menjadi online. Hal ini tentunya berdampak pada efektivitas pen-capaian LO setiap mata kuliah yang diajarkan, selanjutnya berdampak juga kepada pencapaian LO program studi. LO program studi TMP adalah menghasilkan ahli madya perkebunan dan berkompetensi sebagai asisten kebun yang menguasai pengetahuan dan keterampilan teknis dalam melaksanakan pengelolaan usaha produksi tenaman perkebunan.

Guna mengetahui dampak tersebut, maka dilakukan jajak pendapat terhadap mahasiswa prodi TMP yang umumnya berdomisili di wilayah perkebunan, desa-desa tersebar di pulau Jawa, Sumatera, dan Kali-mantan. Jajak pendapat dilakukan dua kali, hasilnya dijelaskan sebagai berikut.

Mahasiswa TMP dan TIB serta sebagian dosen menggunakan telepon selular (Ponsel) saat pelaksanaan KBM online tersebut. Menurut [5], telepon selular merupakan media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia sehingga sistem pemancaran dan penerimaan sinyal yang sangat baik diperlukan oleh sebuah ponsel. Ada 3 (tiga) faktor utama yang mempengaruhi penerimaan level sinyal ponsel, yaitu faktor operator/penyedia jasa layanan selular kehilangan kekuatan sinyal, faktor lingkungan yang tidak mendukung proses penerimaan sinyal atau kerusakan yang terjadi pada ponsel itu sendiri dan ini yang lebih sering terjadi. Pelaksanaan KBM online menemui kendala berupa sinyal tidak stabil dan bahkan tidak ada sinyal pada saat-saat tertentu terutama bagi mahasiswa atau dosen yang domisilinya di wilayah pedesaan, sekitar perkebunan, jauh dari kota sehingga capaian pembelajaran (learning outcome) baik kuliah maupun praktikum meng-hadapi hambatan/kendala.

Informasi dari mahasiswa bahwa yang bersangkutan harus pergi ke lokasi lebih tinggi, pegunungan agar memperoleh sinyal yang baik sehingga dapat melaksanakan KBM terutama mengerjakan tugas kuliah dan praktikum yang diberikan dosen dengan baik sesuai jadwal yang sudah disepakati. Pergi ke luar rumah bukan suatu pilihan tetapi harus dilakukan agar memperoleh lokasi dengan kondisi lingkungan yang

mendukung proses penerimaan sinyal. Pergi ke luar rumah melanggar himbauan “stay at home” juga suatu pelanggaran terhadap aturan lock down. Hal itu terpaksa dilakukan demi untuk mendapatkan sinyal yang baik dan stabil.

Hasil survey yang dilakukan terhadap 170 orang responden, yaitu mahasiswa Sekolah Vokasi terutama Program studi TIB (Teknis Industri Benih) dan Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan (TMP) yang berdomisili di Sumatera Utara (Padang Lawas, Labuhan Batu, Serdang Bedagi, dan kabupaten Simalungun), Riau (kabupaten Kampar), Sumatera Barat (Batu sangkar, Padang, Kampung Baru), Jawa Barat (Karawang, Indramayu, kuningan, dan Tasikmalaya), Jawa Tengah (Rembang), Jawa Timur (Blitar dan Nganjuk), dan Kalimantan Tengah (Kartamulya). Para responden tersebut mengalami hambatan dalam pelaksanaan KBM online karena sinyal ponsel yang labil dan kadang hilang, tidak ada sinyal di wilayah-wilayah tersebut. Mahasiswa yang berdomisili di wilayah Sumatera Barat juga mengalami hambatan dalam pelaksanaan KBM online. Mengacu kepada hasil penelitian [5] bahwa kondisi lingkungan yang tidak mendukung proses penerimaan sinyal menjadi salah satu faktor yang menghambat pelaksanaan KBM online.

Lingkungan yang berbeda penerimaan sinyal pun berbeda. Sinyal di wilayah sumatera barat kadang blank spot area karena selain tidak adanya tower penguat juga diperberat dengann pasokan listrik dan infrastruktur.

Permasalahan sinyal yang sering terjadi pada ponsel seperti sinyal hilang, tampilan sinyal berubah (sinyal drop), sinyal tidak stabil dan sinyal penuh namun tidak dapat melakukan panggilan (sinyal semu).

Untuk mengetahui masalah sinyal yang terjadi pada perangkat keras (hardware) ponsel, perlu dilakukan pemeriksaan pada rangkaian Tx dan rangkaian Rx, rangkaian CPU yang berhubungan dengan proses pengolahan sinyal serta distribusi tegangan dari IC Power Supply ke rangkaian-rangkaian tersebut. Proses pemeriksaan meliputi pemeriksaan jalur antar komponen, pengukuran tegangan dan frekuensi pada komponen yang berhubungan dengan proses pemancaran dan peneri-maan sinyal. Dengan menganalisis indikasi/ciri-ciri masalah dan hasil pemeriksaan masalah sinyal dengan teori dan fungsi tiap komponen ponsel yang berhubungan dengan pengolahan sinyal, maka dapat disimpulkan penyebab masalah dan dapat dilakukan penanganan yang sesuai dengan masalah yang terjadi. [5]

Fakta di lapangan bahwa kondisi sinyal, ada atau tidak ada di wilayah-wilayah Padang Lawas, Labuhan Batu, Serdang Bedagi berkaitan dengan pemadaman lampu oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Responden mengatakan bahwa jika di wilayah tersebut mati lampu, maka HP mereka dalam kondisi tidak ada sinyal. Pengamat tele-komunikasi mengatakan bahwa kondisi sinyal ditentukan oleh kondisi Base Tranceiver Station (BTS) milik operator seluler. Sumber tenaga BTS adalah listrik dari PLN. BTS merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan sebagai pemancar dan penerima jaringan seluler pada satu cakupan wilayah. BTS mengkonversi sinyal-sinyal yang dipancar-kan dan diterima menjadi sinyal digital. Sinyal-sinyal tersebut selan-jutnya dikirim ke terminal lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau data.

Listrik PLN diperlukan untuk menyalakan seluruh sistem BTS.

Hasil jajak pendapat juga menunjukkan bahwa pelaksanaan KBM online secara umum kurang efektif dalam pencapaian LO terutama untuk kegiatan praktikum. Mahasiswa lebih mendapatkan LO dengan KBM offline dan bagi mahasiswa terjadi ineffisensi saat melaksanakan KBM online. Salah satu bentuk ketidakefektivan dari KBM online adalah maha-siswa merasa kebingungan dalam memahami materi kuliah terutama praktikum di prodi TMP, walaupun dosen memberi kesempatan untuk bertanya dan sesi diskusi. Mengingat kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan masih memberlakukan pelaksanaan KBM online di masa new normal sampai dengan tahun 2021, maka perlu dikaji ulang metode KBM online yang selama ini diterapkan di prodi TMP sehingga dapat meminimalkan hambatan yang dihadapi (jika tidak mungkin meniadakan hambatan tersebut) serta tercapai LO perkuliahan dan mahasiswa tidak terbebani biaya untuk membeli paket data (quota) dari provider. Pilihan metode pelaksanaan KBM online dan yang terkait dengan hal tersebut perlu menjadi pertimbangan pihak yang berkompeten akan pencapaian LO KBM online di prodi TMP.

KBM Online Pada Masa New Normal

Masa kenormalan baru (new normal) disepakati sebagai masa dimana diartikan suatu kondisi dan/atau kebiasaan sosial masyarakat atau perilaku individu yang muncul setelah covid-19 selesai. Kondisi ini diharapkan tidak membuat masyarakat sosial menjadi kelompok baru yang kehilangan sosialnya yang lama [6]. Normal Baru adalah suatu cara hidup baru atau cara baru dalam menjalankan aktivitas hidup ditengah pandemi covid-19 yang belum selesai. Kenormalan Baru dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah kehidupan selama Covid-19. New normal

merupakan hidup berdampingan dengan Covid-19, sebagaimana dijelaskan oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Perencanaan Pem-bangunan Nasional/Kepala Bappenas dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dan Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pada 28 Mei 2020. "New normal adalah perubahan budaya, yaitu perubahan kebiasaan dalam keseharian terutama terkait dengan pandemi Covid-19. Selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), memakai masker kalau keluar rumah, mencuci tangan dan seterusnya," ujar Yuri, seperti dikutip dari Kompas.com.

Kehidupan normal baru (new normal), adalah hidup berdampingan dengan Covid-19, berarti suatu Protokol menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19. Pemerintah menyebutnya

‘Penyesuaian PSBB’, Pembatasan Sosial Berskala Besar, dimana sedang disusun kriteria dan langkah-langkahnya serta menentukan bagaimana penyesuaian PSBB diberlakukan. Monoarfa menjelaskan bahwa berdasarkan berbagai studi tentang pengalaman berbagai negara yang berhasil menangani pandemi Covid-19, ada beberapa prasyarat agar masyarakat dapat produktif tetapi keamanan dari bahaya Covid-19 tetap terjamin, yaitu: 1)penggunaan data dan ilmu pengetahuan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk Penyesuaian PSBB; 2)Penyesuaian PSBB dilakukan secara bertahap dan memperhatikan zona; 3)Penerapan protokol kesehatan yang ketat; dan 4)Review pelaksanaan penyesuaian PSBB yang dimungkinkan adanya pemberlakuan kembali PSBB dengan efek jera yang diberlakukan secara ketat apabila masyarakat tidak disiplin dalam beraktivitas. Dalam rilis pers tersebut diuraikan juga tentang kesulitan pemerintah memberlakukan pembatasan sepenuhnya, sementara roda perekonomian harus tetap berjalan. Pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2020 sudah menunjukkan kinerja menurun di 2,97 persen [7].

Pemerintah perlu mengedukasi masyarakat tentang normal baru sedini dan semasif mungkin, setidaknya sampai vaksin dan obat Covid-19 tersedia atau kasus Covid-Covid-19 dapat ditekan menjadi sangat kecil.

Protokol kesehatan juga harus diterapkan dengan disiplin yang ketat dalam setiap kegiatan sehari-hari. Monoarfa menyampaikan bahwa Indonesia berpatokan pada tiga kriteria yang direkomendasikan WHO dalam membuat keputusan Penyesuaian PSBB. Kriteria pertama adalah epidemiologi, yaitu Angka Reproduksi Efektif (Rt) menunjukkan rata-rata jumlah orang yang terinfeksi oleh satu orang yang terinfeksi. Ketika Rt=2,5 berarti satu orang yang terinfeksi dapat

menularkan virus ke 2-3 orang lainnya. Diharapkan Rt<1 selama dua minggu berturut-turut, artinya, walaupun virus masih ada tetapi penyebaran virus sudah dapat dikendalikan. Metode ini diadopsi berbagai negara, antara lain Amerika Serikat dan 54 negara bagiannya serta Inggris dan Jerman. Rt juga sangat dipengaruhi physical distancing.

Mengacu kepada hasil jajak pendapat terkait pelaksanaan KBM online prodi TMP terdapat dua permasalahan yang perlu dicarikan solusinya agar KBM online efektif dan efisien serta mencapai LO perkuliahan, yaitu terkait dengan alat/sarana yang digunakan untuk pelaksanaan KBM online dan pilihan metode perkuliahan yang dipakai dalam KBM online baik terutama untuk pelaksanaan praktikum. Upaya yang dilakukan prodi TMP dalam melaksanakan KBM online di masa new normal yang memiliki hambatan sinyal hilang dan labil agar tetap produktif, tetap sehat sesuai protokol kesehatan dan menyiapkan metode perkuliahan online yang sesuai dengan situasi kondisi mahasiswa TMP sehingga LO tercapai secara efektif, dapat dilakukan berdasarkan penjelasan berikut. Metode KBM di prodi TMP sebelum pandemi Covid-19 dirancang secara offline terutama untuk mata kuliah-mata kuliah yang melatih ketrampilan motorik baik saat penjelasan teori di kuliah maupun praktikum. Situasi dan kondisi mengharuskan prodi TMP merubah metode KBM yang semula offline menjadi online.

Berdasarkan hasil penelitian [8] bahwa setiap sistem sekolah harus moderat dengan teknologi yang memungkinkan mereka belajar lebih cepat, lebih baik, dan lebih pintar. Teknologi Informasi (TI) adalah kunci untuk model sekolah masa depan yang lebih baik. Upaya anak-anak bangsa juga terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dalam hal menyampaikan proses pendidikan dengan meng-gunakan IT. Teknologi yang memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices Digital Network) dapat digunakan untuk memfasilitasi teleconference sebagai aplikasi pembelajaran jarak jauh, dalam hal ini KBM online. TI dan Internet memiliki banyak manfaat, tetapi ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan TI dan Internet tidak dapat digunakan secara optimal. Kesiapan pemerintah Indonesia masih dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. Infra-struktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Selain itu masih terdapat kekurangan

pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah.

Tempat akses internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet. Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada peme-rintah. Penelitian [9] tentang Implementasi Teknologi Internet sebagai Solusi Pengentasan Masalah Komunikasi di Desa Nyamuk, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, menyimpulkan bahwa implementasi teknologi internet yang ada di Desa Nyamuk dapat membantu mengentaskan masalah ketertinggalan akses komunikasi, informasi, dan pendidikan di Desa Nyamuk. Hal ini salah satu solusi untuk keter-tinggalan akses komunikasi informasi dan pendidikan di wilayah pedesaan dapat di dengan penggunaan internet.

Berdasarkan hambatan yang terjadi saat kegiatan KBM online khususnya di lokasi tempat tinggal dosen dan mahasiswa prodi TMP maka untuk efektivitas pencapaian hasil pembelajaran setiap mata kuliah baik teori maupun praktikum maka perlu disiapkan dan diplih metode kegiatan KBM online yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Hasil penelitian [3] bahwa prestasi akademik mahasiswa sebesar 10,24% dan 89,76% di pengaruhi oleh faktor lain di luar kuliah online sebaiknya menjadi salah satu pertimbangan. Berdasarkan hasil survey bahwa kondisi sinyal di tempat tinggal mahasiswa prodi TMP. Implementasi teknologi internet yang ada di Desa Nyamuk dapat membantu meng-entaskan masalah ketertinggalan akses komunikasi, informasi, dan pendidikan di Desa Nyamuk. Terdapat dampak positif dan negatif yang harus dikondisikan dengan kerja sama antar warga yang bersangkutan dan pro kontra yang terjadi di dalam masyarakat harus diselesaikan dengan penanaman wawasan dan pengetahuan. Jaringan internet gratis di Desa Nyamuk diharapkan menjadi program berkelanjutan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat [9].

TI dan Internet memiliki banyak manfaat, tetapi ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan TI dan Internet tidak dapat digunakan secara optimal. Selain kekurangan pada pengadaan infra-struktur teknologi telekomunikasi itu, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Sementara itu

tempat akses internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet. Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah.

Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan.

Pengujian coverage area WLAN indoor menggunakan model COST-231 multiwall indoor menghasilkan kesimpulan bahwa jenis material dalam suatu area menjadi variabel atau lingkungan yang dapat mempengaruhi kuat sinyal wireless dari suatu access point [10].

Mengacu kepada paparan di atas, maka salah satu alternatif solusi dari permasalahan sinyal labil dan atau sinyal hilang dengan cara merakit suatu alat penguat sinyal. Proses KBM online dengan penguat sinyal seperti dipaparkan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan dengan lancar dan learning outcome mata kuliah dapat dicapai. Alat penguat sinyal HP ini terdiri dari: booster, antene luar dan dalam, adaptor, klem, kabel dan alat pelindung antene luar berupa kotak penutup. Kerja alat penguat sinyal ini ditentukan oleh frekwensi booster yang dipengaruhi oleh jenis HP/smartphone, jenis SIM card, provider yang dipilih untuk HP tersebut. Saat ini yang sudah ada di pasaran online adalah booster untuk sim card telkomsel 3G dengan frekwensi 1800-2100 MHz. Alat penguat sinyal yang dirakit harus berbeda dengan yang sudah ada saat ini, yaitu.

perbedaan frekwensi dari yang sudah ada, disesuaikan dengan jenis HP, sim card dan provider yang ada di wilayah domisili mahasiswa. Sehingga hasil rakitan alat penguat sinyal tersebut dapat digunakan oleh beragam jenis HP dengan simcard dan provider yang berbeda sesuai dengan frekwensi masing-masing.

Dampak sosial alat penguat sinyal ini dalam jangka panjang diharapkan dapat dipakai di seluruh Indonesia tidak hanya oleh maha-siswa Sekolah Vokasi IPB khususnya program studi TIB dan TMP yang berdomisili pada wilayah-wilayah dimana jajak pendapat sederhana dilaksanakan tetapi juga dapat digunakan oleh pihak-pihak lain yang memerlukan, seperti: masyarakat desa terpencil, petani. Petugas peme-rintah, petugas kesehatan di wilayah terpencil, nelayan ataupun masyarakat pinggiran lain yang memerlukan alat penguat sinyal pada HP nya. Perakitan alat penguat sinyal ini secara teknis dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dengan cara memperoleh data pengguna terbanyak simcard dan provider HP. Selanjutnya dilihat frekwensi dari provider terbanyak yang digunakan di wilayah tersebut. Perakitan alat

disesuaikan dengan data frekwensi yang dimiliki. Perakitan alat penguat sinyal ini juga dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, bagian barat, tengah, dan timur, sehingga masalah terkait hilang dan labil sinyal dapat teratasi.

Penelitian [8] menjelaskan bahwa media komunikasi internet, bersifat dapat dihubungi kapan saja, itu berarti siswa dapat meman-faatkan program pendidikan yang disediakan di internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka, sehingga ruang dan kendala waktu yang mereka hadapi dalam menemukan sumber belajar dapat diatasi.

Berbagai kemungkinan untuk pengembangan dan penerapan TI untuk pendidikan bisa terjadi termasuk kondisi sinyal hilang dan kurang stabil tersebut mengingat penggunaan TI di Indonesia baru saja memasuki tahap mempelajari. Informasi yang diwakili oleh komputer yang terhu-bung ke internet sebagai media utama telah mampu memberikan kontribusi yang begitu besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini menyediakan dorongan untuk transformasi pasar menuju peran guru:

dari informasi menjadi transformasi. Setiap sistem sekolah harus moderat dengan teknologi yang memungkinkan mereka belajar lebih cepat, lebih baik, dan lebih pintar. Teknologi Informasi adalah kunci untuk model sekolah masa depan yang lebih baik

Tahapan kegiatan perakitan alat penguat sinyal, secara teknis terdiri atas 3 tahapan, yaitu: 1). pra perakitan, 2). proses perakitan, dan 3).

pasca perakitan. Kegiatan yang dilakukan pada pra kegiatan perakitan adalah menentukan sim card dan provider yang terbanyak digunakan untuk HP, kegiatan ini diperlukan untuk menentukan frekwensi yang sesuai untuk alat penguat sinyal, termasuk pembelian alat. Proses perakitan alat penguat sinyal terdiri atas 2 tahapan, yaitu: sinkronisasi antara frekwensi-frekwensi dari provider dengan alat penguat sinyal, kemudian menempatkan alat di tempat yang sesuai dan aman serta disesuaikan dengan daya listrik yang tersedia. Kegiatan pasca perakitan alat penguat sinyal merupakan pengujian kekuatan sinyal setelah penggunaan alat penguat sinyal, apakah sinyal yang ada sudah tertangkap HP atau belum. Kegiatan seluruh tahapan kegiatan perakitan direncanakan selama 10 hari [11].

Pilihan metode perkuliahan yang dipakai dalam KBM online baik terutama untuk pelaksanaan praktikum menentukan pencapaian LO mata kuliah. Kreativitas seorang dosen untuk menuangkan materi perku-liahan ke dalam bentuk audio visual/tayangan video dan ditayangkan secara online hingga materi tersebut difahami dan dimengerti oleh

mahasiswa. KBM online disusun secara kolaborasi antara bidang ilmu yang terkait dengan prodi TMP juga dengan bidang ilmu informatika dalam hal ini prodi Informatika. Kolaborasi ini membentuk suatu tim dosen yang terdiri atas kompetensi yang memuat substansi topik yang disampaikan pada perkuliahan dan kompetensi daring dalam memilih metode perkuliahan daring [11]. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan suatu modul kuliah yang menjadikan perkuliahan online menjadi nyaman, menyenangkan dan mahasiswa memahami materi yang disampaikan dosen sehingga terjadi efektivitas pencapaian LO mata kuliah yang disampaikan.

Rujukan

[1] Anonim, Buku Panduan The New Normal. PT. Gapura Angkasa.

Management of PT Gapura Angkasa., 2020.

[2] M. I. Mustofa, M. Chodzirin, L. Sayekti, and R. Fauzan, “Formulasi Model Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi,” Walisongo J. Inf. Technol., vol. 1, no. 2, p. 151, 2019, doi: 10.21580/wjit.2019.1.2.4067.

[3] R. Adibowo and T. Fidowaty, “Pengaruh Efektivitas Kuliah Online Dalam Website Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Unikom,” J. Ilmu Polit. Komunikasi., vol. III No, 1, no. 1, pp. 71–87, 2013, [Online]. Available: https://repository.unikom.ac.id/

30680/1/5-jipsi-unikom.pdf.

[4] E. Karwati, “Pengaruh Pembelajaran Elektronik (E-Learning) terhadap Mutu Belajar Mahasiswa,” J. Penelit. Komun., vol. 17, no.

1, pp. 41–54, 2014, doi: 10.20422/jpk.v17i1.5.

[5] M. Lamina, “Analisis Penerimaan Sinyal Ponsel Pada Sistem Komunikasi Selular,” J. Tek. Elektro Univ. Tanjung Pura., vol. 1 No 1, pp. 1–8, 1800, [Online]. Available: http://jurnal.

untan.ac.id/index.php/jteuntan/article/view/3934

[6] A. Habibi, “Normal Baru Pasca Covid-19,” Journal.Uinjkt.Ac.Id, vol.

4, no. 1, pp. 197–202, 2020, doi: 10.15408/adalah.v4i1.15809.

[7] TIM Penulis UNAIR, Menjaga Nalar Mencari Jalan Keluar Dari Pandemi COVID_19. Urun Rembug Universitas Airlangga. . Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Gedung Rektorat Universitas Airlangga Surabaya, 2020.

[8] Y. Pujilestari, “Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi Covid-19,” Adalah, vol. 4, no.

1, pp. 49–56, 2020, [Online]. Available:

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/adalah/article/view/1539

4/7199.

[9] B. A. A. Sumbodo, A. Dharmawan, and F. Faizah, “Implementasi Teknologi Internet Sebagai Solusi Pengentasan Masalah Komunikasi di Desa Nyamuk, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara,” J. Pengabdi. Kpd. Masy. (Indonesian J. Community Engag., vol. 2, no. 2, pp. 189–203, 2017, doi: 10.22146/jpkm.15654.

[10] Y. Ardian, “Analisis Jenis Material Terhadap Jumlah Kuat Sinyal Wireless Lan Menggunakan Metode Cost-231 Multiwall Indoor,”

Matrix J. Manaj. Teknol. dan Inform., vol. 7, no. 3, p. 68, 2017, doi:

10.31940/matrix.v7i3.608.

[11] L. Dahliani, Kapita Selekta Manajemen dan Agribisnis Perkebunan.

Bogor: IPB Press Printing, 2019.

Dalam dokumen New Normal (Halaman 149-163)